You are on page 1of 13

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran
Matematika

Dosen Pengampu: Dr. Rafiq Zulkarnaen, M. Pd

Nama Kelompok:

Aisyah Nuraini (1910631050001)

Alifatul Fitria Az Zahra (1910631050003)

Eri Manuri (1910631050011)

Silvia Dara Puspita (1910631050164)

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang.... ................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1

C. Tujuan Masalah.................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

A. Pengertian Metode Belajar Kooperatif Tipe Jigsaw ........................................ 3

B. Kegiatan Metode Belajar Kooperatif Tipe Jigsaw ........................................... 4

C. Langkah-langkah Metode Belajar Kooperatif Tipe Jigsaw ............................ 5

D. Kelebihan dan Kekurangan Metode Belajar Kooperatif Tipe Jigsaw ........... 6

BAB III PENUTUP ................................................................................................9

A. Kesimpulan........................................................................................................... 9

B. Saran ..................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................10

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang memberikan
rahmot serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
untuk tentang Model Belajar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Solawat
dan salam selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Belajar
dan Pembalajaran Matematika. Selain itu, ditulisnya makalah ini bertujuan untuk
memberikan wawasan atau menambah pengetahuan penulis maupun pembaca
tentang mdel pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Kami ucapkan banyak terimakasi kepada Bapak Dr. Rafiq Zulkarnaen,


M.Pd. selaku dosen pengampu dari mata kuliah Belajar dan Pembalajran
Matematika. Kami sadar bahwa makalah ini masih belum sempurna. Maka dari
itu, kami menerima segala kritikan dan saran agar kami dapat memperbaikinya.
Kami berharap supaya makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis ataupun
pembaca.

Karawang, 11 Juni 2021

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar merupakan suatu kegiatan yang berasal dari dalam diri
seseorang yang mampu merubah tingkah lakunya, baik dalam berpikir,
bersikap, dan berbuat. Sedangkan, pembelajaran sendiri merupakan suatu
proses untuk memberikan peserta didik ilmu pengetahuan, rasa percaya diri,
dan pembentukan sikap sehingga membuat kegiatan belajar berjalan dengan
lancar. Dalam proses pembelajaran perlu adanya model pembelajaran agar
proses kegiatan belajar sesuai dengan harapan siswa selain itu model
pembelajaran semakin berkembang dipengaruhi oleh perubahan zaman.
Sedangkan model pembelajaran menurut Susan Ellis merupakan strategi-
strategi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran berdasarkan teori dan
penelitian yang terdiri dari rasiona, langkah-langkah dan interaksi antara guru
dengan siswa, sistem pendukung dari model pembelajaran adalah sistem
penilaian belajar peserta didik (Sundari, 2015).

Model pembelajaran memiliki berbagai macam, salah satunya model


pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang mengajarkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran dengan
mengajak siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan belajar bersama. Model
pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tipe yaitu Student Teams
Achievement Division (STAD), Investigasi Kelompok, Pendekatan Struktural,
dan Jigsaw. Model yang akan dibahas berikutnya adalah model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Metode Belajar Kooperatif Tipe Jigsaw?
2. Bagaimana kegiatan dalam Metode Belajar Kooperatif Tipe Jigsaw?

1
3. Bagaimana langkah-langkah dalam Metode Belajar Kooperatif Tipe
Jigsaw?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari Metode Belajar Kooperatif Tipe
Jigsaw?

C. Tujuan Masalah
1. Memahami tentang Metode Belajar Kooperatif Tipe Jigsaw.
2. Menjelaskan Kegiatan dalam Metode Belajar Kooperatif Tipe Jigsaw.
3. Menjelaskan langkah-langkah dalam Metode Belajar Kooperatif Tipe
Jigsaw.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Metode Belajar Kooperatif
Tipe Jigsaw.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Belajar Kooperatif Tipe Jigsaw


