You are on page 1of 1

Kaum Sofis dan Para Filsuf

Nama : Bona Ega Saut Halomoan

Nim : 712018218

Dosen : Ricky Arnold

Pada pertemuan kedua kali ini yang dimana Bapa Ricky Arnold dalam videonya mau
membahas tentang berpikir kritis di era kaum sofis yang dimana bergerak dari mitos ke logos
atau yang bergerak dari ide para dewa ke arah logika pembuktian akan sebuah relitas
kebenaran dalam bentuk pengetahuan. Dalam perkembangan filsafat dalam penjelasannya
Bapa Ricky Arnold mencontohkan dengan Fillsafat Barat bahwasannya pemikiran manusia
itu berkembang seturut akan perkembangan sejarah manusia. Dalam penjelasannya Bapa
Ricky Arnold Filsafat Barat pertama kali berkembang di provinsi Ionia (terletak di Asia
Kecil) kota Militus. Filsafat Barat atau filsafat yang berasal dari yunani kuno itu dipengaruhi
oleh perkembangan ilmu di Mesir (ilmu Geometri) dan Babilonia (Ilmu Astronomi). Agama
Yunani pada saat itu berkembang dengan sendirinya termasuk dalam tataran berpikir orang
yunanilah pertama yang penempati geometri dan astronomi sebagai ilmu pengetahuan bukan
sebagai keterampilan praktis. Fokusnya pada cosmos pada masa yunani kuno. Filsuf awal ini
mencari tau bagaimana cara cosmos itu bergerak. Filsuf awal terdiiri atas Thales (cosmos dari
air), Anaximandros (Ilahi, abadi, tidak terubahkan & meliputi segala galanya), Anaximenes
(udara), Epikdokles (air, tanah, api, udara), Anaxagoras (terbentuk dari spermata), Heracletos
(bumi terjadi akan benda-benda yang ada saat ini), demokretos (atom dan kekosongan) dan
Pythogoras (cosmos terbentuk akan aritmatematika)
Pada masa Socrates dalam penjelasannya Bapa Ricky Arnold yang dimana cosmos
cosmos ke manusia. Pada zaman ini juga mau membahas tentang kaum sofis dalam
beretorika dan relativistic untuk kepentingan kekuasaan. Filsuf sofis di sini adalah Protagoras
dan Gorgias. Socrates mulai resah cara berpikirnya dari cosmos ke manusia yang dimana
tidak mempercai akan arkhe. Plato dalam Ricky Arnold non material, abadi, tidak berubah.
Ide objektif dan memiliki Ide konkret. Logika menurut Aristoteles dalam Ricky Arnold
dalam pengambilan keputusan dinamakan Soligisme.
Berpikir Kritis dengan skeptis membantu kita baik secara metafisik maupun tataran
yang lebih spesifik. Berpikir kritis juga menjadikan sebagai ujung tombak dalam
berdialektika itu seperti apa yang seharusnya dilakukan dengan baik dan benar adanya.

You might also like