You are on page 1of 78

EDISI REVISI

Madrasah Putri

Lirboyo Kota Kediri


SAMBUTAN
KH. M. ANWAR MANSHUR
(Pengasuh Pondok Pesantren lirboyo)
ّ‫الصالم غييكً ورمحث اهلل وبراكح‬
، َ‫احلٍد هلل رب اىػاملني وبّ نصخػني ىلع أمٔر ادلُيا و ادلي‬
‫والصالة والصالم ىلع شيدُا حمٍد وىلع آهل وصطتّ أمجػني أٌا‬
: ‫ةػد‬
Saya menyambut gembira dengan
terbitnya buku problematika haidl oleh
saudara penulis. Setelah saya baca dan
saya teliti, ternyata di dalamnya banyak
menjelaskan masalah haidl dan
istihadloh yang keterangannya diambil
dari kitab-kitab mu’tabar.
Haidl dan istihadloh suatu masalah
yang sangat rumit untuk difahami, yang
pada akhir-akhir ini kurang diperhatikan
oleh kaum hawa pada umumnya,
padahal haidl adalah sesuatu yang
berkaitan dengan sah dan tidaknya

2
sholat serta ibadah-ibadah yang lain,
lebih-lebih pada wanita yang telah
berkeluarga. Tidak jarang diantara
mereka yang beranggapan bahwa setiap
kali mengeluarkan darah dianggap haidl
dan bila berhenti suci, dengan tanpa
mempertimbangkan batas minimal atau
maksimal haidl dan tanpa melihat batas
minimal suci.
Oleh karena itu, dengan terbitnya
buku ini mudah-mudahan bisa
membantu mereka dalam mempelajari
haidl dan permasalahannya.
Semoga Allah berkenan mencatat
buku ini sebagai amal sholih dan
memberi manfaat kepada kita semua dan
mudah-mudahan bisa ditiru oleh
generasi-generasi yang lain. Amin….

‫ والصالم‬، ‫أوصيكً وُفيس ةخلٔى اهلل فلد فاز املخلٔن‬


ّ‫غييكً ورمحث اهلل وبراكح‬

3
Lirboyo, 12 Dzulhijjah 1437 H.
14 September 2016 M.

KH. M. ANWAR MANSHUR


Pengasuh Pon. Pes. Lirboyo

4
BAB I
HAIDL

 Hukum Mempelajari Haidl.


Mempelajari haidl hukumnya adalah
fardlu `ain bagi setiap wanita yang sudah
baligh. Artinya bagi setiap wanita
diharuskan mempelajari ilmu yang
terkait dengan permasalah haidl. Oleh
karena itu mereka harus keluar dari
rumahnya untuk menuntut ilmu haidl.
Terkait kewajiban belajar tersebut bagi
orang tua atau suami tidak boleh
melarangnya, kecuali apabila mereka
mampu untuk mengajarinya.
Bagi kaum laki-laki hukum
mempelajari haidl adalah fardlu kifayah.

5
Artinya apabila sebagian dari orang-
orang yang ada dalam jarak masafatul
`adwa (jarak yang bisa ditempuh dengan
jalan kaki dalam waktu satu hari pulang
pergi) sudah ada yang mempelajari ilmu
ini, maka yang lain tidak diharuskan
untuk mempelajarinya.

 Pengertian Haidl.
Haidl adalah darah yang keluar dari
kemaluan seorang wanita ketika dia
sudah mencapai usia 9 tahun hijriyah
kurang 16 hari, kurang sedikit (tidak
genap 16 hari). Darah tersebut keluar
secara alami, tidak disebabkan sakit (luka
dalam kemaluan) atau melahirkan.

6
Apabila ada darah keluar sebelum
mencapai batas usia di atas, maka tidak
disebut dengan darah haidl. Begitu juga
apabila keluarnya disebabkan penyakit
(luka dalam kemaluan) atau melahirkan.
Jika keluarnya darah tersebut
sebagiannya masuk pada usia haidl dan
yang sebagian belum, maka yang
dihukumi haidl adalah darah yang
keluarnya sudah masuk pada usia haidl
dengan ketentuannya (sisa darah yang
keluar pada usia haidl tidak melebihi 15
hari dan tidak kurang dari 24 jam).
Apabila melebihi 15 hari 15 malam, maka
masuk pada golongan mustahadloh
(wanita yang istihadloh) yang

7
keterangannya akan diuraikan dalam bab
istihadloh.
 Contoh:
Wanita usia 9 tahun kurang 20 hari,
mengeluarkan darah 7 hari, maka:
 4 hari pertama lebih sedikit disebut
darah istihadloh.
 3 hari kurang sedikit disebut darah
haidl.

 Syarat-Syarat Darah Haidl.


Darah yang keluar dari kemaluan
wanita bisa disebut dengan darah haidl
jika memenuhi empat syarat:
1. Keluar dari wanita yang sudah berusia
9 tahun Qomariyah/Hijriyah kurang

8
16 hari kurang sedikit (tidak genap 16
hari).
2. Darah yang keluar minimal sehari
semalam (24 jam) walaupun terputus-
putus, selama masih dalam masa 15
hari.
3. Darah yang keluar tidak melebihi 15
hari 15 malam (maksimalnya haidl).
4. Keluar setelah masa minimal/paling
sedikitnya suci (15 hari 15 malam).
Dengan demikian, wanita yang
mengeluarkan darah tapi tidak sesuai
dengan ketentuan di atas, maka
darahnya disebut darah istihadloh/fasad.

9
 Batasan Darah Haidl.
Paling sedikitnya haidl adalah sehari
semalam (24 jam). Umumnya haidl 6 hari
6 malam atau 7 hari 7 malam, sedangkan
maksimalnya 15 hari 15 malam.
Apabila masa mengeluarkan darah
diragukan, dalam artian ragu apakah
sudah mencapai 24 jam atau belum,
maka darah yang keluar tersebut
menurut imam Ibnu Hajar dihukumi
darah istihadloh dan menurut imam
Romli dihukumi sebagai darah haidl.
Warna darah itu ada lima; hitam,
merah, merah agak kuning, kuning dan
keruh (cokelat).

10
Selama darah yang keluar tidak
melebihi 15 hari, maka warna darah
tidak berpengaruh, sehingga semua
darah yang keluar dihukumi haidl.
Masa suci yang memisah dua haidl,
minimal 15 hari 15 malam. Apabila masa
suci yang memisah kurang dari 15 hari
15 malam, maka diperinci sebagaimana
berikut:
a. Jika masa keluarnya darah
pertama, masa berhenti dan masa
keluarnya darah kedua masih
dalam batasan 15 hari, maka
semua dihukumi haidl, baik pada
waktu keluar darah pertama,
kedua dan pada saat berhenti.

11
 Contoh:
- Keluar darah 5 hari.
- Berhenti 3 hari.
- Keluar lagi 5 hari.
Maka 13 hari tersebut semuanya
dihukumi haidl. Namun menurut
pendapat muqobil mu`tamad, pada masa
berhenti dihukumi suci, sehingga dia
wajib melakukan ibadah ibadah fardhu
(semisal sholat, puasa dll) dan ibadah
yang dilakukan tersebut dihukumi sah.
Hanya saja dalam permasalahan talak
dan iddah ulama sepakat menggunakan
pendapat yang pertama (dihukumi haidl).
b. Jika masa keluarnya darah pertama
ditambah masa berhenti jumlahnya

12
mencapai 15 hari, sedangkan masa
keluarnya darah kedua ditambah
masa suci jumlahnya genap 15 hari
atau kurang, maka hukumnya
diperinci sebagai berikut:
- Darah pertama dihukumi haidl.
- Darah kedua dihukumi darah
istihadloh/kotor (fasad).
 Contoh I:
- Keluar darah 7 hari
- Berhenti 10 hari
- Keluar lagi 4 hari
Maka 7 hari dihukumi haidl, 10 hari
suci dan 4 hari darah istihadloh/fasad
(kotor).

