Professional Documents
Culture Documents
Teks Drama YG ASLI
Teks Drama YG ASLI
6 - 9 Agustus 1945 kota Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh sekutu, dalam kurun waktu dua sampai
empat bulan pertama setelah pengeboman terjadi, dampaknya menewaskan 90.000 - 146.000 orang di
Hiroshima dan 39.000-80.000 orang Nagasaki. Jepang pun menyerah pada 15 Agustus 1945 perlahan-lahan
berita kekalahan Jepang menyebar berita ini sampai kepada Sultan Syahrir.
Sultan Syahrir : Apa Berita Ini Benar? Jika Memang Benar Aku Akan Segera Menemui Sukarni Untuk Bertemu
Bung Karno Dan Bung Hatta. Iyahh Aku Harus Kesanaa
Sultan Syahrir Dan Sukarni Bergegas Menuju Ke Rumah Bung Hatta Dengan Menggunakan Sepeda
Sukarni Mengetuk Pintu
Sukarni : Assalamualaikum
Hatta : Waalaikumsalam Silahkan Masuk
Hatta : Silahkan Duduk, Ada Apa Kiranya Tuan Tuan Datang Ke Rumah Saya Sepertinya Ada Suatu Hal
Yang Penting. Mari Minum
Sultan Syahrir : Jadi Begini Bung Tadi Pagi Saya Mendengar Berita Dari Radio Bahwa Nagasaki Dan Hiroshima
Telah Di Bom Oleh Sekutu Itu Membuat Jepang Takluk Pada Sekutu Singkatnya Apakah Bung
Hatta Sanggup Segera Melakukan Pengesahan Kemerdekaan Bangsa Kita?
Hatta : Sungguh Tidak Segampang Itu, Kita Harus Bicarakan Ini Dengan Bung Karno Karna Beliau
Adalah Ketua PPKI
Sukarni : Betul Bung Apalagi Pada Saat Ini Negara Kita Sedang Mengalami Kekosongan Kekuasaan.
Bagaimana Kalo Kita Manfaatkan Situasi Ini?
Hatta : (Bung Hatta Berdiri) Tapi Sepertinya Bung Karno Akan Menolak Permintaan Kalian Ini, Karena
Jepang Sudah Menjanjikan Kepada Indonesia Mengenai Kemerdekaan Itu Pada Tanggal 24 Agustus
1945
Sultan Syahrir : Kita Harus Tetap Optimis Bung, Negara Harus Terus Mencoba
Sukarni : Betul Kata Syahrir
Hatta : Hmm Jiga Memang Seperti Itu Baiklah Mari Kita Bergegas Menuju Kediaman Bung Karno
Kemudian Bung Hatta, Sukarni Dan Syahrir Sampai Di Kediaman Sukarno, Sembari Duduk
Menunggu Sukarno
Mereka Pun Bergegas Keluar Dari Rumah Sukarno. Keesokan Harinya Sultan Syahrir,Sukarni Dan
Pemuda Lainnya Datang Kembali Kekediaman Bung Karno Dengan Perihal Yang Sama.
Sultan Syahrir : Ayolah Bung Kami Sudah Tidak Bisa Menunggu Lebih Lama Lagi
Sukarno : Potong Sajah Leher Saya Sekarang Juga!
Sukarni : Kalau Tidak Segera Di Proklamasikan Akan Terjadi Pertumpahan Darah Di Bumi Pertiwi Kita Ini,
Bagaimana Ini Bung?
Sukarno : Saya Harus Berpikir Dengan Matang, Ini Bukanlah Perihal Yang Main Main
Shudanco : Jadi Apakah Bung Karno Setuju Untuk Segera Mengesahkan Kemerdekaan Bangsa Ini?
Sukarni : Tidak Ada Kata Sepakat Bung Ia Bersikukuh Ingin Mendapatkan Kemerdekaan Indonesia Dari
Pihak Jepang
Chairul Shaleh: Tidak Mungkin Itu Terjadi Bung Kita Harus Berdiri Diatas Negeri Kita Sendiri
Darwis : Betul Itu Bung
Wikana :Bagaimana Jika Kita Segera Mengbawa Bung Karno Dan Bung Hatta Ke Rengasdengklok
Sukarni : Itu Betul Pendapat Mu Mudah Mudahan Kali Ini Rencana Kita Berhasil
Keesokan Harinya Tokoh Pemuda Menjemput I.R Sukarno Untuk Diajak Ke Rengasdengklok
Mereka Pun Pergi Menuju Rengas Dengklok. Di Lain Waktu Ahmad Subaejo Pun Menanyakan
Perihal Jepang Menyerah Pada Sekutu Kepada Laksamana Maeda
Laksamada M : Hait
Ahmad Subar : Laksamana Maeda Apakah Benar Jepang Mengalah Kepada Sekutu?
