You are on page 1of 14

Volume 01 Nomor 01, Juni 2019 Page 10-23

Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini

KREATIVITAS BERMAIN ANAK USIA DINI


Ratih Permata Sari, S.Pd, M.Pd
Institut Agama Islam Al Qolam Malang
ratihpspaud@gmail.com

Abstract
Creativity is one of the natural potential in children that must be developed optimally. Creativity itself is
grown in the right brain, the brain that has the specification of thinking, processing data about feelings,
emotions, art and music. All children born in the world must have a side of creativity, but in different
levels. The low level of child creativity is influenced by two things: genetic factors (congenital birth) and
environmental factors. This creativity will grow optimally if both factors are well integrated. Children's
creativity will be able to be nurtured through play activities so that the child will be a creative and innovative
person. Creativity will lead to the development of children's potential. For this reason children's creativity is
important to be stimulated through various activities that children love. In essence, early childhood is at play
time. So, teachers, parents and other adults should participate more with children through play activities.
Facilitate children with various media to play so that children explore more and find new things by themself.

Keywords: Creativity, Playing, Early Childhood

1. PENDAHULUAN melainkan juga kreativitas dan motivasi. Kreativitas


Pendidikan mempunyai peranan yang sangat atau daya cipta memungkinkan penemuan-
menentukan bagi perkembangan dan perwujudan penemuan baru da]]am bidang ilmu dan teknologi,
dari individu, terutama bagi pembangunan bangsa serta dalam semua bidang usaha manusia lainnya.1
dan negara. Kemajuan suatu budaya bergantung Ditinjau dari aspek manapun, kebutuhan akan
kepada cara kebudayaan tersebut mengenali, kreativitas sangatlah terasa. Tidak berlebihan jika
menghargai, dan memanfaatkan sumber daya dikatakan bahwa saat ini kita semua terlibat dalam
manusia dan hal ini berkaitan erat dengan kualitas ancaman maut akan kelangsungan hidup. Kita
pendidikan yang diberikan kepada anggota menghadapi macam-macam tantangan, baik dalam
masyarakatnya yaitu peserta didik. bidang ekonomi, kesehatan, politik, maupun dalam
Tujuan pendidikan pada umumnya ialah bidang budaya dan sosial..
menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak Usia lahir sampai dengan memasuki
didik untuk mengembangkan bakat dan pendidikan dasar merupakan masa keemasan
kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat (golden age), sekaligus dalam tahapan kehidupan
mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya manusia yang akan menentukan perkembangan anak
sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan selanjutnya. Anak usia dini merupakan masa peka
masyarakat. Setiap orang mempunyai bakat dan dalam perkembangan aspek berpikir logis anak. Usia
kemampuan yang berbeda-beda dan karena itu 4-6 tahun merupakan masa peka untuk menerima
membutuhkan pendidikan yang berbeda-beda pula. berbagai upaya perkembangan seluruh potensinya.
Pendidikan bertanggung jawab untuk memandu Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi-
(yaitu mengidentifikasi dan membina) serta fungsi fisik dan psikis yang siap merespon
memupuk (mengembangkan dan meningkatkan) stimulasi lingkungan dan menginternalisasikan ke
bakat tersebut, termasuk dari mereka yang berbakat dalam pribadinya. Masa ini merupakan awal
istimewa atau memiliki kemampuan dan kecerdasan pengembangan kemampuan fisik, kognitif, bahasa,
laur biasa (the gifted and talented). Dulu orang
biasanya mengartikan “anak berbakat” sebagai anak
yang memiliki kecerdasan (IQ) yang tinggi. Namun
1
sekarang makin disadari bahwa yang menentukan Munandar, Utami. Pengembangan Kreativitas Anak
keberbakatan bukan hanya intelegensi (kecerdasan) Berbakat. (Jakarta: Rineka Cipta. 1995), hal:6.
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2019, 01 (01) | 11

sosial emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, dan akan lebih berkreasi dalam menciptakan hasil
seni, moral dan nilai-nilai agama. karyanya. Ia akan memperoleh kepuasan pribadi
Anak usia dini merupakan individu yang karena dapat menciptakan sendiri suatu hasil karya
memiliki sifat rasa ingin tahu yang besar terhadap nyata, di samping itu juga karena ia akan berhasil
lingkungan sekitar. Anak selalu ingin mencoba hal- mendapatkan pengakuan dari lingkungannya
hal yang baru untuk mendapatkan pengalaman. terhadap hasil karya tersebut. Dengan demikian,
Anak senang berinteraksi dengan orang lain baik pengalaman-pengalaman kreatif yang diperoleh anak
usianya lebih muda, teman sebaya maupun dengan dari bermain akan merangsangnya untuk melakukan
orang yang lebih tua. Usia dini atau disebut juga akivitas yang bermanfaat sebagai sarana
sebagai usia prasekolah adalah suatu masa ketika
mengembangkan kreativitas apabila ia dewasa.
anak-anak belum memasuki pendidikan formal.
Oleh sebab itu, pada rentang usia dini adalah saat Maka sangatlah penting untuk memberikan
yang tepat untuk mengembangkan kreativitas anak. kesempatan kepada anak mengekspresikan minat-
Pengembangan kreativitas anak secara terarah pada minat serta daya kreasinya melalui sarana bermain.
rentang usia tersebut akan berdampak pada
kehidupannya di masa depan. Tapi sebaliknya, jika 2. PEMBAHASAN
orang tua tidak dapat memperhatikan pengembangan 2.1. Kreativitas Anak Usia Dini
kreativitas anak secara benar dan terarah, bisa jadi Pengertian Kreativitas
akan berakibat fatal terhadap kreativitas anak yang Kreativitas dalam abad ini banyak dikaji dari
sebenarnya. pendekatan psikodinamis4. Hal ini didasarkan atas
Anak kreatif itu merupakan anak yang kenyataan bahwa perilaku manusia memiliki alam
pikirannya berdaya, penuh dengan inisiatif dan tidak sadar dan alam tidak sadar. Kreativitas merupakan
selalu bergantung pada orang lain. Ketika anak dimensi kemampuan anak dalam mengembangkan
mengekspresikan pikirannya atau kegiatannya yang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kreativitas
berdaya cipta, berinisiatif sendiri, dengan cara-cara merupakan sebuah proses yang mampu melahirkan
yang original, maka kita mengatakan bahwa mereka gagasan, pemikiran, konsep dan atua langkah-
itu adalah anak yang kreatif. langkah baru pada diri seseorang. Kebermaknaan
Dalam memupuk dan mengembangkan kreativitas terletak pada hakikat dan perannya
kreativitas pada anak-anak, Rogers2 menyatakan sebagai dimensi yang member ciri keunggulan bagi
bahwa salah satu kondisi yang turut mendukung pertumbuhan diri peserta didik yang sehat,
adalah kemampuan yang ada pada diri anak tersebut produktif, dan inovatif.5
seperti intelegensi dan kemampuan berpikirnya Kreativitas juga diartikan sebagai suatu kondisi,
dalam memahami konsep-konsep melalui bermain. sikap atau keadaan yang sangat khusus, sifatnya dan
Dan yang dimaksud dengan bermain disini adalah hampir tidak mungkin dirumuskan secara tuntas.
bermain secara spontan dengan ide-ide, benda- Kreativitas dapat didefinisikan dalam beranekaragam
benda, dan dengan anak-anak lainnya. Hal ini pernyataan tergantung siapa dan bagaimana
berkaitan dengan keterbukaan terhadap pengalaman- menyorotinya. Istilah kreativitas dalam kehidupan
pengalaman baru. sehari-hari selalu dikaitkan dengan prestasi yang
Hurlock3 mengatakan bahwa bermain adalah istimewa dalam menciptakan sesuatu yang baru,
setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan menemukan cara-cara pemecahan masalah yang tidak
yang ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan dapat ditemukan oleh kebanyakan orang, ide-ide baru,
hasil akhir. Anak dapat mencoba hal-hal yang belum dan melihat adanya berbagai kemungkinan.
diketahuinya serta mengungkapkan ide-idenya Pengertian lain tentang kreativitas
melalui bermain bebas. Anak yang masih kecil akan menyatakan bahwa kreativitas adalah proses
merasa puas dengan apapun yang dihasilkannya. yang melibatkan pengetahuan kini dengan
Tetapi anak-anak sudah lebih besar, akan lebih kritis pengalaman lama untuk mendapatkan pengalaman
baru. Contohnya seorang anak yang
2
Mutiah, Diana. Psikologi Bermian Anak Usia Dini.
(Jakarta: Prenada Media Group. 2010), hal: 153. 4
Semiawan, Conny R. Kreativitas Keberbakatan:
3
Sukiman. Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Model Mengapa, apa, dan Bagaimana. (Jakarta: Indeks.
Pembelajaran Beyond Centers And Circle Time 2009), hal: 32.
(BCCT). (Dimuat dalam Jurnal Paud Volume 6,
Edisi Mei 2012), hal: 23. 5
Mutiah, Diana. Psikologi Bermian Anak Usia Dini.
(Jakarta: Prenada Media Group. 2010),
Hal: 41.
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2019, 01 (01) | 12

