You are on page 1of 27

TUGAS MAKALAH BAB 4

JENIS FIBER OPTIC DAN JARINGAN FFTX

Disusun oleh kelompok 2, XI TKJ 1


INUL
HULDI
EKA WIRATAMA
FATIH FAUZI

SMK NEGERI 1 TELUK KERAMAT


JURUSAN TEKNOLOGI KOMPUTER DAN JARINGAN

TAHUN AJARAN 2021-2022


DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN .………………………………………….…………………… 1


A. Latar belakang …………………………………………………………………………..1

B. Rumusan masalah ……………………………………………………………………. 1

C. Tujuan ……………………………………………………………………………………… 1

BAB II : PEMBAHASAN

A. Standar kabel Fiber optic ………………………………….……………..

B. Komponen Jaringan FFTH ……………………………………………….

C. Sistem Pendukung Jaringan FFTH …………………………………..

D. Passive Optical Network (PON) ………………………..………………

E. Tipe Jaringan Akses Fiber ………………………………..……………….

F. Jenis Peralatan Penyambung FO ……………………………………

BAB III : PENUTUP, KESIMPULAN, SARAN


BAB I : PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Pada dasarnya kata komunikasi merupakan suatu kata yang dapat diartikan
sebagai cara untuk menyampaikan data atau informasi
Fiber Optic adalah salah satu media transmisi yang dapat menyalurkan
informasi dengan kapasitas besar dengan tingkat keandalan(performance) yang
tinggi. Pada teknologi serat optic (fiber optic) gelombaang pembawanya tidak
lagi gelombang electromagnet atau listrik akan tetapi menggunakan
sinar/cahaya
Fiber optic adalah satu jenis kabel yang terbuat dari bahan kaca atau sejenis
plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat
digunakan untuk mengirim sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser. Kabel ini berdiameter
ylebih kurang 120 mikrometer. Perkembangan teknologi kabel fiber optic
sampai saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari
20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga
kemampuan dalam mengirimkan data menjadi lebih banyak dan cepat
dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional seperti kabel UTP.

Serat optik (fiber optic) adalah suatu pemandu gelombang cahaya


(light wave guide) yang berupa suatu kabel tembus pandang
(transparant), yang mana pemampang dari kabel tersebut terdiri dari dua
bagian, yaitu : bagian tengah yang disebut “Core” dan bagian luar yang
disebut “Cladding”. Cladding pada serat optik membungkus atau
mengelilingi Core. Adapun bentuk pemampang
B. Rumusan Masalah
A. Apa Itu Fiber Optic
B. Bagaimana Struktur Fiber Optic
C. Bagaimana Fungsi Fiber Optic
D. Jenis-Jenis Kabel Fiber Optic
E. Keunggulan dan Kekurangan Fiber Optic
F. Komponen jaringan FFTH
G. Sistem Pendukung Jaringan FFTX
H. Passive Optical Network
I. Tipe Jaringan Akses Fiber
J. Jenis Penyambung Kabel FO

C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini
1. Untuk mengetahui secara jelas apa yang dimaksud dengan fiber optic
2. Untuk mengetahui aturan dan cara keja fiber optic
3. Untuk mengetahui komponen dari fiber optic
4. Untuk mengetahui system pendukung jaringan FFTH
BAB II : PEMBAHASAN
A.Pengertian Fiber Optic
Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta
berdiameter sebesar rambut manusia Dan dalam pengunaannya
beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang
dinamakan kabel optik dan digunakan untuk mengantarkan data digital
yang berupa sinar dalam jarak yang sangat jauh .
Fiber optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik
yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat
ke tempat lain. Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit keluar karena
indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara. Sumber
cahaya yang digunakan adalah laser karena laser mempunyai spektrum
yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi
sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi. Kabel fiber
optic tidak membawa sinyal elektrik, seperti kabel lainnya yang
menggunakan kabel tembaga. Sebagai gantinya, sinyal yang mewakili bit
tersebut diubah ke bentuk cahaya.
Kabel fiber optic terdiri dari dua tipe, yang dikenal sebagai single mode
dan multi mode. Kabel single mode dapat menjangkau jarak yang lebih
jauh dann hanya mengirim satu sinyal pada satu waktu. Kabel multimode
mengirim sinyal yang berbeda pada saat yang bersamaan, mengirim data
pada sudut refraksi yang berbeda.