13
 Contoh II:
- Keluar darah 8 hari
- Berhenti 9 hari
- Keluar lagi 6 hari
Maka 8 hari dihukumi haidl, 9 hari
suci dan 6 hari darah istihadloh/fasad
(kotor).
c. Apabila keluarnya darah pertama
ditambah masa berhenti melebihi 15
hari dan keluarnya darah kedua
ditambah masa berhenti juga melebihi
15 hari, maka hukumnya diperinci
sebagai berikut;
 Darah pertama dihukumi haidl,

14
 Darah kedua yang menjadi
penyempurna genapnya masa suci
dihukumi darah istihadloh/fasad,
 Darah kedua selain yang menjadi
penyempurna masa suci hukumnya
adalah:
- Jika mencapai sehari semalam
(24 jam), maka dihukumi
haidl.
- Jika tidak, maka dihukumi
darah fasad/istihadloh.
 Contoh:
- Keluar darah 10 hari
- Berhenti 7 hari
- Keluar lagi 10 hari

15
Maka 10 hari pertama haidl, 7 hari
dihukumi suci, 8 hari dari darah kedua
dihukumi darah fasad/istihadloh (karena
untuk menyempurnakan masa suci) dan 2
hari terakhir dihukumi haidl.
d. Jika sisa darah kedua melebihi 15 hari
(masa maksimal haidl), maka
perempuan ini tergolong mustahadloh
yang hukumnya akan dijelaskan
dalam contoh di bawah ini.
 Contoh:
- Keluar darah 10 hari.
- Berhenti 14 hari.
- Keluar lagi 20 hari.
Maka:
- 10 hari pertama dihukumi haidl.

16
- 14 hari dihukumi suci.
- 1 hari dari keluarnya darah kedua
dihukumi istihadloh (tetap dihukumi
suci karena untuk menyempurnakan
masa suci).
- 19 hari dari keluarnya darah kedua
hukumnya sebagai berikut:
 Jika dia belum punya pengadatan
haidl/wanita yang baru pertama
kali mengeluarkan darah, dan dia
tidak bisa membedakan darah kuat
dan darah lemah, maka dari 19 hari
tersebut yang dihukumi haidl
hanya sehari semalam.
 Apabila dia sudah mempunyai
pengadatan haidl (pernah haidl),

17
maka dari 19 hari tersebut yang
dihukumi haidl disesuaikan dengan
kebiasaan haidl sebelumnya. Untuk
lebih jelasnya akan diuraikan dalam
bab istihadloh.
e. Jika mulai keluarnya darah kedua
masih dalam 15 hari dihitung dari
keluarnya darah pertama, dan
keluarnya darah kedua tersebut
melebihi 15 hari dihitung dari
keluarnya darah pertama, maka
menurut pendapat yang sohih
wanita ini tergolong mustahadloh.
 Contoh:
- Keluar darah pertama 5 hari.
- Berhenti 7 hari.

18
- Keluar darah kedua 6 hari.
Dalam contoh ini ketentuan haidl
dan istihadlohnya akan dijelaskan
dalam bab istihadloh sesuai
dengan perincian yang ada di
sana.
 Keterangan:
Darah dianggap berhenti apabila tidak
ada lagi bekas darah (walaupun darah
lemah) ketika memasukkan kapas pada
lubang vagina bagian luar.
 Bila Darah Berhenti.
Jika orang yang mengalami haidl
darahnya berhenti, maka
1. Ia diharuskan untuk mandi, sholat,
puasa dan melakukan rutinitas ibadah

19
yang lain. Namun apabila darah yang
keluar belum genap 24 jam maka dia
cukup membasuh vaginanya dan
wudhu.
2. Apabila sebelum mandi dia ingin
makan, minum atau tidur maka
disunahkan membersihkan vaginanya
kemudian berwudhu dengan niat
sebagai berikut :
َ َ َ َ َ ُْ ْ َْ ْ ُ ْ ُ ْ َ
‫ُ َٔيج ال ُٔضٔ َء الٍصِٔن ِلِلِ تػال‬

3. Apabila belum melakukan mandi


setelah darah berhenti maka, semua
hal-hal yang diharamkan ketika haidl,
masih tetap berlaku, kecuali tholaq,
berjalan di dalam masjid, thoharoh
dan puasa. Hanya saja untuk masalah

20
niat puasa tetap diperbolehkan
meskipun dia belum sempat mandi.

 Hal-hal Yang Diharamkan Ketika


Haidl Dan Nifas.
1. Sholat (wajib maupun sunah).
2. Sujud syukur dan tilawah
3. Thowaf (wajib maupun sunah).
4. I’tikaf atau berdiam di dalam
masjid.
5. Lewat di dalam masjid, jika
khawatir darahnya akan menetes
di masjid.
6. Membaca, menyentuh al-Qur’an
atau menulis al-Qur’an menurut
sebagian ulama.
7. Puasa.

21
8. Bersuci dari hadast atau karena
ibadah, seperti mandi Jum’at.
Sedangkan mandi hari raya,
mandi haji atau mandi karena
untuk berkumpul dengan orang
banyak, hukumnya tidak haram.
9. Dicerai.
10. Bersetubuh atau bersentuhan kulit
pada anggota tubuh antara lutut
dan pusar.

BAB II
NIFAS
 Pengertian Nifas.
Nifas adalah darah yang keluar dari
kemaluan perempuan setelah
sempurnanya melahirkan yang tidak

22
dipisah dengan masa suci 15 hari (darah
keluar sebelum masa 15 hari 15 malam
setelah melahirkan).
Minimal nifas adalah setetes,
umumnya 40 hari 40 malam dan
maksimalnya 60 hari 60 malam.
Penghitungan masa maksimal nifas
(60 hari 60 malam) dihitung mulai dari
keluarnya seluruh anggota tubuh bayi
dari rahim (kosongnya rahim dari bayi).
Dengan demikian apabila ada seorang
perempuan setelah melahirkan
mengeluarkan darah dengan terputus-
putus, namun putusnya (berhentinya)
tidak mencapai 15 hari dan masih dalam
batas 60 hari, maka semuanya dihukumi

23
nifas, baik masa keluarnya darah
maupun masa berhenti. Dan apabila
berhentinya mencapai 15 hari, maka
darah pertama dihukumi nifas, masa
berhenti dihukumi suci dan darah kedua
dihukumi haidl bila memenuhi syarat-
syaratnya haidl (mencapai 24 jam dan
tidak melebihi 15 hari 15 malam).

Mandi

a. Fardlunya Mandi Ada Tiga:


1. Niat.
2. Menghilangkan najis yang ada
pada anggota badan.
3. Meratakan air ke seluruh badan,
mulai ujung rambut sampai ujung
kaki, termasuk lipatannya daun

24
telinga. Sesuatu yang nampak dari
kemaluan wanita janda ketika
duduk jongkok dan duburnya
(bolnya) orang yang sakit
ambeien. Di samping itu semua
air yang digunakan haruslah air
yang suci dan mensucikan. Dan
juga pada anggota tubuh tidak
ada sesuatu yang menghalangi
sampainya air ke kulit seperti
tipe-x, karet, cat, begitu juga
kotoran mata (ketek, Jawa) dan
kotoran yang ada di bawah kuku.
 Keterangan:
1. Hukum muwalah (terus menerus)
membasuh satu anggota setelah

25
anggota yang lain hanyalah sunah.
Dengan demikian boleh membasuh
sebagian anggota tubuh sedangkan
sisanya dibasuh kemudian dan
niatnya dicukupkan pada basuhan
pertama.
2. Dalam mandi air harus mengalir,
sehingga tidak dianggap cukup
dengan hanya mengusapkan air
pada anggota tubuh.
3. Rambut atau kuku yang rontok
ketika masih dalam masa haidl atau
nifas tidak dibasuh, hanya saja bagi
orang yang haidl, nifas atau junub
hendaknya tidak memotong
rambut dan kuku sebelum mandi,

26
sebab barang tersebut kelak akan
dikembalikan kepadanya dalam
keadaan hadats ( bagi orang yang
gegabah).

Sholat Yang Diqodho’

Apabila datangnya haidl atau nifas


setelah masuknya sholat yang sekira
cukup untuk melakukan sholat, maka
sholat tersebut harus diqodlo, kecuali
bagi yang selalu hadast (beser), maka
syaratnya waktu tersebut kiranya cukup
digunakan bersuci dan sholat.
Sedangkan untuk berhentinya haidl
dan nifas, maka qodlo sholatnya sebagai
berikut:

27
1. Apabila berhenti masih dalam
waktu sholat yang sekiranya cukup
digunakan mengucapkan lafad
Allahu Akbar (Takbirotul Ihrom),
maka sholat yang harus diqodlo
adalah pada waktu berhentinya
haidl dan sholat sebelumnya
apabila bisa dijama’.
 Contoh:
Berhenti haidl pada waktu Ashar
tinggal 5 detik ( waktu yang cukup
untuk Takbirotul Ihrom), maka sholat
yang diqodlo adalah sholat Dhuhur
dan Ashar.
2. Apabila berhentinya pada waktu
sholat yang tidak bisa dijama’

28
dengan sholat sebelumnya, maka
yang diqodlo hanya sholat waktu
berhentinya haidl tersebut.
 Contoh:
Haidl berhenti pada waktu Subuh
tinggal 5 detik, maka yang diqodlo hanya
sholat Subuh.
 Keterangan:
1. Sholat yang bisa dijama’ adalah
sholat Maghrib dan Isya’, Dhuhur
dan Ashar.
2. Apabila saat berhentinya haidl,
waktu sholat masih cukup untuk
digunakan bersuci dan sholat,
maka sholatnya tidak boleh
diqodlo (harus ada’).

