You are on page 1of 11

Available online at : http://edujurnal.iainjambi.ac.id/index.

php/ijer

IJER, 2 (1), 2017, 51 - 61


Pengembangan Bahan Ajar Mata Pelajaran Sosiologi Siswa
Madrasah Aliyah

Wagimin*

Madrasah Aliyah Negeri Cendekia, Jl. Lintas Jambi- Muaro Bulian KM. 21, Pijoan, Jambi Luar Kota, Jambi,
36657, Indonesia

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat materi pembelajaran untuk pengajaran
sosiologi guna memotivasi siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan
guna menformulasi produk dan mengukur efektifitasnya melalui validasi dan pengujian ahli di
bidangnya. Ada tiga tipe test yang digunakan yaitu, one to one, small group, dan field test yang
menunjukkan bahwa desain materi tersebut efektif. Setelah melalui revisi, desain meteri pembelajaran
Sosiologi dianggap bermanfaat dan dapat digunakan dalam proses belajar mengajar

Kata Kunci: Perangkat pembelajaran, mata pelajaran Sosiologi, siswa Madrasah Aliyah

Abstract
[Tittle: The Development of Sosiology Instructional Material for The Students fo Islamic Senior
High School] . The research aims at developing a set of instructional material for teaching Sociology
in order to motivate the students. The researcher employed a research and developing method to
formulate a product and to measure its effectiveness through validation and trial-out by the experts of
content-material and material-design. There were three types of trial to test the design; one to one,
small group, and field test. Based on the test result, it was found that students in average can achieve
84% of overall score which indicate that the designed material is effective. After being revised several
times in each stage, the design of instructional material for Sociology subject is considered as
beneficial and able to be used in the teaching learning process.

Keywords: instructional desain, Sosiology subject, Senior High Students

1. Pendahuluan sudut kegunaan, bahan ajar, dalam proses pembelajaran


Perkembangan di Madrasah/Sekolah secara terdapat dua peran penting. Pertama bagi guru bahan
substansial memiliki kontribusi dalam memberikan ajar dapat berperan menghemat waktu, sesuai dengan
motivasi kepada peserta didik untuk memperdalam kurikulum yang berlaku, tidak tergantung pada buku
kandungan yang ada dalam sosiologi, yang mencakup teks yang kadang sulit diperoleh, meskipun ada
dua sasaran yang bersifat kognitif dan praktis. Secara materinya namun kurang sistematis, tercipta proses
kognitif pembelajaran sosiologi bertujuan memberikan pembelajaran yang efektif dan interaktif. Kedua bagi
pengetahuan dasar sosiologi agar siswa mampu siswa, dengan bahan ajar siswa bisa belajar secara
memahami dan menelaah komponen-komponen dari mandiri, tidak harus menunggu kehadiran guru, dan bisa
individu, kebudayaan dan masyarakat sebagai suatu belajar kapan dan dimana saja siswa mau.
sistem. Sementara itu sasaran yang bersifat praktis Bahan ajar yang di rancang adalah bahan yang
untuk mengembangkan ketrampilan sikap dan perilaku dengan sengaja disiapkan untuk keperluan belajar,
siswa yang rasional dan kritis dalam menghadapi paling tidak terdapat empat ciri bahan ajar yang sengaja
kemajmuakan masyarakat, kebudayaan, situasi sosial dirancang, yakni adanya tujuan yang jelas, ada sajian
serta berbagai masalah sosial dalam kehidupan sehari- materi, ada petunjuk belajar, dan ada evaluasi
hari. keberhasilan belajar. Bahan ajar yang di rancang adalah
Bahan ajar merupakan seperangkat bahan yang bahan ajar yang dengan sengaja disiapkan untuk
terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang keperluan belajar. Bila ditinjau dari sisi fungsinya,
digunakan Pendidik untuk mencapai tujuan bahan ajar yang dirancang dapat dikelompokkan
pembelajaran sesuai dengan setandar kompetensi dan menjadi tiga kelompok, yaitu bahan presentasi, bahan
kompetensi dasar yang telah ditentukan. Dilihat dari referensi, dan bahan belajar mandiri. Sedangkan ditinjau
dari media ,bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi
bahan ajar cetak, audio, televisi, multimedia, dan web
*)
Penulis korespondensi Bila kita tinjau dari salah satu cita-cita Nasional
yang harus diperjuangkan oleh bangsa Indonesia yaitu
E-mail: wagimin.sag@gmail.com

Copyright © 2017, IJER, p-ISSN 2541-2132, e-ISSN: 2541-2159


IJER, 2 (1), 2017, 52

mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan belajar Sosiologi. Oleh karena itu, untuk mewujudkan
Nasional, yang mana masa depan bangsa Indonesia hal itu perlu adanya proses pembelajaran yaitu “Desain
selain ditentukan oleh Sumber Daya Alam (SDA) juga dan pengembangan penyajian informasi dan aktifitas-
ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia(SDM) aktifitas yang diarahkan pada hasil belajar tertentu”
itu sendiri. (Yamin, 2011) yang mana pembelajaran bukanlah
Berangkat dari analogi ini Kontribusi yang menitik beratkan pada apa yang dipelajari, melainkan
diberikan pembelajaran sosiologi sejalan dengan tujuan pada bagaimana membuat pembelajar memahami proses
yang ingin dicapai dari cita-cita inilah yang tertuang belajar, hal ini selaras dengan pendapat Brophy :
dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang “Learning is fun and exciting, at least when tre
Sistem Pendidikan Nasional, yang menjelaskan bahwa curiculum is well matched to studens’ intterests and
pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya abilities and the teacher emphasizes hands-on activites.
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang When you teach the right things the right way,
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, motivation tekes care of itself. If students aren’t
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, enjoying learning, something is wrong with your
dan menjadi warga negara yang demokratis serta curriculum and instruktion-you have somehow turned
bertanggung jawab. an inherently enjoyable activity into drudgery (2013).
Berdasarkan amanat Undang-undang di atas Belajar itu akan menyenangkan bilamana
jelaslah bahwa peran seorang guru tidak hanya kurikulumnya sesuai dengan minat peserta didik, dan
menyampaikan ilmu saja tetapi masih banyak yang guru akan mendorong aktivitas belajar siswa dalam
harus dilakukan oleh guru yaitu mendidik siswa agar proses pembelajaran bila yang dilakukan guru benar dan
menjadi manusia yang utuh, bahasa lain menggunakan sesuai yang diharapkan peserta didik, karena jika siswa
istlah “kaffah” ( ‫ )كا فة‬yaitu keseluruhan dengan tidak menikmati belajar dan bosan pasti ada
demikian dapat dikatakan bahwa tugas guru adalah pembelajaran yang salah.
sangat berat, karena bukan hanya menyampaikan Sejalan dengan hal tersebut di atas seorang guru,
sebuah ilmu namun membentuk kepribadian peserta perlu melakukan perubahan metode pembelajaran yang
didik yang cerdas berilmu, beriman dan bertaqwa serta dapat mendorong siswa untuk lebih termotivasi, dan
trampil dan mandiri. membangun kemandirian. Pembaharuan metode
Dalam implementasi Kurikulum Berbasis dimaksud adalah pengembangan bahan ajar, maka
Kompetensi, peran seorang guru dapat ditinjau dari kemampuan seorang guru dalam mengembangkan
beberapa aspek, yaitu “Peran guru sebagai perencana, bahan ajar menjadi sangat penting, bahan ajar
peran guru sebagai pengelola dan peran guru sabagai merupakan bahan-bahan atau materi pelajaran yang
fasilitator, peran guru sebagai evaluator (Sanjaya, disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan
2011). Hal ini guru dituntut penguasaan berbagai peserta didik dalam proses pembelajaran, sementara
kemampuan sebagai guru yang professional dalam belajar merupakan proses aktif dan konstruktif melalui
bidangnya, kemampuan yang dimaksud adalah mulai suatu pengalaman dalam memperoleh informasi, hal ini
dari cara mengajar, penguasaan materi, pemilihan selaras dengan pernyataan “Learning is an active,
berbagai metode mengajar, kemampuan membuat constructive process that is contextual; new knowledge
perangkat mengajar termasuk pengembangan bahan is acquired to relation to previous knowledge,
ajar, dan lain sebagainya. information becomes meaningful when it is presented in
Motivasi siswa untuk mempelajari suatu materi some type of framework”(Asyhar, 2012, hal. 30).
pembelajaran secara umum, memang berbeda-beda satu (Belajar adalah proses, aktif konstruktif yang
sama lain. Karena suatu materi pembelajaran itu pada kontekstual, pengetahuan baru dibekali untuk kaitannya
umumnya dipelajari secara bersamaan, yang berarti dengan pengetahuan sebelumnya, informasi menjadi
tidak didasarkan atas motivasi masing-masing individu, bermakna ketika disajikan dalam beberapa jenis
maka guru sepatutnya berusaha membangkitkan minat kerangka kerja).
belajar secara umum untuk mempelajari materi Pengembangan bahan ajar berperan sebagai salah
pembelajaran tersebut. satu sumber belajar bagi peserta didik. Artinya melalui
Pembelajaran yang prosesnya dilandasi oleh pengembangan bahan ajar peserta didik mampu
motivasi, akan memberi warna kepada upaya guru, baik memahami konsep yang ada sehingga membentuk
dalam menyajikan stimulus, memberi bimbingan, pengetahuan baru pada diri peserta didik, maka bahan
arahan, maupun dorongan. Upaya membangkitkan ajar yang di rancang adalah bahan yang dengan sengaja
motivasi itu diantaranya dapat dilakukan dengan disiapkan untuk keperluan belajar.
penyampaian bahan ajar yang menarik minat siswa. Sosiologi ditinjau dari sifatnya digolongkan sebagai
Dengan merasakan materi pembelajaran itu berarti dan ilmu pengetahuan murni (Pure science) bukan ilmu
bermakna, muncul rasa ingin mempelajari atau pengetahuan terapan (applied science). Sebagai ilmu
mengetahui. Dengan munculnya keinginan tersebut, pengetahuan murni (pure science), sosiologi
tentunya dapat meningkatkan motivasi siswa untuk dimaksudkan untuk memberikan kompetensi kepada
mempelajari. peserta didik dalam memahami konsep-konsep sosiologi
Guru sebagai pendidik berperan sebagai fasilitator sosiologi sebagai hubungan perilaku, keteraturan dalam
dalam membantu siswa untuk memotivasi siswa dalam masyarakat, tindakan dan interaksi social.

