You are on page 1of 8

1.

Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi. Kurikulum harus
memuat capaian pembelajaran mengacu pada Permendikbud No. 3 Tahun 2020
tentangStandarNasionalPendidikanTinggi(SN-Dikti) dan deskripsi level8 (delapan)
KerangkaKualifikasiNasionalIndonesia(KKNI)sesuai PerpresNomor8Tahun2012,
dan yang terstruktur untuk tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya
visi keilmuan programstudi.

Kurikulum yang disajikan pada Program Studi S2 Manajemen Bencana


memungkinkan mahasiswa yang berasal dari berbagai disiplin ilmu untuk memilih
peminatan sesuai dengan latar belakang ilmu dan minat yang disesuaikan dengan
kebutuhan mahasiswa.Bidang peminatan disesuaikan dengan siklus bencana yaitu pra
bencana, tanggap darurat, serta paska bencana. Peminatan ini akan tergambar dari
mata kuliah pilihan serta topik dari tugas akhir.

1.1 Keunikan atau Keunggulan ProgramStudi

Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan wilayah yang


mempunyai keunikan dan keistimewaan yang khas di dunia. Dengan jumlah pulau
lebih dari 17.000 buah dan panjang garis pantai lebih dari 80.000 km merupakan
jumlah pulau terbesar dan garis pantai terpanjang di dunia. Dari segi keaneka ragaman
hayati menduduki peringkat ketiga setelah Brasilia dan Kolombia. Dari segi
kegunungapian merupakan lokasi gunung api yang paling aktif di dunia dan
merupakan pertemuan lempeng tektonik di dunia yang berpotensi menimbulkan
bencana letusan vulkanik, gempa, dan tsunami. Pada posisi yang demikian Indonesia
merupakan wilayah dengan predikat dilalui sabuk api atau ring of fire.

Penanggulangan Bencana, menjadi salah satu poin utama dalam perkembangan


infrastruktur di Indonesia. Sebagaimana diketahui, Indonesia adalah laboratorium besar
untuk melakukan kajian-kajian tentang bencana alam.Tidak hanya orang Indonesia,
terdapat banyak orang asing yang datang ke tempat ini untuk belajar.Sehingga sangat
potensial untuk dikembangkan dalam bidang ilmu pengetahuan dan wawasan
kemaritiman.Potensi bencana yang ada di Indonesia, berbanding lurus dengan
kebutuhan akan para pakar di bidang manajemen bencana. Wawasan tentang bencana
harus disampaikan di semua sekolah, kampus, dan berbagai kesempatan.

Dari predikat tersebut dalam sepuluh tahun terakhir ditandai dengan bencana gempa
dan tsunami Aceh (2004), gempa Yogyakarta (2006), Tasikmalaya (2009), Sumatra
Barat (2010), gempa dan tsunami Mentawai (2010), tanah longsor Wassior di Papua
Barat (2010) dan letusan Gunung Merapi Yogyakarta (2010) yang membawa korban
ratusan jiwa dan ratusan triliun rupiah dalam nilai ekonomi. Letusan Gunung Merapi
yang tak kunjung reda, makin mempertegas predikat NKRI sebagai negara sabuk api.
Cakupan yang sangat luas bagi penduduk yang terancam bencana, memerlukan usaha
terpadu dalam mengurangi risiko bencana. Secara substansi adalah usaha menciptakan
masyarakat yang sadar dan tanggap bencana dengan melalui pendidikan Pengurangan
Risiko Bencana (PRB). Oleh sebab itu, Program Studi Manajemen Bencana ini
dihadirkan untuk memberikan edukasi lebih dekat kepada pihak-pihka terkait serta
masyarakat mengenai bencana dan penanggulangannya. Selain itu keunggulan program
studi ini adalah selain memberikan pengetahuan teoritis juga dilengkapi dengan
simulasi di lapangan serta pelatihan pengembanagn sistem informasi dan teknologi
guna terwujudnya lulusan yang unggul dan intelektual.

