You are on page 1of 12

HANDOUT KIMIA

Mata kuliah kajian buku ajar kimia

RUMUS KIMIA, TATA NAMA, DAN PERSAMAAN


REAKSI

Oleh : Putri Ramadani

NPM : 2106103040067

Dosen pengampu : Habibati, S.Pd., M.SC

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Syiahkuala
A. RUMUS KIMIA
Rumus kimia didefinisikan sebagai rumus suatu zat yang
menggunakan lambang dan jumlah atom-atom unsur penyusun
senyawa. Dalam rumus kimia, bilangan yang menyatakan jumlah unsur
ditulis dalam bentuk indeks bawah (tikalas) setelah lambang unsurnya.
Sebagai contoh, rumus kimia gula pasir adalah C12H22O11, artinya gula
tersusun dari molekul-molekul gula di mana setiap molekulnya
dibentuk dari gabungan 12 atom karbon, 22 atom hydrogen, dan 11
atom oksigen. Rumus kimia dibedakan menjadi rumus molekul dan
rumus empiris.
1. Rumus Molekul
Rumus molekul menyatakan jenis dan jumlah sesungguhnya
dari atom-atom yang menyusun suatu molekul, yang menyatakan
dengan lambang-lambang unsurnya.

Contoh :

 Partikel penyusun air adalah molekul-molekul air, yang setiap


molekulnya tersusun dari 2 buah ataum hydrogen dan sebuah
atom oksigen, maka rumus molekulnya adalah H2O
 Gas nitrogen tersusun dari molekul-molekul nitrogen dan setiap
molekulnya terdiri dara 2 atom nitrogen, maka rumus
molekulnya adalah N2
2. Rumus Empiris
Rumus empiris menunjukkan jenis dan perbandingan paling
sederhana dari atom-atom penyusun suatu zat. Sebagai contoh,
Hidrogen Peroksida merupakan zat pemutih untuk tekstil mempunyai
rumus molekul H2O2 yang menunjukkan bahwa setiap molekulnya
tersusun dari 2 atom hidrogen dan 2 atom oksigen. Perbandingan
paling sederhana paling sederhana dari atom H : O = 1 : 1, maka rumus
empiris dari hidrogen peroksida adalah HO.
Rumus empiris suatu zat dapat identic dengan rumus
molekulnya, misalnya H2O, CCL4, HCL, dan lain-lain. Rumus
molekulnya dapat merupakan penggandaan dari rumus empiris dan
sebaliknya rumus empiris dapat diturunkan dari penyederhanaan rumus
molekulnya.
Senyawa ion hanya mempunyai rumus empiris dan tidak
mempunyai rumus molekul, sebab senyawa ion dibentuk dari ion-ion
positif dan ion negatif bukan dari molekul. Untuk menuliskan rumus
senyawa ion perlu di perhatikan hal-hal berikut :
 Ion positif (kation) ditulis terlebih dahulu, baru
kemudian diikuti oleh ion negative (anion).
 Jumlah molekul muatan positif dan negative harus
sama, dihitung dari angka subskrip dikalikan dengan
muatan. Misalnya ion Al3+ yang bergabung dengan ion
O2- akan mempunyai rumus empiris Al2O3.
 Angka subskrip merupakan angka terkecil, misalnya
gabungan dari ion Ca2+ dengan ion S2- tidak dituliskan
Ca2S2 tetapi CaS.
 Gabungan yang melibatkan ion poliatomik harus diberi
kurung, misalnya gabungan antara ion Mg2+ dengan ion
OH- dituliskan Mg(OH)2 bukan MgOH2.

Untuk memahami hal tersebut, perhatikan tabel rumus kimia


dari senyawa ion berikut.

Tabel 5.1 Rumus kimia dari beberapa senyawa ion

Anion/kation NO3- CO32- PO43-

K+ KNO3 K2CO3 K3PO4


2+
Mg Mg(NO3)2 MgCO3 Mg3(PO4)2
3+
Fe Fe(NO3)3 Fe2(CO3)3 FePO4

Tabel 5. 2 Arti rumus kimia

Rumus Artinya
kimia
S Atom belerang
8S Delapan atom belerang
S8 Satu molekul belerang (gabungan dari 8 atom
belerang)
MgSO4 Satu satuan rumus kimia garam inggris
MgSO45H2O Satu satuan Kristal garam inggris yang mengikat 5
molekul air
2MgSO4 Dua satuan rumus kimia yang mengikat garam inggris
Latihan 5.1
1. Tuliskan rumus molekul dari :

a. Molekul unsur yang terdiri dari dua atom O


b. Molekul senyawa yang terdiri dari 2 atom C dan 6 atom H

2. Tuliskan rumus empiris dari senyawa-senyawa berikut :

a. C2H4
b. P4O10
c. Al2Br6

3. Lengkapi tabel berikut :

Anion/kation NO3- SO42- PO43-


Na+ …. …. ….
Fe2+ …. …. Fe3(PO4)2
Al3+ …. Al2(SO4)3 ….