29
BAB III
ISTIHADLOH

Istihadloh adalah darah yang keluar


dari kemaluan wanita di luar ketentuan
haidl dan nifas. Dan wanita yang
mengeluarkan darah tersebut dihukumi
daimul hadast ( orang yang selalu hadast )
sehingga wanita tersebut boleh
disetubuhi, wajib berpuasa dan sholat
dengan cara membersihkan najis di
sekitar kemaluan, kemudian
menyumbatnya dengan kapas sampai
masuk ke dalam vagina yang tidak wajib
dibasuh ketika istinjak (tempat yang
tidak nampak ketika duduk jongkok),
kecuali dia sedang berpuasa walaupun

30
puasa sunah, maka tidak boleh masuk ke
dalam karena akan membatalkan puasa,
cukup dipasang di bagian luar saja atau
dia merasa sakit, maka tidak wajib
masuk ke dalam.
Apabila sudah sesuai dengan
ketentuan di atas maka sudah dianggap
cukup, walaupun ada darah yang masih
keluar, kemudian segera wudlu dengan
niat:
‫الى‬ ِ َِّ ً ‫الصالَةِ فَ ر‬
َّ ‫اح ِة‬ ِ ِ ُ ‫ت الْو‬
َ ‫ضا لله تَ َع‬ ْ َ َ‫ض ْو َء ال ْستب‬ ُ ُ ْ‫نَ َوي‬
Dan setelah itu harus segera
melaksanakan sholat, kecuali melakukan
sesuatu untuk kemaslahatan sholat,
seperti menunggu jama’ah.

31
Bagi orang yang istihadloh, harus
berwudhu setiap hendak melaksanakan
sholat fardlu (satu wudhu untuk satu
fardhu dan beberapa sholat sunah),
walaupun dia belum mempunyai hadast
lain. Sedangkan untuk sumbat, menurut
satu pendapat tidak harus diganti kecuali
sumbat itu bergeser dari tempat semula
atau nampak darah di sekitar sumbat
tersebut. Apabila hal ini terjadi, maka
wajib membasuh kemaluannya dan
menyumbat kembali dengan kapas dan
bersucinya orang yang istihadloh harus
dilakukan setelah masuknya waktu
sholat.

32
 Keterangan:
Bila biasanya darah berhenti pada saat
waktu sholat masih ada, yang sekiranya
cukup untuk melaksakan sholat dan
bersucinya, maka sholatnya menunggu
waktu berhenti.
Masalah istihadloh erat kaitannya
dengan kuat dan lemahnya darah, yang
dipengaruhi oleh warna dan sifat-sifat
darah.
 Warna darah sesuai dengan urutan
yang paling kuat:
a. Hitam.
b. Merah.
c. Merah agak kuning.
d. Kuning.

33
e. Keruh.
 Sifat-sifat darah:
a. Kental, cair.
b. Berbau, tidak berbau.
Apabila masing masing darah
mempunyai warna dan sifat yang sama-
sama kuat, maka yang dihukumi darah
kuat, adalah darah yang lebih banyak
ciri-ciri yang mengarah pada darah kuat.
 Contoh:
Darah hitam, kental, berbau, lebih
kuat dibanding darah hitam, kental,
tidak berbau.
Mustahadloh

Orang yang istihadloh ada tujuh


macam:

34
1. Wanita yang baru pertama kali haidl
serta dia bisa membedakan darah kuat
dan lemah. Bisa dikatakan
mumayyizah harus memenuhi tiga
syarat:
1. Darah kuat tidak kurang dari
sehari semalam (24 jam).
2. Darah kuat tidak melebihi 15 hari
15 malam.
3. Darah lemah tidak kurang 15 hari
15 malam, jika ada darah kuat
kedua.
4. Apabila tidak ada darah kuat
kedua maka dihukumi
mumayyizah dengan 2 syarat saja,
yakni cukup syarat ke I dan ke II.

35
Mustahadloh (orang yang istihadloh)
yang baru pertama kali haidl atau yang
sudah terbiasa haidl, apabila bisa
membedakan kuat dan lemahnya darah,
maka:
- Darah kuat dihukumi haidl.
- Darah lemah dihukumi istihadloh.
Sedangkan apabila darah itu ada
yang kuat, ada yang lemah dan ada yang
sangat lemah, maka darah yang lemah
dihukumi sebagaimana darah yang kuat
(haidl) dengan tiga syarat:
1. Darah kuat keluar terlebih
dahulu.
2. Darah kuat dan lemah keluarnya
secara beruntun (muttashil).

36
3. Darah kuat dan lemah patut
dihukumi haidl (tidak melebihi 15
hari).
Dan apabila tidak memenuhi tiga
syarat di atas, maka yang dihukumi haidl
hanya darah yang kuat saja.
 Contoh:
- Keluar darah kuat 3 hari.
- Keluar darah lemah 14 hari.
- Keluar darah sangat lemah 4 hari.
 Maka:
- 3 hari haidl
- 14 hari dan 4 hari istihadloh
Namun untuk mandinya pada bulan
pertama, harus menunggu 15 hari (hari
ke 16). Kemudian bulan berikutnya dia

37
wajib mandi di saat darah kuat berubah
menjadi darah lemah.
2. Wanita yang baru pertama kali haidl.
Mengeluarkan darah melebihi 15 hari,
dan dia tidak bisa membedakan darah
kuat dan darah lemah, atau bisa
namun tidak memenuhi syarat-syarat
yang ada pada golongan pertama,
maka yang dihukumi haidl hanya
sehari semalam yang awal dan sisanya
dihukumi istihadloh.
 Contoh:
Mengeluarkan darah 30 hari, darah
kuat 10 jam, sisanya darah lemah, maka
yang dihukumi haidl hanya sehari
semalam yang awal. Golongan kedua ini

38
mandinya untuk bulan pertama harus
menunggu 15 hari 15 malam, untuk
bulan-bulan selanjutnya tidak harus
menunggu 15 hari, tapi begitu darah
yang keluar sudah genap 24 jam, dia
wajib mandi.
3. Wanita yang sudah pernah haidl,
kemudian mengalami istihadloh dan
bisa membedakan antara darah kuat
dan lemah, serta memenuhi tiga
ketentuan golongan pertama
(mumayyizah), maka:
- Darah kuat dihukumi haidl.
- Dan Darah lemah dihukumi
istihadloh. Kecuali apabila antara
kebiasaan haidlnya (adat) dan darah

39
kuat dipisah 15 hari, maka masa yang
sesuai dengan adat dihukumi haidl,
begitu juga darah kuatnya. Sedangkan
darah lemah yang memisah di antara
keduanya, dihukumi istihadloh (masa
suci).
 Contoh:
Wanita mempunyai adat haidl 6 hari,
kemudian mengeluarkan darah selama
28 hari, dengan perincian darah lemah 25
hari pertama, darah kuat 3 hari terakhir.
Maka 6 hari awal dihukumi haidl, karena
disamakan dengan adat sebelumnya,
begitu juga 3 hari akhir. Sedangkan yang
19 hari pemisah dihukumi istihadloh
(masa suci).

40
4. Wanita yang sudah pernah haidl,
kemudian mengalami istihadloh,
namun dia tidak bisa membedakan
darah kuat dan lemah, atau bisa
membedakan, tapi tidak memenuhi
tiga syarat yang terdapat pada
golongan pertama, dan dia masih bisa
ingat kebiasaan lama dan mulainya
haidl yang pernah dia alami, maka
haidl dan sucinya disamakan dengan
adat haid dan suci sebelumnya.
Sedangkan ketentuan adat yang
dijadikan standar adalah sebagaimana
berikut:
a. Apabila adat haidl dan suci tidak
berubah-ubah, maka haidl dan

41
sucinya disamakan dengan adat
sebelumnya.
 Contoh:
Bulan pertama haidl 7 hari, kemudian
mengalami istihadloh 3 bulan dengan
ketentuan di atas, maka 7 hari awal dari
tiap-tiap bulan dihukumi haidl dan
sisanya istihadloh.
b. Apabila adat haidl dan sucinya
berubah-ubah secara runtut sampai
dua putaran, maka haidl dan sucinya
disamakan dengan adat sebelumnya,
sesuai dengan urutan putarannya.
 Contoh:
Bulan I : haidl 6 hari.
Bulan II : haidl 7 hari.