Laksamana M : Ya Benar Saya Dengar Sendiri Dari Radio
Ahmad Subar : Baik Terimakasih
Tibalah Bung Karno Di Rengas Dengklok. Perundingan Rengas Dengklok 15 Agustus 1945
Ahmad Subar : Pemisi Tuan Tuan Berita Kekalahan Jepang Kepada Sekutu Itu Memang Benar Saya Mendengar
Langsung Dari Tuan Laksamana Maeda
Hatta : Bagaimana Ini Bung Mereka Ingin Secepatnya Kemerdekaan Indonesia Segera Di Proklamasikan
Sukarno : Kita Tidak Bisa Bertindak Tanpa Berpikir Panjang Karena Jepang Masih Memiliki Tentara Militir
Yang Sangat Kuat Dan Berbahaya, Bagaimana Jika Terjadi Pertumpahan Darah Lagi?
Sukarni : Tetapi Bukan Kah Nippon Telah Menyerah Pada Sekutu? (Berdiri Mengambil Kayu)
Sukarni : Lakukan Saja Yang Yang Kami Minta
Sukarno : Tusukan Saja Kayu Itu Pada Saya
Hatta : Sudah Sudah Jangan Sampai Ada Perselisihan Diantara Kita. Kita Harus Mengedepankan
Persatuan Agar Masalah Ini Cepat Selesai Mari Kita Berpikir Dengan Epala Dingin
Sukarni : Baiklah
Hatta : Sepertinya Mendapat Mereka Ada Benarnya Juga Bung Jika Jepang Sudah Mengalah Pada Sekutu
Tunggu Apalagi
Sukarno : Baiklah Kita Akan Segera Memproklamasikan Kemerdekaan Kita. Bagaimana Kalau Besok
Tanggal 17 Agustus 1945
Semuanya : Setuju
Ahmad Subar : Alangkah Baiknya Jika Teks Proklamasi Dibuat Di Kediaman Laksamana Maeda
Sukarni : Kau Yakin Tempat Itu Aman Dn Baik Baik Saja?
Ahmad Subar : Saya Yakin Disana Lebih Aman
Hatta : Kalo Memang Begitu Mari Kita Bergegas Menjuju Kediaman Laksamana Maeda
Semuanya : Mari Bung
Sayuti Melik Pun Mengetik Naskah Proklamasi. Keesokan Harinya Di Kediaman Sukarno
Sukarno :Saudara - Saudara Sekalian ! Saya Telah Minta Saudara-Saudara Hadir Disini Untuk Menjaksikan
Satu Peristiwa Maha-Penting Dalam Sedjarah Kita. Berpuluh-Puluh Tahun Kita Bangsa Indonesia
Telah Berdjoang, Untuk Kemerdekaan Tanah Air Kita. Bahkan Telah Beratus-Ratus Tahun !
Gelombangnya Aksi Kita Untuk Mencapai Kemerdekaan Kita Itu Ada Naiknya Dan Ada Turunnya,
Tetapi Djiwa Kita Tetap Menuju Ke Arah Tjita-Tjita. Djuga Didalam Djaman Djepang, Usaha Kita
Untuk Mentjapai Kemerdekaan Nasional Tidak Berhenti-Henti. Didalam Djaman Djepang Ini,
Tampaknja Sadja Kita Menjandarkan Diri Kepada Mereka. Tetapi Pada Hakekatnja, Tetap Kita
Menjusun Tenaga Kita Sendiri, Tetap Kita Pertjaja Kepada Kekuatan Sendiri.
Sekarang Tibalah Saatnja Kita Benar-Benar Mengambil Nasib-Bangsa Dan Nasib-Tanah-Air
Didalam Tangan Kita Sendiri. Hanja Bangsa Jang Berani Mengambil Nasib Dalam Tangan Sendiri,
Akan Dapat Berdiri Dengan Kuatnja. Maka Kami, Tadi Malam Telah Mengadakan
Musjawarat Dengan Pemuka-Pemuka Rakjat Indonesia, Dari Seluruh Indonesia. Permusjawaratan
Itu Seia-Sekata Berpendapat, Bahwa Sekaranglah Datang Saatnja Untuk Menjatakan Kemerdekaan
Kita.
Saudara-Saudara ! Dengan Ini Kami Njatakan Kebulatan Tekad Itu.
Dengarkanlah Proklamasi Kami.
Proklamasi.
Kami Bangsa Indonesia Dengan Ini Menjatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-Hal Yang Mengenai Pemindahan Kekuasaan Dan Lain-Lain Diselenggarakan Dengan Tjara
Seksama Dan Dalam Tempo Jang Sesingkat-Singkatnja.
Djakarta, 17 Agustus 1945.
Atas Nama Bangsa Indonesia,
SOEKARNO – HATTA
Demikianlah Saudara-Saudara !
Kita Sekarang Telah Merdeka !
Tidak Ada Satu Ikatan Lagi Yang Mengikat Tanah-Air Kita Dan Bangsa Kita !
Mulai Saat Ini Kita Menjusun Negara Kita ! Negara Merdeka, Negara Republik Indonesia, –
Merdeka Kekal Dan Abadi.
Insja Allah, Tuhan Memberkati Kemerdekaan Kita Itu.