Professional Documents
Culture Documents
Strategi Penguatan Ekraf Penta Helix - Hans
Strategi Penguatan Ekraf Penta Helix - Hans
tahun 2016 samapai dengan 2018. Pada tahun 2016 laju pertumbuhan sempat
mencatat mengalami kenaikan dari tiga tahun ketahun, Pertumbuhan tertinggi di tahun
2018 berdasarkan lapangan usaha adalah di sektor pengolahan listrik dan Gas.
yang tinggi di sektor pengolahan listrik dan gas menunjukkan adanya pembangunan
permintaan terhadap listrik dan gas. Sejalan dengan hal ini ditunjang dengan adanya
peningkatan pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang yang
deskriptif mengenai persebaran ekonomi kreatif dan impact bagi pelaku usaha di
Penta Helix.
analisis sektor unggulan, sub-sektor ekonomi kreatif masuk ke dalam sembilan sektor
masing-masing sektor ekonomi terhadap total PDRB suatu daerah. Struktur ekonomi
sektor tersebut.
Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker)
Bojonegoro yang dipaparkan melalui media cetak, prosentasi pelaku ekonomi kreatif
didominasi oleh industri kriya (kerajinan), yaitu sebanayak 6.478 unit atau 47,64 persen,
dan kuliner sebanyak 5.780 unit, atau 42,50 persen. K emudia disusul oleh industri
fashion atau busana, sebanyak 1.193 unit, atau sebesar 8,77 persen dan sisanya
pengentasan kemiskinan dan penciptaan peluang kerja baru bagi millenial. Dari
tenaga kerja yang terserap dari sektor industri kreatif ini cukup besar, sehingga cukup
mengetahui apakah kelompok Industri Kreatif memiliki akses strategi yang dilakukan
Beberapa produk
ekonomi kreatif sudah
diikut sertakan di dalam
pameran produk ekonomi
kreatif di Luar negeri,
seperti Las Vegas,
Liberty, New York
(diolah dari berbagai
sumber)
Peran pemerintah Kabupaten Bojonegoro
kabupaten Bojoinegoro di belum pernah
dalam membantu mendapatkan
pembiayaan UKM/ penghargaan
Pembiayaan UMKM, bekerja sama
dengan Perusahaan
Daerah (PD) Bank
Perkreditan Rakyat (BPR)
wilayah Bojonegoro
Bojonegoro.
Bojonegoro.
Dari SWOT analysis di atas dijelaskan bahwa dari tujuh dimensi ekonomi
kreatif, prioritas utama yang perlu dilakukan adalah pengembangan SDM dan
Kabupaten Bojonegoro. Daya saing pada tujuh dimensi ekosistem ekonomi kreatif
tersebut secara keseluruhan masih lemah, dan nilai terendah berada pada dimensi
pembiayaan.
4.1.1 Akademisi
sumber daya manusia. Akademisi dalam hal ini merupakan sumber pengetahuan
dengan konsep, teori-teori terbaru dan relevan dengan bisnis yang dikembangkan
Bojonegoro. Adapun peran tenaga akademisi dalam hal ini adalah sebagai praktisi
program ini, Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
Manusia (SDM). Hasil riset tersebut menjadi dasar untuk mengembangkan konsep
untuk memacu para pelaku ekonomi kreatif ke arah yang lebih baik. Salah satu
caranya yakni para pelaku ekonomi kreatif diarahkan ke daya saing dan ekonomi
Hal ini sesuai dengan apa yang telah dijelaskan oleh Handoko SHW, SE, MM
menjalankan peran sebagai aktor yang mempunyai peran untuk berbagi informasi
dengan para pelaku Ekonomi Kreatif tentang informasi yang baru dan relevan,
pengetahuan dengan konsep, teori-teori terbaru dan relevan sesuai dengan bisnis
yang dikembangkan.
program ini yakni penelitian dan pengabdian masyarakat. Penelitian yang telah
program.