sedang bermain pasir, mencampurkan pasir dengan Ketiga sifat tersebut merupakan bagian dari
air dan menernukan untuk pertama kalinya bahwa pasir karakteristik anak pada umumnya. Sehingga
tersebut bisa dicetak, anak itu sudah dapat disebut semua anak pada dasarnya adalah kreatif. Faktor
kreatif. Contoh lainnya, seorang anak mencampur lingkungan di sekitar anak yang menjadikan anak
warna kuning dan biru dan untuk pertama kalinya tidak kreatif. Dengan demikian, peran orang tua
menemukan warna berubah warna menjadi hijau, sangat dibutuhkan dalam mengembangkan
anak itu dapat disebut kreatif juga, jadi pada kreativitas anak
dasarnya semua anak membawa potensi kreatif 6. Dalam pembelajaran yang dilakukan bagi
Kreativitas juga dapat dipahami sebagai anak sebaiknya guru mengenal karakteristik anak
kemampuan untuk menghasilkan sesuatu dengan dan juga memahami prinsip belajar pada anak TK
cara yang baru atau orisinil. Oleh karena itu sangat diantaranya yaitu pembelajaran berpusat pada anak,
diperlukan lingkungan (pendidik dan orangtua) yang belajar dilakukan dengan bermain dan pembelajaran
mengijinkan dan menghargai anak untuk aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan,
menunjukkan dirinya sebagai individu melalui gembira dan berbobot. Menurut Suyanto8 karakteristik
ekspresi masing-masing anak. dari anak TK yang kreatif adalah senang
Rhodes7 menjelaskan bahwa pengembangan bereksperimen, bereksplorasi, rasa ingin tahunya
kreativitas pada diri seseorang dapat dilakukan tinggi, bersifat spontan dalam menyatakan pikirannya,
melalui pendekatan 4P, yaitu Person (pribadi), di suka berpetualang, jarang merasa bosan dan
mana tindakan kreatif muncul dari keunikan mempunyai daya imajinasi yang tinggi. Guru
keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan sebaiknya menghindari perkataan dan perilaku yang
lingkungan; Process (proses), dimana langkah- membuat anak terhambat dalam mengungkapkan ide
langkah proses kreatif dimulai dari tahap persiapan, kreativitasnya. Misalnya guru sebaiknya jangan
inkubasi, iluminasi dan ferifikasi. Press (dorongan), mengucapkan kata "anak bodoh, anak nakal dan
berupa dorongan internal dam eksternal dari tidak boleh". Ketika anak mewarnai suatu gambar
lingkungan sosial dan psikologis; dan Product (hasil
misalnya warna kuning pada daun, guru jangan
akhir) yang ditandai dengan orisinalitas, kebaruan,
langsung melarang dengan kata daun itu warnanya
kebermaknaan, dan teramati (observable). Berkaitan
dengan pendekatan tersebut, diyakini bahwa pribadi hijau, ketika anak bernyanyi dengan suara yang
kreatif yang melibatkan diri dari dalam proses lantang jangan dikatakan bahwa anak berisik dan
kreatif dan dengan dukungan (press) dari lingkungan biarkan anak bermain untuk menuangkan
akan menghasilkan produk kreatif. Kreativitas anak kreativitasnya selama hal tersebut tidak berbahaya
bisa rnuncul jika terus diasah sejak dini. Pada anak- bagi anak, guru dan orang tua cukup menjadi
anak, kreativitas merupakan sifat yang komplikatif fasilitator dan motivator bagi anak.

yaitu seorang anak mampu berkreasi dengan spontana. Ciri-ciri Kreativitas


karena anak telah memiliki unsur pencetus Paul Torrance 9 menyebutkan ciri-ciri kreatif
kreativitas. Kreativitas anak akan mengembangkan anak prasekolah, yaitu:
potensi kreatif anak. Anak prasekolah yang kreatif belajar dengan cara-
Pada dasarnya kreativitas anak-anak cara yang kreatif.
bersifat ekspresionis, karena pengungkapan Anak prasekolah yang kreatif memiliki rentang
ekspresi itu merupakan sifat yang dilahirkan dan dapat perhatian yang panjang terhadap hal membutuhkan
berkembang melalui latihan-latihan. Ekspresi adalah usaha kreatif.
ungkapan perasaan melalui mimik maupun 1) Anak kreatif memiliki suatu kemampuan
gerak tubuh. Ekspresi anak sering timbul secara mengorganisasikan yang menakjubkan.
spontan, terbuka, tangkas dan sportif. Ada tiga ciri 2) Anak yang kreatif dapat kembali pada

dominan pada anak yang kreatif yaitu : 1) spontan, 2)


rasa ingin tahu, dan 3) tertarik pada hal-hal baru. 8
Suyanto, Slamet. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia
Dini.(Yogyakarta: Hikayat Publishing. 2005), hal:
76.
6
Departemen Pendidikan Nasional. Pengembangan
9
Pengetahuan Seni dan Kreativitas. (Jakarta: Suratno. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini.
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini. 2010), hal: (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
3. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat
7
Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan
Munandar, Utami. Pengembangan Kreativitas Anak Ketenagaan Perguruan Tinggi. 2005),hal: 11-13.
Berbakat. (Jakarta: Rineka Cipta. 1995), Hal: 20.
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2019, 01 (01) | 13

sesuatu yang sudah dikenalnya dan melihat judge and accept their own feelings);
dari cara yang berbeda. 5) Memberi penghargaan pada kreativitas anak
3) Anak prasekolah kreatif belajar banyak melalui (reward children for being creative);
fantasi, dan memecahkan permasalahan dengan 6) Bantu anak untuk merasa nyaman dalam
menggunkan pengalamannya. melakukan aktivitas kreatif dan dalam
4) Anak kreatif menikmati permainan dengan memecahkan masalah (help children feel joy in
kata-kata dan tempat sebagai pencerita yang their creative productions and in working
alamiah. through a problem);
7) Bantu anak untuk menghargai perbedaan dalam
b. Kreativitas pada Anak Usia Dini dirinya (help children appreciate them selves for
Mayesty10 menyatakan bahwa anak-anak secara being different); serta
alamiah pada dasarnya kreatif, ini berarti bahwa 8) Bantu anak dalam membangun ketekunan dalam
apa yang mereka lakukan adalah unik dan dirinya (help children develop perseverance).
berguna bagi diri mereka sendiri bahkan juga bagi Guilford12 mengemukakan sifat-sifat yang
orang lain. Anak-anak secara alami adalah sosok menjadi ciri kemampuan berpikir kreatif yaitu:
yang kreatif, umumnya mereka mengeksplorasi (1) kelancaran (fluency), suatu kemampuan untuk
dunia ini dengan ide-ide yang cemerlang dan menghasilkan banyak gagasan; (2) keluwesan
bahkan menggunakan apa yang mereka lihat (flexibelity), yaitu kemampuan untuk
dengan cara-cara yang alami dan asli. Kreativitas mengemukakan beragam pemecahan masalah;
berarti memiliki kekuatan dan kualitas untuk
(3) keaslian (originality) merupakan kemampuan
mengekspreasikan diri dengan cara anak sendiri,
untuk mencetuskan gagasan dengan cara yang
mereka selalu mengadakan perubahan yang
dilakukan setiap saat, dan semua dilakukan oleh asli; (4) kerincian (elaboration) kemampuan
mereka sendiri. Pada dasamya kreativitas bersifat untuk menguraikan sesuatu secara terperinci; (5)
alamiah yang sudah ada di dalam diri anak. perumusan kembali (redefinition), yaitu
Artinya, orang lain dan lingkungan di luar diri kemampuan untuk meninjau suatu persoalan
mereka hanya perlu mendorong. berdasarkan sudut pandang yang berbeda dengan
Dengan melihat hal tersebut, dapat dikatakan apa yang sudah diketahui oleh orang lain.
kreativitas harus dikembangkan sejak anak dalam Anak kreatif, yaitu anak yang pikirannya
usia dini. Hal ini dikarenakan anak dalam usia berdaya, penuh dengan inisiatif dan tidak selalu
dini masih berada pada taraf pembentukan, bergantung pada orang lain. Ketika anak
baik dalam kemampuan otaknya mupun mengekspresikan pikirannya atau kegiatannya
kemampuan fisiknya. Selanjutnya Mayesty11 yang berdaya cipta, berinisiatif sendiri, dengan
(dalam Sujiono & Sujiono, 2010: 39) cara-cara yang original, maka kita mengatakan
mengemukakan terdapat 8 (delapan) cara untuk bahwa mereka itu adalah anak yang kreatif.
membantu anak dalam mengekspresikan Anak yang kreatif adalah anak yang mampu
kreativitas, yaitu: memberdayakan pikirannya untuk
1) Membantu anak menerima perubahan (help menghasilkan suatu produk secara kreatif. Dengan
children accept change); demikian ia juga merupakan pemikir yang kreatif.
2) Membantu anak menyadari bahwa beberapa Pemikir yang kreatif akan menghasilkan suatu
masalah tidak mudah dipecahkan (help children produk yang unik serta bereaksi terhadap
realized that some problem have to easy lingkungan secara unik pula. Reaksi tersebut
answers); mungkin mirip dengan yang telah ada, tetapi jika
3) Membantu anak untuk mengenali berbagai anak belum mengetahuinya maka reaksi tersebut
masalah memiliki solusi (help childrean recognize dianggap baru atau original. Produk kreatif
that many problems have possible answers);
adalah produk original yang dihasilkan dari
4) Membantu anak untuk belajar menafsirkan dan
pemikiran yang kreatif. Pikiran yang kreatif
menerima perasaannya (help children learn to
tersebut harus ditanamkan sejak dini.