Copyright © 2017, IJER, p-ISSN 2541-2132, e-ISSN: 2541-2159


IJER, 2 (1), 2017, 53

Pembelajaran mata pelajaran sosiologi di Sekolah Potensi awal yang ditemukan di Madrasah Aliyah
menengah/Madrasah Aliyah mempunyai tujuan yang Negeri Insan Cendekia Jambi yang perlu untuk
mencakup dua sasaran yang bersifat kognitif dan dikembangkan adalah keberadaan siswa merupakan
praktis. Secara kognitif pembelajaran sosiologi hasil seleksi secara Nasional yang sangat potensial
bertujuan memberikan pengetahuan dasar sosiologi agar dalam mengembangkan aspek kognitif, afektif dan
siswa mampu memahami dan menelaah komponen- psikomotorik. Sehingga bila aspek-aspek tersebut dapat
komponen dari individu, kebudayaan dan masyarakat dikembangkan secara optimal, maka hasil yang
sebagai suatu sistem. Sementara itu sasaran yang dicapaipun akan optimal. Potensi ini mengindikasikan
bersifat praktis untuk mengembangkan ketrampilan bahwa siswa kelas X mampu meningkatkan kompetensi
sikap dan perilaku siswa yang rasional dan kritis dalam dalam memahami matri sosiologi yang berkenaan
menghadapi kemajmuakan masyarakat, kebudayaan, dengan keteraturan dalam masyarakat, bila didukung
situasi sosial serta berbagai masalah sosial dalam dengan penyampaian materi yang tepat dan
kehidupan sehari-hari. meningkatkan motivasi siswa. Sementara proses
Karakteristik mata pelajaran sosiologi tersebut pembelajaran yang terjadi di Madrasah Aliyah Negeri
mempengaruhi strategi pembelajaran dan penyusunan Insan Cendekia Jambi dengan menggunakan buku teks
prangkat pembelajaran. Dengan sifat hierarkis, maka yang ada belum menunjukkan pencapaian hasil yang
materi pembelajaran sosiologi perlu disusun secara logis mengacu pada Kreteria Ketuntasan Minimum (KKM)
dan sistematis sehingga materi prasyarat yang yaitu 70 dan hanya 28.6 % yang tuntas, sedangkan 71.4
diperlukan dapat dimiliki sebelum siswa mempelajari % yang lain belum tuntas.
materi tertentu. Dalam setiap kesempatan, pembelajaran Selain itu berdasarkan hasil wawancara penulis
sosiologi hendaknya dimulai dari pengenalan masalah dengan guru sesama pengajar sosiologi dan beberapa
yang sesuai dengan situasi (contextual problem). siswa, penulis mandapat masukan bahwa permasalahan
Melalui masalah kontekstual, peserta didik secara utama yang dihadapi dalam pembelajaran sosiologi
bertahap dibimbing dan diarahkan untuk memahami adalah buku sosiologi yang ada tidak sesuai dengan
fakta, menguasai konsep dan prinsip sosiologi, serta kurikulum 13 dan berpariasi isinya sehingga siswa
menerapkan dalam pemecahan masalah. mengalami kebingungan. Sementara buku pegangan
Mengingat pentingnya pelajaran sosiologi maka siswa memiliki peran yang sangat sentral terhadap
seharusnya siswa mampu menguasai materi pelajaran keberhasilan siswa, buku pegangan siswa dapat
sosiologi, namun dilapangan, selama penulis mengajar memberikan kesempatan siswa membaca dan
di Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Jambi, mempelajari konsep-konsep sosiologi kapan dan
menemukan kenyataan yang tidak diharapkan yaitu dimana saja siswa tersebut berada baik secara individu
lemahnya motivasi siswa dalam belajar sosiologi, siswa maupun berkelompok.
menganggap sosiologi suatu pelajaran yang tidak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
penting dan kurang menarik untuk dipelajari sehingga bahan ajar untuk mata pelajaran sosiologi kelas X
siswa malas, merasa tidak perlu terhadap pelajaran semester I Madrasah Aliyah Megeri Insan Cendekia
sosiologi. Jambi, menghasilkan bahan ajar yang menarik dan
Selain itu, hal yang terpenting adalah eksistensi efektif untuk mata pelajaran sosiologi kelas X semester
guru sebagai fasilitator pendidikan dan sebagai salah I Madrasah Aliyah Megeri Insan Cendekia Jambi, dan
satu tenaga profesi pengembang teknologi pendidikan, menggunakankan bahan ajar yang sesuai dengan
yang harus mampu menggunakan atau menghasilkan tuntutan kurikulum 13 dengan mempertimbangkan
suatu produk tertentu sebagai proses untuk kebutuhan siswa. Penelitian ini juga berguna
meningkatkan nilai tambah. Sebagaimana dikatakan menambah khazanah dan wawasan keilmuan
(Yusufhadi, 2004), (produk yang digunakan atau pendidikan yang berkaitan dengan penelitian dan
dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah pengembangan bahan ajar mata pelajaran sosiologi
ada, karena menjadi bagian integral dari suatu sistem. kelas X Madrasah Aliyah, memberikan masukan,
Jadi, bahan ajar yang akan dikembangkan pada evaluasi, pertimbangan, dan alternatif dalam
dasarnya merupakan revisi atau perbaikan serta menentukan bahan ajar yang dapat digunakan dalam
penyempurnaan dari bahan ajar yang telah digunakan proses pembelajaran, menambah konsep baru yang
selama ini, dan bukan membuat bahan ajar yang baru. dapat dijadikan sebagai bahan rujukan penelitian lebih
Sebagai langkah awal pengembangan, maka perlu lanjut bagi pengembangan ilmu pendidikan
ditelaah studi pendahuluan berupa analisis kebutuhan.
Dalam Analisis kebutuhan, selain melihat dari adanya 2. Metode
masalah yang telah diuraikan di atas, keberadaan Pendekatan penelitian ini adalah menggunakan
potensi juga menjadi pertimbangan penting. Sebab metode Research and Development. yaitu suatu Proses
menurut Sugiyono (Sugiono, 2001), tahapan analisis atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu
kebutuhan dilihat dari potensi dan masalah yang ada di produk baru atau menyempurnakan produk yang telah
lapangan. Potensi merupakan sesuatu yang bila ada yang dapat diperlanggungjawabkan. Model
didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Sementara pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini
masalah merupakan penyimpangan antara yang adalah berupa model Borg and Gall, yang didasari atas
diharapkan dengan yang terjadi. pertimbangan, pertama model ini diawali dengan
penelitian pendahuluan berupa analisis kebutuhan yang