4.1.2 Bisnis
Bisnis pada model Penta Helix berperan sebagai enabler. Bisnis merupakan
entitas yang melakukan proses bisnis dalam menciptakan nilai tambah dan
kabupaten Bojonegoro yang memiliki peran sebagai bisnis adalah pelaku Ekonomi
Kreatif Kabupaten Bojonegoro itu sendiri dan juga berbagai komunitas anak muda.
strategi dalam mengembangkan bisnis. Pelaku Ekonomi Kreatif ini adalah sebagai
karena mereka menjalankan roda ekonomi melalui usaha yang digeluti. Kreativitas
yang dimiliki oleh pelaku Ekonomi Kreatif merupakan modal utama dan nilai jual
utama dari produk yang mereka jual. Kreativitas pelaku Ekonomi Kreatif harus
selalu ditingkatkan agar dapat memenuhi permintaan pasar dan bersaing secara
global. Dengan adanya model Penta Helix maka dapat menggerakkan para pelaku
besar pelaku UMKM mengandalkan modal sendiri. Untuk mengatasi hal ini maka
usahanya dalam bentuk pinjaman kredit. Selain BPR, Bank BRI juga memiliki
Pendampingan secara intensif oleh Bank BRI pada UMKM Ekonomi Kreatif
bantuan modal, hal tersebut sesuai dengan apa yang telah diungkapkan oleh Bapak
Agus Suprinto sebagai kepala Dinas perindustrian dan tenaga kerja kabupaten
kadang minta tolong juga ke Bank BRI, misalnya kita kekurangan tenaga ahli,
nanti dicari-carikan informasi lalu diberi tahu ke kita.” (28 Agustus 2019, Kantor
Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu pelaku usaha
motivasi berprestasi, dan managemen dan administrasi. Bank BRI itu paling
Kreatif kabupaten Bojonegoro. Hal tersebut dapat terlihat pada kontribusi yang
telah diberikan oleh Bank BRI, yakni sebelum adanya implementasi program,
Bank BRI ikut melakukan R&D (Riset and Development) terlebih dahulu bersama
4.1.3 Komunitas
Komunitas pada model Penta Helix berperan sebagai akselerator. Dalam hal
ini komunitas merupakan orang-orang yang memiliki minat yang sama dan relevan
produk atau layanan Ekonomi Kreatif karna komunitas adalah Objek strategis
program, misalnya kerajinan khas bojonegoro yang akan di jual di semua tempat
para pengrajin untuk terus produksi, dan kita yang akan membuat pagelaran atau
acara acara besar yang banyak mendatangkan wisatawan”. (25 Juli 2019, Kantor
Selain peran yang telah dijelaskan diatas, pelaku Ekonomi Kreatif juga
terdapat pelatihan maupun bantuan dari dinas, Bank Indonesia, UMK maupun
Bojonegoro di sini adalah sebagai penghubung yang memberi tahu para pelaku
UMKM Ekonomi Kreatif jika terdapat pelatihan maupun bantuan. Contoh lainnya
jika kekurangan tenaga ahli untuk meningkatkan kualitas produk, Koperasi Serba
“ Jika kita di beri kesempatan untuk membantu komunitas lain seperti UMKM
kita juga sangat senang, selain untuk menegembangkan Skil para penggiat
videografi, sisi manfaat untuk Produk lokal juga sangat tepat menurut saya, tinggal
pemerintah memfasilitasi pertemuan kita saja dengan pelaku UMKM maka insya
allah kita akan bantu”. (18 Juli 2019, di Kedai Kopi Satron Bojonegoro)
dalam hal ini perlu adanya pertemuan lebih khusus antara komunitas dan
semuanya.
4.1.4 Pemerintah
peraturan dan tanggung jawab dalam mengembangkan usaha. Dalam hal ini
Perdagangan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro. Banyak hal yang telah dilakukan
Ekonomi Kreatif kabupaten Bojonegoro. Salah satunya yakni melalui sarana dan
prasarana yang telah disediakan seperti akses listrik, jalan raya, telekomunikasi,
saluran air, dan tempat pembuangan limbah industri, Komisi Film Daerah,
Bojonegoro Creativ Hub. Melalui dukungan yang telah diberikan oleh pemerintah,
banyak dampak positif yang dirasakan oleh para pelaku Ekonnomi Kreatif.
merupakan kutipan wawancara yang menjelaskan tentang salah satu peran yang
lebih baik dan lebih banyak itu bagaimana kemudian juga ke arah desain
kemudian banyak juga yang di fasilitasi oleh BEKRAF.” (22 Agustus 2019, Kantor
hanya berfokus pada peningkatan kuantitas tetapi juga kualitas. Hal tersebut dapat
terlihat saat Pemerintah mendatangkan desaigner tingkat nasional. Tujuan dari hal
ini adalah agar para pelaku Ekonomi Kreatif dapat meningkatkan kualitas
produk yang dihasilkan menjadi lebih bervariasi dan strategi promosi yang tepat
pula. Sehingga dapat bersaing dengan kompetitor dan mengikuti permintaan pasar.