42
Bulan III : haidl 6 hari.
Bulan IV : haidl 7 hari.
Kemudian bulan V sampai VIII
istihadloh, maka haidlnya:
Bulan V : haidl 6 hari.
Bulan VI : haidl 7 hari.
Bulan VII : haidl 6 hari.
Bulan VIII : haidl 7 hari.
c. Apabila adatnya mencapai dua
putaran, tapi tidak berurutan, maka
haidlnya disamakan dengan adat
bulan terakhir sebelum istihadloh.
 Contoh:
Bulan I : haidl 7 hari.
Bulan II : haidl 6 hari.
Bulan III : haidl 6 hari.

43
Bulan IV : haidl 7 hari.
Kemudian mengalami istihadloh
berbulan-bulan, maka haidl untuk tiap
bulannya adalah 7 hari.
d. Apabila adatnya tidak mencapai dua
putaran, maka haidlnya disamakan
dengan bulan sebelumnya istihadloh.
 Contoh:
Bulan I : haidl 7 hari.
Bulan II : haidl 6 hari.
Kemudian mengalami istihadloh, maka
haidl untuk tiap-tiap bulannya adalah 6
hari.
e. Apabila adatnya tidak mencapai dua
putaran dan dia lupa masa haidl yang
terakhir, namun dia masih ingat

44
jumlah hari haidl bulan-bulan
sebelumnya, maka dia diwajibkan
mandi pada hari-hari yang
dimungkinkan suci.
 Contoh:
Bulan I : haidl 6 hari.
Bulan II : haidl 7 hari.
Bulan III : haidl 8 hari.
Kemudian istihadloh berbulan-bulan,
dan dia lupa jumlah hari haidl pada
bulan terakhir, yang dia ingat hanya
jumlah hari-harinya, tanpa tahu persis
bulan yang terakhir, maka setiap
bulannya dia harus mandi di akhir hari
ke 6, di akhir hari ke 7 dan akhir hari ke
8. Di antara mandi pertama dan kedua

45
dia harus sholat, tapi tidak boleh
bersentuhan kulit dengan suaminya pada
anggota badan antara pusar sampai lutut
dan beberapa larangan lain seperti
mustahadloh ke 5 (mutahayyiroh).
5. Wanita yang sudah pernah haidl,
kemudian mengalami istihadloh, dia
tidak bisa membedakan antara darah
kuat dan lemah, atau bisa
membedakan tapi tidak memenuhi 3
syarat pada golongan pertama, dia
juga lupa kebiasaan dan mulainya
haidl yang pernah dia alami, maka dia
dihukumi seperti orang haidl
(diharamkan) dalam hal-hal sebagai
berikut :

46
 Bersentuhan kulit dengan suaminya
pada anggota antara pusar sampai
lutut.1.
 Menyentuh dan membaca al-Qur’an di
luar sholat.
 Masuk masjid, baik berdiam atau
sekedar lewat, apabila khawatir
darahnya akan menetes.
Dan dia dihukumi seperti orang yang
suci (boleh) dalam hal:
 Sholat, thowaf dan i’tikaf.
 Berpuasa
 Tholaq
 Mandi

1
Menurut satu pendapat boleh bersentuhan kalau ada
dhorurot.

47
Dan dia harus mandi tiap-tiap akan
melaksanakan sholat setelah masuknya
waktu, kalau memang dia tidak ingat
waktu sucinya sama sekali. Apabila dia
ingat saat berhentinya saja, maka khusus
pada waktu berhenti saja dia wajib
mandi, untuk selanjutnya dia cukup
wudlu dan memasang kapas dalam
kemaluan.
6. Wanita yang sudah pernah haidl,
kemudian dia mengalami istihadloh,
serta dia tidak bisa membedakan
darah kuat dan lemah, atau bisa tapi
tidak memenuhi tiga syarat awal dan
dia masih bisa mengingat kebiasaan
lama masa haidl, namun lupa kapan

48
mulainya, maka ketentuannya sebagai
berikut:
 Hari yang diyakini haidl
dihukumi seperti orang yang
haidl.
 Hari yang diyakini suci dihukumi
suci.
 Hari yang dimungkinkan suci dan
mungkin haidl, maka hukumnya
disamakan dengan golongan yang
kelima (mutahayyiroh).
 Contoh:
Wanita sudah pernah haidl, kemudian
mengeluarkan darah lebih dari 15 hari, ia
masih ingat masa haidl sebelumnya
selama 5 hari dalam 10 hari pertama

49
(awal bulan), namun dia lupa kapan
persisnya tanggal mulai haidl dan dia
hanya ingat pada tanggal 1 suci, maka:
- Tanggal 1 dihukumi yakin suci.
- Tanggal 2 sampai 5, mungkin
haidl dan mungkin suci.
- Tanggal 6 yakin haidl.
- Tanggal 7 sampai 10, mungkin
haidl, mungkin suci dan mungkin
mulai putusnya haidl.
- Tanggal 11 sampai akhir bulan
yakin suci.
7. Wanita yang sudah pernah haidl,
kemudian mengalami istihadloh dan
dia tidak bisa membedakan darah
kuat dan lemah, atau bisa

50
membedakan tapi tidak memenuhi 3
syarat yang telah disebutkan, serta dia
ingat kebiasaan waktu mulainya haidl
tapi dia lupa lamanya haidl, maka
hukumnya sama dengan golongan
nomor 6 (hari yang diyakini haidl
hukumnya haidl dan hari yang
diyakini suci dihukumi suci dan hari
yang mungkin haidl dan mungkin
suci hukumnya sebagaimana
mustahadloh nomor 5).
 Contoh:
Wanita sudah pernah haidl, kemudian
istihadloh dan dia ingat kalau tanggal 5
mulai haidl, namun dia tidak ingat
sampai kapan haidl itu berhenti, maka:

51
- Tanggal 5 yakin haidl.
- Tanggal 6 sampai 19, mungkin
haidl mungkin suci dan mungkin
putusnya haidl.
- Tanggal 20 sampai tanggal 4 pada
bulan berikutnya yakin suci.
 Catatan Penting:
1. Dalam menutup aurat ketika sholat
bagi wanita harus memperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
 Untuk bagian wajah mukena atau
rukuh harus menutup kulit sampai
dagu bagian depan yang ada di
bawah bibir.

52
 Untuk pergelangan tangan tidak
boleh terbuka, lebih baik diikat agar
tidak terbuka.
 Bagian tumit tidak boleh kelihatan
baik ketika berdiri atau sujud.
 Tidak boleh ada rambut yang
keluar.
 Yang memakai rukuh potongan
harus menjaga aurat bagian badan
dan leher jangan sampai terlihat
ketika takbir, ruku` dan sujud.
2. Cara Menghilangkan Najis, seperti
kotoran ayam adalah sebagai berikut:
 Menghilangkan bentuk najis
dengan sesamanya sabut.

53
 Menyiram tempat tersebut dengan
air kemudian diusap dengan sabut
yang bersih yang kira-kira bau dan
rasanya najis sudah hilang
kemudian ditunggu sampai kering.
 Menyiram tempat tersebut sampai
rata.
3. Air dua qullah:
- An Nawawi: 174,580 liter = 55,9 cm3.
- Ar Rofi’i: 176,245 liter = 56,1 cm3.
- Mayoritas ulama = 60 cm3
4. Satu mud beras putih = 679,79 gram (6
ons lebih 79,79 gram)
5. Satu sho’ beras putih = 2719,19 gram (2
kilo 7 ons lebih 19,19 gram)
6. Satu dziro’ = 48 cm

54
7. Jarak qoshor dan jama’ sholat:
- Kitab Tanwirul Qulub = 80,640 km
- Mayoritas ulama = 119,999,88 km
8. Nishob zakat.
- Gabah: 1323,132 kg = 1/10 = 132,3132
kg /10% (tanpa biaya pengairan).
Sedangkan dengan biaya pengairan :
1/20 = 66,1566 kg /5%
- Beras: 815.758 kg = 1/10 = 81.5758 kg
= 10% (tanpa biaya pengairan).
Sedangkan dengan biaya pengairan :
1/20 = 40.7879 kg /5%
- Zakat fitrah : 2,719 kg

Doa-Doa Pilihan Dikutip Dari


Kutubus Salaf
1. Solat Istikhoroh.