Copyright © 2017, IJER, p-ISSN 2541-2132, e-ISSN: 2541-2159


IJER, 2 (1), 2017, 54

terdiri dari potensi dan masalah, dan pengumpulan3) Uji coba lapangan (Filed Test) merupakan uji coba
informasi (research and information collection), kedua tahap akhir Pada tahap ini sudah didapatkan suatu
model ini bertujuan untuk menghasilkan produk melalui produk yang tingkat efektivitasnya dapat dipertanggung
proses validasi dan beberapa kali uji coba guna jawabkan. Hasil penyempurnaan produk akhir memiliki
menemukan penemuan baru yang valid, ketiga model nilai “generalisasi” yang dapat diandalkan.
ini memiliki prosedur yang sistematis dan hasil yang Uji coba produk merupakan bagian yang sangat
teruji dan jelas, karena selalu dilakukan revisi, sehingga penting dalam penelitian pengembangan, yang
produk terbukti cukup efektif untuk digunakan. dilakukan setelah rancangan produk selesai. Uji coba
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang
Negeri Insan Cendekia Jambi, sampel yang digunakan dibuat layak digunakan atau tidak. Uji coba produk juga
dalam penelitian pengembangan ini meliputi: tenaga melihat sejauh mana produk yang dibuat dapat
ahli sebagai validator yang terdiri dari ahli desain dan mencapai sasaran dan tujuan.
ahli materi, sasaran pemakai produk terdiri dari guru d. Divusi Produk
Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Jambi, yang Setelah melaui tahap uji coba dan revisi, maka
dipilih untuk menilai keefektifan produk, Siswa kelas X buku ajar yang terdiri dari buku pegangan guru dan
IIS Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Jambi buku pegangan siswa dapat dimanfaatkan dalam proses
yang berjumlah 25 orang, untuk subjek uji coba, dengan pembelajaran.
pertimbangan. 3. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Teknik pengumpulan data pada penelitian a. Analisis Kebutuhan Pengembangan
pengembangan ini menggunakan metode campuran Analisis kebutuhan pengembangan dalam
(mixed method), yaitu metode kualitatif dan metode penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan
kuantitatif. Instrumen yang digunakan dalam masalah, yang datanya diperoleh melalui observasi dan
pengumpulan data pada penelitian ini dikelompokkan studi dokumentasi. Peningkatan mutu pembelajaran
menjadi 6 macam instrumen yaitu : angket terbuka, bukan saja dari segi hasil, tetapi juga proses yang
pedoman wawancara, angket tertutup, soal tes, lembar sedang dilaksanakan. Untuk mengetahui potensi yang
penilaian, pedoman dokumentasi. Adapun, kisi-kisi dimiliki, maka dalam penelitian ini dilakukan studi
instrumen yang dibutuhkan dan urgensi dalam dokumentasi yang selanjutnya dianalisis. Berdasarkan
penelitian pengembangan ini dibedakan menjadi dua, hasil analisis tersebut, maka potensi yang berhubungan
yaitu kisi-kisi instrumen untuk mengukur keefektifan dengan pengembangan bahan ajar mata pelajaran
bahan ajar mata pelajaran Sosiologi dan kisi-kisi Sosiologi terbagi menjadi potensi yang dimiliki
instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa kelas X Madarasah dan potensi yang dimiliki oleh siswa.
MAN Insan Cendekia Jambi semester I dengan materi Madrasah merupakan institusi utama bagi
Tindakan dan Hubungan Sosial. terselenggaranya pendidikan formal. Keberadaan
Berdasarkan penelitian dan pengembangan Madrasah juga menjadi faktor utama yang menentukan
model (Gall, Borg, & Gall, 1996). keberhasilan pendidikan. Karena itu, segala sesuatu
Langkah-langkah pengembangan model Borg yang dimiliki oleh Madrasah, menjadi potensi yang bisa
and Gall, dilakukan dengan lebih sederhana dan diberdayakan guna meningkatkan mutu atau kualitas
dirangkum dalam 3 langkah utama, yaitu: pembelajaran, termasuk juga pembelajaran pada mata
a. Langkah I: Studi Pendahuluan pelajaran Sosiologi. Hasil analisis dokumentasi
Studi pendahuluan (pra-survei) merupakan langkah menunjukkan bahwa potensi dimiliki di Madrasah, yang
awal yang dilakukan yaitu berupa analisis kebutuhan, dapat diberdayakan guna meningkatkan mutu
mengidentifikasi ketidaksesuaian antara kenyataan dan pembelajaran Sosiologi antara lain alokasi waktu dan
kondisi yang diinginkan,. sumber dana.
b. Langkah II: Validasi Ahli dan Revisi Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Jambi
Validasi ahli merupakan proses kegiatan untuk menilai merupakan lembaga pendidikan yang berada di bawah
apakah rancangan produk, secara rasional akan lebih naungan kementrian Agama yang menyelenggarakan
efektif dari yang lama atau tidak. Hasil dari validasi ini pembelajaran umum sebagaimana lembaga pendidikan
selanjutnya dilakukan revisi, untuk menghilangkan atau di bawah naungan Dinas Pendidikan Nasional. Sebagai
mengurangi kelemahan dari desain produk. Madrasah yang menyelenggarakan pendidikan umum,
c. Langkah III : Uji Coba Produk dan Revisi Produk Madrasah Aliyah memiliki kurikulum yang tidak jauh
Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui berbeda dari kurikulum SMA. Untuk mewadahi konsep
apakah produk yang dibuat layak digunakan atau tidak. kesamaan muatan antara SMA/MA dan maka
Uji coba produk untuk melihat sejauh mana produk dikelompokkan mata pelajaran Wajib dan Mata
yang dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan. Uji pelajaran pilihan/peminatan
coba lapangan skala kecil ini dilakukan melalui 3 tahap, Telaah tentang struktur kurikulum Sekolah
yaitu: Menengah Atas/Madrasah Aliyah di atas, menunjukkan
1) Uji coba prototype produk secara perorangan (one to bahwa mata pelajaran di Madrasah Aliyah
one formative evaluation), dikelompokkan menajdi tiga kelompok, yaitu
2) Uji coba kelompok kecil (small Group), kelompopk A, B yang dalam kata gori kelompok Wajib,
dan kelompok C berada pada kelompok peminatan.