B. Struktur Kabel Optic


1.Core(Inti)
-Terbuat dari bahan kuarsa yang sangat tinggi
-Merupakan bagian utama dari serat optic karena perambatan cahaya
terjadi pada bagian ini
-Memiliki diameter Singlemode 7μm - 10μm, untuk multimode 50μm.
ukuran core sangat memperngaruhi karakteristik serap optic -Fungsi
core sendiri adalah untuk menentukan cahaya merambat dari ujung
ke ujung lainnya
2.Cladding(Lapisan)
-Terbuat dari bahan kuarsa dengan indeks leboh kecil dari core
-Merupakan selubung dari core
-Hubungan indeks bias antara core dan cladding akan mempengaruhi
perambatan cahaya pada core (mempengaruhi besarnya sudut kritis)
-Cladding mempunyai ukuran 125 μm
-Fungsi cladding sendiri adalah sebagai cermin yakni memantulkan
cahaya agar dapat merambat ke ujung lainnya
3.Coating(jaket)
-Terbuat dari bahan plastic
-Berfungsi untuk melindungi serat optic dari kerusakan
-Coating mempunyai ukuran 250 μm
-Fungsi Coating sendiri adalah sebagai pelindung serta optic
C. Fungsi Fiber Optik
Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut konektivitas
atau networking yang terjamin kekuatannya agar tetap bisa mengikuti
arus tanpa hambatan sepele. Maka dari itulah fiber optik ini banyak
digunakan di perusahaan-perusahaan besar maupun instansi yang
membutuhkan akses network yang kuat, cepat, dan stabil untuk menjaga
kinerja perusahaan yang bergantung dengan struktur jaringan yang cepat
dan mampu diandalkan. Dalam perkembangannya sekarang ini, jaringan
dengan kabel fiber optik tidak hanya digunakan untuk jaringan menengah
ke atas tapi sudah mulai diterapkan untuk jaringan tingkat ke bawah
seperti rumah tangga.
Fungsi jaringan kabel fiber optik adalah untuk melindungi jaringan biasa
seperti LAN (Local Area Network), WAN (Wide Area Network), atau MAN.
Karena dibuat dari serat kaca dan dilindungi dengan lapisan kuat agar
tidak mudah rusak, kabel fiber optik sangat baik untuk menjaga stabilitas
jaringan di instansi atau perusahaan dengan gedung bertingkat, bahkan
sudah banyak digunakan sebagai kabel jaringan bawah laut yang
menjamin hubungan antara satu negara dengan negara lain .

D. Jenis-Jenis Kabel Serat Optik


Menurut jenisnya kabel serat optic dibedakan menjadi :

1. Single Mode Fiber


Pada single mode fiber,
index bias akan berubah
dengan segera pada
batas antara core dan cladding (step index). Bahannya terbuat dari
silica glass baik untuk cladding maupun corenya. Diameter core jauh lebih
kecil 10 mm) dibandingkan dengan diameter cladding, konstruksi demikian
dibuat

untuk mengurangi rugi-rugi transmisi akibat adanya fading. Single mode


fiber m, pada panjang gemsangat baik digunakan untuk menyalurkan
informasi jarak jauh karena di samping rugi-rugi transmisi yang kecil juga
mempunyai band frkuensi yang lebar. Misalnya untuk ukuran 10/125
lombang cahaya 1300 nm, redaman maksimumnya 0,4 – 0,5 dB/km dan
lebar band frekwensi minimum untuk 1 km sebesar 10 GHz.. Perambatan
cahaya dalam single mode fiber adalah sebagai berikut.
Single mode fiber dapat juga dibuat dengan index bias yang berubah
secara perlahanlahan (graded index).