55
Sunat melakukan sholat Istikhoroh
ketika bimbang dalam memutuskan
sesuatu seperti nikah. Sedangkan
caranya: sholat dua roka’at, roka`at
pertama setelah al-Fatihah membaca
surat al-Kafirun, roka’at kedua setelah al-
Fatihah membaca surat al-Ikhlas. Niatnya
sebagai berikut:
َ ََ َ ََْ َْ َ َ ْ ْ ََُ ّ َ ُ
‫ني ل ِيـ ِّ تػال‬
ِ ‫الشخِخارة ِ ركػخ‬ ْ ‫أص‬
ِ ‫ل شِث‬ ِ
Setelah salam berdoa sebagai berikut:
ْ َ ُ ْ َ َ ْ ُ َ َْْ َ َ ْ َ ُ َْ َ ‫ََُ ي‬
ٌَِ ‫ َوأشألم‬،‫ َوأشخلد ُِرك ةِلد َرح ِم‬،‫ريك ة ِ ِػي ٍِم‬ ِ‫اليًٓ إِّن أشخخ‬
َ ْ َ ْ َ َ ََْ َْ َ َْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ
‫ َوأُج‬،ًُ ‫ َوتػي ًُ َول أغي‬،‫ فإُم تلد ُِر َول أكد ُِر‬،ًِ ‫فضيِم اىػ ِظي‬
َْْ َ َ َ ََْ َ ُْ ْ َُ ُُْ ُ َ َ
‫ٔب اليٓ ًَ إن نِج تػي ًُ أن ْذا اْم َر‬ ِ ‫غالم اىُي‬
َ َ َ ََُْ ْ ٌْ َ
‫اي َوَعك ِت ِث‬ ‫) خري ِل ودجي‬menyebutkan masalahnya(
َ ََْ َ ُْ ْ ْ ْ َ َُ ْ ُْ ‫َْ ْ َ ْ ُْ ْ َ َي‬
‫ارك ِ ْل ذِي ِّ َوإن نِج تػي ًُ أن‬ ِ ‫ ثً ة‬،‫أم ِري فاك ِدره ِل ويِّسه ِل‬

56
َ
‫ل‬ ٌّ َ )menyebutkan masalahnya( ‫َْ َذا ْاْ ْم َر‬
ْ ِ ‫َش‬
ْ ْ ُْ َ ْ ْ ْ َ ْ‫ََُْ َ َ َ َ َْ ْ َ ْ ُْ َ ي‬
‫ َواك ِدر ِ ْل‬،ِّ‫ّن خ‬
ِ ‫اْصف‬
ِ ‫ و‬،‫اْصفّ خّن‬ ِ ‫ودجياي وَعك ِت ِث أم ِري ف‬
ْ ‫ض‬ ْ َُ َ َ ُ َْ ََْ
ِّ ِ ‫ّن ة‬ِ ِ ‫ ثً ار‬،‫اخلري ضيد َكن‬
2. Sholat Dhuha.
Sholat Dhuha minimal dua roka’at,
paling banyak 12 roka’at, yang lebih
utama 8 roka’at. Roka’at pertama setelah
al-Fatihah membaca surat as-Syams,
sedangkan pada roka’aat kedua setelah
al-Fatihah membaca surat ad-Dhuha.
Apabila lebih dari dua roka’at, maka
surat yang dibaca roka’at awal surat al-
Kafirun, roka’at kedua surat al-Ikhlas.
Untuk niatnya sebagai berikut:
َ ََ َ ََْ َْ َ َ َ ُ ّْ َ ُ
‫ني ل ِيـ ِّ تػال‬
ِ ‫ل شِث الضح ركػخ‬ ِ ‫أص‬

57
‫‪Setelah salam berdoa sebagai berikut:‬‬
‫َ َ ُ َ ُ َ َْ َ َ َ َ َ ُ َ َْ َ َ َ َ َ ُ َ‬ ‫َ َُ َ َ َ‬
‫جلٍال مجالم‬ ‫اليٓ ًَ إِن ْذا الضطاء ضطاؤك وابلٓاء بٓاؤك وا‬
‫ْ ُ َ ُ ُ َ ْ ُ ْ َ ُْ ُ َ ْ ْ ََ ْ َُ َ َ َُ ْ‬
‫َواىل َٔة ك َٔحم َواىلد َرة كد َرحم َواى ِػصٍث غِصٍخم ‪ ،‬اليٓ ًَ إِن‬
‫ََ ْ ْ ُ ْ‬ ‫ْ َْ‬ ‫َ َ ََْ ُْ َ ْ َ َ‬ ‫َ َ ْ ْ‬
‫ىف اْر ِض فأخ ِرسّ َوإِن‬ ‫ىف الصٍاءِ فأُ ِزهل وإِن َك ِ‬
‫ن‬ ‫َكن ِرز ِق ِ‬
‫ْ ََ َ ًْ ََ ُْ‬ ‫ْ ََ َ ً ََ ّ‬ ‫َك َ َن ُغ ْ ً‬
‫ِّسا َفسَ ّ ِ ْ‬
‫ِّسهُ َوإِن َكن ض َراٌا ذع ِٓ ْرهُ َوإِن َكن ة ِػيدا ذل ّ ِربّ‬
‫ْ َ َ‬ ‫ّ ُ َ َ ََ َ ََ َ ُ َ ُْ َ‬
‫ِِبَ ِق ضطائ ِم َوبٓائ ِم َومجال ِم َوك َٔح ِم َوكد َرح ِم َوغِصٍخِم آح ِِِن‬
‫احل ْ َ‬ ‫َ َْ َ َ َ َ َ‬
‫ِني‬ ‫ٌا آتيج غِتادك الص ِ‬

‫‪3. Sholat Tahajud.‬‬


‫‪Sholat Tahajud harus dilaksanakan‬‬
‫‪setelah tidur pada malam hari. Untuk‬‬
‫‪niatnya sebagai berikut:‬‬
‫َْ ََْ َ ََ َ‬ ‫ُ َ ّْ ُ َ َ َ َ‬
‫ني ل ِيـ ِّ تػال‬
‫ل شِث الٓش ِد ركػخ ِ‬ ‫أص ِ‬
‫‪Setelah salam berdoa sebagai berikut:‬‬

‫‪58‬‬
‫ات‬ ‫م َْ ْ ُ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ‬ ‫َ ْ َ ََُ َ َ‬ ‫ََْ‬
‫احلٍد أُج رئم الصٍٔ ِ‬ ‫ضي ًِ ‪ ،‬اليًٓ ل‬ ‫الرمح َِ الر ِ‬ ‫ِمْسِب اهللِ‬

‫ات َواْر ِض‬


‫ْ َْ‬ ‫م َْ ْ ُ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ َ‬ ‫َ َ ْ ْ َ ََ َ‬
‫َواْر ِض وٌَ ذِي َِٓ ول‬
‫ْ َْ‬
‫احلٍد أُج ُٔر الصٍٔ ِ‬
‫َ ُ َ َ ٌّ‬ ‫احلق َو َو ْغ ُد َك ْ َ‬ ‫ج َْ‬ ‫َ َ ْ ْ َ َ َ َ َْ ْ ُ َ ْ َ‬
‫احلق َوى ِلائم ضق‬ ‫وٌَ ذِي َِٓ ولم احلٍد أُ‬
‫ََُ ٌ َ َ‬ ‫ْ َ َ ٌّ‬ ‫َ َ ْ ُ َ َ ٌّ َ ْ َ َ ُ َ ٌّ َ َ ُ َ ٌّ‬
‫ار ضق َوانلَبِئن ضق َوحمٍد صَل‬ ‫وكٔلم ضق واجلِث ضق وانل‬
‫َ َْ ُ َ َْ َ‬ ‫َ َ َ ٌّ َ َ ُ َ َ َ ْ َ ْ ُ‬ ‫َ َْ‬
‫اهللُ غيي ِّ َوشي ًَ ضق اليٓ ًَ لم أشيٍج َوبِم آٌِج َوغييم‬
‫َََْ ُ َ َْ َ ََ ْ ُ َ َ َ َ ْ ُ َ َْ َ َ َ ْ ُ َ ْ ْ َ‬
‫ىل ٌا‬ ‫حَّٔكج وإَِلم أجتج وبِم ضاصِج وإَِلم ضانٍج فاغ ِفر ِ‬
‫َ َ ْ ُ َ َ َ َ ْ ُ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َْ ُ َ َْ َ َ ْ َ‬
‫سرت َوٌا أغيِج َوٌا أُج أغي ًُ ة ِ ِّ‬ ‫كدٌج وٌا أخرت وٌا أ‬
‫َََْ َ ُ َ‬ ‫ّ َْ َ ْ ُ َ ّ ُ ََْ َ ْ ُ َ ّ َ َ َ َْ َ‬
‫خ ُر ل إ ِ َهل إِل أُج َولضٔل َول ك َٔة‬ ‫ٌ ِِِن أُج الٍل ِدم وأُج الٍؤ ِ‬
‫إِالَّ ِباللِ‬
‫‪4. Sholat Hajat.‬‬
‫‪Sholat‬‬ ‫‪hajat‬‬ ‫‪dilakukan‬‬ ‫‪ketika‬‬
‫‪seseorang mempunyai keinginan atau‬‬
‫‪cita-cita yang baik. Jumlah roka’atnya‬‬
‫‪dua roka’at. Untuk niatnya sebagai‬‬
‫‪berikut:‬‬