Copyright © 2017, IJER, p-ISSN 2541-2132, e-ISSN: 2541-2159


IJER, 2 (1), 2017, 55

Untuk kelompok C atau peminatan dikelompokkan lagi mendukung, tentu akan mampu diberdayakan bagi
menjadi kelompok Peminatan Matematika, Peminatan peningkatan mutu pembelajaran bila diberikan stimulus-
Ilmu-Ilmu Sosial dan Peminatan Ilmu Bahsa dan stimulus yang tepat, antara lain kompetensi guru dalam
Budaya. Mata pelajaran Sosiologi berada pada mengelola pembelajaran dengan strategi dan metode
kelompok C. Hal ini dirancang untuk memberi yang menarik, waktu yang cukup, dan media
kesempatan kepada siswa, belajar berdasarkan minat pembelajaran yang memadai. Faktor-faktor tersebut bila
mereka masing-masing. mampu saling melengkapi, tentunya akan mampu
Secara lebih spesifik, waktu yang diperlukan meningkatkan kompetensi siswa secara optimal.
untuk mempelajari mata pelajaran sosiologi kelas X Berdasarkan hasil pembelajaran Sosiologi siswa
Madrasah Aliyah dialokasikan sesuai analisis hari kelas X Semester I Madrasah Aliyah Negeri Insan
efektif tahun pembelajaran 2016/2017. Hari belajar Cendekia Jambi tahun 2016/2017, diketahui bahwa
efektif untuk tahun pelajaran 2016/2017 adalah 216 masalah pembelajaran yang timbul meliputi:
hari. Semester 1 memiliki 108 hari efektif dan semester Pertama, secara umum siswa cerdas/mampu
2 memiliki 108 hari efektif.. jumlah jam efektif mata memahami materi pelajaran sosiologi, tetapi sebagian
pelajaran sosiologi 108 jam dengan alokasi waktu 3 jam besar siswa kurang peduli terhadap pelajaran sosiologi
untuk kelas X dalam perminggunya dan meremehkan karena dianggap mudah. Analisis
Alokasi waktu inilah yang menjadi potensi masalah siswa dalam pembelajaran sosiologi
Madrasah, yang dapat diberdayakan untuk berdasarkan hasil penilaian, meliputi kurang mentelaah
meningkatkan mutu dalam pembelajaran sosiologi. ulang materi sosiologi yang telah diajarkan, disibukkan
Keberadaan alokasi waktu dan kurikulum tersendiri oleh pelajaran yang dianggap lebih sulit dan lebih
pada mata pelajaran Sosiologi, memberi peluang dengan penting menurut mereka. Siswa membutuhkan
lebih banyaknya materi yang spesifik Sosiologi. Dengan pengelolaan pembelajaran yang efektif, dengan
demikian maka akan lebih memudahkan dalam memperhatikan kemampuan siswa secara individual,
pencapaian kompetensi Inti dan kompetensi dasar yang sebab tidak semua siswa mempunyai kemampuan yang
telah ditetapkan. baik dalam memahami materi pembelajaran.
Potensi kedua yang dimiliki Madrasah yang Berdasarkan dokumentasi nilai Sosiologi yang
dapat meningkatkan mutu pembelajaran Sosiologi dilaksanakan pada Tengah semester semester satu tahun
adalah sumber dana yang dapat menunjang pelajaran 2015/2016, diketahui bahwa dari 14 siswa
ketersediaan sarana dan prasarana, yang terkait dengan kelas X Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Jambi,
pemenuhan media pembelajaran. Dengan adanya media hanya 28.6 % yang tuntas sedangkan 71.4 % belum
pembelajaran dapat membantu guru dalam tuntas Data yang ada menunjukkan nilai hasil Ujian
mempermudah menyampaikan materi pembelajaran. tengah semester siswa kelas X semester satu tahun
Selain itu, siswa juga akan lebih tertarik dan lebih pelajaran 2015/2016 adalah sebagai berikut: 4 orang
memahami materi yang disampaikan melalui bantuan siswa dengan nilai 74 - 87, 8 orang dengan nilai 60-73,
media pembelajaran. dan 2 orang dengan nilai 33-59. Data tersebut
Keberadaan sumber dana yang cukup dapat menunjukkan bahwa kesalahan dalam memahami
memenuhi kebutuhan akan sarana dan prasarana materi pelajaran yang dilakukan oleh siswa kelas X
pembelajaran yang berkualitas, termasuk dalam hal lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang
pengembangan bahan ajar. Bahan ajar yang akan memahami materi dengan benar dan paham apa yang
dikembangkan berupa buku cetak, memerlukan dana dipelajarinya.
untuk penggandaannya, sehingga dengan adanya dana Berdasarkan permasalahan ini, maka perlu
dari sekolah, akan mempermudah pengadaan buku ajar, dikembangkan buku ajar mata pelajaran Sosiologi yang
jika memang nantinya diperlukan. sesuai dengan standar isi, dan mampu mengatasi
Potensi yang dimiliki oleh siswa adalah bahwa masalah pembelajaran Sosiologi yaitu kurangnya
keberadaan siswa Madrasah Aliyah Negeri Insan mentelaah ulang materi sosiologi yang telah diajarkan.
Cendekia merupakan hasil selesksi yang sangat ketat Buku ajar tersebut, juga harus memiliki strategi yang
melalui pihak ketiga, yaitu Kementrian Agama Pusat, tepat, agar mampu dipahami dan dipelajari oleh seluruh
tentu siswa yang diterima adalah siswa pilihan, baik dari siswa tanpa terkecuali, dengan kemampuan yang
segi kecerdasan maupun mintal, hal ini sangat potensial berbeda-beda, tetapi mampu mencapai tujuan
dalam mengembangkan aspek kognitif, afektif dan pembelajaran yang direncanakan.
psikomotorik. Sehingga bila aspek-aspek tersebut dapat Berdasarkan analisis potensi dan masalah yang
dikembangkan secara optimal, maka hasil yang ditemukan di atas, maka sangat perlu dirancang dan
dicapaipun akan optimal. dikembangkan suatu produk mata pelajaran Sosiologi
Sebagaimana disebutkan oleh Super & Ciptes yang bisa meningkatkan efektifitas pembelajaran,
(sebagaimana dikutip Wasty, 1998, hal. 141) bahwa menarik, mampu meningkatkan kompetensi dan sesuai
“Intelligence has frequently been defined as the ability dengan kebutuhan, agar tujuan pembelajaran dapat
to adjust to the environment or to leam from tercapai. Pengembangan produk tersebut bisa
experience”, kecerdasan itu merupakan salah satu aspek dimanfaatkan sesuai dengan alokasi waktu yang ada
yang penting dan sangat menentukan keberhasilan yang didukung oleh sumber dana yang memadai,
dalam pembelajaran. Keberadaan siswa yang

Copyright © 2017, IJER, p-ISSN 2541-2132, e-ISSN: 2541-2159


IJER, 2 (1), 2017, 56

sehingga diharapkan bisa mengatasi masalah Sosiologi kelas X semester I Madrasah Aliyah, maka
pembelajaran Sosiologi selama ini. penilaian yang dilaksanakan adalah penilaian terhadap
Sebelum merancang dan mengembangkan proses dan hasil belajar.
produk, terlebih dahulu juga dilakukan studi literatur. Kriteria ketuntasan minimal untuk mata
Studi literatur ini menggali konsep-konsep yang pelajaran Sosiologi Kelas X semester I Madrasah
berkenaan dengan penelitian dan pengembangan. Dalam Aliyah adalah 70. Nilai ini menjadi patokan dalam
studi literatur ini mempertimbangkan beberapa hal, melaksanakan penilaian. Siswa yang mendapat nilai di
diantaranya: produk yang akan dibuat penting untuk atas atau sama dengan 70, maka siswa tersebut
bidang pendidikan, produk yang akan dikembangkan dikatakan tuntas, sedangkan yang belum mencapai 70
memiliki nilai ilmu, keindahan dan kepraktisan, dikatakan belum tuntas dan harus diremedial. Penilaian
pengembang memiliki pengetahuan, keterampilan dan yang dilakukan meliputi a) penilaian proses
pengalaman dalam mengembangkan produk ini, dan pembelajaran, dari kegiatan diskusi dan kerja kelompok,
produk tersebut dapat dikembangkan dalam jangka b) penilaian unjuk kerja berupa menyimpulkan,
waktu yang tersedia. Studi literatur juga diperlukan membacakan hasil diskusi, dan menjelaskan ulang
untuk mengetahui langkah-langkah yang paling tepat keterangan yang disampaikan guru, c) penilaian hasil
dalam pengembangan produk ini. belajar siswa, berupa tes lisan dan tulisan.
a. Analisis Kompetensi yang dibutuhkan
Kompetensi yang dibutuhkan dalam b. b. Hasil Pengembangan Model
pembelajaran bukan hanya dalam tataran pengetahuan, Pengembangan informasi awal dilakukan
akan tetapi sebuah kompetensi harus tergambarkan dengan stui pustaka dan stui lapangan, stui pustaka
dalam pola perilaku (Sanjaya, 2008). Kompetensi mngenai penggunaan bahan ajar dalam pembelajaran
merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, sosiologi di kelas X Semester I MAN Insan Cendekia
nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan Jambi diperoleh data bahwa 28.6 % yang tuntas, sedang
berpikir dan bertindak. 71.4% yang lainnya belum tuntas, sedang data yang
Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki diperoleh dari studi lapangan menunjukan siswa kurang
lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. tertarik terhadap mata pelajaran sosiologi karena buku
Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, yang digunakan bervariasi dan isinya pun bervariasi
menjalankan, menghargai, menghayati dan sehingga siswa mengalami kebingungan an bosan,
mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas sedangkan sarana dan prasarana mendukung untuk
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, pengembangan bahan ajar, seperti dana yang cukup
mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh besar.
melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, Perencanaan dan pengembangan produk awal
menalar, menyaji, dan mencipta. Untuk mendorong bahan ajar mata, mata pelajaran Sosiologi kelas X
kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya semester I, berupa draf, yang diawali dari penetapan
kontekstual, baik individual maupun kelompok maka judul, pengumpulan referensi, perumusan tujuan dan
sangat disarankan menggunakan pendekatan garis besar materi, penulisan materi/gambar dan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pengetikan, yang menghasilkan keluaran produk buku
pemecahan masalah(project based learning) (Sanjaya, pegangan guru dan buku pegangan siswa. Alur analisis
2008). keluaran produk pengembangan adalah sebagai berikut:
Begitu pula, standar kompetensi lulusan mata 1) Penetapan Judul
pelajaran Sosiologi adalah diukur melalui Standar Judul dari produk pengembangan adalah Buku Ajar
Proses, Standar Isi, an Standar Kompetensi Lulusan. Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X Madrasah Aliyah
Sebagaimana telah disebutkan dalam bab 1, bahwa Semester I, berdasarkan standar isi Madrasah Aliyah
penelitian ini dibatasi pada mata pelajaran Sosiologi 2013.
kelas X semester I dengan materi Keteraturan dalam 2) Pengumpulan Referensi
masyarakat. Dalam standar isi disebutkan bahwa Referensi yang digunakan dalam pengembangan produk
kompetensi dasar dari materi keteraturan dalam buku ajar ini adalah referensi berupa, buku-buku yang
masyarakat adalah siswa mampu memahami hubungan berkaitan dengan materi Keteraturan Dalam
sosial antaran indivudu dengan individu, individu Masyarakat,
dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok 3) Perumusan Tujuan
sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam Perumusan tujuan berupa kompetensi inti dan
masyarakat. kompetensi dasar yang mengacu pada Standar Isi
Setelah menganalisi kompetensi yang Madrasah Aliyah Tahun 2013, dan indikator yang
dibutuhkan, selanjutnya menyusun alat ukur/penilaian. dikembangkan sendiri oleh guru mata pelajaran
Dalam melakukan pengukuran terhadap kegiatan Sosiologi, yang disajikakan dalam silabus dan rencana
pembelajaran, digunakan tes acuan kriteria, karena pelaksanaan pembelajaran (RPP).
semua siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk 4) Pengembangan Materi
belajar, namun waktu yang dipergunakan berbeda-beda Pengembangan materi meliputi menyusun urutan
(Haryati, 2007). Berdasarkan tujuan penelitian yaitu materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
untuk mengembangkan bahan ajar mata pelajaran Materi dalam pengembangan buku ajar ini yaitu materi