10
Sujiono & Sujiono. Bermain Kreatif Berbasis
Kecerdasan Jamak. (Jakarta: Indeks. 2010), hal: 12
39. Mutiah, Diana. Psikologi Bermian Anak Usia Dini.
(Jakarta: Prenada Media Group. 2010),
11
Ibid, hal: 39. hal: 41.
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2019, 01 (01) | 14

2.2. Kreativitas Bermain Pada Anak Usia Dini Berikut penjelasan ketiga macam teori tersebut15: a)
a. Pengertian Bermain Teori Psikoanalisis, b) Teori Perkembangan
Pada hakikatnya semua anak suka bermain, Kognitif, dan c) Teori Belajar Sosial
hanya anak-anak yang sedang tidak enak badan Dalam bermain, anak dapat menciptakan
yang tidak suka bermain. Mereka rnenggunakan scaffolding, secara mandiri baik dalam kontrol
sebagian besar waktunya untuk bermain, baik diri, penggunaan bahasa, daya ingat dan
sendiri, dengan teman sebayanya, maupun dengan kerjasama dengan teman lain 16. Misalnya
orang yang lebih dewasa. Bentuk permainannya pun seorang anak yang rewel dan menangis kalau
juga beragam. Berdasarkan 'fenomena tersebut para disuruh tidur, dalam situasi bermain pura-pura
ahli PAUD menentukan bahwa bermain merupakan dia akan naik ketempat tidur tanpa rnenangis. Dalam
faktor penting dalam kegiatan pembelajaran dan bermain anak mampu mengendalikan dirinya karena
esensi bermain harus menjadi jiwa dari setiap kegiatan kerangka bermain berada di bawah kontrol anak
pembelajaran anak usia dini 13. atau dilakukan dalam situasi imajiner. Anak
Kegiatan bermain pada anak perlu mendapat dapat pura-pura menangis dan mampu
perhatian para pendidik anak usia dini. Di zaman menghentikan tangisannya secara tiba-tiba,
yang semakin modern ini banyak anak-anak yang berbeda dengan situasi nyata dalam kehidupan
tertekan mengikuti kegiatan sekolah. Begitu banyak sehari-hari.
tugas-tugas yang diberikan guru, termasuk pekerjaan
rumah (PR) dan les. Pembelajaran anak usia dini banyak
yang sangat terstruktur dan formal sehingga c. Esensi Bermain
celah bagi anak untuk bermain sambil belajar Meskipun bentuk permainan anak-anak di
semakin sempit. seluruh dunia dari waktu ke waktu berbeda-beda,
tetapi tampaknya esensinya tetap sama. Berikut
b. Teori Bermain penjelasan esensi bermain17: a) Aktif, b)
1) Teori Klasik Menyenangkan, c) Motivasi Internal, d) Memiliki
Teori klasik yaitu teori yang muncul dari abad Aturan, dan Simbolis dan Berarti
ke-19 sampai Perang Dunia I. Teori klasik
menerangkan ada empat alasan mengapa anak suka d. Batasan Mengenai Bermain
bermain dengan dasar sebagai berikut a) Kelebihan Smith et al. Garvey; Rubin, Fein,
Energi, b) Rekreasi dan Relaksasi, c) Insting, dan d) Vandenberg & J o h n so n 18 d i u n gka p ka n
Rekapitulasi. a d a n ya b e b e r a p a c ir i ke giatan bermain,
sebagai berikut: a) Dilakukan berdasarkan
2) Teori Modern motivasi instrinsik, b) P e r a s a a n d a ri o r a n g
Teori-teori modern yaitu teori yang muncul ya n g t e r l i b a t d a l a m ke gi a t a n b e r main
sesudah Perang Dunia I. Perbedaannya adalah teori diwarnai oleh emosi-emosi yang positif, c)
modern memberikan tekanan pada konsekuensi Fleksibilitas, d) Lebih menekankan pada
proses yang berlangsung diban dingkan hasil
bermain pada anak. Teori modern mengkaji tentang
akhir, e) Bebas memilih dan ciri ini
bermain tidak hanya menjelaskan mengapa muncul
merupakan elemen yang sangat penting bagi
perilaku bermain, tetapi juga berusaha menjelaskan konsep bermain pada anak-anak kecil, dan f)
manfaat bermain bagi perkembangan anak (Mutiah, Mempunyai kualitas pura-pura.
2010: 99)14.Disampaikan pula bahwa teori modern
memandang bermain sebagai bagian dari

perkembangan anak, baik kognitif, emosional,


maupun sosial anak. Teori modern dibedakan 15
Suyanto, Slamet. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia
menjadi tiga macam yaitu teori psikoanalisis, Dini.(Yogyakarta: Hikayat Publishing.
perkembangan kognitif, dan teori belajar sosial. 2005), hal: 116.
16
Mutiah, Diana. Psikologi Bermian Anak Usia Dini.
(Jakarta: Prenada Media Group. 2010),
hal: 104.
13 17
Suyanto, Slamet. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Suyanto, Slamet. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia
Dini.(Yogyakarta: Hikayat Publishing. Dini.(Yogyakarta: Hikayat Publishing.
2005), hal: 114. 2005), hal: 117.
18
14
Mutiah, Diana. Psikologi Bermian Anak Usia Dini. Mutiah, Diana. Psikologi Bermian Anak Usia Dini.
(Jakarta: Prenada Media Group. 2010), (Jakarta: Prenada Media Group. 2010),
hal: 99. hal: 110.
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2019, 01 (01) | 15