SASARAN

1. Lulusan yang mempunyai kompetensi yang mampu menguasai dan menerapkan


konsep ilmu pengetahuan dan teknologi lintas bidang dalam kegiatan manajemen
bencana, sehingga nantinya menjadi rujukan bagi pengembangan bidang kinerja
profesional manajemen bencana serta memberikan kontribusi kepada
pembangunan yang mandiri sebagai upaya mewujudkan ketangguhan dan
kemandirian masyarakat. Spesifikasi capaiannya antara lain: a) Lama masa studi
yang dicapai mahasiswa maksimal 4 tahun; b) Indeks Prestasi Kumulatif lulusan
minimal 3,00; c) Lulusan atau mahasiswa memiliki pengalaman melakukan
penelitian, pengabdian masyarakat atau pernah bekerja (magang) di institusi atau
lembaga yang relevan dan mendukung peningkatan kompetensi
2. Dihasilkannya karya ilmiah di bidang kebencanaan dengan spesifikasi capaian
sebagai berikut: a) Memiliki jurnal manajemen bencana dan lingkungan yang
terbit secara berkala dan memiliki reputasi di tingkat nasional; b) Memiliki
kegiatan penelitian yang berkontribusi terhadap pengembangan keilmuan dan
dinamika kebencanaan sesuai ruang dan waktu serta kebijakannya; c) Menjadi
pusat kajian ilmu pengetahuan dan teknologi lintas bidang yang fokus pada kajian
manajemen bencana.
3. Menjadi wadah pengembangan masyarakat dalam mengelola bencana di era
global melalui program-program pengabdian kepada masyarakat yang dilandasi
jiwa bela negara. Spesifikasi capaiannya adalah sebagai berikut: a) Masyarakat
mendapat pelatihan peningkatan kapasitas dan pengetahuan dalam bidang
bencana; b) Masyarakat mudah untuk mengakses program pemberdayaan
masyarakat
4. Terbangunnya jaringan kerja antara Porgam Studi S2 Manajemen Bencana
dengan pasar kinerja profesional secara berkelanjutan untuk mewujudkan
kemandirian dan ketangguhan masyarakat: a) Meningkatkan jumlah kerjasama
dengan instansi baik pemerintah daerah, nasional, maupun organisasi nasional
dan internasional; b) Mempersiapkan penciptaan jaringan kerjasama dengan
alumni dalam rangka meningkatkan kerja sama sebagai sarana menguatkan akses
kerjasama dengan mitra diluar kampus

Seperti diketahui Bersama bahwa Universitas Hasanuddin sebagai salah satu Universitas besar di
Indonesia mempunyai Sumberdaya dosen dengan jumlah yang cukup dan kualitas yang baik. Hal
ini tercermin dari rasio dosen dan jumlah guru besar serta publikasi, paten maupun karya ilmiah
lain yang cukup banyak dihasilkan. Saat ini Unhas tercatatat sebagai universitas cluster unggul
oleh Badan Akreditasi Nasional PT dan juga sebagai universitas terbaik untuk kategori
sumberdaya manusia. Dosen pengajar dalam program studi ini berasal dari berbagai Fakultas
yang ada di Universitas Hasanuddin sehingga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
menimba ilmu dari berbagai macam disiplin yang berhubungan dengan kebencanaan. Dalam
setiap mata kuliah di setiap konsentrasi, tim pengajar akan dipimpin oleh paling tidak 1 guru
besar yang akan di dampingi oleh dosen bergelar doktor baik dari dalam maupun luar negeri. Hal
ini untuk menjamin mutu dan kualitas dari proses perkuliahan agar tetap seperti yang diharapkan.