Copyright © 2017, IJER, p-ISSN 2541-2132, e-ISSN: 2541-2159


IJER, 2 (1), 2017, 57

Tindakan dan Hubungan Soslial dalam kajian sosiologi 1) Hasil Revisi Validasi Ahli Materi
kelas X semester I, sesuai dengan standar isi Madrasah Hasil validasi ahli materi/isi bahan ajar oleh AM
Aliyah. Materi dilengkapi dengan tugas, ilustrasi adalah berupa komentar, masukan dan saran yang
(gambar yang berkaitab dengan topik. Alokasi waktu diberikan terhadap produk bahan ajar mata pelajaran
yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran Sosiologi untuk kelas X semester I Madrasah Aliyah.
materi Tindakan dan Hubungan sosial dalam kajian Maka revisi yang dilakukan terhadap produk awal
sosiologi ini adalah 12 x 45 menit atau 6 kali berdasarkan komentar, masukan, dan saran ahli materi,
pertemuan. Alokasi waktu ini ditentukan dari analisis antara lain: Perubahan Topik I yang semula Tindakan
hari dan minggu efektif berdasarkan kalender dan hubungan sosial dalam kajian Sosiologi menjadi
pendidikan. tindakan social, mempertajam materi tindakan sosial
5) Penulisan Bahan ajar menurut Marl Max yang membagi menjadi 3 jenis
Bahan ajar ini merupakan buku cetak utama siswa sedang menurut Max webwer dibedakan menjadi empat
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran mata jenis, merivisi materi topik IV dengan menambah sub I
pelajaran Sosiologi. Pada buku ajar ini terdapat Pengertian Proses Asosiatif dan II Macam-macam
sejumlah materi, terutama mengenai Hubungan Sosial Proses Asosiatif, merivisi topik V dengan merubah sub
dalam Kajian Sosiologi, dan uraian tugas yang harus II Bentuk disosiatif menjadi Macam-macam proses
dikerjakan oleh guru dan siswa. Kerangka/out line disosiatif, merubah dari peranan sosial menjadi peran
bahan ajar mata pelajaran Sosiologi ini terdiri dari dua Sosial pada materi topic VI, dan membuat struktur dari
bagian, yaitu bagian I: priliminaris, dan bagian II materi tentang Tindakan dan hubungan sosial.
6) Pengetikan 2) 2) Hasil Revisi Validasi Ahli Desain
Ukuran kertas menggunakan B5. Margin dibuat Desain bahan ajar divalidasi oleh ahli desain
dengan ukuran: atas : 1,8 cm, bawah : 1,8 cm, yaitu MY yang prosesnya cukup dua kali tatap mukan,
kiri : 3 cm, dan kanan : 2 cm. Pengetikan menggunakan yang pertama pada tanggal 29 Agustus 2016 untuk
huruf atau font jenis Arial, dengan size 12. Judul dan menyerahkan buku pegangan guru dan siswa yang
sub judul diketik dengan huruf kapital Arial dan Brush disertai dengan angkit, kemudaian kedua pada tanggal
Script MT. yang dibolt. Ukuran spasi adalah 1,15. Posisi 11 September 2016. Pada pertemuan kedua validator
nomor halaman pada bagian bawah sebelah kanan, dan telah menyelesaikan validasinya dengan hasil produk
pengetikan menggunakan format satu kolom. sudah bisa diuji coba kan
7) Draf Buku Ajar 3) 3) Hasil Revisi Uji Coba Perorangan
Setelah melalui beberapa tahap sebagaimana Pengumpulan data hasil uji coba perorangan
diuraikan di atas, maka buku ajar yang masih berupa diperoleh melalui wawancara dengan teman sejawat,
draf telah siap untuk dikembangkan yang terdiri dari dan wawancara dengan siswa dari tanggal 22 – 23
buku pegangan guru dan buku pegangan siswa. Materi September 2016. Wawancara dengan teman sejawat
yang disajikan dalam buku pegangan guru dan siswa dilakukan kepada ibu RL Sementara wawancara dengan
secara garis besar sama. Hanya bedanya, untuk buku siswa dilakukan terhadap RH, DAP, dan RAZ. Revisi
pegangan guru ditambahkan rencana pelaksanaan terhadap buku ajar mata pelajaran Sosiologi untuk kelas
pembelajaran (RPP) sebagai lampiran, guna X semester I Madrasah Aliyah berdasarkan hasil dari uji
mempermudah guru melaksanakan skenario cobe perorangan, antara lain adalah sebagai perbanyak
pembelajaran, sekaligus juga menilai proses dan hasil gambar dan mainkan warna lebih berani.
pembelajaran. 4) 4) Hasil Revisi Uji Coba Kelompok Kecil
Setelah dilakukan studi pendahuluan, selanjutnya Pengumpulan data uji coba kelompok kecil
draf produk berupa buku cetak mata pelajaran Sosiologi dilakukan pada tanggal 23 September 2016, dengan
yang terdiri dari buku pegangan siswa dan buku memberikan angket tertutup sebanyak 15 item soal
pegangan guru divalidasi dan diujicobakan. Validasi kepada 10 orang siswa yang dipilih secara acak, untuk
terdiri dari validasi ahli materi dan ahli desain, mengomentari bahan ajar berupa buku ajar mata
sementara uji coba produk terdiri dari uji coba pelajaran Sosiologi untuk kelas X semester I Madrasah
perorangan (one to one evaluation), uji coba kelompok Aliyah. Berdasarkan hasil jawaban responden, maka
kecil (small group), dan dan uji coba lapangan (field diketahui bahwa dari keseluruhan jawaban responden,
test). diperoleh rata-rata nilai dari siswa sebesar 82,3 %.
c. Revisi Produk Maka dari prosentase tersebut, dapat
Revisi produk merupakan tindak lanjut dari hasil dikualifikasikan bahwa produk bahan ajar tersebut
validasi dan uji coba dalam prosedur pengembangan sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran
model Borg and Gall. Revisi produk merupakan langkah Sosiologi. Artinya produk bahan ajar mata pelajaran
penyempurnaan produk bahan ajar sehingga diperoleh Sosiologi untuk kelas X semester I Madrasah Aliyah
prototype bahan ajar mata Sosiologi untuk kelas X tersebut sangat sesuai dengan kebutuhan, sangat mampu
semester I Madrasah Aliyah, yang benar-benar sesuai meningkatkan kompetensi, sangat efektif, dan sangat
kebutuhan, mampu meningkatkan kompetensi, efektif, menarik.
dan menarik. Berdasarkan hasil penyajian dan analisis 5) Hasil Revisi Uji Coba lapangan
data hasil validasi dan uji coba di atas, maka revisi Sebagaimana telah diuraikan di atas, bahwa uji
produk dilakukan 1 kali, dengan rincian sebagai berikut: coba lapangan (field test) untuk bahan ajar mata