Trianto mengatakan bahwa model pembelajaran adalah rangkaian
konseptual yang menggambarkan tatacara pembelajaran yang tersusun secara
teratur dalam menyusun pengetahuan dalam belajar untuk mencapai tujuan
belajar bersama, dan berfungsi sebagai sumber informasi atau kaidah untuk
calon pendidik dan tenaga pendidik untuk merancang pembelajaran dan
merencanakan kegiatan pembelajaran (PUSPANANDA, 2012). Model
pembelajaran terus berkembang seiring berjalannya waktu, salahsatunya
adalah model pembelajaran kooperatif yang mempunyai beberapa tipe.
Rusman (2013) menjelaskan bahwa model pembelajaran kooperatif
merupakan kegiatan pembelajaran yang menekankan siswa agar aktif dengan
cara belajar membentuk kelompok untuk menjalin komunikasi dengan
kelompok kecil secara kolabo, pembelajaran dengan cara peserta didik belajar
dan bekerjasama dalam sebuah kelompok kecil secara kolaboratif, biasanya
terdiri dari empat hingga enam orang dengan urutan kelompok yang heterogen
(Rosyidah, 2016). Dalam metode pembelajaran kooperatif ada berbagai tipe
yaitu Student Teams Achievement Division (STAD), Investigasi Kelompok,
Pendekatan Struktural, dan Jigsaw.

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menurut Arends dalam


(PUSPANANDA, 2012) adalah type pembelajaran kooperatif yang terdiri
beberapa orang dalam satu kelompok yang mempunyai tanggung jawab
menguasai materi belajar yang telah dibagikan dan dapat menjelaskan materi
tersebut kepada orang lain yang ada di dalam kelompoknya. Model jigsaw
sengat mementingkan kemampuan setiap satu siswa untuk bisa menjadi tutor
bagi teman pada kelompok asalnya (Agus Darmuki, 2019). Model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model belajar kooperatif
pelaksanaanya dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri

3
dari empat hingga enam orang secara heterogen dimana siswa belajar secara
bekerja sama yang saling berketergantungan positif dan bertanggung jawab
secara mandiri. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, guru membagi
informasi materi yang besar menjadi komponen yang lebih kecil. Tipe
mengajar jigsaw dikembangkan sebagai metode cooperative learning. Model
pembalajaran ini cocok untuk semua kelas (Nur Ainun Lubis, 2016).

B. Kegiatan Metode Belajar Kooperatif Tipe Jigsaw

Dalam metode belajar kooperatif tipe jigsaw memiliki beberapa kegiatan


(Rosyidah, 2016). Antara lain sebagai berikut :
1. Membaca
Siswa menerima materi dari guru kemdian membaca sambil memahami
materi tersebut, kemudian siswa diminta mencari informasi dari materi
yang sudah diberikan.
2. Diskusi kelompok ahli
Siswa yang memiliki tugas menjelaskan nantinya sama dengan siswa
lainnya akan melakukan diskusi dalam kelompok-kelompok ahli.
3. Laporan tim
Siswa yang diskusi dikelompok ahli kembali ke dalam kelompok asal
untuk menjelaskan materi mereka kepada teman satu kelompok.
4. Tes
Para siswa melakukan tes secara individu yang mencakup semua topik
baik tes tertulis ataupun lisan.
5. Presentasi
Setiap kelompok melakukan prsesntasi dari hasil diskusi dengan
kelompok asalnya.
6. Rekognisi tim
Setelah mengadakan kuis dan prsesntasi, kemudian menghitung skor
kemajuan individual dan skor tim hasil prsesntasi. Lalu, tim yang
mendapatkan skor tertinggi akan diberikan sebuah penghargaan dan siswa

4
yang aktif atau mendapatkan nilai tertinggi juga akan mendapatkan
reward.