Kondisi geologi, sosial dan budaya Indonesia Timur mempunyai keanekaragaman yang tinggi.
Keanekaragaman ini membuat Kawasan timur Indonesia sangat rentan terhadap bencana, baik itu
bencana alam maupun bencana non alam. Kita ketahui Bersama bahwa secara geologi, Pulau
Sulawesi terbentuk dari interaksi setidaknya 3 lempeng besar penyusun bumi. Lempeng ini
menyebabkan terjadi gempa bumi, tsunami, gunung api sampai dengan tanah longsor. Selain itu,
lokasi Pulau Sulawsi yang terletak tepat di garis ekuator menyebabkan sering terjadi bencana
klimatologis seperti banjir, kekeringan dan kebakaran hutan. Kondisi sosail budaya masyarakat
yang bervariasi menjadi daerah Sulawesi dan Indonesia Timur daerah yang sangat rawan
terhadap terjadinya konflik horizontal yang bisa berubah menjadi bencana non alam. Kondisi ini
menggambarkan bahwa Pulau Sulawesi dimana Universitas Hasanuddin berada, dan Indonesia
Timur menjadi wilayah yang sangat rawan terhadap terjadinya bencana. Hal ini menjadikan
keunggulan tersendiri bagi prodi ini karena mahasiswa dapat belajar secara langsung tentang
penanganan bencana alam maupun non alam, baik secara teori maupun praktek dilapangan.
Tentu saja kondisi ini tidak mudah untuk di dapatkan di tempat lain di Indonesia.

SASARAN

5. Lulusan yang mempunyai kompetensi yang mampu menguasai dan menerapkan


konsep ilmu pengetahuan dan teknologi lintas bidang dalam kegiatan manajemen
bencana, sehingga nantinya menjadi rujukan bagi pengembangan bidang kinerja
profesional manajemen bencana serta memberikan kontribusi kepada
pembangunan yang mandiri sebagai upaya mewujudkan ketangguhan dan
kemandirian masyarakat. Spesifikasi capaiannya antara lain: a) Lama masa studi
yang dicapai mahasiswa maksimal 4 tahun; b) Indeks Prestasi Kumulatif lulusan
minimal 3,00; c) Lulusan atau mahasiswa memiliki pengalaman melakukan
penelitian, pengabdian masyarakat atau pernah bekerja (magang) di institusi atau
lembaga yang relevan dan mendukung peningkatan kompetensi
6. Dihasilkannya karya ilmiah di bidang kebencanaan dengan spesifikasi capaian
sebagai berikut: a) Memiliki jurnal manajemen bencana dan lingkungan yang
terbit secara berkala dan memiliki reputasi di tingkat nasional; b) Memiliki
kegiatan penelitian yang berkontribusi terhadap pengembangan keilmuan dan
dinamika kebencanaan sesuai ruang dan waktu serta kebijakannya; c) Menjadi
pusat kajian ilmu pengetahuan dan teknologi lintas bidang yang fokus pada kajian
manajemen bencana.
7. Menjadi wadah pengembangan masyarakat dalam mengelola bencana di era
global melalui program-program pengabdian kepada masyarakat yang dilandasi
jiwa bela negara. Spesifikasi capaiannya adalah sebagai berikut: a) Masyarakat
mendapat pelatihan peningkatan kapasitas dan pengetahuan dalam bidang
bencana; b) Masyarakat mudah untuk mengakses program pemberdayaan
masyarakat
8. Terbangunnya jaringan kerja antara Porgam Studi S2 Manajemen Bencana
dengan pasar kinerja profesional secara berkelanjutan untuk mewujudkan
kemandirian dan ketangguhan masyarakat: a) Meningkatkan jumlah kerjasama
dengan instansi baik pemerintah daerah, nasional, LSM lokal, nasional, dan
internasional, maupun organisasi nasional dan internasional; b) Mempersiapkan
penciptaan jaringan kerjasama dengan alumni dalam rangka meningkatkan kerja
sama sebagai sarana menguatkan akses kerjasama dengan mitra diluar kampus

 KERJASAMA

1. Kerjasama dalam negeri: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),


Badan Penanggulangan Bencana Daerah; BIG (Badan Informasi Geospasial);
BMKG (Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika); Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan; Kementerian Dalam Negeri; Kementerian Sosial;
Kementerian PUPR, Kementerian ESDM; Pemerintah Daerah tingkat Propinsi
dan Kabupaten/Kota; institusi Pendidikan Tinggi.
2. Kerjasama dengan luar negeri: WHO, UNESCO, Leiden University, National
Taiwan University, Griffith University, Singhealth, Kyoto University, Kyushu
University, Ehime University

Program Studi S2 Manajemen Bencana diorientasikan untuk membekali lulusan agar


mampu memberikan bekal kemampuan dan keterampilan, memiliki kompetensi dan
performansi di bidang manajemen bencana dan dampaknya di bidang sosial dan
ekonomi serta ketahanan nasional. Berdasarkan PP No 19 Tahun 2005 standar
kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.

