Professional Documents
Culture Documents
Makalah Kelompok 3 Riset Pemasaran
Makalah Kelompok 3 Riset Pemasaran
Diampu oleh :
Disusun oleh :
Kelompok 3
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Desain Riset Kausal : Eksperimental”. Adapun tujuan dari dibentuknya makalah ini
adalah sebagai agenda akademik yang harus dipenuhi pada mata kuliah Riset Pemasaran
A yang diampu oleh Ibu Dr. Lusi Suwandari S.E.,M.Si
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ucapkan rasa hormat dan terima
kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, yaitu :
1. Ibu Dr. Lusi Suwandari S.E.,M.Si selaku dosen mata kuliah perilaku konsumen
2. Orang tua dan teman-teman penulis atas curahan kasih sayang dan doa yang sudah
diberikan
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga segala
jenis kritik dan saran akan sangat dibutuhkan demi makalah yang lebih baik kedepannya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna terutama dalam kegiatan akademik.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
BAB I.PENDAHULUAN 4
Latar Belakang 4
Rumusan Masalah 4
Tujuan 4
BAB II.PEMBAHASAN 6
Pengertian Riset Kausal Eksperimental 6
Tujuan Riset Eksperimental 6
Validitas Penelitian/Riset Eksperimental 9
Syarat - Syarat Riset Eksperimental 11
Proses Riset Eksperimental 12
Bentuk Desain Riset Eksperimental 13
Single-Factor Pre-Experimental Designs 13
Single-Factor Randomized Experimental Design 15
Single-Factor Quasi Experimental Design 17
Factorial Design 18
Kelebihan dan Kekurangan Desain Riset Kausal Eksperimental 20
Contoh Kasus 21
BAB III.PENUTUP 23
Kesimpulan 23
Saran 23
DAFTAR PUSTAKA 24
3
BAB I.
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan riset kausal eksperimental ?
2. Apa saja karakteristik riset kausal eksperimental ?
3. Apa yang dimaksud dengan validitas penelitian ?
4. Bagaimana syarat-syarat riset kausal eksperimental ?
5. Bagaimana proses riset kausal eksperimental ?
6. Bagaimana bentuk desain riset kausal eksperimental ?
7. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari desain riset kausal eksperimental?
8. Bagaimana contoh riset kausal eksperimental ?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan riset kausal eksperimental
2. Untuk mengetahui apa saja karakteristik riset kausal eksperimental
4
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan validitas penelitian
4. Untuk mengetahui bagaimana syarat-syarat riset kausal eksperimental
5. Untuk mengetahui bagaimana proses riset kausal eksperimental
6. Untuk mengetahui bagaimana bentuk desain riset kausal eksperimental
7. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan dari desain riset kausal
eksperimental
8. Untuk mengetahui bagaimana contoh riset kausal eksperimental
5
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam riset kausal eksperimental dipandu oleh hipotesis (atau beberapa hipotesis)
yang menyatakan hubungan yang diharapkan antara dua atau lebih variabel.
Eksperimental dilakukan untuk mendukung atau menghilangkan hipotesis-hipotesis
tersebut. Riset eksperimental, meskipun sangat menuntut waktu dan sumber daya, sering
menghasilkan bukti paling kuat mengenai hubungan sebab-akibat yang dihipotesiskan
(Gay, 1987).
Sementara menurut Solso & MacLin (2002), penelitian eksperimen adalah suatu
penelitian yang di dalamnya ditemukan minimal satu variabel yang dimanipulasi untuk
mempelajari hubungan sebab-akibat. Oleh karena itu, penelitian eksperimen erat kaitanya
dalam menguji suatu hipotesis dalam rangka mencari pengaruh, hubungan, maupun
perbedaan perubahan terhadap kelompok yang dikenakan perlakuan.
6
Riset eksperimental paling cocok untuk penelitian eksplanatori (bukan untuk
penelitian deskriptif atau eksploratif), di mana tujuan penelitian ini adalah untuk menguji
hubungan sebab-akibat. Sehingga hal ini juga bekerja dengan baik untuk penelitian yang
melibatkan set variabel independen yang relatif terbatas dan terdefinisi dengan baik yang
dapat dimanipulasi atau dikendalikan. Penelitian eksperimental dapat dilakukan di
laboratorium atau di lapangan.
Selain ketiga jenis bukti ini, jika hubungan kausal ingin bermanfaat untuk manajemen
hubungan harus beroperasi di berbagai lingkungan. Itu juga harus menjadi hubungan
yang cukup stabil untuk membuat tindakan di masa depan dengan eksekutif yang
berharga.
● Komponen eksperimen :
1. Variabel yang ditindaklanjuti – disebut unit uji, variabel terikat atau
subjek.