‫‪59‬‬
‫َْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ‬ ‫ُ َ ّْ ُ َ ً َ َ‬
‫ل شِث ى ِلضاءِ احلاس ِث ركػخ ِ‬
‫ني ل ِيـ ِّ تػال‬ ‫أص ِ‬
‫‪Setelah salam berdoa sebagai berikut:‬‬
‫ْ َ ْ َْ ْ ُ‬ ‫ّ َْ‬ ‫َ ََ َ َ ُ َْ ْ ُ ْ َ َ‬
‫احلٍد‬ ‫هي ًُ شتطان اهللِ َر ِب اىػ ْر ِش اىػ ِظي ًِ‬‫ل إ ِهل إ ِل اليـّ احل ِ‬
‫َ‬ ‫َْ‬ ‫َ‬ ‫َْ َ‬ ‫َ َ ّ َْ َ َْ َ ْ ُ َ ُْ َ‬
‫َ‬
‫ات َرمحخِم‪َ ،‬وغ َزائ ِ ًَ ٌُ ِف َرح ِم‬ ‫ست ِ‬ ‫ل ِيـ ِّ ر ِب اىػال ٍِني أشألم مٔ ِ‬
‫َ َْ َْ َ ْ ُّ ّ َ َ َ ََ ْ ُّ ْ َ ََ ْ َ ًَْ َ‬
‫ك إ ِذ ًٍ ل حدع نلَا ذجتا إ ِل‬ ‫ك ة ِ ِر‪ ،‬والصالٌث ٌَِ ِ‬‫واىُِِيٍث ٌَِ ِ‬
‫َ َ َُْ ََ َ َ ََ َُْ ََ َ َ ً َ َ َ ً َ َ َ ََْ‬
‫ه لم رِضا إ ِل كضيخٓا‬ ‫دفرحّ ول ٍْا إ ِل فرسخّ ول ضاسث ِ‬
‫امح ْ َ‬
‫ني‬ ‫يَا َأ ْر َض ًَ َ‬
‫الر ِ ِ‬

‫‪5. Agar Banyak Rizqi‬‬


‫‪Diambil dari keterangan kitab at-‬‬
‫‪Turmusi juz I hal. 248.‬‬
‫‪ Barang siapa istiqomah membaca doa‬‬
‫‪ini,‬‬ ‫‪maka‬‬ ‫‪Allah‬‬ ‫‪akan‬‬ ‫‪memberi‬‬
‫‪kecukupan‬‬ ‫‪dan‬‬ ‫‪rizqi‬‬ ‫‪yang‬‬ ‫‪tidak‬‬
‫‪terduga:‬‬

‫‪60‬‬
ُ ُ َ ُ َ َ ُ ُ َ ُ ُْ َ ُ َ َ َ َ ََُ َ
، ‫ِيً يا َودود‬ ‫اليًٓ يا غ ِّن يا محِيد يا ٌتدِئ يا ٌ ِػيد يا رض‬
َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ
‫أغِِ ِّن ِِبَالل ِم خَ ض َرامِم َوبِفضيِم خٍَ ِش َٔاك‬
َ َ َْ ْ َ َ َ َ
‫َوب ِعاغخِم خَ ٌػ ِصيخِم‬

 Barang siapa istiqomah membaca doa


ini, maka Allah akan memberi jalan
dalam membayar hutang, walaupun
hutangnya sebesar gunung:
َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ ْ
‫ّن ِِبَالل ِم خَ ض َرامِم َو ةِفضيِم خٍَ ِش َٔاك‬
ِ ‫امهلل ا ِن ِف‬
َ َ َْ ْ َ َ َ َ
.‫َوبِعاغخِم خَ ٌػ ِصيخِم‬

6. Agar Cerdas Dan Rizqi Banyak.


Diambil keterangan dari kitab Bidayah
al-Hidayah, hal. 38.
 Barang siapa selalu istiqomah
َ َ ُ َ ْ َ َ
membaca surat ‫ والشٍ ِس وضطاْا‬maka
Allah akan memberikan kecerdasan
yang luar biasa pada semua masalah.

61
 Barang siapa selalu istiqomah
ُ َ َ
membaca surat ‫ انلاس‬, maka Allah akan
memberi rizqi padanya laksana hujan.
7. Untuk Jalan Keluar Dari Kesulitan.
Diambil keterangan dari sebagian
ulama`. Barang siapa yang mepunyai
hajat besar,
maka perbanyaklah
ْ َْ َ َْ ْ ُ َْ ََْ َ
membaca surat ِ‫ إ ُِا أُزنلاه ِِف َلي ِث اىلدر‬.

8. Sholawat Munjiat.
ْ َ َْ ُْ ً َ َ ََُ َ ‫َ ي َ َ ّْ ََ ْ ََ َ ي‬
ٌَِ ‫شيِا ةِٓا‬ ِ ِ‫ صالة ت‬،‫ارك ىلع شيدُِا حمٍ ٍد‬ ِ ‫امهلل صو وشيًِ وب‬
َ َْ َ ْ َ َ َ ََْ ََ ْ َ َ َْ ْ ْ َ
،‫ات‬ِ ‫احلاس‬ ‫ـــِض نلَا ةِـــٓا مجـــِيع‬
ِ ‫ وتل‬،‫ات‬ ِ ‫ال واْف‬ ِ ْْٔ‫مجِيعِ ا‬
َ
َْ َ َْ َ َُ َ َ َ‫َ ي‬ ْ َ ْ َ َُ‫ََُ ي‬
‫ َوح ْرذػِا ةِٓا غِِدك أىلع‬،‫آت‬ ِ ‫وتعٓرُا ةِٓا ٌَِ مجِيعِ الصسئ‬
َْ
َ ْ ‫اخل‬ ْ َ ْ َ َْ َ َْ َ َُ‫ََُي‬ َ ََ
‫ات ِِف‬ ِ ‫ري‬ ِ‫ ٌَِ مجِيع‬،‫ات‬
ِ ‫ وتتيُِا ةِٓا أكَص اىُاي‬،‫ات‬ ِ ‫ادلرس‬
َ َ ْ َ ْ َ َ َ َْ
‫ات‬
ِ ٍٍ‫ات وبػد ال‬ ِ ‫احلي‬

62
‫‪9. Sholawat Fatih.‬‬
‫َ‬ ‫َ ُ ْ َ َْ‬ ‫َْ‬ ‫َ ّ َ ّْ ََ َ ّ َ ََُ‬
‫امهلل ص ِو َوشيًِ ىلع شيِدُِا حمٍ ِد ِناىفاح ِصِ ل ٍِا أغيِق َواخلاح ًِِ ل ٍِا‬
‫َ َ ُْ ْ َ ْ ََ‬ ‫َْ ّ َْ ّ َ ْ َ ْ َ‬ ‫َََ َ‬
‫ْصاظِم الٍصخ ِلي ًِ َوىلع ِآهلِ‬ ‫احل ِق والٓادِي إِل ِ‬ ‫اْص احل ِق ة ِ‬
‫شتق ُ ِ ِ‬
‫َ َ ْ َ َ َْ َ ْ َ َْ ّ َْ ْ‬
‫ل اىػ ِظي ًِ‬
‫اره ِ اىػ ِ ِ‬
‫وصطتِ ِّ ضق كد ِره ِ وٌِلد ِ‬
‫‪10. Sholawat Thibbil Qulub.‬‬
‫َ َ‬ ‫َ َ‬ ‫ي ْ ُ ُْ‬ ‫َ َُ َ ي ََ َ ي َ ََُ‬
‫ِب اىلئ ِب َود َوائ ِٓا َوَعذِي ِث‬ ‫اليٓ ًَ صو ىلع شيدُِا حمٍ ٍد ظ‬
‫َْ‬ ‫َ َ َ َُْ‬ ‫ْ ْ َ‬ ‫َ َ َ َُْ‬ ‫ْ ََْ‬
‫اح‬‫ت اْ ْر َو ِ‬ ‫ان و ِشفآئ ِٓا ؤُ ِر اْةصارِ و ِضيآئ ِٓا وكٔ ِ‬ ‫اْةد ِ‬
‫َ يْ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ َ ََ‬
‫آهلِ َوصطتِ ِّ َوشيً‬
‫َو ِغدائ ِٓا َوىلع ِ‬

