You are on page 1of 15

MAKALAH

MRI HEAD & NECK

Disusun Oleh :
Juan Vito Happy (P21130219035)
Cindi Anissa Kusuma (P21130219021)
Muhammad Ihsan (P21130219039)
Putri Audia Larassati (P23130116044)

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK


RADIODIAGNOSTIK & RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
Jl. Hang Jebat F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12120
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga kita masih di berikan
pengetahuan dan kesehatan untuk menyelesaikan Makalah mengenai
Mri Head and Neck
Pada kesempatan kali ini, kami ingin mengucapkan terima kasih
kepada Heri Kuswoyo, SST, MKM selaku dosen pengajar anatomi
imejing MRI
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 26 Februari 2022

i
Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………………………i
Daftar Isi………………………………………………….ii
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang …………………………………….
1.2 Rumusan Masalah………………………………….
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………..
1.4 Manfaat Penulisan…………………………………
Bab II
Dasar Teori
2.1 Anatomi………………………………………………
2.2 Klinis………………………………………………….
Bab III
Pembahasan
3.1 Potongan pemeriksaan………………………………..
3.2 Klinis Pemeriksaan………………………………….
Bab IV
Penutup
4.1 Kesimpulan dan saran………………………………..
4.2 Daftar Pusaka………………………………………..

ii
Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


MRI adalah alat bantu di bidang medis yang memberikan pencitraan
penampang tubuh manusia yang diambil dengan daya magnet yang kuat
dan energi gelombang radio. MRI biasa digunakan untuk mendeteksi
ketidaknormalan bagian tubuh manusia.
Teknik pencitraan pada MRI memanfaatkan unsur proton yang banyak
dimiliki oleh ion Hidrogen yang banyak terdapat dalam tubuh manusia.
Hasil pencitraan dengan MRI mempunyai banyak kelebihan
dibandingkan dengan CT Scan, antara lain tidak menggunakan radiasi
pengion, memiliki kemampuan pengambilan gambar pada berbagai
bidang (multiplanar), memiliki resolusi spasial yang baik, tidak ada
artefak tulang dan belum ada laporan efek samping yang bersifat menetap
akibat penggunaan MRI. MRI terus berkembang dan banyak berperan
dalam berbagai pemeriksaan terutama kelainan-kelainan pada jaringan
lunak, semisal tumor pada soft tissue, ruftur tendon, maupun metastase.
Jadi, pada makalah ini kita akan berfokus pada Head dan neck. Head
(kepala) atau yang bisa disebut dengan Cranium merupakan bagian
rostral (jika dilihat dari anatomi), yang biasa terdiri dari mata (orbita),
hidung (nasal), telinga dan Otak (brain). Neck (leher) atau Cervical
merupakan bagian yang menghubungkan kepala dengan tubuh, begitu
pun pada beberapa vertebrata. Di dalam leher terdapat pembuluh darah
dan jaringan saraf yang merupakan struktur penyusun jaringan-jaringan di
kepala. Pada manusia sendiri leher berisi esofagus, laring, trakea, dan
kelenjar tiroid, serta pembuluh darah utama termasuk arteri karotid dan
vena jugularis, kemudian bagian atas sumsum tulang belakang.
1

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa saja potongan yang terdapat pada Head and Neck?
b. Apa saja bagian yang terdapat pada Head and Neck?
c. Apa yang dimaksud dengan Head and Neck?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui potong yang terdapat pada Head and Neck
b. Untuk memberi tahu kepada pembaca bagian yang terdapat pada Head
and Neck
1.4 Manfaat
a. Memberi pemahaman tentang Head and Neck
2