2. Perubahan yang dikenakan – perlakuan atau variabel bebas.
3. Hasil yang terkait dengan perubahan – efek, hasil, atau pengamatan.
7
3. Karakteristik Riset Kausal Eksperimental
Dari beberapa penjelasan diatas secara garis besar dapat kita simpulkan karakteristik
penelitian eksperimen adalah antara lain :
8
a. Menggunakan kelompok kontrol sebagai garis dasar untuk dibandingkan dengan
kelompok yang dikenai perlakuan eksperimental.
b. Menggunakan sedikitnya dua kelompok
c. Harus mempertimbangkan kesahihan ke dalam (internal validity).
d. Harus mempertimbangkan kesahihan keluar (external validity).
4. Validitas Penelitian/Riset Eksperimental
Kata validitas berarti dapat diterima atau absah. Istilah ini mengandung
pengertian bahwa sesuatu yang dinyatakan valid atau absah berarti telah sesuai dengan
kebenaran yang diharapkan sehingga dapat diterima dalam suatu kriteria tertentu.
Validitas dalam penelitian eksperimen mengandung beberapa kelemahan yang harus
dipertimbangkan, antara lain:
9
- Statistical Regression : Peneliti kadangkala dihadapkan pada kesulitan
apabila hasil yang diperoleh dalam penelitian menghasilkan skor yang
ekstrim.
- Experiment Mortality : Dalam penelitian eksperimen seringkali terjadi
perubahan komposisi kelompok yang diobservasi. Ada anggota kelompok
yang harus di drop karena tidak sesuai dengan situasi pengetesan saat
tertentu.
b. External validity
10
Selanjutnya, untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, ada 4 strategi
umum yang dapat dilakukan untuk memperbaiki validitas eksternal, antara lain :
Sebuah penelitian dapat berjalan baik dan memberikan hasil yang akurat jika
dilaksanakan dengan mengikuti kaidah tertentu. Seperti halnya dengan penelitian
eksperimen, akan memberikan hasil yang valid jika dilaksanakan dengan mengikuti
syarat-syarat yang ada. Berkaitan dengan hal tersebut, Wilhelm Wundt dalam Alsa (2004)
mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam melaksanakan
penelitian/riset eksperimental, yaitu:
a. Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia akan
melakukan penelitian
b. Penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang sama
c. Peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang diteliti
sesuai dengan yang dikehendakinya
d. Diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang diberi
perlakukan (experimental group).
11
6. Proses Riset Eksperimental
a. Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang
hendak dipecahkan.
b. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah.
c. Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan, memformulasikan
hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan definisi operasional
dan definisi istilah.
d. Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan:
- Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan
terjadinya kontaminasi proses eksperimen.
- Menentukan cara mengontrol.
- Memilih rancangan penelitian yang tepat
- Menentukan populasi, memilih sampel (contoh) yang mewakili serta memilih
sejumlah subjek penelitian.
- Membagi subjek dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.
- Membuat instrumen, memvalidasi instrumen dan melakukan studi pendahuluan
agar diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data
yang diperlukan.
- Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data. dan menentukan hipotesis.
12
7. Bentuk Desain Riset Eksperimental
Contoh penelitian single group posttest only adalah pengaruh ruang kelas
ber AC (X) terhadap daya tahan belajar murid (O). Terdapat kelompok
murid yang menggunakan ruang ber-AC kemudian setelah diukur daya
13
tahan belajarnya. Pengaruh ruang kelas ber-AC terhadap daya tahan
belajar diukur dengan membandingkan daya tahan sebelum menggunakan
AC dengan daya tahan belajar setelah menggunakan ruang kelas AC
(misalnya sebelum menggunakan kelas ber-AC daya tahan belajar setiap
hari 4 jam, setelah menggunakan AC daya tahan belajar menjadi 6 jam.
Jadi pengaruh ruang kelas AC terhadap daya tahan belajar murid 6 – 4 = 2
jam.
14
Contoh: Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh metode
demonstrasi terhadap prestasi belajar murid dalam pelajaran praktek
mengelas pada SMK. Terdapat empat kelas yang praktek las. Dari empat
kelas tersebut, dua kelas diberi pelajaran dengan metode demonstrasi (O1)
dan duan kelas dengan metode ceramah (O2). Setelah 3 bulan, prestasi
belajar diukur. Bila prestasi/kompetensi murid yang diajar dengan metode
ceramah, maka metode demonstrasi berpengaruh positif untuk
pembelajaran praktek mengelas.
15
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random,
kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaaan awal adakah
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil
pretest yang baik bila nilai eksperimen tidak berbeda secara signifikan.
Pengaruh perlakuan adalah (O2 – O1) – (O4 – O3).