4.1.5 Media
Media pada model Penta Helix berperan sebagai expender. Media berperan
dalam mendukung publikasi dalam promosi dan membuat brand image. Dalam
peran media adalah media lokal melalui website, media sosisal dan youtube
sebagai media untuk promosi dan informasi, Peran yang sebenarnya adalah sebagai
komunitas.
Gambar 4.1 media yang dipakai untuk ekonomi kreatif kabupaten
Bojonegoro
dimensi seperti sumber daya alam dan budaya, sumber daya manusia, industri,
infrastruktur dan teknologi. Produk yang dimuat dalam media tersbut disertakan
dengan harga.
kepentingan yang kolaborasi dalam program ini, maka disebut dengan Penta Helix.
pemerintah, dan media. Fokus program ini adalah pengembangan kewirausahaan pada
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah oleh akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah
dan media. Untuk melihat lebih rinci bagaimana pola hubungan dalam strategi
Berdasarkan bagan di atas dapat dilihat bahwa jenis hubungan yang terjalin
Bojonegoro beragam. Sesuai dengan hubungan dan peran yang dijalankan. Akademisi
komunitas. Hal ini dikarenakan adanya saling berbagi sumber daya secara minimal
dengan komitmen waktu sedang. Sumber daya yang dimaksud di sini adalah bantuan
misalnya untuk modal maupun informasi bisnis, fasilitas, dan fasilitator untuk
cooperating, dimana hubungan terjalin secara formal dan terdapat adanya komitmen
yang sedang dalam berbagi risiko, sumber daya, dan adanya rewards yang diartikan
karena hubungan terjalin secara informal serta tidak adanya saling berbagi sumber
daya yang diperlukan. Pertukaran informasi dengan komitmen waktu yang minimal
Berbeda dengan hubungan yang terjalin secara formal antara bisnis dengan
dalam berbagi sumber daya, risiko, tanggung jawab, dan rewards. Bisnis membantu
memberikan pelatihan, bantuan modal, dan fasilitas. Rewards bisa diartikan dengan
adanya akses yang semakin mudah dalam proses bisnis. Sedangkan untuk hubungan
bisnis dan media memiliki jenis hubungan coordinating. Ciri hubungan ini hubungan
terjalin secara resmi,adanya saling berbagi sumber daya secara minimal, tidak ada
Hubungan yang terjalin antara komunitas dan media juga termasuk jenis
untuk membantu proses publikasi dan promosi produk Ekonomi kreatif melalui
website.
Salah satu fungsi website ini adalah sebagai media yang mempublikasikan
website memuat informasi mengenai program ini. Sedangkan untuk hubungan yang
terjalin antara komunitas dan pemerintah adalah cooperating. Hubungan ini terjalin
secara formal. Komunitas dan pemerintah memiliki komitmen yang cukup dalam
berbagi sumber daya, tanggung jawab, risiko, dan rewards. Pemerintah memberikan
belum adanya media partner pemerintah dalam mendukung program untuk publikasi
dan promosi. Media cetak maupun elektronik terjalin secara otomatis ketika terdapat
media hanya didukung melalui website yang dikelola oleh komunitas untuk publikasi
dan promosi. Pelaku bisnis Ekonomi Kreatif juga memanfaatkan media sosial seperti
Jenis hubungan antar stakeholder yang ideal pada saat menjalin hubungan
tahap kerjasama tingkatan paling tinggi. Dimana kerjasama secara resmi dengan cara
daya dan meningkatkan kapasitas orang lain untuk mencapai tujuan bersama disebut
kolaborasi. Komitmen waktu ekstensif serta tingkat kepercayaan yang tinggi antar
stakeholder. Dalam kolaborasi juga terdapat aktivitas berbagi sumber daya, risiko,
tanggung jawab, dan penghargaan. Namun tidak semua jenis hubungan yang terjalin
secara optimal. Jenis hubungan ditentukan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
Berikut merupakan paparan jenis hubungan antar stakeholder dalam 3 bagan, yaitu:
yang ekstensif, kepercayaan yang tinggi untuk meningkatkan kapasitas dan saling
berbagi risiko (Roberts, 2004). Hal ini diperlukan untuk membantu pemerintah