e. Manfaat Bermain kegiatan bermain untuk mengembangkan


Bermain sangat penting bagi anak. bermacam-macam aspek perkembangan anak,
Penting bagi pertumbuhan dan perkembangan yaitu aspek fisik, motorik, sosial, emosi,
mereka. Para ahli sepakat, anak-anak harus kepribadian, kognisi, ketajaman penginderaan,
bermain agar mereka dapat mencapai ketrampilan olah raga dan menari.
perkembangan yang optimal. Tanpa bermain
anak akan bermasalah di kemudian hari. 1) Manfaat Bermain untuk Perkembangan
Herbert Spencer, Catron & Allen 19 menyatakan Aspek Fisik
bahwa anak bermain karena mereka punya Menurut Garvey (dalam Musfiroh, 2008:
energi berlebih. Energi ini mendorong mereka 6) bermain merupakan faktor yang paling
untuk melakukan aktivitas sehingga mereka berpengaruh dalam periode perkembangan diri
terbebas dari perasaan tertekan. anak, meliputi dunia fisik, sosial, sistem
Kegiatan bermain paling digemari oleh komunikasi. Bermain berkaitan erat dengan
anak-anak pada masa prasekolah, dan sebagian pertumbuhan anak. Hoorn, et. al (dalam dalam
waktu anak digunakan untuk bermain sehingga ada Musfiroh, 2008: 6) juga menyampaikan bahwa
ahli yang berpendapat bahwa usia prasekolah adalah bermain memiliki kekuatan untuk
usia bermain.20 Dari penelitian yang dilakukan menggerakkan perkembangan anak. Pada masa
oleh para ilmuwan, diperoleh temuan bahwa anak-anak, bermain merupakan landasan bagi
bermain mempunyai manfaat yang besar bagi perkembangan mereka karena bermain
perkembangan anak. Bermain merupakan merupakan bagian dari perkembangan sekaligus
pengalaman belajar yang sangat berguna untuk sumber energi perkembangan itu sendiri.
anak, misalnya saja memperoleh pengalaman Bila anak mendapat kesempatan untuk
dalam membina hubungan dengan sesama melakukan kegiatan yang banyak melibatkan
teman, menambah perbenda haraan kata, gerakan-gerakan tubuh, akan membuat tubuh anak
menyalurkan perasaan-perasaan tertekan. menjadi sehat. Otot-otot tubuh akan tumbuh dan
Teori kognitif dan juga pandangan teori menjadi kuat. Selain itu anggota tubuh mendapat
mutakhir menunjukkan bahwa bermain sangat kesempatan untuk digerakkan. Anak juga dapat
bermanfaat bagi pertumbuhan anak. Karena itu, menyalurkan tenaga (energi) yang berlebihan
tidak ada alasan bagi orang tua, pengasuh dan juga sehingga ia tidak merasa gelisah. Kalau anak harus
guru TK untuk melarang anak bermain. Barmain duduk diam berjam-jam lamanya, ia akan merasa
merupakan hak anak yang harus dihormati, bosan, tidak nyaman dan tertekan. Hal ini bisa diamati
karena bermain merupakan kegiatan yang terutama pada anak usia prasekolah yang memang
berguna dan tidak hanya membuang-buang energi pada umumnya aktif, banyak gerak dan rentang
saja. Melalui aktivitas bermain anak dapat perhatiannya masih terbatas. Dengan demikian, guru
dimanfaatkan untuk membantu mengembangkan perlu bersikap bijaksana untuk tidak menuntut anak
berbagai aspek perkembangan anak.21 terlalu lama duduk diam melakukan tugas tertentu.
Masih banyak lagi manfaat yang dapat Sebaiknya guru secara kreatif merancang variasi
dipetik dari kegiatan bermain. Dengan mengetahui kegiatan di dalam maupun di luar kelas yang tidak
manfaat bermain, diharapkan bisa memunculkan membosankan bagi anak.
gagasan seseorang tentang cara memanfaatkan Kegiatan anak dalam bermain, terutama
yang banyak melibatkan aktivitas fisik seperti
bermain petak umpet, berlari, naik turun tangga dan
19
Musfiroh, Tadkiroatun. Cerdas Melalui Bermain (Cara plosotan tidak hanya menyebabkan anak menjadi
Mengasah Multiple Intellegence pada Anak Usia sehat tetapi jnga otot anak rnenjadi kuat. Disamping
Dini. (Jakarta: Grasindo. 2008), hal: 5. itu anak dapat menyalurkan energi yang berlebih
20
Tedjasaputra, Mayke. S. Bermain, Mainan dan sehingga anak tidak rnerasa gelisah.
Permainan untuk Pendidikan Anak Usia Dini.
(Jakarta: Grasindo. 2001), Hal 38. 2) Manfaat Bermain untuk Perkembangan
21
Suratno. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Aspek Motorik Kasar dan Motorik Halus
(Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Saat dilahirkan, seorang bayi tidak berdaya
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat karena ia belum mampu menggunakan anggota
Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan tubuh untuk dimanfaatkan bagi kepentingan dirinya,
Ketenagaan Perguruan Tinggi. 2005), Hal: 81.
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2019, 01 (01) | 16

bayi yang baru lahir hanya dapat menangis sambil mendukung perkembangan sosialisasi dalam hal-hal
menggerakgerakkan tangan kakinya. berikut:
Pada usia sekitar 3 bulan, ia mulai belajar meraih a) Interaksi sosial, yakni interaksi dengan teman
mainan yang ada ditempat tidurnya dan untuk dapat sebaya, orang dewasa, dan memecahkan konflik.
meraih mainan tersebut, ia perlu belajar b) Kerjasama, yakni interaksi saling membantu,
mengkoordinasikan (menyelaraskan) gerakan mata berbagi, dan pola pergiliran.
dengan tangan. Awalnya belum berhasil dilakukan, c) Menghemat sumber daya, yakni menggunakan
tapi lama kelamaan ia dapat meraih, bahkan pada dan menjaga benda-benda dan lingkungan secara
akhimya bisa menggenggam mainan tersebut. tepat.
Usia sekitar 1 tahun misalnya, anak senang d) Peduli terhadap orang lain, seperti memahami
memainkan pensil untuk membuat coretan-coretan. dan menerima perbedaan individu, memahami
Seeara tidak langsung ia belajar melakukan gerakan- masalah multibudaya.
gerakan motorik halus yang diperlukan dalam menulis. Dengan meningkatnya usia, anak perlu belajar
Usia sekitar 2 tahun ia sudah dapat membuat berpisah dengan pengasuh atau ibunya, ia butuh
coretan benang kusut. Usia sekitar 3 tahun berhasil diyakinkan bahwa perpisahan itu hanya berlangsung
membuat garis lengkung.Usia sekitar 4 atau 5 sesaat saja. Misalnya saja melalui permainan "Ciluk-
tahun mulai belajar menggambar bentuk-bentuk ba" dan petak umpet, ia akan memperoleh pengalaman
tertentu yang biasanya merupakan gabungan dari tersebut.
bentuk-bentuk geometrik misalnya gambar rumah, Dengan teman sepermainan yang sebaya
orang dan lain-lain. usianya, anak akan belajar berbagi hak milik,
Anak usia 5 hingga 6 tahun perlu bermain aktif. menggunakan mainan secara bergilir, melakukan
Mereka dapat melempar, menangkap, menendang, kegiatan bersama, mempertahankan hubungan yang
memukul, bersepeda roda dua, dan meluncur. Saat sudah terbina, mencari cara pemecahan masalah yang
ini banyak anak yang menghabiskan waktunya untuk dihadapi dengan teman mainnya. Misalnya saja
aktivitas pasif, seperti menonton televise atau video. bagaimana membuat aturan permainan sehingga
Anak itu membutuhkan kesempatan untuk pertengkaran dapat dihindari.
memanjat, berayun, mendorong, menarik, berlari, la juga belajar berkomunikasi dengan sesama
meloncat, melompat, dan berjalan dalam rangka teman baik dalam hal mengemukakan isi pikiran dan
menguasai tubuh mereka.22 perasaannya maupun memahami apa yang diucapkan
Melalui aktivitas bemain anak berkesempatan oleh teman tersebut, sehingga hubungan dapat
berlatih untuk menggunakan otot kasar seperti terbina dan dapat saling bertukar informasi
menangkap bola dan kemudian melemparkannya, (pengetahuan). Perlu juga diingat peran bermain
berkejaran, bergelutan dan sebagainya. Disamping
sebagai media bagi anak untuk mempelajari budaya
itu anak dapat berlatih memanfaatkan otot halusnya
setempat, peran-peran sosial dan peran jenis kelamin
seperti untuk menggambar, membuat garis lurus dan
yang berlangsung di dalam masyarakat. Anak akan
lengkung. Keterampilan seperti itu akan
mewarisi permainan yang khas sesuai dengan
sangat bermanfaat bagi kehidupan anak
budaya masyarakat tempat ia hidup.
selanjutnya.23
Dari sini ia akan belajar tentang sistem nilai,
3) Manfaat Bermain untuk Perkembangan
kebiasaan-kebiasaan dan standar moral yang dianut
Aspek Sosial
oleh masyarakatnya. Melalui bermain peran atau
Menurut Catron dan Allen24, bermain
bermain pura-pura anak juga belajar bagaimana
22 berlaku sebagai orang tua (ibu, ayah) atau guru,
Musfiroh, Tadkiroatun. Cerdas Melalui Bermain (Cara
Mengasah Multiple Intellegence pada Anak Usia
pembantu, dokter, dan lain-lain. Anak juga belajar
Dini. (Jakarta: Grasindo. 2008). Hal:14 tentang peran dan tingkah laku apa yang diharapkan
dari seorang anak perempuan atau laki-laki.
23
Suratno. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini.
(Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional 4) Manfaat Bermain untuk Perkembangan
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Aspek Emosi atau Kepribadian
Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Bagi anak, bermain adalah suatu kebutuhan
Ketenagaan Perguruan Tinggi. 2005). Hal: 80 yang sudah ada dengan sendirinya (inthent), dan
24
Musfiroh, Tadkiroatun. Cerdas Melalui Bermain (Cara sudah terberi secara alamiah. Dapat dikatakan tidak
Mengasah Multiple Intellegence pada Anak Usia ada anak yang tidak suka bermain. Melalui bennain,
Dini).(Jakarta: Grasindo. 2008). Hal:11 seorang anak dapat melepaskan ketegangan yang
dialaminya karena banyaknya
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2019, 01 (01) | 17