Copyright © 2017, IJER, p-ISSN 2541-2132, e-ISSN: 2541-2159


IJER, 2 (1), 2017, 58

pelajaran Sosiologi untuk kelas X semester I Madrasah mengidentifikasi analisis kebutuhan pengembangan,
Aliyah dilaksanakan sebanyak 6 kali pertemuan dari kompetensi, dan keluaran produk yang dihasilkan.
tanggal 26, 28 September 2016 sampai dengan 03, 05 Analisis kebutuhan pada penelitian
dan 10 Oktober 2016. Pengumpulan data dilakukan pengembangan ini berangkat dari adanya potensi dan
dengan penilaian proses pembelajaran dengan observasi masalah. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam
aktivitas siswa, penilaian unjuk kerja yaitu penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik.
mendeskripsikan Hubungan Saosial, dan tes hasil Potensi yang dimiliki Madrasah adalah alokasi waktu
belajar siswa. dan sumber dana. Potensi yang dimiliki siswa adalah
Berdasarkan hasil uji coba lapangan, diketahui keberadaan usia siswa Sekolah Menengah Atas (15-16
bahwa bahan ajar telah cukup layak untuk digunakan, tahun) yang sangat potensial dalam mengembangkan
yang artinya bahan ajar telah sesuai dengan kebutuhan, aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Sehingga bila
mampu meningkatkan kompetensi, efektif, dan menarik. aspek-aspek tersebut dapat dikembangkan secara
Hal ini ditunjukkan dengan prosentase rata-rata yang optimal, maka hasil yang dicapaipun akan optimal.
diperoleh dari penilaian observasi, unjuk kerja, dan tes Sementara masalah yang ada adalah hasil pembelajaran
hasil belajar adalah 75,73 %, yang dikualifikasikan Sosiologi yang diajarkan di Madrasah Aliyah Negeri
cukup layak. Penilaian Studi kasus adalah 74,93 %, Insan Cendekia Jambi belum berhasil secara optimal,
yang dikualifikasikan cukup layak. Unjuk kerja yaitu terutama untuk materi Tindakan dan Hubungan Sosial,
perupan pemaparan faktor-faktor pendorong terjadinya dimana siswa belum mampu membedakan antara
interaksi sosial adalah 84,9 %, yang dikualifikasikan tindakan sosial dan hubungan sosial terlebih dengan
sangat layak Penilaian proses pembelajaran yang proses interaksi sosial.
berupa mengamati (observasi) aktivitas diskusi siswa Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan
selama proses pembelajaran berlangsung adalah 77,6 %, secara faktual, maka selanjutnya perlu dianalisis
yang dikualifikasikan cukup layak, penilaian unjuk kompetensi yang dibutuhkan dalam pengembangan
kerja siswa berupa Mendeskripsikan Status Sosial dan yang diperoleh melalui berbagai informasi dan studi
Dampaknya adalah 87.11 yang dikualifikasikan sangat literatur yang dapat digunakan sebagai bahan untuk
layak dan tes hasil belajar siswa adalah 84,00 %. perencanaan produk yang diharapkan dapat mengatasi
Berdasarkan penilaian-penilaian tersebut dapat masalah tersebut. Analisis kompetensi yang dibutuhkan
dikategorikan bahwa 25 orang siswa telah mampu pada mata pelajaran Sosiologi untuk kelas X semester I
memahami topik-topik yang disajikan dalam bahan ajar Madrasah Aliyah materi Tindakan dan Hubungan
tersebut. Ini menunjukkan bahwa bahan ajar efektif Sosial: cognitif domain (knowledge, comprehension,
untuk digunakan. dan apllication), afectif domain (receive, responding,
d. Hasil Akhir Model dan Kondisi Akhir Siswa dan internalise or characterise values), psicomotoric
Penelitian Pengembangan ini bertujuan untuk domain (imitation dan manipulation). Analisis
menghasilkan bahan ajar mata pelajaran Sosiologi untuk kompetensi juga digunakan untuk menentukan penilaian
kelas X semester I Madrasah Aliyah, merupakan atau alat evaluasi yang akan digunakan. Selain itu, studi
penelitian dan pengembangan (Research and ini juga ditujukan untuk menemukan konsep-konsep
development/R&D), yang dilakukan dalam upaya atau landasan-landasan teoritis yang memperkuat suatu
merevisi atau memperbaiki serta menyempurnakan produk.
bahan ajar yang telah digunakan selama ini, dan bukan Urgensi studi pendahuluan adalah guna
membuat bahan ajar yang baru. Karena diketahui bahan mengumpulkan informasi (research and information
ajar yang lama yaitu berupa buku cetak Kompetensi collection) sebagai dasar untuk merancang produk
Dasar Sosiologi berdasarkan kurikulum 2006 untuk pengembangan sehingga diasumsikan produk
kelas X yang ditulis oleh Nurseno, secara umum sudah pengembangan lebih tepat untuk menjawab kebutuhan
efektif, tetapi secara spesifik belum mampu dan pemecahan masalah. Studi pendahuluan ini
meningkatkan kompetensi siswa dalam memahami menghasilkan keluaran produk pengembangan yang
asfek kognitif, afektif dan psikomotor, karena menjadi produk awal berupa buku ajar mata pelajaran
pembahsannya terlalu melebar. Sehingga berdasarkan Sosiologi untuk kelas X semester I Madrasah Aliyah,
hasil pembelajaran Sosiologi kelas X semester I tahun dengan materi Tindakan dan Hubungan Sosial.
2014/2015 belum optimal terutama dalam Pengembangan produk awal ini dilakukan
mengaplikasikan dalam kehidupan. dengan proses perencanaan yaitu identifikasi dan
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka definisi keterampilan, yang meliputi perumusan tujuan,
dikembangkan bahan ajar mata pelajaran Sosiologi penentuan urutan pembelajaran, memperkirakan dana,
berbasis studi lapangan untuk kelas X semester I dan tenaga. Pengembangan produk awal ini berupa
Madrasah Aliyah, dengan menggunakan model Borg desain produk bahan ajar mata pelajaran Sosiologi yang
and Gall, yang prosedur penelitiannya diawali dengan berbentuk buku ajar. Desain produk awal meliputi:
studi pendahuluan, validasi, uji coba dan revisi produk. penyiapan materi pembelajaran, penyusunan buku
Studi pendahuluan merupakan langkah pertama yang pegangan, dan perangkat evaluasi. Desain produk
dilakukan dalam penelitian pengembangan model Borg berupa buku ajar mata pelajaran Sosiologi untuk kelas X
and Gall. Studi pendahuluan bertujuan untuk Madrasah Aliyah semester I ini terdiri dari buku
pegangan guru dan buku pegangan siswa.

