You are on page 1of 2

Nama Kelompok :

1. Puji Rahayu (3601414025)


2. Satrio Awal Handoko (3601414049)

DIBALIK RASA TAHU SERASI YANG LEZAT. YUK KITA LIHAT,

KEUNIKAN DALAM PROSES PEMBUATANNYA

Bandungan adalah daerah pegunungan yang masuk dalam kecamatan Ambarawa kebupaten
Semarang. Karena merupakan daerah pegunungan, Bandungan memiliki hawa yang sejuk dan
segar. Bandungan juga memiliki beberapa obyek wisata yang terkenal, salah satunya yaitu Candi
Gedong Songo.

Tidak hanya wisata Bandungan juga terkenal dengan kuliner yang menjadi khasnya yaitu tahu
serasi. Kenapa tahunya dikasih nama serasi ? Karena nama serasi dipilih lantaran mengikuti
slogan yang diusung Kabupaten Semarang yakni Serasi. Serasi merupakan kependekan dari
Sehat, Rapi, Aman, Sejahtera, dan Indah.

Tahu serasi sendiri memiliki rasa yang lezat dan rasanya sedikit berbeda dengan tahu goreng
biasa. Tahu serasi terasa gurih di mulut dan teksturnya yang padat menambah kenikmatan ketika
menyantapnya, apalagi ditemani dengan minuman hangat dari sari kedelai. Rasanya tepat sekali
disantap ditengah udara dingin Bandungan.

Tidak hanya rasanya yang lezat, proses


pembuatan tahu serasi masih menggunakan alat
sederhana dan bahan kedelai pun yang dipilih
kedelai dari Amerika yang katanya mudah di
dapatkan dari pada kedelai lokal.

Proses pembuatannya yang sangat unik adalah


ketika ada pengunjung yang datang dan ingin
langsung melihat maupun membuat tahu secara langsung sangat diperbolehkan jadi pengunjung
tidak hanya bisa menikmati aneka makanan yang disajikan tetapi juga ikut belajar dalam proses
awal pembuatan tahu serasi hingga pengemasan.
Yuk kita lihat proses pembuatan tahu serasi pertama dimulai dari perendaman kedelai 2-3 jam,
Setelah itu, digiling deh. Setelah digiling, kedelai pun disaring kemudian ampasnya
dikumpulkan. Ampas biasanya dimanfaatkan untuk makanan sapi ternak atau untuk orang yaitu
dibuat gembus. Sari kedelai tadi pun dimasak di tungku raksasa. Nanti bisa dijadikan susu
kedelai atau tahu. Setelah dimasak, lalu sarinya didinginkan. Hasilnya berupa tahu yang lembut,
rapuh, mudah hancur.

Proses selanjutnya yaitu satu sampai dua


sendok gumpalan tahu itu lalu dibungkus
kain putih. Setelah dibungkus kain, lalu
disuruh memeras kain itu hingga tahunya
kering dan kain diikat menjadi bentuk segi
empat. Pekerjaan ini dilakukan manual,
satu-persatu tahu dibungkus dengan kain.
Pekerja harus cekatan dan ulet agar cetakan
tahu yang dihasilkan maksimal.

Setelah tahu-tahu berbentuk kotak ini cukup banyak,


Ibu Yayuk mengeluarkan berupa alat berat terbuat dari
besi yang merupakan alat pemberat, dengan tujuan
untuk mengeluarkan kandungan air dalam tahunya.

Setelah itu, barulah, kain pembungkus tahunya dibuka


dan tahu siap untuk dikemas dalam plastik.

You might also like