C. Langkah-langkah Metode Belajar Kooperatif Tipe Jigsaw

Langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw


didalam kelas menurut Elliot Arason dalam (Nur Ainun Lubis, 2016) Antara
lain :
1. Siswa dipecah menjadi beberapa kelompok, yang setiap kelompoknya
terdiri dari 4-6 orang.
2. Guru meminta setiap kelompok ada pemimpin ataupun ketua kelompok.
3. Guru membagi materi pelajaran menjadi 4-6 point pembahasan.
4. Memerintahkan kepada setiap siswa untuk memahami materi dari salah
satu point pembahasan, karena setiap orang dalam kelompok mendapat
tugas memhami satu point pembahasan.
5. Siswa diberikan waktu untuk membaca atau memahami point
pembahasan karena sebelumnya guru sudah menginformasikan materi
keseluruhan jadi setidaknya siswa sudah sedikit memahami point
pembahasan yang dia dapat karena guru tidak memberikan waktu kepada
siswa untuk menghafal
6. Guru meminta siswa membentuk kelompok ahli dari kelompok asal yang
bergabung dalam kelompok yang isi orangnya mendapatkan point
pembahasan yang sama. Contohnya kelompok ahli lingkaran, kelompok
ahli segitiga dan lainnya. Dalam kelompok tersebut siswa mendiskusikan
point point utama dari pembahasan yang mereka dapat. Misal point utama
yang ada dalam lingkaran yaitu jari-jari, diameter dan lainnya.
7. Setiap siswa yang berdiskusi dalam kelompok ahli kembali ke kelompok
asal mereka (kelompok jigsaw).
8. Guru memberikan perintah dari masing-masing siswa untuk
menyampaikan point utama yang dipelajari atau didiskusikan dalam

5
kelompok ahli kepada teman kelompok asalnya dan memberi kesempatan
kepada siswa lain untuk bertanya.
9. Guru mengamati proses dengan cara berkeliling dari kelompok satu ke
kelompok yang lainnya.
10. Di akhir bagian akan diberikan ujian tertulis ataupun langsung atas materi
atau pembahasan yang telah didiskusikan. Dan meminta setiap kelompok
asal mempresentasikan hasil diskusinya.
11. Guru akan memberikan reward kepada siswa yang dinilai aktif dalam
menjawab pertanyaan ataupun mendapat skor terbanyak dalam ujian tulis.
Dan memberikan reward kepada kelompok yang mempresentasikannya
secara maksimal.

D. Kelebihan dan Kekurangan Metode Belajar Kooperatif Tipe Jigsaw


Setiap model pembelajaran baik yang belum maupun yang sudah
dikembangkan memiliki kelebihan maupun kekurangan, kelebihan dan
kekurangan dari metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw antara lain :

1. Kelebihan
Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dikemukakan
oleh beberapa orang yang telah menggunakan model pembelajaran ini
dalam penelitiannya dan dituliskan dalam karya tulisnya. Adapun
kelebihannya antara lain :
a. Aktif dan bertanggung jawab
Siswa diharuskan untuk aktif dan memiliki tanggung jawab karena
dalam keberlangsungan pembelajaran dibentuk kelompok asal dan
kelompok ahli dimana siswa dituntut aktif dalam berbicara dan
berpendapat agar mampu berdiskusi pada kelompok ahli(Selvianus
San, 2019). Dan siswa dituntut untuk bertanggung jawab karena siswa
harus menyampaikan yang telah didiskusikan dalam kelompok ahli
pada kelompok asalnya.
b. Fokus

6
Melatih konsentrasipeserta didik agar lebih fokus dalam belajar karena
ditekankan pada tanggung jawab yang dia pegang.
c. Meningkatkan keterampilan komunikasi
Kegiatan pembelajaran yang menuntut siswa saling berdiskusi akan
membuat siswa dapat meningkatkan keterampilan komunikasinya
karena banyak menjalin komunikasi dengan teman kelompok asal
ataupun kelompok ahlinya (Nurfitriyanti, 2017).
d. Mudah memahami materi
Diskusi dengan kelompok ahli dan menyampaikannya kembali kepada
teman-temannya dikelompok asal akan mempermudah siswa
memahami materi.
e. Mandiri
Siswa akan menjadi lebih mandiri karena harus membaca, memahami
dan menyampaikan kepada temannya dengan berdiskusi dengan
teman kelompoknya, namun hal tersebut tidak jauh dari pemantauan
guru.
2. Kekurangan
Adapun beberapa kekurangan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
(Selvianus San, 2019). Antara lain:
a. Memerlukan persiapan yang matang
Sebelum memulai kegiatan guru harus sudah menyiapkan materi untuk
dibagikan, dan siswa harus siap dan sudah belajar sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.
b. Membutuhkan waktu yang cukup lama
Penyampaian materi dari guru, dilanjut dengan diskusi bersama
kelompok ahli dan dikembalikan lagi dengan kelompok asal untuk
berdiskusi atau saling memaparkan materi yang di dapat pada
kelompok ahli memakan waktu yang cukup lama.
c. Kurang efektif untuk siswa yang banyak