B. Tata Nama Senyawa


Senyawa diberi nama dengan aturan-aturan tertentu, selain itu
suatu senyawa kadang-kadang diberi senyawa khusus, misalnya urea,
glukosa, dan lain sebagainya. Nama suatu senyawa kimia berkaitan
dengan dengan rumus kimia tersebut, misalnhya :
 NaCl : natrium klorida (garam dapur)
 CaCl : kalsium klorida
 CO2 : karbon dioksida (gas asam orang)

Nama senyawa yang berda di dalam kurung bukanlah nama kimia,


tetapi nama kimersial. Pada bagian ini akan dibahas tata nama senyawa
ion dan kovalen binner yang termasuk senyawa anorganik, serta tata
nama senyawa organik sederhana.

1. Tata Nama Senyawa Ion

Nama senyawa ion merupakan gabungan dari nama ion positif


(disebut terlebih dahulu) baru di ikuti dengan ion negatifnya.
a. Nama ion positif (kation)
Ion positif umumnya terbentuk dari logam yang melepaskan
elektronnya. Misalnya, Na+,Fe2+,Fe3+, dan lain sebagainya. Ada ion
positif yang merupakan atom non-logam, H+, dan NH4+. Nama-nama
ion positif diambil dari nama logamnya dan kadang-kadang disertai
dengan muatannya, terutama untuk logam yang dapat membentuk
lebih dari satu ion positif.

Tabel 5.3 Daftar nama ion positif (kation)

Kation bermuatan +1 Kation bermuatan +2 Kation bermuatan +1 dan


+4

Rumus Nama Rumus Nama Rumus Nama

H+ Asam Mg2+ Magnesium Fe3+ Besi (III)

NH4+ Anonium Ca2+ Kalsium Cr3+ Krom (III)

Na+ Natrium Ba2+ Barium Al3+ Alumunium

K+ Kalium Fe2+ Besi (II) Co3+ Kobalt (III)

Ag+ Perak Cu2+ Tembaga (II) Ni3+ Nikel (III)

Li+ litium Zn2+ Seng Sn4+ Timah (IV)

Pb2+ Timbal (II) Pb4+ Timbal (IV)

Sn2+ Timah (II)

Sr2+ stronsium

b. Nama ion negatif (anion)


Ion negative dapat terbentuk dari sebuah atom (monoatomik)
atau beberapa atom (poliatomik). Untuk ion negatif monoatomic,maka
namanya disebut seperti nama unsurnyadan ditambahi dengan akhiran
–ida.
Tabel 5.4 Daftar anion monoatomic

Rumus kimia Nama unsur Nama anion


anion
F- Fluorin Fluorida
Cl- Klorin Klorida
Br- Bromin Bromida
O2- Oksigen Oksida
S2- Sulfur Sulfida
N3- Nitrogen Nitrida

Nama ion negative poliatomik mengikuti pola tertentu. Untuk ion


poliatomik yang mengandung oksigen (ion oksi) diberi nama dari atom
non-oksigen dan diberi akhiran dengan –at atau –it. Selain itu,
beberapa ion oksi ada yang ditambahi awalan per- atau hipo-.

Tabel 5.5 Daftar anion poliatomik

Rumus kimia atom Nama atom non- Nama anion


oksigen
SO42- Sulfur Sulfat
SO32- Sulfur Sulfit
ClO- Klorin Hipoklorit
ClO2- Klorin Klorit
ClO3- Klorin Klorat
ClO4- Klorin Perklorat

