You are on page 1of 3

TUGAS

AGAMA HINDU

TUHAN YANG MAHA ESA

Dosen Pengempu :

Prof. Dr. I Wayan Santyasa, M. Si.

Oleh :

Ni Komang Wiwik Kristina Kusumayanti

2107021016

2A / D3 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN 2022/2023
SOAL

1. Mengapa veda dijadikan sebagai kitab suci dan sumber hukum tertulis
Agama Hindu ?
2. Mengapa umat Agama Hindu harus melaksanakan Tri Sandhya setiap hari?
3. Ahimsa merupakan bagian dari Panca Yama Brata yang mengajarkan
kepada kita agar mampu mengendalikan diri, memiliki rasa kasih sayang
terhadap makhluk ciptaan Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa.
Lalu bagaimana dengan pemotongan hewan untuk pekasanaan yajna?
Apakah diperbolehkan?
4. Apa tujuan dari penerapan ajaran Ahimsa, Satya, dan Tat Tvam Asi oleh
umat Agama Hindu?
5. Mengapa dalam ajaran Agama Hindu disebutkan bahwa hanya manusia
yang dikatakan makhluk ciptaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang paling
sempurna?

JAWABAN

1. Alasan mengapa Veda dijadikan sebagai kitab suci serta sumber hukum
tertulis Agama Hindu adalah karena dari Veda-lah mengalir ajaran yang
merupakan kebenaran agama Hindu. Dari Kitab Veda (Sruti) mengalirlah
ajarannya yang dikembangkan dalam Kitab-Kitab Smerti, Itihasa,
Purana,Tantra, Darsana, dan Tattwa-tattwa yang kita warisi di Indonesia.
Sebagai Kitab suci agama Hindu, maka ajaran Veda diyakini dan
dipedomani oleh umat Hindu sebagai satu-satunya sumber bimbingan dan
informasi yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Pustaka Suci Veda
merupakan sumber hukum tertulis bagi umat Hindu yang digunakan sebagai
petunjuk dalam melaksanakan kegiatan keagamaan.
2. Umat Agama Hindu harus melaksanakan Tri Sandhya setiap hari karena Tri
Sandhya merupakan proses penyucian diri untuk menghilangkan sifat-sifat
negatif yang disebabkan oleh pengaruh “guna” dan meningkatkan sifat-sifat
positif (Sattwam) dalam diri manusia. Oleh karena itulah mengapa Tri
Sandhya harus dilakukan setiap hari karena agar terciptanya kehidupan yang
lebih baik, harmonis dan keseimbangan baik dengan sesama makhluk
maupun dengan alam semesta.
3. Pemotongan hewan untuk pekasanaan yajna tentu saja diperbolehkan,
karena memotong hewan atau ternak untuk kepentingan Yajña bukan
tergolong ahimsa. Membunuh hewan diperbolehkan apabila dilakukan
untuk Kepentingan upacara Dewa Yajña; Kepentingan upacara Pitra Yajña;
Kepentingan upacara Manusa Yajña; Kepentingan upacara Bhuta Yajña;
Kepentingan upacara Rsi Yajña.
4. Tujuan penerapan ajaran Ahimsa, Satya, dan Tat Tvam Asi adalah untuk
mewujudkan kehidupan yang damai dengan rasa saling mempercayai,
saling hormat-menghomati, sehingga mampu menumbuhkan kepedulian
terhadap sesama, dengan memahami konsep Tat Tvam Asi. Ajaran Ahimsa
dan Satya menuntun kita untuk dapat mengamalkan ajaran Tat Tvam Asi.
Dengan memahami konsep Tat Tvam Asi kita akan memiliki rasa saling
mencintai sesama makhluk ciptaan Sang Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha
Esa, memiliki sikap setia dan jujur terhadap siapa saja di manapun kita
berada.
5. Alasan mengapa manusia disebutkan paling sempurna menurut ajaran
Agama Hindu adalah karena manusialah makhluk yang paling berbeda.
Perbedaan tersebut disebabkan karena masing-masing makhluk memiliki
Pramana yang berbeda-beda. Seperti tumbuh-tumbuhan hanya memiliki
Eka Pramana, hewan, binatang hanya memiliki Dwi Pramana, sedangkan
manusia memiliki Tri Pramana. Tumbuh-tumbuhan dengan Eka
Pramananya hanya bisa tumbuh dan berkembang saja,. Hewan/Binatang
yang memiliki Dwi Pramana hanya bisa tumbuh/bergerak dan berbicara,
sedangkan manusia memiliki Tri Pramana sehingga bisa berpikir, berbicara,
dan bergerak. Oleh karena itu manusia dikatakan makhluk yang paling
sempurna.

You might also like