larangan yang dialami dalam hidupnya sehari - Pengetahuan akan konsep-konsep ini jauh lebih
hari. Sekaligus ia dapat memenuhi kebutuhan- mudah diperoleh melalui kegiatan bermain. Anak
kebutuhan dan dorongan-dorongan dari dalam usia prasekolah mempunyai rentang perhatian yang
diri yang tidak mungkin terpuaskan dalam terbatas dan masih sulit diatur atau masih sulit
kehidupan nyata. Bila anak memperoleh belajar dengan "serius". Tetapi bila pengenalan
kesempatan untuk menyalurkan perasaan konsep-konsep tersebut dilakukan sambil
tegang, tertekan dan menyalurkan dorongan- bermain, maka anak akan merasa senang, tanpa ia
dorongan yang muncul dari dalam dirinya, sadari temyata ia sudah banyak belajar. Misalkan
setidaknya akan membuat anak lega dan relaks. saja untuk memperkenalkan warna dan ukuran
Misalnya saja anak yang sering gagal untuk meraih bisa digunakan kegiatan bermain me mancing
prestasi yang baik, ia dapat bermain peran ikan yang terdiri dari macam-macam warna dan
dengan boneka-bonekanya seakan-akan ia ukuran.
adalah murid terpandai. Atau seorang anak yang Anak juga bisa belajar macam-macam hal
benci kepada adiknya, bisa memperlakukan melalui cerita yang ia dengar, buku-buku yang ia
boneka yang dimainkan sebagai "adik" ia bebas lihat, menonton TV, menjelajahi lingkungan
untuk menyiksa adik tersebut. Dari kegiatan bemmin sekitarnya sehingga hal-hal yang tidak didapat di
yang dilakukan bersama sekelompok teman, anak rumah atau disekolah bisa dipenuhi dengan
akan mempunyai penilaian terhadap dirinya pengalaman yang ia peroleh dari lingkungan lain.
tentang kelebihan-kelebihan yang ia miliki Kreativitas (daya cipta) dapat dikembangkan
sehingga dapat membantu pembentukan konsep diri melalui percobaan serta pengalaman yang ia
yang positif, mempunyai rasa percaya diri dan harga peroleh selama bermain.
diri karena ia merasa mempunyai kompetensi la akan merasa bahwa kalau bisa
tertentu. Anak belajar bagaimana harus bersikap menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari
dan bertingkah laku agar dapat bekerja sama dengan yang lain, akan memberi perasaan puas. Pada
teman-ternan, bersikap jujur, kesatria, murah hati, anak dapat diberikan kesempatan untuk
tulus dan sebagainya. mengembangkan daya ciptanya secara bebas,
Aturan dan larangan yang ditetapkan baik coretan yang ia buat, ceritera yang ia
secara sepihak oleh orang tua, guru dan juga ungkapkan, serta hasil karya lainnya. Pengalaman
pengasuh akan menghambat akivitas yang diinginkan ini bisa diberlakukan kalau anak sudah terjun dalam
sehingga akan menjadi katarsis. Melalui aktivitas dunia kerja diusia dewasa, dalam dunia kerja ia tidak
bermain, anak dapat melepaskan ketegangan yang akan bosan untuk mencoba berkarya dan
dialaminya sehingga akan menghilangkan katarsis menciptakan sesuatu yang khas.
tersebut. Disamping itu, melalui bermain anak juga Dengan teman-teman sebaya anak perlu
dapat memuaskan kebutuhan dan dorongan dari berkomunikasi, pada mulanya melalui bahasa tubuh,
dalam dirinya. Dengan demikian anak akan rnenjadi tapi dengan meningkatnya usia dan bertambahnya
lega dan rileks serta bebas dari ketegangan. perbendaharaan kata, ia akan lebih banyak
5) Manfaat Bermain untuk Perkembangan menggunakan bahasa lisan. Anak perlu dapat
Aspek Kognisi memahami kata-kata yang diucapkan oleh teman-
Aspek Kognisi diartikan sebagai teman dan mampu mengemukakan keinginan,
pengetahuan yang luas, daya nalar, kreativitas pendapat serta perasaannya. Ia akan banyak
(daya cipta), kemarnpuan berbahasa, serta daya belajar kata-kata baru sehingga memperkaya
ingat. Banyak konsep dasar yang dipelajari atau perbendaharaan kata yang dimiliki. Anak juga dapat
diperoleh anak prasekolah melalui bermain. Perlu bermain pantun, bernyanyi dan sebagainya yang
diingat bahwa pada usia prasekolah anak juga dapat memperkaya perkembangan bahasa
diharapkan menguasai berbagai konsep seperti serta menggunakan bahasa secara lebih terampil
warna, ukuran, bentuk, arah, besaran sebagai serta luwes.
landasan untuk belajar menulis, bahasa, matematika
dan ilmu pengetahuan lain. 6) Manfaat Bermain untuk Mengasah
Menurut Bredekamp & Copple25 anak-anak Ketajaman Penginderaan
tidak membangun konsep atau pengetahuan dalam Penginderaan menyangkut penglihatan,
kondisi yang terisolasi, melainkan melalui interaksi pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan.
dengan orang lain. Kelima aspek penginderaan ini perlu untuk diasah agar
anak menjadi lebih tanggap atau peka terhadap hal-hal
25
Ibid. Hal: 8 yang berlangsung di lingkungan sekitarnya.
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2019, 01 (01) | 18