Copyright © 2017, IJER, p-ISSN 2541-2132, e-ISSN: 2541-2159


IJER, 2 (1), 2017, 59

Keluaran produk awal berupa buku pegangan Uji coba kelompok kecil (small group),
guru dan buku pegangan siswa mata pelajaran Sosiologi dilakukan terhadap 10 orang siswa Madrasah Aliyah
untuk kelas X Semester I Madrasah Aliyah, materi Negeri Insan Cendekia Jambi. Pengumpulan data
Tindakan dan Hubungan Sosial, selanjutnya dilakukan dilakukan dengan mendengarkan penjelasan tentang
validasi produk dan uji coba produk untuk melihat buku ajar baru, lalu melakukan tanya jawab, setelah itu
efektivitas produk. Validasi produk merupakan langkah menilai buku ajar baru dengan menjawab angket
awal untuk menguji efektivitas produk, yang dilakukan tertutup untuk menilai efektivitas buku ajar baru.
dengan cara menghadirkan pakar atau tenaga ahli yang Sebelum angket tertutup disebarkan kepada responden,
sudah berpengalaman dalam hal ini adalah dosen yang terlebih dahulu diujicobakan kepada 10 orang siswa
memiliki spesifikasi keilmuan yang sesuai yaitu ahli MAN Insan Cendekia Jambi kelompok laian
desain dan ahli materi, untuk menilai produk baru yang (Peminatan) untuk diuji validitas dan reliabilitasnya.
dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai Pada tahap uji coba ini, dilakukan pendekatan
desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kuantitatif, untuk melihat kelayakan produk secara
kelemahan dan kekuatannya. umum. Dari keseluruhan jawaban responden terhadap
Validasi produk ini merupakan proses kegiatan instrumen angket, diperoleh rata-rata sebesar 82.3%.
untuk menilai apakah rancangan produk, secara rasional Maka dari prosentase tersebut, dapat dikualifikasikan
akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan bahwa produk bahan ajar tersebut sangat layak untuk
secara rasional, karena validasi di sini masih bersifat digunakan dalam pembelajaran Sosiologi. Artinya
penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta produk bahan ajar mata pelajaran Sosiologi untuk
lapangan. Jadi, validasi yang dilakukan bukan hanya kelas X semester I Madrasah Aliyah tersebut sangat
pada bahan ajar, tetapi juga dari instrumen yang sesuai dengan kebutuhan, sangat mampu meningkatkan
digunakan untuk menilai bahan ajar. Data dari validasi kompetensi, sangat efektif, dan sangat menarik.
produk yang dilakukan oleh ahli desain dan ahli materi Revisi yang dilakukan pada tahap ini, lebih pada
ini, diperoleh melalui angket terbuka, yang diisi dengan substansi isi dari bahan ajar, yang bertujuan siswa lebih
komentar, saran, dan masukan dari validator. Hasil dari mudah memahami materi dalam bahan ajar. Revisi
validasi ini selanjutnya dilakukan revisi, untuk tersebut yaitu berupa perubahan Tindakan dan
menghilangkan atau mengurangi kelemahan dari desain Hubungan Sosial menjadi Tindakan Sosial pada Topik I,
produk. Setelah desain produk awal dinyatakan valid Struktur Materi.
oleh ahli desain dan ahli materi, selanjutnya Uji coba lapangan (field test) merupakan langkah
diujicobakan kepada sampel, yang terdiri dari uji coba akhir berupa uji coba pemakaian produk yang
perorangan (one to one), uji coba kelompok kecil (small dilaksanakan terhadap 25 orang siswa. Pada tahap ini
group), dan uji coba lapangan (field test). sudah didapatkan suatu produk yang tingkat
Uji coba perorangan (one to one) merupakan uji efektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Hasil
coba lapangan awal untuk menguji efektifitas desain penyempurnaan produk akhir memiliki nilai
produk berdasarkan fakta lapangan, yang dilakukan “generalisasi” yang dapat diandalkan. Produk final ini
secara berulang-ulang sehingga diperoleh desain layak, dapat dimanfaatkan secara lebih luas dan dilakukan
baik substansi maupun metodologi. Uji coba prototype dengan terlebih dahulu membuat laporan hasil uji coba
produk secara perorangan atau uji coba lapangan tahap produk.
awal (one to one formative evaluation), analisis datanya Berdasarkan hasil uji coba lapangan, diketahui
menggunakan wawancara sebagai alat pengumpul data, bahwa bahan ajar telah cukup layak untuk digunakan,
hal ini guna memperoleh komentar dan saran dari draf yang artinya bahan ajar telah sesuai dengan kebutuhan,
buku ajar. Sebagai dasar pemilihan, selain dipilih 3 mampu meningkatkan kompetensi, efektif, dan menarik.
orang siswa, juga dipilih 1 orang guru (teman sejawat), Pengumpulan data untuk melihat efektivitas bahan ajar,
karena dikhawatirkan jika dipilih dari siswa saja, akan selain dilihat dari tes hasil belajar siswa (84,00%), juga
kurang memahami kontek. diperkuat dengan penilaian proses pembelajaran yang
Setelah itu dilakukan revisi terhadap produk telah dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan. Penilaian
utama, berdasarkan masukan dan saran-saran dari hasil tersebut antara lain penilaian observasi dari kegiatan
uji lapangan awal. Langkah ini merupakan perbaikan diskusi (75,73 %), Unjuk kerja yaitu Studi kasus adalah
desain berdasarkan uji lapangan terbatas. 74,93%, Unjuk kerja yaitu pemaparan faktor-faktor
Penyempurnaan produk awal akan dilakukan setelah pendorong terjadinya interaksi sosial adalah 84,9 %.
dilakukan uji coba lapangan secara terbatas. Pada tahap Prosentase rata-rata yang diperoleh dari penilaian
penyempurnaan produk awal ini, lebih dilakukan observasi, unjuk kerja berupa aktivitas siswa selama
dengan pendekatan kualitatif. Evaluasi yang dilakukan proses pembelajaran berlangsung adalah 77.6, penilaian
lebih pada evaluasi terhadap proses, sehingga perbaikan unjuk kerja berupa mendeskripsikan status Soasial dan
yang dilakukan bersifat perbaikan internal, yaitu revisi dampaknya adalah 80.33 dan tes hasil belajar tersebut
terhadap materi bahan ajar berupa ketelitian penulisan adalah 87.11%, yang dikualifikasikan sangat layak.
dan pengetikan, pemberian ilustrasi yang menarik dan Berdasarkan penilaian-penilaian tersebut dapat
mudah dipahami, perubahan warna pada Kalimat- dikategorikan bahwa 25 orang siswa telah mampu
kalimat yang dianggap penting, dan penekanan adanya memahami topik-topik yang disajikan dalam bahan ajar
bimbingan guru dalam setiap tugas. tersebut. Ini menunjukkan bahwa produk bahan ajar

Copyright © 2017, IJER, p-ISSN 2541-2132, e-ISSN: 2541-2159


IJER, 2 (1), 2017, 60

mata pelajaran Sosiologi efektif untuk memotivasi terjadinya hubungan sosial. Topik 3, hanya I sub topik
belajar siswa kelas X semester I Madrasah Aliyah yaitu Faktor yang mendorong terjadinya hubungan
Negweri Insan Cendekia Jambi. social. Topik 4, terdiri dari 2 sub topik, yaitu pengrtian
e. Analisis Hasil Pengembangan Produk proses asosiatif dan macam-macam proses asosiatif.
Berdasarkan hasil uji coba dan revisi draf bahan Topik 5, terdiri dari 2 sub topik, yaitu pengrtian proses
ajar, maka dihasilkan buku ajar mata pelajaran Sosiologi disosiatif dan macam-macam proses disosiatif. Topik 6,
untuk kelas X semester I Madrasah Aliyah yang terdiri terdiri dari 3 sub topik, yaitu interaksi sosial dalam
dari buku pegangan guru dan buku pegangan siswa, hubungannya dengan struktur sosial, struktur
yang dapat diidentifikasi yang mengalami perubahan (Kedudukan) sosial dan peran sosial, penulisan dan
dari draf awal yaitu: pengetikan buku ajar pegangan guru dan pegangan
1) Penetapan Judul, judul dari produk yang siswa.
direncanakan tidak mengalami perbahan Kerangka/out line bahan ajar ini terdiri dari dua
2) Perumusan tujuan, dikembangkan mnjadi: bagian, yaitu bagian I priliminaris dan bagian
Perumusan tujuan berupa kompetensi inti dan II:isi/materi. Priliminaris yang terdiri dari sampul depan,
kompetensi dasar yang mengacu pada Standar Isi gambar bintang yang terdapat tulisan semester I dan 8
Madrasah Aliyah Tahun 2013, dan indikator yang buah gambar aktivitas kehidupan sosial, bagian bawah
dikembangkan sendiri oleh guru mata pelajaran terdapat tulisa Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia
Sosiologi, yang disajikakan dalam silabus dan rencana Jambi serta bagian pojok kanan bawan terdapat gambar
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sementara itu, bolak yang ada tulisan kelas X. Warna sampul
rumusan tujuan untuk materi Keteraturan dalam didominasi kuning dan hijau untuk buku pegangan
Masyarakat yaitu kompetensi inti meliputi memahami, siswa sedang buku pegangan guru didominasi warna
menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, merah agar lebih menarik dan tampak beda antara buku
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan pegangan siswa dan guru. Lembaran Penulis, yang
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, memuat informasi tentang judul buku, nama penulis,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan nama ahli rancangan, nama dosen pembimbing,
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban ilustrator, dan perancang sampul. Materi terdiri dari
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta judul materi yang disertai kompetensi dasar dan tujuan
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian pembelajaran, materi pembelajaran, yang terdiri dari 6
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk topik, di mana tulisannya dilengkapi dengan warna-
memecahkan masalah. Kompetensi dasar meliputi warna sebagai penanda pentingnya kata tersebut. Tugas
menerapkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk disajikan untuk mengembangkan kemampuan siswa
memahami hubungan sosial antar individu, antara dalam mencapai tujuan pembelajaran dan rangkuman
individu dan kelompok serta antar kelompok dengan merupakan inti sari materi berupa peta konsep. Uji
indikator ; menjelaskan tindakan sosial, Kompetensi merupakan evaluasi hasil belajar siswa,
mengklasifikasikan tindakan sosial, menjelaskan syarat lembar portofolio sebagai evaluasi psikomotorik siswa.
terjadinya interaksi social, menyebutkan faktora) Sedangkan daftar pustaka, mencakup rujukan yang
penyebab terjadinya interaksi sosial, mengklasifikasikan digunakan dalam penulisan materi.
bentuk hubungan sosial, menjelaskan status dan Ukuran kertas menggunakan B5, margin dibuat
peranannya. Melakukan kajian, diskusi, dan dengan ukuran: atas : 1,8 cm, bawah : 1,8 cm,
menyimpulkan konsep-konsep dasar sosiologi untuk kiri : 3 cm, dan kanan : 2 cm. Pengetikan menggunakan
memahami hubungan sosial antarindividu, huruf atau font jenis Arial, dengan size 12, judul dan
antaraindividu dan kelompok serta antar kelompok, sub judul diketik dengan huruf kapital Arial dan Brush
dengan indikator indikator ; mediskusikan hasil Script MT yang dicetak tebal. Ukuran spasi adalah 1,15.
pengamatan dan kajian tentang berbagai bentuk Posisi nomor halaman pada bagian bawah sebelah
hubungan sosial antar individu dan antar kelompom kanan, dan pengetikan menggunakan format satu kolom.
serta proses pembentukan kelompok dengan rumusan Setelah melalui tahap uji coba dan revisi, maka
pertanyaan yang sudah dikembangkan, menyimpulkan buku ajar yang terdiri dari buku pegangan guru dan
hasil diskusi tentang berbagai bentuk hubungan sosial buku pegangan siswa bisa untuk dimanfaatkan dalam
antar individu dan antar kelompom serta proses proses pembelajaran. Materi yang disajikan dalam buku
pembentukan kelompok dengan rumusan pertanyaan pegangan guru dan siswa secara garis besar sama.
yang sudah dikembangkan. Hanya bedanya, untuk buku pegangan guru
Pengembangan materi Tindakan dan Hubungan ditambahkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sosial, dikembangkan menjadi 6 Topik, yang sebelum sebelum tiap-tiap topik, guna mempermudah guru
topik disajikan rencana pelaksanaan pembelajaran melaksanakan skenario pembelajaran, sekaligus juga
(RPP) untuk buku pegangan guru, guna mempermudah menilai proses dan hasil pembelajaran.
pelaksanaan pembelajaran. Topik-topik yang Melalui tahapan-tahapan prosedural, diawali dari
dikembangkan yaitu topik 1, terdiri dari 2 sub topik, analisis kebutuhan, pengembangan bahan ajar, validasi
yaitu Pengertian Tindakan Sosial dan Jenis-jenis draf bahan ajar, revisi, uji coba perorangan, uji coba
Tindakan Sosial. Topik 2, terdiri dari 2 sub topik, yaitu kelompok kecil, uji coba lapangan, dan beberapa kali
Pengertian Hubungan Sosial, dan Syarat-syarat revisi, maka buku ajar mata pelajaran Sosiologi untuk