Kompetensi
Kompetensi lulusan Program Studi S2 Manajemen Bencana adalah sebagai berikut:
Kompetensi Umum
1. Mampu dan menguasai metodologi penelitian untuk memecahkan masalah bidang
kebencanaan
2. Menguasai teori-teori bencana, konsep siklus bencana, manajemen bencana dan
isu isu kebencanaan dalam skala nasional maupun internasional
3. Berwawasan nasional dan internasional terutama terkait dengan konsep
manajemen bencana
Kompetensi Utama
1. Mampu memahami karakteristik dasar multi bencana baik lokal, regional, maupun
global, dan dampaknya bagi pembangunan nasional,
2. Mampu mengevaluasi kerentanan dan kapasitas terhadap bencana yang meliputi
aspek-aspek lingkungan fisik, sosial, politik, budaya, ekonomi, legal, serta
kelembagaan,
3. Mampu mengelola penatalaksanaan bencana berbasis IPTEKS, meliputi
Pengurangan Resiko Bencana, Respon terhadap Bencana, dan Pemulihan Paska
Bencana, secara terintegratif demi kelangsungan pembangunan nasional
4. Mampu berpikir dan bertindak strategis dan operasional dalam Pengelolaan
Bencana, termasuk mengevaluasi risiko, merencanakan, melaksanakan tindakan-
tindakan pengurangan risiko bencana dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Kompetensi Khusus
1. Memiliki identitas nilai-nilai dasar sebagai Bangsa Indonesia yaitu Pancasila
2. Nasionalisme, mempunyai rasa memiliki sebagai Satu Bangsa, yaitu Indonesia

Integritas, memiliki kesetian kepada moral dan etika (level individu), dan kewaspadaan
merupakan tanggung jawab selaku anggota masyarakat (level nasional).

1.2 Profil Lulusan ProgramStudi.

No. Profil Lulusan


1. Peneliti dalam bidang kebencanaan di Kementerian/Lembaga Pemerintah dan
Lembaga riset baik tingkat pusat maupun di daerah
2. Pendidik atau tenaga pengajar (dosen) di Lembaga atau institusi pendidikan tinggi
(Universitas/ Institut/ Sekolah Tinggi/Akademi) maupun di semua level Pendidikan
dari tingkat dasar maupun menengah.
3. Lembaga Swadaya Masyarakat baik di tingkat nasional maupun internasional
4. Praktisi bidang kebencanaan baik di tingkat pusat maupun di daerah
5. Aparatur Madya yang bergerak dalam bidang terkait kebencanaan baik di tingkat
pusat maupun di daerah

1.3 CapaianPembelajaran
Tabel 1. Penyusunan Capaian Pembelajaran

No Capaian Pembelajaran (CP) Sumber Acuan


I. Aspek Sikap Lampiran Permendikbud
Mampu menginternalisasi nilai-nilai luhur yang Nomor 3 Tahun 2020
terkandung dalam pancasila tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
II. Aspek Pengetahuan Lampiran
II.1 Mampu dan menguasai metodologi Permendikbud Nomor
penelitian untuk memecahkan masalah dalam 3 Tahun 2020 tentang
bidang kebencanaan Standar Nasional
II.2 Menguasai teori-teori bencana, konsep Pendidikan Tinggi
siklus bencana, manajemen bencana dan isu isu
kebencanaan dalam skala nasional maupun
internasional
II.3 Berwawasan nasional dan internasional
terutama terkait dengan konsep pencegahan
dan penanggulangan bencana