Menjadikan anak yang aktif, kritis, kreatif, dan bukan Bermain, selain mempunyai berbagai manfaat
sebagai anak yang acuh tak acuh, pasif, tidak tanggap, untuk menunjang perkembangan anak, juga dapat
tidak mau tahu terhadap kejadian-kejadian yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain sebagai media atau
muncul di sekitamya. sarana melakukan kegiatan bersarna anak. Yang dapat
Pada anak prasekolah, ketajaman atau memanfaatkan bermain antara lam guru, ahli
kepekaan penglihatan dan pendengaran sangat perlu psikoterapi serta orang-orang dewasa lainnya yang
untuk dikembangkan karena akan membantu anak banyak berinteraksi dengan anak.
agar lebih mudah belajar mengenal dan mengingat
bentuk-bentuk atau kata-kata tertentu yang akhimya f. Macam-macam Kegiatan Bermain
memudahkan anak untuk belajar membaca serta Kegiatan bermain menurut jenisnya terdiri
menulis di kemudian hari. Kepekaan penglihatan dan atas bermain aktif dan bermain pasif. Hal ini
penginderaan dapat dilatih sejak dini misalnya pada sesuai dengan pendapat Hurlock 26 yan g
bayi dapat dimulai dengan permainan kerincingan me n ge mu ka ka n ada 2 penggolongan
atau music-box yang dapat berbunyi dan u t a m a kegiatan bermain yaitu berrnain aktif dan
rmenimbulkan macam-macam suara. Bayi dapat bermain pasif atau dikenal sebagai hiburan
mengamati berbagai bentuk dan warna dari mainan (amusement).
tersebut. Pada usia lebih besar, suruhlah anak Secara umum bermain aktif banyak
mendengarkan suara-suara klakson mobil lain yang dilakukan pada masa kanakkanak awal
berbeda dari mobil ayahnya, suara tukang sate yang sedangkan kegiatan bermain pasif lebih
berbeda dari penjual bakmi, suara cicak, burung, mendominasi kegiatan pada akhir masa kanak-
detik jarum jam dan surat-surat lain. kanak yaitu sekitar usia praremaja karena adanya
Membacakan cerita, mengajak berbicara, perubahan fisik, emosi, minat dan sebagainya. Tapi
mendengarkan lagu yang dinyanyikan ibu atau tidak berarti bahwa kegiatan bermain aktif akan
didengar dari radio cassette akan membuat anak menghilang dan digantikan oleh kegiatan bermain
belajar memperhatikan dan mengingat cerita pasif sebab kedua jenis kegiatan bermain ini
tertentu, lagu tertentu. Pada usia prasekolah anak akan selalu ada bersama, hanya saja penekanannya
dapat mengamati berbagai bentuk, ukuran, warna, yang berbeda.
besaran, misalnya melalui alat-alat perrnainan edukatif Kedua jenis kegiatan tersebut akan
atau memainkan benda seperti peralatan rumah memberi kesenangan, kebahagian pada anak
tangga yang ada dirumah. dan dapat memenuhi kebutuhan anak untuk
bermain. Masing-masing jenis kegiatan bermain
g. Manfaat Bermain untuk Mengembangkan tersebut di atas mempunyai sumbangan positif
Keterampilan Olahraga dan Menari baik terhadap penyesuaian sosial maupun penyesuaian
Bila seorang anak tubuhnya sehati kuat, cekatan diri anak dan perkembangan emosi, kepribadian
melakukan gerakan-gerakan baik berlari, meniti, maupun perkembangan kognisi.
bergelantungan, melompat, menendang, melempar Selanjutnya akan dibahas pengertian bermain
serta menangkap bola, maka ia lebih siap menekuni aktif dan pasif, dilengkapi dengan macam-
bidang olah raga tertentu pada usia yang lebih besar. macam kegiatan untuk masing-masing
Kalau anak terampil rnelakukan kegiatan- kelompok serta manfaat yang dapat dipetik dari tiap
kegiatan tersebut, ia lebih percaya din dan merasa kegiatan.
mampu melakukan gerakan-gerakan yang Iebih 1) Kegiatan Bermain Aktif
sulit. Bermain aktif adalah kegiatan yang
Demikian pula halnya dengan kegiatan menari. memberikan kesenangan dan kepuasan kepada
Untuk menari, diperlukan gerakan-gerakan tubuh yang anak yang dilakukan melalui aktivitas langsung
cekatan, lentur, tidak canggung-canggung. yakin pada oleh diri anak itu sendiri. Dengan demikian, kegiatan
apa yang dilakukan sehingga ia bisa menari tanpa bermain aktif akan banyak melibatkan aktivitas
merasa takut-takut atau was-was. Pada anak tubuh. Karena itu, aktivitas anak dalam bermain
prasekolah belum dapat dituntut untuk melakukan aktif akan sangat dipengaruhi oleh kondisi anak.
gerakan-gerakan olah raga ataupun menari yang Terdapat berbagai faktor yang dapat berpengaruh
sempurna. Yang penting adalah anak menyukai dan
senang pada kegiatan tersebut yang nantinya dapat
26
dikembangkan sesuai dengan minat, bakat yang Tedjasaputra, Mayke. S. Bermain, Mainan dan
akhimya akan menjadi hobby bahkan mungkin Permainan untuk Pendidikan Anak Usia Dini.
menjadi sumber rnata pencaharian di kemudian hari. (Jakarta: Grasindo. 2001). Hal: 52
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2019, 01 (01) | 19

terhadap kondisi anak, seperti: kesehatan anak, bermain anak.


teman bermain anak, tingkat keerdasan anak, jenis Sementara orang tua ada yang berpendapat
kelamin, alat perrnainan yang dimiliki, dan bahwa bermain pasif terutama yang berbentuk
lingkungan untuk bermain.27 hiburan, akan sia-sia saja dan kurang bermanfaat
Seberapa sering anak melakukan kegiatan bagi anak. Pendapat ini sebenamya kurang tepat, ada
bermain jenis ini dan apa saja ragam permainan macammacam manfaat yang bisa diperoleh, selain
yang mereka lakukan sangat bervariasi dan itu jenis bermain pasif merupakan pelengkap terhadap
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: a) kesehatan, bermain aktif. Tentu saja dalam hal tertentu, bermain
b) Penerimaan sosial dari kelompok teman, c) pasif kurang bermanfaat misalnya untuk
tingkat kecerdasan anak, d) jenis kelamin, e) alat perkembangan fisik motorik serta kesehatan anak
permainan, dan f) lingkungan tempat atau karena tidak terlalu banyak melakukan aktivitas fisik
dibesarkan. ataupun tidak ada hasil karya ciptaan anak. Beberapa
Di dalam kelompok ini terdapat banyak kegiatan bermain pasif dan aspek-aspek yang dapat
ragam kegiatan bermain yang bisa dilakukan anak dikembangkan adalah 1) membaca, 2) melihat komik,
usia bayi sampai dengan remaja, dewasa maupun 3) menonton, 4) mendengarkan radio, 5)
usia tua. Ada kegiatan yang lebih banyak dilakukan mendengarkan musik
pada masa bayi, anak-anak usia sekolah, remaja dan 3. Bermain dan Kreativitas pada Anak Usia dini
seterusnya. Konsep dan bentuk kreativitas Anak Usia Dini
Berikut ini akan diuraikan beberapa macam dan orang dewasa sangat berbeda. Kreatif dalam
kegiatan bermain aktif, berikut: a) pengertian orang dewasa berarti keberadaan keahlian
bermain bebas dan spontan, b) bermain konstruktif, (expertise), keterampilan, (skill), dan motivasi dalam
c) bermain khayal/bermain peran, d) mengumpulkan diri (instrinsic task motivation). Orang dewasa yang
benda-benda, dan e) melakukan penjelajahan kreatif diindikasikan sebagai individu yang merniliki
(eksplorasi) gaya karya yang mempesona, keterbukaan ide yang
mengagumkan, dan konsentrasi serta ketekunan yang
2) Kegiatan Bermain Pasif luar biasa. Kreativitas pada anak-anak memiliki ciri
Di samping bermain aktif dimana anak secara tersendiri. Kreativitas anak dikoridori oleh
langsung terlibat secara fisik dalam permainan keunikan gagasan dan tumbuhnya imajinasi serta
tersebut, anak juga dapat bermain secara pasif. fantasi. Anak-anak yang kreatif sensitif terhadap
stimulasi. Mereka juga tidak dibatasi oleh frame-
Dalam bermain pasif, aktifitas fisik anak tidak
frame apapun. Artinya, mereka memiliki
banyak dimanfaatkan, tetapi aspek lainnya seperti kebebasan dan keleluasan beraktivitas. Anak
pendengaran dan penglihatan lebih banyak berperan. kreatif juga cenderung memiliki keasyikan dalam
Hiburan (amusement) merupakan salah satu aktivitas.
bentuk bermain pasif. Dalam hal ini anak Anak menjadi kreatif juga karena mereka
memperoleh kesenangan bukan berdasarkan membutuhkan pemuasan dorongan emosi. Namun
kegiatan yang dilakukannya sendiri. Sebagai contoh yang paling penting, kreativitas anak muncul karena
misalnya menonton film, anak tinggal duduk untuk anak perlu strategi untuk membangun konsep dan
menikmati film tersebut. Bermain pasif dapat pula memecahkan masalah sesuai tingkat intelektualnya.
diartikan sebagai kegiatan yang tidak terlalu banyak Kreativitas muncul dari kemampuan berpikir
melibatkan aktivitas ftsik. divergen, lateral, multiarah. Pada belahan otak,
Jenis bermain pasif biasanya lebih banyak kreativitas bersumber pada aktivitas hemisfer
digemari anak-anak yang memasuki usia remaja, kanan. Kegiatan berpikir divergen memiliki ciri-ciri
mereka pergi berkelompok untuk menonton suatu generatif, eksploratif, tak terprediksi
acara film atau tayangan musik. (unpredictable), dan multijawab. Meskipun
Ada anak-anak yang lebih menyukai kegiatan demikian, proses terjadinya kreativitas juga
bermain pasif dibandingkan bermain aktif. Pada sub melibatkan kemampuan berpikir konvergen. Oleh
bab sebelumnya sudah dikemukakan adanya beberapa karena pada anak proses lateralisasi tengah terjadi,
faktor yang mempengaruhi pilihan jenis maka stimulasi pada belahan otak kanan
menjadi sangat esensial dan fundamental. Bagi anak,
dua syarat kreativitas dapat dikatakan memadai,
27
Suratno. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. yakni fluency dan flexibility. Seorang anak dapat
(Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional dikatakan kreatif ketika ia menemukan
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat pemecahan atas sebuah pemaasalahan. Anak
Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan
Ketenagaan Perguruan Tinggi. 2005). Hal: 83.
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2019, 01 (01) | 20