Copyright © 2017, IJER, p-ISSN 2541-2132, e-ISSN: 2541-2159


IJER, 2 (1), 2017, 61

kelas X semester I Madrasah Aliyah dapat digunakan Pengembangan produk baru sangat penting
dan dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. untuk memotivasi belajar siswa kelas X semester I
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Jambi.
analisis kompetensi yang dibutuhkan adalah meliputi Berangkat dari analisis awal pengembangan sampai
semua aspek (kognitif, afektif, dan psikomotorik). akhir pengembangan buku ajar mata pelajaran Sosiologi
Analisis keluaran produk pengembangan menghasilkan tersebut sudah sangat layak dan efektif untuk
desain produk awal berupa buku ajar Sosiologi untuk dijadikan bahan ajar mata pelajaran sosiologi kelas X
pegangan guru dan siswa, dengan materi Tindakan dan semester I Madrasah Aliyah, oleh karena itu penulis
Hubungan Sosial. berharap terutama Madrasah Aliyah Negeri Insan
Efektifitas desain produk awal berupa buku Cendekia untuk dapat mempergunakan produk bahan
pegangan guru dan buku pegangan siswa mata mata ajar Mata Pelajaran Sosiologi ini
pelajaran Sosiologi untuk kelas X Madrasah Aliyah 4. Kesimpulan.
semester I, materi Tindakan dan Hubungan Sosial, Desain produk bahan ajar berupa buku ajar mata
diketahui dengan melakukan validasi produk dan uji pelajaran Sosiologi untuk kelas X semester I Madrasah
coba produk. Validasi produk terdiri dari ahli desain dan Aliyah, dengan materi Tindakan dan Hubungan Sosial,
ahli materi, yang hasilnya desain produk awal valid dan dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam proses
bisa untuk diujicobakan. Uji coba perorangan dilakukan pembelajaran. Karena pengembangan bahan ajar
dengan mewawancarai 1 orang guru dan 3 orang siswa. tersebut telah sesuai dengan kebutuhan, mampu
Uji coba kelompok kecil dilakukan dengan memberikan meningkatkan kompetensi siswa, efektif, dan menarik.
angket tertutup kepada 10 orang, yang hasilnya Penelitian ini merekomendasikan bahwa bahan ajar
diperoleh nilai rata-rata 82,3 % yang berarti produk sudah layak untuk dipergunakan dalam pembelajaran di
sangat layak. Uji coba lapangan dilakukan dengan Madrasah Aliyah. Tetapi dalam pemanfaatannya harus
melaksanakan proses pembelajaran sebanyak 6 kali ditunjang dengan strategi, metode dan sumber belajar
pertemuan, yang diawali dengan pretes, dan diakhiri yang bervariasi, agar hasil pembelajaran dapat lebih
dengan post test. Berdasarkan tes hasil belajar siswa, optimal. Selain itu keterbatasan pengembangan yang
diperoleh rata-rata nilai siswa 84,00 %, yang dilakukan, memerlukan pengembangan lebih lanjut pada
dikualifikasikan bahwa bahan ajar sudah sangat semua kompetensi mata pelajaran Sosiologi bila
layak. Selain itu, berdasarkan uji eksperimen, memungkinkan sampai kelas XII Madrasah Aliyah.
diketahui bahwa nilai O2 (setelah diajar dengan produk Karena pengembangan bahan ajar tersebut mampu
baru) yaitu 84,00% lebih besar dari nilai O1 (sebelum meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran,
diajar dengan produk baru) yaitu 52,00%, maka buku sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
ajar mata pelajaran Sosiologi untuk kelas X semester I
Madrasah Aliyah tersebut efektif. Daftar Pustaka
Kualitas produk bahan ajar mata pelajaran
sosiologi yang dikembangkan termasuk dalam katagori Asyhar, R. (2012). Kreatif mengembangkan media
baik. Hal ini berdasarkan hasil validasi ahli materi dan pembelajaran. Jakarta: Referensi.
ahli desain serta tanggapan dari teman guru sejawat, Brophy, J. E. (2013). Motivating students to learn.
siswa kelas X Madrasah Aliyah. Berikut beberpa aspek Routledge. Diambil dari
yang menunjukkan kualitas Produk Bahan Ajar Mata https://www.google.com/books?
Pelajaran Sosiologi yang dikembangkan. Pertama, Gall, M. D., Borg, W. R., & Gall, J. P. (1996).
menurut aspek Ahli materi yang ditetapkan dan Educational research: An introduction.
diputuskan bahwa produk bahan ajar mata pelajaran Longman Publishing. Diambil dari
sosiologi materinya baik. Kedua, menurut Aspek Ahli http://psycnet.apa.org/psycinfo/1996-97171-000
Desain yang ditetapkan bahwa produk bahan ajar mata Haryati, M. (2007). Model dan teknik penilaian pada
pelajaran sosiologi desainnya baik. Ketiga, menurut tingkat satuan pendidikan. Jakarta: Gaung
tanggapan siswa tentang produk bahan ajar mata Persada.
pelajaran sosiologi dalam kriteria sangat layak dengan Sanjaya, W. (2008). Pembelajaran dalam implementasi
sekar rata-rata pada jawaban siswa sebesar 82.3 % pada kurikulum berbasis kompetensi. Jakarta: Kencana
uji coba kelompok kecil, sedang uji coba pemakaian Prenada Media Group.
lapangan berupa unjuk kerja: 75.73, studi kasus : 74.93, Sugiono, A. (2001). Metode penelitian pendidikan
ujnuk kerja : 84.9, diskusi 77.6, sedang penilaian hasil pendekatan kuantitatif. Kualitatif dan R&D.
tes belajar 84.00. Wasty, S. (1998). Psikologi pendidikan (Landasan
Berdasarkan aspek tersebut di atas, dapat Kerja Pemimpin Pendidikan). Jakarta: Rineka
disempulkan bahwa bahan ajar mata pelajaran sosiologi Cipta.
kelas X semester I Madrasah Aliyah termasuk dalam Yamin, M. (2011). Paradigma baru pembelajaran.
katagori kriteria baik. Siswa tertarik belajar Jakarta: Gaung Persada.
menggunakan bahan tersebut Yusufhadi, M. (2004). Menyemai benih teknologi
Pendidikan. Kencana, Jakarta.

Copyright © 2017, IJER, p-ISSN 2541-2132, e-ISSN: 2541-2159

You might also like