16
Diagram berikut merupakan tipe desain randomized posttest-only
comparison group:
17
Penelitian dapat pula diterapkan dengan membagi dalam dua group, yang
satu diberi perlakuan sedangkan yang lain tidak.
d. Factorial Design
Pada desain ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian masing-masing
diberi pretest. Kelompok untuk penelitian dinyatakan baik, bila setiap kelompok
dinilai pretestnya sama. Jadi O1 = O3 = O5 = O7. Dalam hal ini variabel
moderatornya adalah Y1 dan Y2.
18
Contoh: Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh prosedur kerja baru
terhadap kepuasan pelayanan pada masyarakat, untuk itu dipilih empat kelompok
secara random. Variabel moderatornya adalah jenis kelamin, yaitu laki-laki (Y1)
dan perempuan (Y2).
19
d. construct validity
Pada dasarnya menilai seberapa akurat ide dan atau teori Anda telah
diterjemahkan ke dalam prosedur atau tindakan aktual.
Kelebihan :
a. Kemampuan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan sebab-akibat yang
dihasilkan pada penelitian eksperimen lebih kuat atau bahkan paling kuat
dibandingkan penelitian non-eksperimental. artinya, variabel terikat yang terjadi
atau muncul dalam penelitian eksperimen hanya disebabkan oleh variabel bebas
dan bukan oleh faktor-faktor lainnya.
b. Kemampuan untuk memanipulasi secara tepat satu atau lebih variabel yang
diinginkan peneliti
20
Kekurangan
a. Penelitian eksperimental sulit untuk digeneralisasikan dalam kehidupan
sehari-hari.Hal ini disebabkan oleh kondisi penelitian eksperimental yang sangat
terkontrol (buatan), sehingga situasinya tidak seperti dalam kehidupan sehari-hari
(artificiality of experiments).
b. Pelaksanaan penelitian eksperimental umumnya membutuhkan waktu yang relatif
lebih lama.
c. Unethical
Bahwa dalam penelitian eksperimental, terutama pada eksperimen sungguhan dan semu,
ada dampak kurang baik pada pengetahuan, psikologi, dan moral subjek (kelompok
kontrol) akibat tidak diberikan perlakukan yang sama dengan kelompok eksperimen.
Sementara itu, peneliti yang memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen dalam
jangka waktu tertentu cenderung tidak memperhatikan kondisi dan kebutuhan subjek
penelitian, sehingga fisik dan psikologi subjek penelitian dapat terganggu.
9. Contoh Kasus
Selama semester, mahasiswa di kelas diberi kuliah terkait kursus tertentu dan
ujian diberikan pada akhir semester. Dalam hal ini, mahasiswa adalah subjek atau
variabel dependen sedangkan kuliah adalah variabel independen yang
diperlakukan pada subjek.
21
semester, dan bukan pada awal. Lebih lanjut membuatnya mudah bagi kita untuk
menyimpulkan bahwa ini adalah penelitian studi kasus one-shot.
22
BAB III.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa
penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Metode eksperimen
merupakan metode yang paling produktif karena jika dilakukan dengan baik akan dapat
menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Oleh
karena itu, penelitian yang sering dilakukan peneliti dalam dunia pendidikan adalah
penelitian eksperimen.
2. Saran
Dalam pembuatan makalah ini banyak penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangannya. Namun penulis tetap berharap makalah ini tetap memberikan manfaat
bagi pembaca. Dibalik kekurangan tersebut penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk kelengkapan dan lebih sempurnanya pembuatan makalah di masa akan
datang. Atas kritik dan saran yang diberikan penulis haturkan banyak terima kasih.
23
DAFTAR PUSTAKA
- Alsa, Asmadi. (2004) Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dalam Penelitian Psikologi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- Ary, D., Jacob, L.C. and Razavieh, A. (1985). Introduction to Research in Education.
3rdEdition. New York: Holt, Rinehart and Winston.
- Fred N. Kerlinger. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
- Gay, L.R. (1983). Educational Research Competencies for Analsis & Application. 2nd
Edition. Ohio: A Bell & Howell Company.
- Hadi, Sutrisno. (1985) Metodologi Research Jilid 4. Yogyakarta: Yayasan Penerbit
Fakultas Psikologi UGM.
- Latipun. (2002) Psikologi Eksperimen. Malang: UMM Press.
- Ross, S.M., & Morrison, G.R. (2003). Experimental Research Methods. Ln D.
- Jonassen (Ed.) Handbook of Research for Educational Communications and Technology.
(2nd Ed.). (pp 1021-1043). Mahwah Nj: Lawrence Erlbaum Associates.
- Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
- Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
- Suryabrata, Sumadi. (2011). Metode Penelitian. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada.
24