2.Multimode Step Index Fiber


Serat optik ni pada dasarnya
mempunyai diameter core
yang besar (50 – 400 um)
dibandingkan dengan
diameter
cladding (125 – 500 um). Sama halnya dengan single mode fiber, pada
serat optik ini terjadi perubahan index bias dengan segera (step index)
pada batas antara core dan cladding. Diameter core yang besar (50 – 400
um) digunakan untuk menaikkan effisiensi coupling pada sumber cahaya
yang tidak koheren seperti LED.
Karakteristik penampilan serat optik ini sangat
bergantung pada macam
material/bahan yang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian,
penambahan prosentase bahan silicapada serat optik ini akan
meningkatkan penampilan (performance). Tetapi jenis serat optik ini tidak
populer karena meskipun kadar silicanya ditingkatkan, rugi-rugi dispersi
sewaktu transmit tetap besar, sehingga hanya baik digunakan untuk
menyalurkan data/informasi dengan kecepatan rendah dan jarak relatif
dekat. Perambatan gelombang padamultimode step index fiber

3. Multimode Graded index


Multimode graded index dibuat
dengan menggunakan bahan multi
component glass atau dapat juga
dengan silica glass baik untuk core
maupun claddingnya. Pada serat optik tipe ini, indeks bisa berubah secara
perlahan-lahan (graded index multimode) .
Indeks bias inti berubah mengecil perlahan mulai dari pusat core sampai
batas antara core dengancladding. Makin mengecilnya indeks bias ini
menyebabkan kecepatan rambat cahaya akan semakin tinggi dan akan
berakibat dispersi waktu antara berbagai mode cahaya yang merambat
akan berkurang dan pada akhirnya semua mode cahaya akan tiba pada
waktu yang bersamaan dipenerima (ujung serat optik). Diameter core
jenis serat optik ini lebih kecil dibandingkan dengan diameter core jenis
serat optic Multimode Step Index, yaitu 30 – 60 um untuk core dan 100 –
150 um untuk claddingnya.

E.Keunggulan dan Kekurangan Fiber Optic

Teknologi fiber optik juga digunakan pada jaringan komputer sebagai


penyalur data seperti kabel UTP. Walaupun ukurannya kecil, tetapi fiber
optik mampu menyalurkan data lebih cepat dibandingkan kabel lain pada
umumnya, dan dapat membawa data lebih banyak dengan jarak yang
sangat jauh dibandingkan kabel yang memanfaatkan sinyal listrik seperti
UTP.

Fiber optik banyak digunakan pada perusahaan besar atau pemerintahan


yang membutuhkan kemampuan transfer sangat cepat. Teknologi ini
banyak dipilih orang karena merupakan media pentransfer data paling
efektif, memiliki tingkat loss data dan gangguan yang rendah, dan
bandwith yang tinggi.

a.kelebihan fiber optic

• Fiber optik mampu menyalurkan data yang lebih banyak dengan


kecepatan yang tinggi, bahkan bisa mencapai Gbps, sehingga lebar pita
(bandwidth) menjadi lebih besar.
• Memiliki ukuran yang lebih kecil dan ringan daripada kabel lainnya,
sehingga dapat menghemat tempat.
• Memiliki gangguan yang sedikit, dikarenakan fiber optik tidak
terpengaruh oleh sinyal elektromagnetik dan radio karena tidak
menggunakan listrik melainkan menggunakan plastik dan cahaya.
• Lebih aman, karena serat optik tidak mudah terbakar dan tidak
mengalirkan listrik sedikitpun.
• Fiber optik dapat mengalirkan sinyal lebih jauh jika dibandingkan
dengan kabel yang menggunakan sinyal listrik pada umumya. Bahkan
fiber optik tidak memerlukan repeater (penguat sinyal), jika diperlukan
repeater, biasanya akan diletakkan di jarak yang jauh (sekitar 50-100
km).

b.kekurangan fiber optic

-optik, maka harus memanggil orang yang sudah berpengalaman dan


sudah ahli pada bidang tersebut.

-Harga relatif mahal jika dibandingkan dengan kabel jenis lainnya seperti
UTP yang memiliki harga yang terjangkau.
-Kabel fiber optik tidak bisa diletakkan di belokan yang sangat tajam, ini
dikarenakan fiber optik menggunakan cahaya sebagai penghantar sinyal,
jika kabel ditekuk maka cahaya akan bocor dan akan mengalir ke
tekukkan tersebut.

F.Sistem Pendukung Jaringan FFTH


Sistem FFTH atau Fiber to The Home,yaitu sebuah sambungan melalui
serat optic (fiber optic) yang dapat melewatkan tiga buah jenis data
berbeda secacara sekaligus, seperti data voice,IP TV,dan internet.Dalam
skema jaringan tersebut (Bab.3 subbab G, Gambar 3.19).
Ada empat jenis pembagian segmen dalam jaringan FFTH, yaitu sebagai
berikut.