Bab II
Dasar Teori
2.1 Anatomi
Kepala atau Head yang bisa disebut Cranium merupakan bagian
rostral (pada anatomi) yang terdiri dari mata, Hidung, Telinga,
otak. Kepala terdiri dari gubah tengkorak, dasar tengkorak,
samping tengkorak.
1. Gubah tengkorak terdiri dari 3 bagian yaitu Os. Frontal (tulang
dahi), Os. Occipital (tulang kepala bagian belakang), Os.
Parietal (tulang ubun-ubun)
2. Dasar Tengkorak terdiri dari 3 bagian yaitu Os. Sfenoidalis
(tulang baji), Os. Ethimoidalis (tulang lapis).
a. Os. Sfenoidalis (tulang baji) merupakan tulang yang terdapat
pada tengah-tengah dasar tengkorang yang berbentuk kupu-
kupu dengan tiga sayap
b. Os. Ethimoidalis (tulang lapis) terletak disebelah depan dari
os sfenoidal diantara lekuk mata.Selain kedua tulang tersebut
diatas dasar tengkorak dibentuk pula oleh tulang-tulang lain
seperti :tulang kepala belakang, tulang dahi dan tulang
pelipis.
3. Samping Tengkorak terdiri dari 4 bagian yaitu, tulang Pelipis
(Os. Temporal), Sebagian tulang dahi, tulang ubun-ubun, tulang
baji
Gbr 2.1 Anterior View Gbr 2.2 Lateral View
3

Jadi Os Cranium terdiri dari 10 bagian yaitu 1 tulang dahi, 2 tulang


ubun-ubun, 1 tulang kepala belakang, 2 tulang baji, 2 tulang
pelipis, 2 tulang tapis. Di kepala terdapat Sutura, sutura merupakan
tulang yang bergerigi yang berfungsi untuk menghubungkan tulang
kepala satu dengan yang lain. Sutura terdiri dari 3 bagian yaitu,
sutura coronalis, sutura sagitalis, sutura lambdoidea

a. Sutura Coronalis merupakan tulang penghubung antara os


frontal dan os parietal
b. Sutura Sagitalis merupakan tulang penghubung antara Os
parieral kiri dan kanan
c. Sutura Lambdoidea merupakan tulang penghubung antara Os
parietal dan Os occipital
Kepala memiliki sketsa wajah yang dimana sketsa wajah
tersebut memiliki 17 tulang yaitu 2 tulang rahang atas (Os.
Maxilla), 2 tulang rahang bawah (mandibula), 2 tulang pipi (Os.
Zygomaticum), 2 tulang langit-langit (os.pallatum), 2 tulang
hidung (os.nasale), 2 tulang mata (os.laximale), 1 tulang lidah
(os.hyoideum), 2 tulang air mata (os.lacrimale), 2 tulang rongga
mata (os.orbitale)
Gbr 2.3 Anatomi Wajah

Leher atau Neck merupakan bagian yang


menghubungkan kepala dengan tubuh, begitu pun pada beberapa
vertebrata. Di dalam leher terdapat pembuluh darah dan jaringan
saraf yang merupakan struktur penyusun jaringan-jaringan di
kepala. Pada manusia sendiri leher berisi esofagus, laring, trakea,
dan kelenjar tiroid, serta pembuluh darah utama termasuk arteri
karotid dan vena jugularis, kemudian bagian atas sumsum tulang
belakang. Leher terdiri dari 7 tulang vertebrae dari superior ke
inferior vertebrae ini diberi nama C1 sampai C7. Dua tulang
vertebrae pada atas yakni atlas C1 dan axis C2, dan tulang
vertebrae C7 memiliki bentuk yang berbeda dengan C3-C6. Dan
juga memiliki 7 ligament

Gbr 2.4 Anatomi Cervical Spine

a. Cervical Vertebrae 1 (C1)


C1 biasanya dikenal dengan sebutan atlas. Atlas tersebut tidak
memiliki badan atau procesus spinosus, sebaliknya terdapat dua
arkus dibagian anterior dan posterior. Di setiap arkus terdapat
tuberkulum yang berfungsi untuk 7 menempelkan otot. Arkus
pada bagian anterior lebih kecil dan berartikulasi dengan axis