yang terbaru dan revelan dapat membantu pemerintah jika terdapat hambatan pada
Jenis hubungan antara pemerintah dan bisnis dalam bagan rekomendasi di atas
sumber daya, risiko, dan tanggungjawab (Roberts, 2004). Pemerintah dan bisnis
perlu menjalin hubungan dengan kolaborasi karena perlu adanya saling berbagi
pelatihan, dan akses untuk mempermudah proses bisnis. Dengan bantuan ini maka
perlu adanya koordinasi yang baik antara pemerintah dengan bisnis untuk saling
sesuai dengan kebutuhan. Serta saling berbagi risiko untuk memecahkan suatu
menaungi para pelaku UMKM dan pemerintah harus memiliki komitmen waktu
yang intensif dan kepercayaan yang tinggi. Kepercayaan harus menjadi dasar
dalam menjalin hubungan, dimana dalam hal ini komunitas berperan menaungi
para pelaku UMKM untuk mendorong para pelaku UMKM berkembang dengan
baik, karena komunitas merupakan stakeholder yang paling dekat dengan para
Jenis hubungan antara pemerintah dan media dalam bagan rekomendasi di atas
sumber daya yang minimal namun hubungan tetap resmi dengan komitmen waktu
sedang (Roberts, 2004). Jenis hubungan coordinating cukup untuk hubungan yang
terjalin antara pemerintah dan media, dengan adanya saling berbagi sumber daya
yang minimal namun hubungan tetap resmi dengan komitmen waktu sedang.
Karena salah satu peran media adalah publikasi dengan memberikan informasi
program misalnya saat ada event dan promosi produk, maka adanya saling berbagi
sumber daya yang minimal dan komitmen waktu yang sedang sesuai dengan peran
yang dilakukan.
Jenis hubungan antara akademisi dan media dalam bagan rekomendasi di atas
informal dalam teori Roberts (2004) yang berjudul Matrix of Strategies for
bawah. Dimana komitmen waktu yang terjalin secara minimal dan tidak ada saling
berbagi sumber daya. Fokus utama dalam hubungan ini yaitu pertukaran
informasi. Karena tujuan utama media sebagai salah satu stakeholder yang
Akademisi tidak harus menjalin hubungan formal dengan media karena media
lebih banyak terlibat secara langsung dalam publikasi kegiatan mauapun promosi
produk UMKM, sehingga akademisi dan media tidak memerlukan hubungan yang
intensif.
6. Akademisi dengan Komunitas
sedang, dan tidak ada atau minimal dalam hal saling berbagi sumber daya
(Roberts, 2004). Akademisi dan komunitas patut memiliki hubungan ini karena
ciri-ciri tersebut sesuai dengan peran yang dilakukan. Dimana dalam hal ini
harus menjalin hubungan secara formal dengan saling berbagi sumber daya secara
minimal dan komitmen wkatu yang sedang, karena komunitas yang menaungi
Jenis hubungan antara akademisi dan bisnis dalam bagan rekomendasi di atas
merupakan networking. Karena hubungan akademisi dan bisnis tidak harus secara
formal. Salah satu ciri networking adalah pertukaran informasi menjadi fokus
utama dalam teori Roberts (2004). Meskipun hubungan terjalin secara informal,
program akan berkembang secara optimal jika kerjasama terjalin dengan baik
Jenis hubungan antara media dan bisnis dalam bagan rekomendasi di atas
Media dan bisnis tidak harus menjalin hubungan secara formal, karena fokus
pengembangan program.
Jenis hubungan antara komunitas dan bisnis dalam bagan rekomendasi di atas
saling berbagi sumber daya, risiko, tanggungjawab, dan rewards (Roberts, 2004).
bisnis.
Jenis hubungan antara komunitas dan media dalam bagan rekomendasi di atas
informal. Komunitas dan media tidak perlu memerlukan hubungan yang resmi
untuk saling bertukar informasi. ciri hubungan ini adalah tidak adanya saling
berbagi sumber daya dan fokus utama hubungan ini adalah pertukan informasi
sangat dibutuhkan agar dapat berjalan dengan optimal. Oleh karena itu,
agar dapat menjalankan peran sesuai dengan tupoksinya. Selain itu Pemerintah
multisektor. Para pelaku UMKM juga harus aktif ikut berkontribusi dalam
mengembangkan program.