1.Segmen 1 atau Segmen A

Segmen 1 atau segmen A merupakan segmen jaringan yang


mengoneksikan antara ODF dan ODC.
Penjelasan :

-perangkat odf ditempatkan pada sisi MDF sebagai ujung terminasi


pangkal kabel feeder yang terhubung dengan ODC di ujung lainnya

-ODC merupakan ujung terminasi kabel feeder

-kabel feeder berguna untuk mengkoneksikan ODF dengan ODC

-kabel pact cord berguna sebagai penghubung antara ODF ke OLT

-closure adalah tempat penampung kabel feeder, microduct, duct


cable,manhole, dan lainnya

2.Segmen 2 atau Segmen B


Segmen 2 atau segmen B merupakan segmen jaringan yang
menggambarkan koneksi antara ODC dan ODP

Penjelesan :
-untuk menghubungkan ODP dengan ODC, digunakan kabel distribusi
-kabel distribusi akan dikemas dalam HDPE atau microduct cable
-closure berguna untuk dudukan distribusi dan microduct

3.Segmen 3 atau Segmen C


Segmen 3 atau Segmen C bersungsi mengkoneksikan komponen ODP
dengan komponen OTP

Penjelasan :
-OTP merupakan ujung terminasi dari sisi terluar kabel drop
-ODP akan dihubungkan dengan OTP menggunakan kabel drop
-Dalam penempatannya kabel drop akan dikemas dan diproteksi dengan
duct atau micro duct memalui tiang besi

4. Segmen 4 atau Segmen D


Pada segmen ini komponen OTP akan terhubung dengan ONT(modem
rumah)
Penjelesan :
-Dari OTP akan dihubungkan dengan kabel drop menuju roset atau indoor
optical outlet
-Dari roset kemudian akan dikoneksikan ke ONT menggunakan patch card
-Namun biasanya, dari OTP akan langsung didistribusikan langsung ke ONT
atau GPON

Data teknis setiap kabel yang digunakan dalam infrastruktur jaringan


FFTH dapat dilihat dalam table berikut
G.

Sistem Pendukung Jaringan FFTX


Jaringan FFTX merupakan sebutan bagi jaringan lokasl yang telah
menerapkan teknologi fiber optic dengan dukungan dua komponen
utama yaitu perangkat aktif dengan perangkat pasif. Perangkat aktif
berada diarea lokasi sentral provider yang berperan memodulasi sinyal
digital menjadi sinyal cahaya dan sebaliknya. Tipe perangkat aktif juga
distet up dan dipasangkan dekat dengan area costumer dan memiliki
fungsi yang sama.Area penempatan perangkat aktif dari sentral provider
disekitar lokasi tinggal pelanggan dikenal dengan istilah TKO atau Titik
Konversi Optik sebagai konversi sinyal cahaya menjadi sinyal digital. Area
lokasi pengguna sambungan yang terdekat dengan TKO dikenal dengan
istilah DAF(Daerah Akses Fiber) seperti halnya dalam pembagian kategori
segmen yang dapat dikenali yaitu sebagai beriku :
1. Area jangkauan sentral
2. Area rumah kabel atau RK
3. Area cakupan titik pembagi atau TP
4. Area pelanggan
Untuk mengenali teknologi jaringan FFTX, harus dipahami dua jenis
standar, yaitu sebagai berikut
1. Standar Sistem Jaringan FFTX
Merupakan ketentuan utaman yang digunakan dalam layanan jaringan
FFTX yang lazim diimplementasikan dalam jaringan. Sistem ini meliputi
dua element penting, yaitu sebagai berikut :

a. AON atau Active Optical Network


AON adalah sisten yang memerlukan peralatan jaringan bertenaga

listrik
untuk mendistribusikan
sinyal. Contoh perangkat AON adalah
sakelar, switch dan router. Sinyal yang
diterima oleh perangkat akan diatur dan
ditransmisikan secara langsung ke penerima yang dimaksud

b. PON atau Passive Optical Network


PON adalah system dalam jaringan fiber optic yang mengandalkan
splitter untuk mendistribusikan
jaringan ke para pelanggan.
Peralatan jaringan bertenaga listrik
hanya diperlukan disumber sinyal
dan ujung penerima sinyal.
Penggunaan
perangkat pasif membuat biaya
untuk membangun PON lebih
murah dibandingkan dengan AON. Hal in dikarenakan setiap untaian serat
optic PON dapat melayani hingga 32 penguna. Namun, hal tersebut juga
membuat area penjangkauan PON lebih rendah karena batasan kekuatan
sinyal. Area jangkauan sinyal PON terbatas hingga 12 mil, sementara AON
dapat menjangkau hingga 60 mil
2. Standar Pendukung Jaringan FFTX
Ketentuan spesifikasi dan teknis komponen pendukung yang digunakan
untuk membangun system jaringan FFTX dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
sebagai berikut.