tentu saja melakukan fluency dengan memunculkan yang menggunakan alat bermain atau tidak. Sekali
berbagai ide altematif. Lebih lanjut anak akan anak merasa mampu menciptakan sesuatu yang baru
mempertimbangkan berbagai hal untuk memilih solusi dan unik, ia akan melakukan kembali pada situasi
terbaik. Ketika anak hendak "ngundhuh layangan", yang lain. Kreativitas memberi anak kesenangan dan
maka ia membutuhkan fluency sebagai preparation kepuasan pribadi yang sangat besar dan penghargaan
atau brainstorming. Anak kemudian yang memiliki pengaruh nyata pada perkembangan
melakukan berbagai pemi kiran dan pribadinya. Menjadi kreatif juga penting artinya bagi
pertimbangan, bagaimana supaya layang - anak usia dini, karena menambah bumbu dalam
layang yang dipetik tidak sobek. Apakah akan permainannya. Jika kreativitas dapat membuat
mempergunakan penggalah, memanjat, atau permainan menjadi menyenangkan, mereka akan
menarik-narik talinya (atau yang lain). Anak merasa bahagia dan puas.
melakukan flexibility karena konteks mulai Bermain memberikan kesempatan pada anak
berbicara. Ternyata, pohon itu dihuni oleh untuk mengekspresikan dorongan-dorongan
banyak semut hitam. Jika kemudian AUD itu kreatifnya sebagai kesempatan untuk merasakan
berhasil menyelesaikan masalahnya, maka ia obyek-obyek dan tantangan untuk menemukan
disebut kreatif. Tidak peduli jika solusi akhirnya sesuatu dengan cara-cara baru, untuk menemukan
diilhami oleh pengalaman orang lain. penggunaan suatu hal secara berbeda,
Dalam hal ini, originalitas tidak menjadi faktor menemukan hubungan yang baru antara sesuatu
utama kreativitas anak. Seorang anak disebut kreatif dengan sesuatu yang lain serta mengartikannya dalam
jika ia menunjukkan ciri-ciri berikut: banyak alternatif. Selain itu bermain memberikan
a. Bereksplorasi, bereksperimen, memanipulasi, kesempatan pada individu untuk berpikir dan bertindak
bermain-main, mengajukan pertanyaan, imajinatif, serta penuh daya khayal yang erat
menebak, mendiskusikan temuan. hubungannya dengan perkembangan kreativitas anak.
b. Menggunakan imajinasi ketika bermain peran, Berbagai bentuk bermain yang dapat membantu
bermain bahasa, bercerita. mengembangkan kreativitas, antara lain:
c. Berkonsentrasi untuk tugas tunggal dalam waktu a. Mendongeng
cukup lama. b. Menggambar
d. Menata sesuatu sesuai selera. c. Bermain alat musik sederhana
d. Bermain dengan lilin
e. Mengerjakan sesuatu dengan orang dewasa. e. Permainan tulisan tempel
f. Mengulang untuk tahu lebih jauh. f. Permainan dengan balok
Bermain merupakan suatu kegiatan yang g. Berolahraga
menyenangkan dan spontan sehingga hal ini Kreativitas anak akan timbul ketika anak
memberikan rasa aman secara psikologis pada anak. melakukan kegiatan melalui bermain, baik itu
Begitu pula dalam suasana bermain aktif, dimana dilakukan sendiri maupun bermain bersama atau
anak memperoleh kesempatan yang luas untuk kelompok. Salah satunya dengan menggunakan
mela ku kan e ksplorasi gu na me menuhi rasa bermain assosiatif. Dengan bermain assosiatif
ingi n tahun ya, ana k bebas mengekspresikan diharapkan anak akan menimbulkan ide yang
gagasannya memalui khayalan, drama, bermain beranekaragam. Sehingga ide-ide tersebut
konstruktif, dan sebagainya. Maka dalam hal ini digabungkan untuk menghasilkan hasil karya yang
memungkinkan anak untuk mengembangkan lebih kreatif,
pearasaan bebas secara psikologis. Bermain assosiatif merupakan kegiatan yang
Rasa aman dan bebas secara psikologis bersifat sosial dimana anak diajak untuk bisa
merupakan kondisi yang penting bagi tumbuhnya bekerjasama dengan temannya. Ada beberapa
kreativitas. Anak-anak diterima apa adanya, dihargai kelebihan menggunakan teknik bermain assosiatif
keunikannya, dan tidak terlalu cepat dievaluasi, akan salah satunya adalah dapat mempererat atau
merasa aman secara psikologis. Begitu pula anak memperkuat jalinan solidaritas kelompok. Anak-anak
yang diberikan kebebasan untuk mengekspresikan yang terlibat dalam kerjasama dapat saling mengerti
gagasannya. Keadaan berrnain yang demikian ide-ide temannya sehingga dapat mengurangi sifat
berkaitan erat dengan upaya pengembangan egoisentris anak.
kreativitas anak. Rendahnya kreativitas anak merupakan
Bermain memberikan kesempatan pada anak petunjuk bahwa rangsangan yang diberikan kepada
untuk mengembangkan kreativitasannya. Ia dapat anak masih kurang. Rangsangan yang diberikan
bereksperimen dengan gagasan-gagasan barunya baik
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2019, 01 (01) | 21

salah satunya menggunakan alat permainan edukatif tidakcinta belajar, cinta angka, cinta baca, dan
yang dapat berupa balok, boneka tangan, APE yang cinta ilmu. Anak tumbuh wajar, berkembang,
terbuat dari barang-barang bekas dan aman bagi anak, eksploratif, dan memiliki keterampilan hidup
kartu bergambar dan lain-lain. Selain itu yang jauh lebih baik daripada mereka
pembelajaran yang menyenangkan juga dapat dikondisikan sebaliknya. Pendekatan informal
dilakukan untuk meningkatkan kreativitas anak salah mengandalkan metode bermain sebagai metode
satunya melalui bermain assosiatif. Anak diajak yang mewadah semua aspek perkembangan
untuk ber main bersa ma te mann ya untu k anak. Diyakini bahwa bermain memegang
men ggab un gkan ana k den gan temannya untuk peranan yang sangat penting dalam
dituangkan dalam suatu hasil karya. perkembangan kreativitas. Karena bermain
Kreativitas anak jangan dinilai hanya dari memiliki sifat ekploratif maka kegiatan bermain
hasilnya tetapi lebih ditekankan pada proses selama berperan membentuk satu wilayah pembelajaran
kegiatan berlangsung. Pembelajaran yang dilakukan yang terpenting yakni kreativitas. Oleh karena itu,
oleh guru sebaiknya tidak bersifat monoton dan dapat sangat tepat jika Taman Kanak-kanak memberikan
membuat anak untuk menghasilkan suatu ide. bimbingan bermain pada anak-anak.
Lingkungan tempat terjadinya pembelajaran nyaman Jika ditilik kembali, anak-anak usia dini
dan kondusif, sehingga anak tidak merasa tertekan. adalah anak yang memiliki potensi yang harus
Kondisi anak yang merasa tertekan akan dikembangkan. Anak-anak belajar melalui bermain.
menghambat keluarnya suatu ide atau gagasan Dunia anak adalah dunia bermain, yaitu dunia yang
ketika melakukan kegiatan. penuh semangat apabila terkait dengan suasana yang
Kreativitas anak juga dapat tumbuh apabila sangat menyenangkan.28 Dalam kegiatan bermain,
terdapat sarana pendukung salah satunya adalah alat anak akan diberikan fasilitas berbagai alat bermain
permainan. Alat permainan yang dapat digunakan yang masing-masing memiliki fungsi dan
menarik dan tidak berbahaya bagi anak. Alat peranan masing-masing dalam perkembangan anak.
permainan dapat diperoleh dari lingkungan disekitar Misalkan permainan balok. Anak dapat menyusun
anak. Orang tua dan guru hendaknya mengetahui balok menjadi berbagai bentuk berdasarkan
kesesuaian alat permainan dengan tingkat usia dan kreativitas masing- masing anak. Anak akan
peralatan yang tidak berbahaya bagi anak yang mengaplikasikan imajinasi masing-masing. Contoh
akan digunakan dalam bermain dan kegiatan lain adalah bermain peran. Anak akan berperan
pembelajaran. menjadi tokoh sesuai kreativitasnya, dan berperan
bebas sesuai kemauannya. Hal ini membuktikan
2.3. Implikasi Kreativitas Berbasis Bermain Pada bermain menjadikan anak semakin kreatif.
Anak Usia Dini Pada saat kegiatan bermain berlangsung
Para ahli meyakini bahwa kreativitas hampir semua aspek perkembangan anak dapat
terpupuk dalam pernbelajaran dengan pendekatan distimulasi dan berkembanga baik termasuk di
informal. Dalam pendekatan ini, sekolah dirancang dalamnya perkembangan kreativitas. Pernyataan
sedemikian rupa sehingga anak senang berada di ini sejalan dengan Catron dan Allen 29 yang
sekolah. Anak juga terbebas dari rasa takut dan mengemukakan bahwa bermain dapat memberikan
tertekan. Mereka memperoleh rasa aman, dihargai, pengaruh secara langsung terhadap semua area
dan diakui peran sertanya dan apa yang mereka perkembangan. Anak-anak dapat mengambil
butuhkan akan diperhatikan dan disalurkan oleh kesempatan untuk belajar tentang dirinya sendiri,
guru. Pendekatan informal lebih memperhatikan orang lain, dan lingkungannya. Selain itu, kegiatan
proses pembelajaran dari pada hasil. Target tidak bermain juga memberikan kebebasan pada anak
dipegang kaku, namun disesuaikan dengan kondisi untuk berimajiansi, bereksplorasi, dan
anak dan konteks lingkungan. Konsep diulas secara menimbulkan suatu bentuk kreativitas. Anak-anak
integratif melalul topik-topik yang hangat dan nilai memiliki motivasi dari dalam dirinya untuk
di sekitar anak. Pendekatan informal
membebani anak dengan fakta-fakta yang dihafal.
Anak belaiar melalui metode yang 28
Widayanti & Widijati. Mengoptimalkan 9 Zona
menyenangkan, menggairahkan, dan menarik. Kecerdasan Majemuk Anak. Jogjakarta: Luna
Pendekatan ini tidak menunjukkan hasil instan Publisher. 2008. Hal: 50.
yang membuat anak berprestasi cepat, dan segera 29
terlihat hebat. Pendekatan ini berfangsi sebagai Sujiono & Sujiono. Bermain Kreatif Berbasis
Kecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks. 2010. Hal : 35
penyemai bibit-bibit kemandirian, kreativitas,
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2019, 01 (01) | 22