3. Tata Nama Senyawa Kovalen Binner


Senyawa kovalen binner ada senyawa yang terbentuk dari dua unsur
yang berbeda. Senyawa binner tidak selalu berupa molekul diatomik.
Cl2 Bukan senyawa binner, tetapi merupakan molekul diatomik
BrCl Merupakan senyawa binner karena dibentuk dari 2 unsur
berbeda, yaitu Br dan Cl, dan termasuk molekul diatomik.
H2O Merupakan senyawa binner yang terbentuk dari 2 unsur
berbeda, yaitu H dan O, tetapi bukan molekul diatomik,
karena tersusun dari 3 atom (triatomik).
NO2 Merupakan senyawa binner karena terbentuk dari 2 unsur
berbeda, yaitu N dan O tetapi bukan molekul diatomik.
CH3Cl Bukan senyawa binner dan juga bukan molekul diatomik.
Tata nama senyawa kovalen binner mengikuti aturan sebagai berikut :
 Atom di depan disebut sesuai dengan nama unsurnya, diikuti
dengan nama unsur berikutnya, dan diberi akhiran –ida.
 Jumlah atom (angka subskrip) disebut sebagai awalan dengan
menggunakan angka lain.

Angka Sebutan Tabel 5.7 Contoh penamaan senyawa kovalen biner


1 Mono
2 Di Rumus kimia Nama Nama lain
3 Tri SO2 Belerang dioksida Sulfur dioksida
4 Tetra CS2 Karbon disulfida -
5 Penta N2O4 Dinitrogen Nitrogen
6 Heksa teroksida tetroksida
7 Hepta P2O5 Difosfor Fosfor pentoksida
8 Okta pentoksida
9 Nona CO Karbon -
10 Deka monoksida
CO2 Karbon dioksida -
SiCl4 Silikon -
tetraklorida
4. Tata Nama Senyawa Organik
Jumlah senyawa organic jauh lebih banyak dari pada senyawa
anorganik. Oleh karena itu, tata namanya lebih kompleks.

Tabel 5.8 Contoh penamaan senyawa organik sederhana


Rumus kimia Nama senyawa Rumus kimia Nama senyawa
CH4 Metana CH3Cl Klorometana
C2H4 Etana HCOOH Asam metanoat
C3H4 Propuna CH3COOH Asam etanoat
CH3OH Methanol C6H5OH Hidroksibenzena
C2H5OH Etanol C2H5NO2 Nitrobenzene

Latihan 5.2
1. Lengkapi tabel berikut :

Rumus kation Nama kation


Ca2+ ….
…. Magnesium
K+ ….
…. Besi (III)
Al3+ ….
2. Sebutkan nama dari senyawa berikut :

a. MgS
b. NH4OH
c. P2O5

C. Persamaan Reaksi
Pada reaksi kimia, zat-zat yang mengalami perubahan disebut zat
pereaksi atau reaktan, sedangkan zat-zat hasil perubahan disebut hasil
reaksi atau produk. Persamaan reaksi menggambarkan rumus kimia
zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi yang dibatasi dengan tanda
panah, serta menunjukkan wujud zat yang terlihat dalam reaksi.
wujud zat dalam persamaan reaksi kimia, yaitu:
Solid (s) : zat padat
Liquid (l) : zat cair
Aqueous (aq) : larutan dalam air
Gas (g)
Contoh :
Arang atau karbon jika dibakar sempurna dengan oksigen akan
menghasilkan gas karbon dioksida.
Rumus kimia karbon adalah C dan wujudnya padat, rumus kimia gas
oksigen O2, persamaan reaksi dari pernyataan tersebut dituliskan
sebagai :
C(S) + O2(g) ----> CO2(g)
1. Persamaan Reaksi Sederhana
Menurut teori atom Dalton, atom-atom yang terjadi saat reaksi kimia
tidak akan pernah hilang, namun hal tersebut hanya merubh
susunannya. Artinya, penulisan reaksi kimia ini tidak boleh
menambahkan atau mengurangkan atom. Untuk menuliskan persamaan
reaksi yang benar (setara), maka harus di perhatikan hal-hal berikut :
 Penulisan rumus kimia zat-zat pereaksi dan hasil reaksi harus
benar.
 Jumlah atom-atom sebelum reaksi harus sama dengan jumlah
atom setelah reaksi.
 Wujud zat-zat yang terlibat reaksi harus dinyatakan di dalam
tanda kurung setelah rumus kimia.

Contoh :

1. Mg(s) + HCl(aq) ---> MgCl2(aq) + H2(g) ………(salah, belum setara)


2. Mg(s) + 2HCl(aq) ----> MgCl2(aq) + H2(g)……..(benar, sudah
setara)

Untuk membuat persamaan reaksi menjadi setara diperbolehkan


mengubah jumlah satuan rumus kimia (jumlah molekul atau satuan
rumus), tetapi tidak diperbolehkan mengubah rumus kimia zat-zat yang
terlihat dalam persamaan reaksi.