a. Jenis kabel optic single mode single fiber


Jenis ini merupakan tipe kabel distribusi yang biasanya digunakan
dalam pemasangan duct, microduct, HDPE yang berbentuk polongan
pipa, dan salam proses instalasi pemasangan kabel yang ditanam dalam
tanah atau disebut dengan direct buried. Jenis ini memiliki kapasitas lebih
kecil dibandingkan dengan jenis kabel feeder.
b. Jenis kabel optic single mode
Jenis ini digunakan dalam instalasi drop cable atau jalur penanggal dan
untuk instalasi indoor cable dalam area rumah pelanggan(FTTH).
c. Jenis kabel optic single mode loose tube
Jenis ini diterapkan pasa instalasi kabel feeder yang dapat
diimplementasikan pada pemasangan kabel diatas permukaan tanah atau
serial. Pemasangan kabel dalam tanah atau direct buried, dan jenis kabel
yang dimasukkan dalam pelindung berupa polongan pipa seperti HDPE,
microduct, dan duct

H. Passive Optical Network(PON)


PON atau passive optical network merupakan tipikal perangkat pasif
yang dirancang dalam jaringan optic unruk bekerja sama dengan splitter
atau pembagi sinyal agar dapat mendistribusikan koneksi jaringan ke para
pelanggan. PON secara prinsip mempunyai dua komponen penting
sebagai perangkat aktif, yaitu sebagai berikut

1. ONU atau Optical Network Unit atau dikenal dengan ONT(Optical


Network Terminal)
Perangkat ini bertindak sebagai penghubung ke jaringan fiber yang
ditempatkan pada wilayah terdekat dengan customer. ONU atau ONT
disediakan oleh internet service provider(ISP) sebagai titik penghubung
dengan CPE(Customer Premises Equipment), dengan menerapkan
protocol PON. Fungsi ONT hamppier sama dengan modem pada
umumnya, perbedaannya adalah modem biasa menerapkan teknologi
ADSL(asymmetric Digital Subscriber Line), yang menggunakan kabel
tembaga. Sedangkan ONT menggunakan GPON(Gigabit Passive Optical
Network) yang telah menggunakan kabel fiber optic
2. OLT atau Optical Line Termination yang ditempatkan pasa lokasi
sentral provider
Dengan memasang PON, kita dapat menerapkan fungsi koneksi point-
to -multipoint, yaitu sebuah PON yang dapat terhubung dengan banyak
pelanggan meskipun terletak pada lokasi yang berbeda melalui
konfigurasi
ONU atau ONT. Standar kecepatan PON yang menggunakan teknologi
ethernet berkecepatan 1Gbps atau 10 Gbps yang men support layanan
suara atau voice, internet, bahkan IP TV atau TV cable. Ketiga jenis
layanan yang mampu dibawa dalam sebuah saluran kabel optic yang
sama melalui PON dikenal sebagai triple play.

Dalam pengunaannya ada beberapa macam PON bergantung pada


besar kapasitasnya, antara lain sebagai berikut.
1. Berdasarkan kapasitas penggunaan perangkat ONU atau ONT
Pengertian dari jenis ini adalah menunjukkan informasi tentang
banyaknya channel yang mampu dilayani oleh ONU/ONT. Kapasitas
ONU/ONT terdiri atas ukuran 6, 10, 32, 96, dan 192 channel.
2. Berdasarkan kapasitas perangkat ODN atau Optical Distribution
Network
Besar kapasitas ODN yang dapat dimanfaatkan mulai dari ukuran 96
hingga 576 channel. Untuk mode one stage(1 x 32). Two stage(1 x 4) dan
untuk ODC dan two stage(1 x 8) untuk ODP akan memperoleh 768
channel dari 96 channel yang tersedia. Jumlah channel tersebut dapat
anda peroleh jika kabel feeder yang dipasang ke ODC menggunakan tipe
24 core yang dipisahkan oleh spilitter berukuran 1 x 4.
3. Berdasarkan kapasitas OLT atau Optical Line Termination
Kapasitas ini memberikan informasi tentang jumlah channel yang dapat
di handle oleh OLT. Perangkat ini mempunyai kapasitas frame 1:1.280(1
frame tersedia 1.280 channel) hingga ukuran 3 frame atau 3.840 channel

