Professional Documents
Culture Documents
B 050 Widi Astuti UTS MetLit
B 050 Widi Astuti UTS MetLit
Disusun Oleh:
Widi Astuti 191002050
Kelas B
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem harga jual di CV Hidayah?
2. Bagaimana sistem harga jasa di CV Hidayah?
3. Apakah harga jual dan harga jasa yang ada di CV Hidayah sudah sesuai dengan
ketentuan ekonomi Syariah?
C. Tujuan Penilitian
Tujuan penulis melakukan penilitiaan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaiman sistem harga jual di CV Hidayah.
2. Mengetahui bagaimana sistem harga jasa di CV Hidayah.
3. Mengetahui apakah harga jual dan harga jasa yang ada di CV Hidayah sudah
sesuai dengan ketentuan ekonomi syariah.
D. Kegunaan Penilitian
a. Kegunaan teoritis
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengetahuan dan
dapat dijadikan sebagai rujukan bagi Mahasiswa yang melakukan penelitian serupa.
Disamping itu, penelitian ini diharapkan memberikan konstribusi bagi akademika
di Jurusan ekonomi syariah Universitas Siliwangi.
b. Kegunaan Praktis
1) Bagi Penulis Sebagai bahan kajian ilmiah dari teori-teori yang pernah didapat
dan mengaplikasikan secara empiris dengan harapan dapat bermanfaat dalam
mekanisme penetapan harga berdasarkan prinsipprinsip ekonomi Islam.
2) Bagi CV Hidayah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi pelaku usaha untuk
dijadikan landasan dan pertimbangan dalam kegiatan bisnis khususnya dalam
menetapkan harga barang berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi Islam.
Bab II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Harga
1. Pengertian Harga
Harga adalah perwujudan nilai suatu barang atau jasa dalam satuan uang. Harga
merupakan nilai yang diberikan pada apa yang dipertukarkan. Harga bisa juga
berarti kekuatan membeli untuk mencapai kepuasan dan manfaat. Semakin tinggi
manfaat yang dirasakan seseorang dari barang atau jasa tertentu, semakin tinggi
nilai tukar dari barang atau jasa tersebut.1 Selain itu harga dapat diartikan nilai suatu
barang atau jasa yang diukur dengan jumlah uang yang dikeluarkan oleh pembeli
untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dan barang atau jasa berikut pelayanannya.
2. Teori Harga
Teori harga atau price theory adalah teori yang menjelaskan bagaimana harga
barang di pasar terbentuk. Pada dasarnya harga suatu barang ditentukan oleh
besarnya permintaan dan penawaran atas barang tersebut, sedangkan permintaan
dan penawaran atas suatu barang ditentukan oleh banyak faktor. Kemampuan untuk
membayar bagi konsumen terhadap suatu barang secara spesifik bisa ditampilkan
dengan fungsi supply. Fungsi permintaan terhadap suatu barang mengandung
informasi elastisitas harga yang digambarkan dengan tepat berdasarkan respon
penjualan terhadap perubahan harga. Elastisitas harga merupakan informasi yang
padat untuk merealisasikan strategi pembedaan harga. Jadi, perusahaan
memerlukan informasi elastisitas produk untuk menetukan harga produknya.
Elastisitas harga menjadi karakteristik atau pola reaksi dari konsumen terhadap
perubahan harga.
B. Konsep Penetepan Harga dalam Islam
1. Penetapan Harga Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun membagi jenis barang menjadi dua jenis, yaitu barang kebutuhan
pokok dan barang pelengkap. Menurutnya, bila suatu kota berkembang dan
selanjutnya populasinya bertambah banyak (kota besar), maka pengadaan barang-
barang kebutuhan pokok akan mendapat prioritas pengadaan. Akibatnya,
penawaran meningkat dan ini berarti turunnya harga. Ibnu Khaldun juga
menjelaskan tentang mekanisme penawaran dan permintaan dalam menentukan
harga keseimbangan. Secara lebih rinci, ia menjabarkan pengaruh persaingan
diantara konsumen untuk mendapatkan barang pada sisi permintaan.
Bagi Ibnu Khaldun, harga adalah hasil dari hukum permintaan dan penawaran.
Pengecualian satu-satunya dari hukum ini adalah harga emas dan perak, yang
merupakan standar moneter. Semua barang-barang lain terkena fluktuasi harga
yang tergantung pada pasar. Bila suatu barang langka dan banyak diminta, maka
harganya tinggi. Jika suatu barang berlimpah maka harganya akan rendah.
2. Penetapan Harga Abu Yusuf
Pembentukan harga menurut menurut Abu Yusuf menyatakan, tidak ada
batasan tertentu tentang murah dan mahal yang dapat dipastikan. Hal tersebut ada
batasan yang mengaturnya. Prinsipnya tidak bisa diketahui. Murah bukan karena
melimpahnya makanan, demikian juga mahal tidak disebabkan kelangkaan
makanan.
Abu Yusuf berpendapat harga tidak bergantung pada penawaran saja, tetapi
juga bergantung pada kekuatan permintaan. Karena itu, peningkatan atau
penurunan harga tidak selalu berhubungan dengan penurunan atau peningkatan
produksi. Abu Yusuf menegaskan bahwa ada beberapa variabel lain yang
mempengaruhi, tetapi dia tidak menjelaskan lebih rinci. Bisa jadi, variabel itu
adalah pergeseran dalam permintaan atau jumlah uang yang beredar di suatu negara,
atau penimbunan dan penahanan barang atau semua hal tersebut.
C. Konsep Penjualan Jasa
1. Pengertian Penjualan
Penjualan adalah mendapatkan seseorang untuk membeli salah satu produk dan
jasa apakah dengan cara promosi atau secara langsung. Penjualan adalah bagaimana
menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan melalui produk atau jasa.
Penjualan berarti sebuah taktik yang dapat mengintegrasikan perusahaan,
pelanggan, dan relasi antara keduanya. Menjual adalah salah satu kegiatan dari
pemasaran dalam upaya menyampaikan produk ke pasar dan penjual dituntut untuk
mempengaruhi calon pembeli agar konsumen bersedia membeli produk yang
ditawarkan. Penjualan jasa adalah manfaat, aktifitas, atau kepuasan yang
ditawarkan untuk dijual.
Dalam Islam jual beli secaraistilah adalah menukar barang dengan barang atau
barang dengan uang dengan jalan melepaskan hak milik dari yang satu kepada yang
lain atas dasar saling merelakan sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah
dibenarkan syara.
2. Pengertian Jasa
Jasa menurut Kotler adalah kegiatan yang bersifat tidak teraba atau tindakan yang
tak kasat mata yang dapat ditawarkan dari satu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya tidak berwujud fisik dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
3. Jenis-Jenis Jasa
1. Jasa di bidang bisnis (business services), seperti konsultasi jasa-jasa keuangan
dan perbankan
2. Jasa di bidang perdagangan (distribution services), seperti jasa-jasa
perdagangan, eceran, grosir, jasa-jasa pemeliharaan dan perbaikan.
3. Jasa di bidang infrastruktur (infrastructure services), seperti jasa-jasa
komunikasi dan transportasi.
4. Jasa untuk kepentingan sosial dan pribadi (social and personal services), seperti
rumah sakit, restoran, dan salon kecantikan.
5. Jasa administrasi pemerintah (goverment services), seperti jasa-jasa pendidikan
dan pemerintahan(militer, polisi, pengadilan)