Contoh :
Persamaan belum setara : H2(g) + O2(g) ---> H2O(l)
Penyetaraan
Perubahan yang dilakukan Keterangan
Salah, karena mengubah rumus
H2(g) + O(g) ---> H2O(l) kimia molekul oksigen (O2)
menjadi atom oksigen (O).
Salah, karena mengubah rumus
H2(g) + O2(g) ---> H2O2(l) kimia air (H2O) menjadi rumus
kimia hidrogen peroksida (H2O2)
Dapat dibenarkan, koefisien O2
H2(g) + ½ O2(g) ---> H2O(l) dapat dibulatkan dengan
mengalikan 2 untuk semua zat.
Benar dan lebih baik karena tidak
2H2(g) + O2(g) ---> 2H2O(l)
ada pecahan. Reaksi sudah setara.

2. Menyederhanakan Reaksi Kompleks


Reaksi kimia ada yang hanya melibatkan satu zat dan juga
melibatkan beberapa zat yang dapat membentuk beberapa zat yang lain,
akan tetapi persamaan reaksi yang melibatkan beberapa zat ini sulit
untuk disetarakan secara langsung. Oleh karena itu digunakan cara
perhitungan persamaan matematika sebagai berikut :

Persamaaan belum setara : NH3(g) + O2(g) ---> NO2(g) + H2O(g)

Langkah 1 : Anggaplah NH3 mempnyai koefisien 1, sedangkan yang


lain dimisalkan dengan huruf.
Langkah 2 : Berdasarkan langkah 1, hitunglah jumlah masing-masing
atom sebelum reaksi (kiri anak panah) dan sesudah reaksi (kanan anak
panah)

Atom Jumlah sebelum reaksi Jumlah sesudah reaksi


(kiri) (kanan)
N 1 b
H 3 2c
O 2a 2b+c
Langkah 3 : Berdasarkan teori Dalton bahwa dalam reaksi kimia tidak
ada atom yang hilang, maka jumlah atom-atom di sebelah kiri harus
sama dengan jumlah atom disebelah kanan sehingga diperoleh
persamaan matematika sebagai berikut.
Berdasarkan atom Persamaan matematika
N 1=b
H 3 = 2c
O 2a = 2b + c
Langkah 4 : Selesaikan persamaan matematika tersebut dengan cara
subtitusi
Nilai b = 1
Dari persamaan 3 = 2c,diperoleh c = 3/2 atau c = 1 ½
Berdasarkan nilai b = 1 dan c = 3/2, maka dapat dicari nilai a dari
persamaan :
2a = 2b + c
2a = (2 x 1) + 1 ½
2a = 3 ½ atau 2a = 7/2
Maka a = 7/2 : 2 atau a = 7/4
Langkah 5 : Memasukkan koefisien tersebut kedalam persamaan
reaksi
NH3(g) + O2(g) ---> NO2(g) + 3/2 H2O(g)
Langkah 6 : Sempurnakan dengan mengalihakan 4 agar tidak ada
bilangan pecahan.
4NH3(g) + 7O2(g) ---> 4NO2(g) + 6H2O(g)
Langkah 7 : Hitunglah apakah jumlah masing-masing atom di sebelah
kiri sama dengan di sebelah kanan anak panah.
Atom Jumlah sebelum Jumlah sesudah
reaksi reaksi
N 4 4
H 4x3 6x2
O 7 x2 (4 x 2) + (6 x 1)

Latihan 5.3
1. Setarakan persamaan reaksi berikut ini :
a. NaOH(aq) + H2SO4(aq) ---> Na2SO4(aq) + H2O(l)
b. N2(g) + H2(g) ---> NH3(g)
c. Fe2O3(s) + CO(g) ---> Fe(s) + CO2(g)
2. Tuliskan persamaan reaksi dari :
a. Logam besi direaksikan dengan larutan asam sulfat
menghasilkan besi (III) sulfat dan gas hidrogen
b. Kalsium karbonat padat direaksikan dengan larutan asam
klorida menghasilkan larutan kalsium klorida, air dan gas
karbon dioksida.
Daftar pustaka
Sudarmo, u Unggul. Buku kimia untuk SAM/MA kelas X kelompok peminatan
matematika dan ilmu pengetahuan alam. jakarta: Erlangga, 20013.

Wentoni, Haris A; Kurniawati, Dini; Juniastrei, Meta. Buku guru kimia untuk
SMA/MA kelas X kelompok matrmatika dan ilmu-ilmu alam. Bandung:
Yrama Widya, 2016.

You might also like