‫‪11. Sholawat an-Nariyah.‬‬


‫ََ َ ي َ ََُ َ ْ‬ ‫َ ّٰ ُ َ ّ َ َ ً َ َ ً َ ّ ْ َ َ ً َ‬
‫اليٓ ًَ ص ِو صالة َكمِيث َوشيًِ شالٌا حآٌا ىلع شيدُِا حمٍ ٍد اَّلِي‬
‫َْ ُ ُ َ ُ‬ ‫ْ ُ ُ ُْ َ‬ ‫َُْ ُ ََْ ُ‬ ‫َْ َ‬
‫احل َٔآئ ِز َوتِال‬ ‫تِطو ة ِ ِّ اىػلد َوتِف ِرج ة ِ ِّ اىه َرب َوتلَض ة ِ ِّ‬
‫ْ َ ْ‬ ‫ُْ َ ْ َ َْ َ ُ ْ‬ ‫َْ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ َ‬
‫الرغآئ ُِب َوضص َُ اخل َٔاح ًِِ َويصتصَق اىٍُام ة ِ َٔس ِٓ ِّ اىه ِري ًِ‬ ‫ة ِ ِّ‬
‫َ َ ُّ َ ْ ُْ َ َ‬ ‫ُّ َْ َ َ ََ‬ ‫َ َ ْ‬ ‫ََ‬
‫ك ٌػئمٍ لم‬ ‫ك لٍط ٍث وجف ٍس ةِػد ِد ِ‬ ‫َوىلع ِ‬
‫آهلِ وصطتِ ِّ ِِف ِ‬

‫‪63‬‬
Kado Pengantin

1. Doa Ketika Pertama Kali Bertemu


Dengan Istri.
Dibaca dengan cara memegang ubun-
ubun istri. agar rumah tangganya selalu
harmonis.
ْ َ ُ ُ َ َْ َ ََْ َ َ َ َْ َ َ َ َْ َ َ َُ ْ َ ‫َُ َ ي‬
ٌَِ ‫ري ٌا ستيخٓا غيي ِّ َوأغٔذ ةِم‬ ‫اليًٓ إِّن أشألم خريْا وخ‬
َََ ُ َ َ ُ ْ ُ ّ َْ َ ََْ َ َ َ ‫َ ي َ َ َ ي‬
ََ ٌِ ‫خيذْا ة ِم َوذ ّ ِريخٓا‬
ِ ‫َش ٌا ستيخٓا غيي ِّ امهلل إ ِ ِِّن أ‬ ‫َشْا و‬
ْ َ َْ َ
ًِ ‫سي‬
ِ ‫ان الر‬
ِ ‫الشيع‬
2. Doa Memeluk Istri.
Dibaca 7 kali agar semakin lengket.
ْ َ
x7 ﴾ ‫﴿ يا َررِي ُب‬

3. Doa Ketika Bersetubuh.


Dibaca sebelumnya agar anaknya
sholeh dan tidak diganggu setan.

64
َََْ َ َ َْ َ ّ َ َ َ َْ َ َْ‫َ ي‬
‫ب الشيعان ٌا َرزرخِا‬
ِ ِِ‫امهللّ سِبِا الشيعان وس‬
4. Doa Agar Dikarunia Anak Laki-laki.
Dibaca dalam hati saat keluar sperma.
ُْ َ َ َ َْ َ َْ ًْ َ َ َْ َ َ ُْ ْ
ُِّٔ ّ ‫امهلل إ ِن نِج خيلج خيلا ِىف بع َِ ْ ِذه ِ الٍ ْرأة ِ فه‬
ّ َ َ َ َ َ َْ َ ُ َ َ َ َ َُ ّ َ َ َ ْ َ ْ ّ َ َُ ً َ َ
‫"ر ِب‬ ً‫ذنرا وأش ٍِي ِّ أمحد ِِب ِق حمٍ ٍد صَل اليـّ غيي ِّ وشي‬
َ ْ ِ‫ري ال ْ َٔارث‬ َ ََْ ً ْ َ ْ َ َ َ
ُ ْ ‫ج َخ‬
" ‫ني‬ ِ ُ‫لحذر ِن فردا وأ‬

Atau ketika hamil, tangan suami


diletakkan pada perut istri dengan
berdoa:
ً ََُ َ َْ َ َ ُ ‫َُ ي‬ ََْ َ
‫ِيً اليٓ ًَ إ ِِّن أش يِّم ٌا ِِف بعِِٓا حمٍدا‬ َ َ‫مح‬
ِ ‫الرض‬ ِ ‫ِمْسِب الِلِ الر‬
َ َ َُْ ْ َ
‫فاسػيّ ِل ذن ًرا‬

5. Doa Agar Anak Menjadi Sholeh.


Ketika hamil tiga bulan dan
seterusnya, dibacakan doa ini kemudian

65
ditiuapkan pada perut istri lebih afdol
disertai dengan puasa.
َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ ُ ً َ َ َ َ َْ َ َ َََ
ِ‫ربِا ٌا خيلج ْذا ةا ِظال شتطاُم ف ِلِا غذاب انلار‬
6. Anjuran Untuk Ibu Hamil.
Ketika sedang hamil, seorang wanita
dianjurkan tidak makan pedas-pedas,
lebih baik makanannya agak manis,
dianjurkan makan jambu Darsono.
Konon orang sepuh berkata, kalau ingin
punya anak ganteng atau cantik
dianjurkan makan burung podang atau
kethruwok.
7. Doa Ketika Istri Hendak Melahirkan.
Dibaca disamping istri agar mudah
melahirkan.

66
ُ ُْ ْ َْ َ َ ْ ْ ُ ْ ْ ََ َ ُ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ ََ َ ُ َ َ
‫دلت ِغس َس اخ ُرج أحٓا الٍٔلٔد‬‫ضِّ ودلت مريً و مريً و‬
ُْْ َْ َْ َ ْ ُ
‫م الٍػتٔ ِد‬ِ ِ‫ة ِلدرة ِ الٍي‬

8. Doa Ketika Istri Hendak Melahirkan


Supaya Selamat.
Dibaca tiga kali tanpa nafas dan
diulang sampai 7 kali.
َ َ ْ ّ َ ُّ ْ َ َ َ ْ ‫خ ْي ُذهُ ةال‬ ُ
‫َش ِذي ضص ٍد‬
ِ ِ‫ك‬ َ ٌ
ِ ‫د‬
ِ ٍ ‫الص‬ ‫د‬
ِ ‫ض‬
ِ ‫ا‬ٔ ِ ِ ‫أ‬

9. Agar Mudah Melahirkan.


Tulislah kalimat di bawah ini pada
piring putih, kemudian dilebur dengan
air lalu diminumkan.
َ ْ ُ ًَ َ ْ ُ ََُ ُُ ْ ْ ُ َ ْ َ َُ
‫ارة أخ َرى ل‬ ‫أمٓاح ِكً ح‬ ‫ٔن‬ِ ‫بع‬ ٌَِ ً‫َوالِل أخ َرسك‬
َ َ ْ ْ َ َ َْ ْ َ َ ْ َ
َ ُ َ ََ َ ًْ َ َ َُ ْ َ
‫ار َواْفئِدة‬ ‫الصٍع واْةص‬ ًُ ‫ىك‬ ‫تػئٍن شسئا َوسػو‬
َ ُ َْ ْ ُ َََ
.‫ىػيكً تشه ُرون‬

67
10. Untuk Mengurangi Rasa Sakit Ketika
Melahirkan.
Caranya istri merangkul leher suami
sambil suami membaca ayat kursi.
11. Doa Untuk Istri Yang Sedang
Melahirkan.
Dibaca di samping istri:
1. Ayat Kursi.
2. Surat al-Falaq dan an-Nas.
3. Doa:
ًَ‫اوات َو ْاَْ ْر َض ِف ش َخ ِث َأيَامٍ ُث‬
َ َ َ ََ َ َ َُ ُ ُ ََ َ
ِ ِ ِ ٍ‫إِن ربكً الِل اَّلِي خيق الص‬
َ ْ َ ً َ ُُُ َْ َ ََ ََْ ُْ َْ ََ َْ
‫ار حعيتّ ضرِسرا َوالشٍس‬ ٓ‫اشخ َٔى ىلع اىػ ْر ِش حُ ِِش الييو انل‬
ُ َ َ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ ُ ْ َْ َُ َ َ ْ َ َ َ َ ُ َ ُ َ ََ َْ َ
‫ارك الِل‬ ‫ات ةِأم ِره ِ أل هل اخليق واْمر تت‬ ٍ ‫واىلٍر وانلشٔم مصخر‬

)45: ‫ني (اْغراف‬ َ ٍَ‫َرب اىْ َػال‬


ِ

68
4. Kemudian:
َْ ُ َ َ َ َ ْ َْ ُ ْ َ ْ ُ َ َ ََ َ
‫احليِي ًُ ل إ ِ َهل إ ِل اليـّ َرب اىػ ْر ِش‬ ً‫ل إ ِهل إ ِل اليـّ اىػ ِظي‬
َْ ْ َ ََ َ َ ُ َ َ ََ َ ْ َ ْ
‫ات الصتعِ َو َرب اىػ ْر ِش‬
ِ ٍٔ‫اىػ ِظي ًِ ل إ ِهل إ ِل اليـّ رب الص‬
ْ َ ْ
ًِ ‫اىه ِريـ‬