I. Tipe Jaringan Akses Fiber


Posisi TKO atau titik konversi optic yang menjadi pembatas antar
pelanggan melahirkan beberapa variasi tipe jaringan fiber itu sendiri,
yaitu sebagai berikut.

1. Fiber
To the

Building atau FFTB


FTTB merupakan tipe penempatan TKO di dalam Gedung pelanggan
berskala besar, seperti Gedung telekomunikasi , hotel, bandar udara,
rumah sakit, pelabuhan, Gedung pemerintah, dan lainnya. TKO biasanya
dialokasikan dalam ruangan khusu untuk menyimpan konfigurasi
pengabelan FO(telekomunikasi), yang biasanya diletakkan dilantai dasar
bangunan atau basement atau terdistribusi pada tingakatan Gedung

2. Fiber To The Zone atau FFTZ


Tipe FFTZ ini dapat dilihat dari letak TKO yang di setting di outdoor atau
di luar bangunan. Biasanya dapat anda lihat pada beberapa cabinet mirip
dengan lemasri besi(Telkom) yang terpasang di pinggir jalan. Jika pintu
cabinet dibuka akan terlihat susunan kabel FO yang menjadi sentral
koneksi fiber optic ke para pelanggan

3. Fiber To The Curb atau FFTC


FFTC adalah jika TKO diletakkan di luar ruangan atau Gedung(outdoor).
TKO jenis ini mirip dengan system FFTZ. Dengan susunan kabel FO yang
tersimpan dalam cabinet berupa leamri besi. Adapun jalur kabel terletak
di dalam tanah, di tiang penyangga, atau di manhole.

4. Fiber
To The

Tower atau FTTT


Ciri khusu tipe FTTT adalah perangkat TKO di setting berada diluar
ruangan, dekat dengan tower(yang biasanya digunakan provider jasa
telekomunikasi). TKO akan di tata dan disimpan rapi dalam shlter tower,
kemudian disambungkan dengan terminal equipment system perangkat
pemancar gelombang seluler, seperti GSM, CDMA, atau 4G menggunakan
kabel tembaga dengan jarak relative pendek

5. Fiber To The Home atau FFTH


Jenis ini menempatkan TKO pada sisi internal bangunan atau rumah
pelanggan. Tipe ini sering diterapkan pada pelanggan berskala kecil atau
individu. Dari TKO akan di teruskan menggunakan kabel tembaga ke
terminal pengguna sehingga FFTH dapat berperan sebagai pengganti
perangkat roset.

J. Jenis Peralatan Penyambung FO


Teknik penyambngan fiber optic berbeda dengan Teknik penyambungan
atuau crimping kabel UTP. Dikarenakan kabel fiber optic sangat sensitive.
Serat optic memiliki core dengan diameter seukuran rambu manusia,
lembut, dan halus sehingga cukup sulit dalam penanganannya, meskipun
demikian serat optic yang rata rata terbuat dari bahan kaca sangat andal
dalam menghantarkan sinar cahaya dengan jarak jauh. Sumber cahaya
yang digunakan dapat berupa sinar laser atau LED.

Berikut adalah daftar yang harus dipahami dan disediakan untuk


melakukan penyambungan fiber optic
1. Fusion Splicer
Fusion Splicer adalah Alat Penyambungan serat optik dengan
memanfaatkan panas untuk meleburkan kedua ujung kabel optik secara
bersamaan dengan waktu yg
sangat singkat. Menggunakan
sistem komputer yang canggih
dimana kedua ujung serat optik
akan di atur secara otomatis
angel kedua ujung seret
sehingga sejajar, kemudian batang
elektroda akan meleburkan kedua
ujung serat secara bersamaan
dengan waktu yang sangat singkat
sehingga kedua ujung dapat tersambungkan. Redaman yang dihasilkan
dari alat ini berkisar di bawah 0.03 db tergantung dari baik buruknya
pengupasan dan pemotongan kabel optik.

