Professional Documents
Culture Documents
Just in Time (JIT)
Just in Time (JIT)
Terdapat empat konsep pokok yang harus dipenuhi dalam melaksanakan Just In
Time (JIT):
1. Produksi Just In Time (JIT), adalah memproduksi apa yang dibutuhkan hanya pada saat
dibutuhkan dan dalam jumlah yang diperlukan.
2. Autonomasi merupakan suatu unit pengendalian cacat secara otomatis yang tidak
memungkinkan unit cacat mengalir ke proses berikutnya.
3. Tenaga kerja fleksibel, maksudnya adalah mengubah-ubah jumlah pekerja sesuai
dengan fluktuasi permintaan.
4. Berpikir kreatif dan menampung saran-saran karyawan.
Jadi inti dari diciptakan JIT itu sendiri adalah untuk menghilangakan
pemborosan pemborosan yang terjadi di dalam sistem produksi di sebuah pabrik
sehingga pabrik itu sendiri dapat mengeluarkaan biaya biaya untuk sesuatu yang
tepat sasaran sehingga biaya produksi dapat menjadi efisien dan efektif sehingga
juga dapat membuat harga dari barang yang akan di jual kepada konsumen menjadi
lebih murah dan akan berdampak efektif terhadap penjualan. sedangkan dalam
pabrik yang mengunakan sistem konvensional hanya memproduksi barang yang
akan di jual saja tanpa memberlakukan perhitungan terlebih dahulu.
sekian paparan saya mengenai JIT dan perbedaan dengan sistem lainnya.
Ada beberapa alternatif dlm #backflush costing dgn penekanan yg berbeda pada
pentahapan
dlm trigger points nya, yaitu :
1. Trigger points, dgn pencatatan jurnal pembelian material, penyelesaian finished
goods,
dan penjualan produk jadi #backflush . Dengan metode 3 trigger points,
menggabungkan
pencatatan jurnal pembelian material dgn work in process dalam satu akun. Maka dlm 3
trigger points hanya akan ada 2 akun inventory yaitu : 1. Raw and In-process, 2.
Finished
goods
2. Trigger points, dgn pencatatan jurnal pembelian material dan penjualan produk jadi
dimana hanya akan ada 1 akun inventory yaitu Inventory control.
3. Trigger points, dgn pencatatan penyelesaian finished goods dan penjualan produk
jadi.
Jadi, dengan metode backflush costing membantu perusahaan dalam proses produksi
yang tepat waktu. Selain itu juga diterapkan oleh perusahaan manufaktur dgn tingkat
produksinya yg sangat cepat.
Perusahaan menggunakan backflush costing jika terdapat kondisi sebagai berikut :
a.Perusahaan menerapkan sistem Just In time
b. Manajemen ingin sistem akuntansi yang sederhana
c. Setiap produk ditentukan biaya standarya
d. Metode ini menghasilkan penentuan harga pokok produk yang kira-kira
menghasilkan informasi keuangan yang sama dengan penelusuran secara berurutan.
Akan tetapi, metode persediaan periodik membiarkan saldo awal dari akun
persediaan barang dagangan tidak berubah selama periode akuntansi. Penyesuaian di
akhir periode dibuat agar saldo akhirnya sama dengan hasil perhitungan fisik. Harga
Pokok penjualan, yang merupakan total aliran keluar dari barang dagangan untuk
periode akuntansi tersebut, dihitung dan dicatat hanya di akhir periode. Hali ini
dilakukan dengan menambhkan saldo awal biaya persediaan barang dagangan ke
total pembelian dan menguranginya dengan biaya persediaan barang akhir. Ayat
jurnal diginakan menyesuaikan akun persediaan barang dagangan ke saldo akhir
yang benar dan mencatat harga pokok penjualan untuk periode tersebut. Seperti tidak
dilakukannya akuntansi yang terinci atas persediaan barang dagangan pada metode
periodik, demikian pula tridak ada penelusuran terinci atas persediaan WIP yang
dilakukan oleh produsen yang menggunakan perhitungan biaya backflush-
keduanyan bergantung pada perhitungan di akhir periode dan penyesuaian atas akun
persediaan.