7
Semakin banyak siswa semakin banyak materi yang harus dibahas
dalam kelompok ahli dan akan ada siswa yang tidak tanggung jawab
karena banyaknya siswa dalam setiap kelompok.
d. Memerlukan perhatian dan pengawasan ekstra dari guru
Diskusi merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw, guru harus memantau dan memastikan bahwa diskusi berjalan
dengan lancar dan tidak ada siswa yang harus bertengkar karena
berbeda argumen.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Model pembelajaran jigsaw merupakan suatu cara pembelajaran
kooperatif yang terdiri dari beberapa siswa yang masuk dalam satu kelompok
disebut dengan kelompok asal. Lalu, siswa saling bertemu dengan anggota
kelompok lainnya yang ditugaskan dengan aspek yang sama disebut kelompok
ahli. Setelah menguasai materi, siswa akan kembali ke kelompok asal dan
harus mengajarkan materi yeng terlah dikuasai kepada anggota kelompoknya.
Kegiatan yang ada dalam model pembelajaran ini meliputi: membaca, diskusi
kelompok ahli, laporan tim, tes dan rekognisi tim. Aktivitas siswa ini tidak
hanya memahami materi yang telah disediakan, namun juga diharuskan untuk
bisa menjelaskan materi yang disediakan kepada setiap anggota kelompoknya.
Dalam model pembelajaran pasti memilili kelebihan dan kekurangannya
sendiri-sendiri sama seperti model pembelajaran kooperatif.

B. Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini masih belum
sempurna. Isi yang terdapat dalam makalah adalah pembahasan tentang model
pembelajaran kooperatif jigsaw, dengan berpanduan pada beberapa refernsi
yang pastinya belum tentu lengkap. Maka dari itu, kami menyarankan kepada
pembaca agar mencari sumber-sumber yang relevan dengan makalah yang
kami buat guna menyempurnakan pemahaman pembaca. Tentunya penulis
akan memperbaiki makalah dengan sumber terpercaya lainnya serta kritik dari
pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

Agus Darmuki, A. H. (2019, April). PENINGKATAN KETERAMPILAN


BERBICARA MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF JIGSAW
PADA MAHASISWA PBSI TINGKAT I-B IKIP PGRI BOJONEGORO
TAHUN AKADEMIK 2018/2019. Jurnal Kredo , Vol. 2(No. 2), 256-267.
METRO, P. M. (2016). Ummi Rosyidah. Jurnal SAP, Vol. 1 No. 2, 115-124.
Nur Ainun Lubis, H. H. (2016, Agustus). Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.
Jurnal As-Salam, Vol. 1(N. 1), 96-102.
Nurfitriyanti, M. (2017). PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL.
Jurnal Formatif 7, 153-162.
PUSPANANDA, D. R. (2012, Juli 25). EKSPERIMEN PEMBELAJARAN
MATEMAIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF MODIFIED JIGSAW
PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR
DITINJAU DARI TINGKAT PERCAYA DIRI SISWA SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI SE-KABUPATEN
BOJONEGORO. Tesis, 1-122.
Rosyidah, U. (2016). PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KELAS VIII SMP NEGERI 6 METRO. Jurnal SAP, Vol. 1(No. 2), 115-
124.
Selvianus San, E. J. (2019, Agustus). Efek Pembelajaran Cooperative Tipe Jigsaw
Berbantuan Lembar Kerja Siswa terhadap Hasil Belajar IPA Siswa SMP.
Jurnal Pendidikan, Vol. 10(No. 2), 167-183.
Sundari, H. (2015, Desember). MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DAN
PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA/ASING. Jurnal Pujangga , Volume
1( Nomor 2), 106-117.

10

You might also like