5. Kemudian:
َ َ ُ ْ ُ ّْ َ َ َ ْ ُ َ َْ َ ََ َ
َ ْ ٍِ ‫اىظال‬
‫ني‬ ِ ٌَِ ‫ل ا ِهل إ ِل أُج شتطِم إ ِ ِِّن نِج‬

12. Doa Supaya Anak Istri Menjadi


Penentram Jiwa.
Ketika istri hamil perbanyak doa ini,
lebih-lebih dibaca setelah sholat, agar
istri dan anaknya menjadi penentram
jiwa.
ْ َ ُ ْ َ َ َُ َ َ ‫َ ََ َ ْ ََ ْ َ ْ َ َ َ ُ ي‬
َ ‫اس َػيْ َِا ل ِيْ ٍُ َخل‬
‫ني‬ ِ ‫ني و‬
ٍ ‫سِا وذرياح ِِا كرة أخ‬
ِ ‫ربِا ْب نلا ٌَِ أزوا‬
ً َ
‫إٌِاٌا‬

69
13. Cara Mengeluarkan Bayi Yang
Meninggal Dalam Kandungan.
Apabila bayi meninggal dalam
kandungan. Cara mengeluarkannya bisa
dilakukan tanpa operasi, dengan cara
mencari bekas ular (tlungsumane ulo, Jawa)
yang masih ada kepalanya, lalu diletakkan
di bawah kepala istri. Insya Allah keluar
sendiri.
Melahirkan

Ketika bayi lahir, disunahkan


melakukan hal -hal sebagai berikut:
1. Diadzani pada telinga sebelah kanan
dan diiqomati pada telinga sebelah
kiri sebelum dimandikan. Supaya
tidak diganggu oleh setan dan supaya

70
yang pertama kali didengar oleh bayi
adalah kalimat tauhid.
2. Dibacakan surat al-Ikhlas 3 kali pada
telinga sebelah kanan.
3. Dibacakan doa di bawah ini pada
telinga sebelah kanan agar dia dan
anak cucunya selamat dari godaan
setan:
َ َْ َ َ َََ ‫ي ُ ُ َ َ َ ُي‬
ً‫ي‬
ِ ‫س‬ِ ‫ان الر‬
ِ ‫إِِّن أخِيذْا ةِم وذريخٓا ٌَِ الشيع‬
ْ َْ َ َ ْ ُ َْ ََْ َ
4. Dibacakan surat ِ‫ِف َْلي ِث اىلدر‬ ِ ‫ إ ُِا أُزنلاه‬pada
telinga sebelah kanan agar selama
hidupnya tidak ditakdirkan berzina.
5. Disunahkan mengolesi tenggorakan
(nyetaki) dengan kurma, bila tidak ada
kurma maka dengan makanan yang
terasa manis yang tidak dimasak

71
dengan api. Dan dalam nyetaki ini
hendaknya dilakukan oleh orang yang
soleh, agar mendapatkan barokahnya,
dengan cara mengunyah kurma
terlebih dahulu, kemudian dioleskan
pada langit-langit mulut bayi,
sehingga dari sebagiannya ada yang
masuk ke perut bayi.
6. Diaqiqohi pada hari ketuju, satu ekor
kambing untuk bayi perempuan dan
dua ekor kambing untuk bayi laki laki.
Dengan syarat kambing yang
disembelih sama dengan persyaratan
kambing qurban.

72
Dalam pelaksanaan aqiqoh ini ada
beberapa hal yang disunahkan antara
lain:
 Kambing tersebut tidak dipotong-
potong tulangnya, namun dipotong
pada setiap sendi-sendinya (ros-
rosan). Tujuannya supaya bayinya
selamat.
 Dimasak dengan manis agar bayinya
mempunyai budi pekerti yng terpuji.
 Dagingnya diantarkan pada faqir
miskin, tidak dengan cara
mengundang mereka.
 Orang yang menyembelih berdoa
sebagai berikut:

73
َ َ َ َ َ ْ َ َ َُْ َ ُ َ َ
ِ ‫َب امهلل ْ ِذه ِ ٌِِم َوإ ِ َْلم امهلل ْ ِذه‬‫ِمْسِب اهللِ واليـّ أك‬
ُ ْ َ
/sebut nama si bayi/ ‫غ ِلي ِلث‬

7. Memberi nama dengan nama yang


baik pada hari ketuju sedangkan nama
yang baik seperti Abdullah,
Abdurrohman, Muhammad dan lain
lian.
8. Mencukur rambut bayi kemudian
disunahkan bersodaqoh emas atau
perak atau uang yang senilai dengan
emas dan perak seberat rambut yang
dicukur.

Kiat-Kiat Mendidik Anak

1. Doa Untuk Menyapih Bayi Agar


Tidak Lagi Menyusu Pada Ibunya.

74
ْ َ َ ّ ُ ََ َ َ ُْ ُْ ْ ْ ّ َ ُ َْ َ
‫اع َوإِن‬
ِ ‫ض‬ ‫ب الر‬
ِ ‫وانلفس َكى ِعف ِو إِن تٓ ٍِيّ شب ىلع ** ض‬
ْ ََْ ُ ْ َْ
)‫تف ِعٍّ حِف ِعً (ِبر اىبصيط‬

Dibaca tiga kali, lalu ditiupkan pada


air kemudian diminumkan.
2. Doa Untuk Anak Kurang Cerdas.
ْ َ ََْ َ
ًِ ‫الرضِي‬ َِ ‫ِمْسِب الِلِ الرمح‬

Dibaca 786 x kemudian diminumkan


kepada anak tersebut bersamaan
terbitnya matahari selama tujuh hari
terus menerus insya Allah akalnya
cerdas.
3. Biar Anak Sehat Dan Kuat Akalnya.
Air tajin dicampur gula diminumkan
setiap hari.

75
4. Agar Anak Tidak Keras Kepala.
Dibaca sambil mengusap-usapkan
kepalanya:
ََْ َ َ َْ َْ ْ َ َ َُْ ََْ َ ََ ََ َ ََ
‫َربِا يا َربِا َربِا ظيٍِا أجفصِا َوإِن لً تُ ِف ْر نلَا َوح ْرمحِا‬
َْ َ َ َ ُ ََ
َ ‫اخلاس‬
َ‫ي‬ ِِ ٌَِ َ‫نلهٔج‬

5. Agar Rumah Tangga Tentram Dan


Bahagia.
Dibaca tiga kali setelah sholat:
َ ‫ري ال ْ ٍُ ْْنى‬ َ ََْ ً َ َ ُ ً َ ْ ُ ْ َْ ‫َ ي‬
ُ ْ ‫ج َخ‬
‫ِني‬ ِ ُ‫رب أُ ِزى ِّن ٌْنل ٌتاراك وأ‬

6. Supaya Cerdas.
ْ ً َ ْ ُ ُْ ْ َْ ْ ‫اَش ْح ل َص ْدري َوي َ ي‬ ْ ‫َ ي‬
ٌَِ ‫ِّس ِل أم ِري َواضيو خلدة‬ ِ ِ َ ‫رب‬
ْ ْٔ ‫ل َِص ِاِّن َح ْف َل ُٓ ْٔا َك‬
.‫ل‬ ِ
Dibaca tiga kali tanpa bernafas tiap
ditengah-tengah khotib berkhutbah
(ketika berhenti).

76
7. Agar Dikaruniai Anak.
Menulis surat Maryam ayat satu
sampai lima pada piring putih,
kemudian dilebur dengan air hujan,
diminumkan selama delapan hari, insya
Allah akan segera dikaruniai anak.
8. Untuk Menyembuhkan Pegel Linu
Dan Mati Separo (Jawa).
Bahan bahan:
 Empat kilogram es batu.
 Tiga liter minyak tanah.
 Satu genggam garam.
 Satu sendok calcium (bahan yang
biasanya dibuat campuran plamir)

77
 Keterangan:
Bahan bahan di atas dicampur
menjadi satu, kemuidan kaki orang
yang sakit direndam pada ramuan
tersebut setiap pagi dan sore insya
Allah akan diberi kesembuhan.
9. Untuk Mengobati Wanita Yang Terus
Menerus Mengeluarkan Darah.
Menulis surat Hud ayat 44 pada kain
sutra putih, kemudian diikatkan
memakai benang, lalu diletakkan pada
centing (selendang).
Demikian buku ini kami tulis semoga
banyak manfaatnya. Amin...
Wassalamu`alaikum Wr. Wb.
MPHM’ 16.

78

You might also like