bermain, memberikan sesuatu yang baru dengan menakjubkan, (4) Anak yang kreatif dapat kembali
apa yang telah dikatahui. pada sesuatu yang sudah dikenalnya dan melihat
Mengembangkan kreativitas melalui dari cara yang berbeda, (5) Anak prasekolah kreatif
bermain tidak hanya dapat dikembangkan di belajar banyak melalui fantasi, dan memecahkan
sekolah saja. Orang tua di rumah juga harus ikut permasalahan dengan menggunkan pengalamannya,
berperan serta di dalamnya karena sebagian besar Anak kreatif menikmati permainan dengan
waktu anak adalah di rumah. Peran orang tua kata-kata dan tempat sebagai pencerita yang
mengajak anak bermain sangat penting karena alamiah.
orang tua adalah role model yang terbaik bagi Bermain sangat penting bagi anak.
anak-anaknya30 Lewat kegiatan bermain, orang tua Penting bagi pertumbuhan dan perkembangan
memiliki kesempatan untuk mengajarkan nilai- mereka. Para ahli sepakat, anak-anak harus
nilai yang ingin ditanamkan dengan cara yang bermain agar mereka dapat mencapai
lebih rileks. Selain itu, ikatan emosi anak dan perkembangan yang optimal. Tanpa bermain
orang tua juga menjadi lebih erat. Seperti halnya anak akan bermasalah di kemudian hari.
makanan, dan kasih sayang dari orang tua, Dalam situasi bermain anak akan dapat
bermain juga merupakan kebutuhan anak. menunjukkan bakat, fantasi, dan
Rumah yang menunjang kreativitas adalah kecenderungan-kecenderungannya. Saat
tempat anak dan orang dewasa yang berada di bermain anak akan menghayati berbagai
dalamnya terlibat dalam kebiasaan kreatif. kondisi emosi yang mungkin muncul seperti rasa
Aktivitas mendongeng atau membacakan cerita senang, gembira, tegang, kepuasan, dan
sangat baik untuk merangsang kecerdasan maupun mungkin rasa kecewa.
kreativitas anak. Melalui dongeng, anak juga dapat
diajak berkomunikasi serta mencoba untuk 3.2. Saran
melontarkan suatu gagasan terhadap pemecahan Guru berperan penting dalam pengembangan
suatu masalah. Dan melalui dialog batin si kecil kreatifitas anak. Hal ini karena guru pada jenjang
dengan dongeng-dongeng yang di dengarnya itu, pendidikan prasekolah akan dijadikan figur oleh
tanpa sadar mereka telah menyerap beberapa sifat anak-anak. Apa yang akan dikatakan guru akan diikuti
positif, seperti keberanian, kejujuran, membedakan dan dipatuhi oleh anak. Guru akan menjadi teladan
hal-hal yang baik dan buruk, dan lain sebagainya. sehingga amat berpengaruh bagi penumbuhan
kreatifitas anak. Mengingat posisi yang seperti itu,
guru harus berperan bijaksana jangan sampai aturan-
3. SIMPULAN DAN SARAN aturan yang ditetapkan guru justru akan mematikan
3.1. Simpulan kreatifitas anak. Di samping itu guru harus dapat
Kreativitas merupakan dimensi memilih dan memanfaatkan setiap kesempatan
kemampuan anak dalam mengembangkan ilmu belajar untuk mengembangkan kreatifitas anak.
pengetahuan, teknologi, dan seni. Kreativitas Dalam kesempatan apa saja baik di dalam ruangan
merupakan sebuah proses yang mampu melahirkan maupun di luar ruangan guru dapat mengajak anak
gagasan, pemikiran, konsep dan atua langkah- untuk mengembangkan kreatifitasnya.
langkah baru pada diri seseorang. Kebermaknaan Kreativitas akan membawa ke arah
kreativitas terletak pada hakikat dan perannya pengembangan potensi yang dimiliki anak. Untuk
sebagai dimensi yang unggul bagi pertumbuhan diri itulah kreativitas anak penting untuk distimulasi
peserta didik yang sehat, produktif, dan inovatif.31 melalui berbagai kegiatan yang disukai anak. Pada
Ciri-ciri kreatif anak prasekolah adalah: (1) Anak hakekatnya anak usia dini berada pada masa
pra sekolah yang kreatif belajar dengan cara-cara bermain. Jadi, baik guru, orang tua maupun orang
yang kreatif, (2) Anak pras sekolah yang kreatif dewasa lainnya hendaknya lebih banyak ikut
memiliki rentang perhatian yang panjang terhadap hal berpartisipasi dengan anak melalui kegiatan
membutuhkan usaha kreatif, (3) Anak kreatif bermain. Fasilitasi anak dengan berbagai media
memiliki suatu kemampuan mengorganisasikan yang bermain sehingga anak lebih banyak bereksplorasi dan
menemukan sendiri hal-hal yang baru.
30
Op Cit. Hal: 53
31
Mutiah, Diana. Psikologi Bermian Anak Usia Dini.
Jakarta: Prenada Media Group. 2010. Hal:
41
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2019, 01 (01) | 23

4. REFERENSI
Departemen Pendidikan Nasional. 2010.
Pengembangan Pengetahuan Seni dan
Kreativitas. Jakarta: Direktorat Pendidikan
Anak Usia Dini.
Hurlock, E. B.1999. Perkembangan Anak Jilid I (Edisi
6). Jakarta: Erlangga.
Munandar, Utami. 1995. Pengembangan Kreativitas
Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Cerdas Melalui
Bermain (Cara Mengasah Multiple
Intellegence pada Anak Usia Dini. Jakarta:
Grasindo.
Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Bermian Anak Usia
Dini. Jakarta: Prenada Media Group.
Semiawan, Conny R. 2009. Kreativitas
Keberbakatan: Mengapa, apa, dan
Bagaimana. Jakarta: Indeks.
Suyanto, Slamet. 2005. Dasar-Dasar Pendidikan
Anak Usia Dini.Yogyakarta: Hikayat
Publishing.
Sujiono & Sujiono. 2010. Bermain Kreatif Berbasis
Kecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks.
Sukiman. 2012. Peningkatan Kreativitas Anak
Melalui Model Pembelajaran Beyond
Centers And Circle Time (BCCT). Dimuat
dalam Jurnal Paud Volume 6, Edisi
Mei.
Suratno. 2005. Pengembangan Kreativitas Anak
Usia Dini. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan
Pendidikan Tenaga Kependidikan dan
Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Tedjasaputra, Mayke. S. 2001. Bermain, Mainan
dan Permainan untuk Pendidikan Anak
Usia Dini. Jakarta: Grasindo.
Widayanti & Widijati. 2008. Mengoptimalkan 9
Zona Kecerdasan Majemuk Anak.
Jogjakarta: Luna Publisher.

You might also like