III. Aspek Keterampilan Umum Lampiran Permendikbud


III.1 Mampu memahami karakteristik dasar Nomor 3 Tahun 2020
multi bencana baik lokal, regional, maupun tentang Standar Nasional
global, dan dampaknya bagi pembangunan Pendidikan Tinggi
nasional
III.2 Mampu mengevaluasi kerentanan dan
kapasitas terhadap bencana yang meliputi
aspek-aspek lingkungan fisik, sosial, politik,
budaya, ekonomi, legal, serta kelembagaan
III.3 Mampu mengelola penatalaksanaan
bencana berbasis IPTEKS, meliputi
Pengurangan Resiko Bencana, Respon terhadap
Bencana, dan Pemulihan Paska Bencana,
secara terintegratif demi kelangsungan
pembangunan nasional
III.4 Mampu berpikir dan bertindak strategis
dan operasional dalam Pengelolaan Bencana,
termasuk mengevaluasi risiko, merencanakan,
melaksanakan tindakan-tindakan pengurangan
risiko bencana dan kesiapsiagaan menghadapi
bencana
IV. Aspek Keterampilan Khusus Lampiran
IV.1 Mampu melakukan kajian sosial, ekonomi
dan kesehatan pasca bencana
IV.2 Mampu mengembangkan dan
menggunakan teknologi sistem informasi dan
big data untuk keperluan mitigasi bencana

PROFIL CALON LULUSAN PRODI YANG AKAN DIBENTUK, HAL INI HARUS
TERKAIT DENGAN KURIKULUM YANG DISAJIKAN, DAN HARUS SEGARIS
DENGAN STANDAR KOMPETENSI MAHASISWA
1.4 StrukturKurikulum

Bagian ini berisi susunan/daftar mata kuliah berdasarkan urutan mata kuliah
(MK) per semester dengan mengikuti format tabel berikut:

Bobot sks2
Semester Nama Mata Kuliah1 Teori Prakti RPS3
k
1 Aspek-aspek Kebumian & 3 0 √
I Lingkungan dalam Kajian
Kebencanaan
2 Filsafat Ilmu 2 0 √
3 Metode Penelitian dan Penulisan 2 0 √
4 Analisis Kebijakan, Manajemen, 3 0 √
Resiko dan Kelembagaan Bencana
5 Sistem Informasi Geografis dan 1 1 √
Perencanaan Penataan Ruang Berbasis
Kebencanaan
6 Inventarisasi Data Sumber Daya 2 0 √
Ekonomi – Pra Bencana (Pra)
7 Sistem Transportasi Dan Logistik 2 0 √
Tanggap Darurat – Tanggap Darurat
(TD)
8 Manajemen Pemulihan Infrastruktur & 2 0 √
Rehabilitasi – Pasca Bencana (Pa)
Total Semester I 14

1 Teknologi Mitigasi Bencana (Pra) 1 1 √


II 2 Teknologi Informasi dan Database 1 1 √
Kebencanaan (Pra)
3 Manajemen Komunikasi Dan Informasi 2 0 √
Tanggap Darurat (TD)
4 Manajemen Kesehatan Tanggap 2 0 √
Darurat (TD)
5 Pemberdayaan Masyarakat Pasca 1 1 √
Bencana – Pasca Bencana (Pa)
6 Trauma Healing & Manajemen 1 1 √
Kesehatan Pasca Bencana - Pasca
Bencana (Pa)
7 Seminar Proposal 2 0 √
Total Semester II 6
III & 1 Publikasi Internasional Terindeks 0 5 √
IV Scopus
2 Seminar Hasil 4 0 √
3 Ujian SIdang 9 0 √
Total Semester III & IV 18
Total sks 38
Keterangan:
Bobot sks untuk setiap mata kuliah yang terdiri atas Teori dan Praktik. Cara
penulisan misal untuk 3 sks maka yang diisikan pada kolom
Teoriadalah2danpadakolomPraktikdiisi1,atau0padakolomTeoridan 3 pada
kolom Praktik. Yang dimaksud Praktik disini adalah praktikum/ praktik
studio/praktik bengkel/praktik kerja lapangan/magang, dan/atau bentuk
lainnya sesuai SN Dikti;simbol √ pada mata kuliah yang dilengkapi
denganRPS.

You might also like