Gbr 2.5 Anatomi C1(Atlas)


b. Cervical Vertebrae 2 (C2)
Cervical vertebrae 2 atau juga dikenal dengan sebutan axis.
Pada bagaian C2 memiliki procesus spinosus yang sangat besar
dan sangat mudah untuk dipalpasi
c. Cervical Vertebrae 3
Cervical Vertebrae (C3-C6)
C6-C7 memiliki bentuk tulang yang sama dengan bentuk
persegi panjang berukuran kecil yang relatif padat dan
cangkang
kortikal yang kuat
d. Cervical Vertebrae Prominens (C7)
C7 juga dikenal sebagai vertebra prominens merupakan tulang
cervical vertebrae yang sangat meninjol dan memiliki ukuran
terbesar dari semua tulang cervical vertebrae.
Leher memiliki 3 sendi yaitu atlanto occipital joint,
atlantoaxial joint, dan Intracervical apophyseal joint (C2-C7)

a. Atlanto-Ocipital Joint
Atlanto-Ocipital Joint ini terletak diantara atlas (C1) dan
occiput. Gerakan pada yakni gerakan fleksi-ekstensi dan
lateral fleksi cervical

6
b. Atlanto-Axial Joint
karena terletak diantara atlas (C1) dan axis (C2) gerakan
utama adalah gerakan rotasi cervical ditambah dengan
gerakan fleksi-ekstensi
c. Intracervical apophyseal joint (C2-C7)
Pada Intracervical apophyseal joint (C2-C7) ini terjadi atas
gerakan fleksi-ekstensi, rotasi dan lateral fleksi cervical

Gbr 2.6 Sendi Cervical

Leher memiliki 7 ligament, yaitu anterior longitudinal


ligament, posterior longitudinal ligament, ligament falva,
intraspinous ligament, supraspinous ligamments, intertranverse
ligaments, dan nuchal ligament
7

2.2 Klinis

1. Kista Arakhnoid
2. Hidrosefalus
3. Stroke iskemik
4. Ensefalopati Hepatik

A. Kista arakhnoid adalah kista berupa kantung berisi cairan di dalam kepala
atau tulang belakang. Kista archanoid berkembang di antara otak atau
sumsum tulang belakang dan membran yang menutupi otal dan sumsum
tulalng belakang yang disebut membran archanoid. Cairan dalam kista
yang sering ditemukan adalah caira serebrospinal (CSF) cairan bening
yang melindungi dan memberi makan otak dan sumsum tulang belakang.
8
B. Hidrosefalus adalah Menumpuknya cairan di dalam rongga jauh di dalam
otak.
Kelebihan cairan menekan otak dan dapat menyebabkan kerusakan otak.
Kondisi ini paling sering terjadi pada bayi dan orang berusia lanjut.
Hidrosefalus ditandai dengan pembesaran kepala pada bayi. Orang dewasa dan
anak-anak mengalami sakit kepala, gangguan penglihatan, kesulitan kognitif,
gangguan koordinasi, dan inkontinensia.
C. Stroke isemik adalah terjadi ketika gumpalan darah membuat darah tidak
mengalir ke otak. Gumpalan darah sering disebabkan oleh aterosklerosis, yang
merupakan penumpukan timbunan lemak pada lapisan dalam pembuluh
darah. Sebagian dari timbunan lemak ini dapat memutuskan dan menghambat
aliran darah di otak

D. Ensefalopatik hepatik adalah Hilangnya fungsi otak ketika hati yang rusak
tidak mengeluarkan racun dari darah.Ensefalopati hati umumnya terjadi pada
orang dengan penyakit hati kronis, seperti sirosis atau hepatitis. Pemicunya
termasuk infeksi dan dehidrasi. Gejala awal termasuk pelupa, bingung, dan
napas dengan bau manis atau apak. Gejala tingkat lanjut termasuk tangan atau
lengan goyang, disorientasi, dan bicara cadel.
10

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Magnetic resonance imaging atau MRI otak adalah pencitraan diagnostik yang umum dilakukan
untuk diagnosis tumor otak, stroke, dan perdarahan intrakranial. Modalitas pencitraan ini
menggunakan medan magnet kuat dan denyut frekuensi radio untuk menghasilkan gambaran
struktur internal tubuh secara detail.

3.2 Saran
Teknologi dalam bidang kesehatan sangat berkembang dengan pesat diharapkan mampu
bermanfaat baik bagi manusia. di dunia kedokteran diharapkan mampu lebih baik lagi
dalam ,emgonati dan dapat mengurangi angka kematian.
11

You might also like