2. Stripper atau Miller


Miller Stripper adalah alat luar biasa yang direkomendasikan untuk
mengupas serat berlapis 250µm. Miller Stripper memiliki lubang bor laser
0,0055 "(0,14 mm), pegangan pegangan berbantalan plastik yang lembut,
dan rahang pengupasan yang sangat akurat, memastikan tindakan
pengupasan yang bersih dan mulus.

3. Cleaver

Cleaver adalah sebuah


alat atau perlengkapan
untuk membuat potongan
muka ujung fiber yang
hampir sempurna.
Sama seperti menggunakan
alat
pencungkil ketupat saat memotong kaca, roda (bilah) pisau pemotong
fiber
membuat potongan yang sangat kecil pada fiber terlebih dahulu,
kemudian
fiber ditekan pada potongan kecil untuk memaksanya putus pada sudut
90°
dan memperlihatkan a cermin seperti permukaan ujung fiber.
4. OPM atau Optical Power
Meter

Optical Power meter (OPM) adalah instrumen pengujian yang digunakan


untuk mengukur secara akurat kekuatan peralatan fiber optik atau kekuatan
sinyal optik yang melewati kabel fiber. Ini juga membantu dalam menentukan
kehilangan daya yang terjadi pada sinyal optik saat melewati media optik.
Pengukur daya optik terdiri dari sensor terkalibrasi yang mengukur rangkaian
amplifier dan tampilan. Sensor biasanya terdiri dari semikonduktor berbasis
silikon (Si), germanium (Ge) atau indium gallium arsenide (InGaAs). Unit
tampilan menunjukkan daya optik terukur dan panjang gelombang yang
sesuai
Yang sesuai sinyal optic

5. OTDR atau Optical Time-


Domain Reflectometer
OTDR adalah jenis alat yang berguna untuk mengevaluasi dan mengalisis
serat optic dengan beberapa fungsi sebagai berikut.
a. melakukan instalasi dan pemeliharaan link kabel FO
b. mengukur dan menganalisis link melalui ujung FO
c. menampilkan visualisasi redaman atau tingkat loss pada link FO dengan
perbandingan sumbu X dan sumbu Y

d. jenis informasi yang diperoleh dengan alat ini adalah besaran redaman FO,
tingkat data loss pada sambungan FO, data loss yang disebabkan konektor
link loss akibat gangguan(baik internal maupun eksternal

Beberapa kegunaan peralatan OTDR dalam instalasi dan pemeliharaan kabel


optic adalah sebagai berikut
a. menghitung Panjang jarak dari titik sat uke titik lain dalam serat optic
b. menghitung besar loss rate dalam satuan
dB/km antara dua titik link yang
diukur
c. mengidentifikasi dan menganalisis penyebab
terjadinya loss dalam serat
seperti pengaruh sambungan konektor,
tekukan, goresan, patah, dan
lainnnya
d. mengidentifikasi lokasi sambungan antarserat dan menghitung tingkat loss
datanya
e. mengukur besarnya daya yang hilang(loss) akibat gangguan
f. memberikan informasi secara visual

6. OLS atau Optical Light Source


OLS adalah alat yang secara
khusus disiciptakan untuk
menghasilkan pancaran sinar
laser atau inframerah. Dalam
pengoperasiannya OLS selalu
berpasangan dengan OPM, Panjang
gelombang terdiri dari 2 opsi yaitu
dengan Panjang 1.310 atau 1.550nm. OLS keluaran Wandel dan
Goltermann(WG) dengan tipe OLS-15 memiliki daya pancar -7 dBm atau
sekitar 0,19952623 mW

7. OFI atau Optical Fiber Identifier

Alat ini berguna untuk mendeteksi ada tidaknya sinyal cahaya yang
mengalir dalam kabel FO, alat ini juga untuk mengidentifikasi arah rambatan
sinyal dan mengukur kuat daya sinar yang dikirimkan dalam kabel

8. Senter Optik atau Visual Fault Locator


Alat mirip senter ini akan memancarkan sinar laser yang dapt digunakan
untuk menguji bahwa sinar laser yang dikirimkan dari ujung konektor kabel
FO tetap sampai dengan baik pada ujung konektor yang lain

You might also like