You are on page 1of 2

Nama : Daniel Ginting Suka

NIM : 2006134990
Kelas : Agroteknologi-D
SEJARAH KESUBURAN TANAH DAN KONSEP KESUBURAN TANAH
INDONESIA DAN DUNIA
Tanah merupakan media tempat Perkembangan penelitian
tumbuh dan berkembangnya suatu kesuburan tanah telah ada sejak abad ke-
tanaman, tanah berperan sebagai tempat 19,dengan diawali oleh pengetahuan
untuk menyediakan mineral, unsur hara, tentang respirasi dan fotosintesis,
air, dan udara. Adanya keberagaman pengenalan sumber unsur hara dalam
komposisi kimia tanah dapat mendopang tanah, awal percobaan di lapangan yang
pertumbuhan dan perkembangan terjadi pada abad ke 19-20, dan
sedemikian rupa sehingga ada tanah yang terbentuknya hukum minimum Liebig.
disebut tanah yang subur dan ada juga
yang disebut sebagai tanah yang kurang Perkembangan kesuburan di
subur. Kesuburan tanah diartikan sebagai Indonesia dapat terlihat dari 3 aspek yaitu
kemampuan tanah untuk menyediakan kegiatan pertanian yang bergantung pada
unsur hara dalam bentuk, jumlah dan alam, adanya revolusi hijau, dan pertanian
keseimbangan yang dibutuhkan untuk berkelanjutan. Pertanian yang bergantung
produksi tanaman tertentu. pada alam menggunakan alat pertanian
yang berasal dari batu dan bercocok tanam
Kesuburan tanah mulai diawali dengan beberapa jenis tanaman, pertanian
dengan adanya pengenalan terhadap tanah ini membuat berkembangnya masyarakat
yang subur, cara bercocok tanam, serta pra-pertanian (menetap, bercocok tanam
penemuan bahan-bahan penyubur tanah. dan berternak). Revolusi hijau merupakan
Berdasarkan sejarah, tercatat sebutan yang dipakai untuk
perkembangan kesuburan tanah diawali menggambarkan perubahan fundamental
kira-kira 2500 tahun sebelum masehi di dalam pemakaian teknologi budidaya
daerah Mesopotamia yang terletak antara pertanian yang dimulai pada tahun 1950-
sungai tigris dan euphrat, memiliki tanah an hingga 1980-an di banyak negara
yang cukup subur dan ditanami setiap satu berkembang, terutama asia. Pertanian
biji tanaman pada tanah tersebut dan berkelanjutan merupakan pertanian yang
memberikan hasil panen antara 86 hingga mengarahkan pemanfaatan oleh manusia
300 biji. Pada tahun 300 sebelum masehi yang lebih besar, dengan efisiensi
Theopratus menulis tentang daerah ini dan sumberdaya yang lebih tinggi dan
melaporkan kesuburan tanah aluvial seimbang dengan lingkungan, baik
sungai tigris dibentuk dari endapan debu manusia maupun dengan hewan. Menurut
yang berasal dari genangan sungai yang Steiner (1996) dan Winarso (2005), ada
sudah cukup lama. Xenophon (434-355 tiga aspek sistem pengolahan tanah
SM) melaporkan bahwa usaha perkebunan berkelanjutan, yaitu aspek bio fisik, aspek
akan mengalami kegagalan jika dalam sosial budaya, dan aspek ekonomi.
usaha pertanian tersebut tidak melibatkan Pertanian berkelanjutan merupakan aspek
pupuk kandang sama sekali. Theoprhrastus teknis yang terpenting dalam peningkatan
(372-287 SM), merekomendasikan efisiensi pupuk, sehingga dapat
pemakaian bahan kompos sebanyak- mengurangi penggunaan pupuk dan biaya
banyaknya untuk memupuk tanah yang produksi, dan dapat menurunkan tingkat
tidak subur dan berhati-hati dalam permasalahan pada lingkungan.
penggunaan kompos terhadap tanah subur.
DAFTAR PUSTAKA
Risa, Era Okta. 2018. Sejarah
Perkembangan Kesuburan Tanah.
Dikutip dari
https://www.scribd.com/document/
374772581/Sejarah-
Perkembangan-Kesuburan-Tanah,
pada tanggal 25 Februari 2022.
Utomo, Muhajir, dkk. 2016. Ilmu Tanah :
Dasar- Dasar dan Pengelolaan.
Prenadamedia Group. Jakarta.
Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah. Gava
Media. Yogyakarta

You might also like