You are on page 1of 7

Apa itu Vulkanisme?

Apa sih vulkanisme itu? Vulkanisme adalah segala peristiwa yang berhubungan dengan
magma yang keluar menuju permukaan bumi melalui rekahan dalam kerak bumi. Magma
ini bentuknya cair dan berpijar. Magma bergerak naik ke permukaan bumi melalui diatrema,
yaitu saluran yang mirip pipa. Jika sudah sampai di permukaan bumi, magma berubah
nama, lho! Hayo tebak, namanya jadi apa? Yap, betul banget, namanya berubah menjadi lava.

Nah, jadi, faktor utama pada gejala vulkanisme ini adalah magma ya, gais. Karena aktivitas
magma itu beragam, maka dapat menimbulkan gejala vulkanik yang beragam juga loh, seperti
tipe erupsinya, bentuk gunung api, dan aktivitasnya.

Gejala Vulkanisme

Peristiwa vulkanisme memiliki gejala yang dapat diamati loh gais, yakni gejala sebelum
terjadinya vulkanisme (pravulkanisme) dan gejala sesudah terjadinya vulkanisme
(pascavulkanisme).

1. Gejala pravulkanisme

Gejala pravulkanisme atau ciri-ciri dari gunung api yang akan meletus antara lain adalah:

 Sering terjadi gempa


 Banyak sumber air mengering
 Peningkatan temperatur di sekitar kawah
 Terdengar gemuruh dari dalam gunung
 Hewan-hewan dari puncak gunung turun ke lereng gunung

2. Gejala pascavulkanisme

Sedangkan untuk gejala pascavulkanisme yang muncul setelah gunung api selesai meletus


adalah:

 Munculnya sumber air panas atau geiser


 Munculnya sumber gas atau ekshalasi seperti belerang
 Munculnya sumber air yang mengandung mineral seperti belerang atau sulfur

Nah, karena kamu sekarang udah tau apa itu vulkanisme dan gejala-gejalanya, sekarang aku mau
bahas tentang erupsi gunung api ya!

 
Erupsi Gunung Api

Kamu pasti udah pernah denger kan tentang erupsi? Erupsi adalah proses keluarnya magma
dari perut bumi. Dengan kata lain, erupsi itu terjadi ketika suatu gunung api meletus. Erupsi
atau letusan gunung api berdasarkan kekuatannya ada 2 macam ya gais, yaitu yang berupa
ledakan (eksplosif) dan berupa lelehan (efusif).

Erupsi eksplosif adalah erupsi dengan tekanan yang sangat kuat, hingga menghasilkan
letusan yang besar atau ledakan. Ini karena magma di bawah gunung memiliki kandungan gas
yang sangat tinggi, sehingga memiliki tekanan yang tinggi dan menghasilkan ledakan besar yang
biasanya hanya satu kali. 

Nah, kalo erupsi efusif adalah erupsi dengan tekanan yang kecil, sehingga hanya berupa
lelehan yang berangsur keluar. Ini terjadi karena magma di dalamnya bersifat basa dan
memiliki kandungan gas yang sedikit ya gais. Jadi biasanya erupsi tipe ini tidak menghasilkan
ledakan yang dahsyat.

Nah karena dua tipe erupsi ini, gunung-gunung api yang tersebar di bumi memiliki bentuk yang
berbeda loh gais. Secara umum, ada 3 jenis gunung api yang perlu kamu ketahui, yaitu gunung
api perisai, maar, dan strato.

Bentuk Gunung Api

1. Gunung Api Maar

Gunung api ini terbentuk karena terjadinya erupsi eksplosif, sehingga meninggalkan kawah yang
cukup besar. Contoh gunung api di Indonesia dengan bentuk ini adalah Gunung Lamongan dan
Gunung Dieng.
2. Gunung Api Perisai

Sesuai namanya, gunung api perisai adalah gunung yang bentuknya relatif datar. Gunung ini
hanya terbentuk karena erupsi efusif. Karena magma yang keluar sangat cair, gunung ini
memiliki lereng yang sangat landai dan dasar yang relatif luas. Gunung api tipe ini tidak
ditemukan di Indonesia ya gais, melainkan di negara lain. Contohnya seperti Gunung Mauna Loa
dan Gunung Kilauea di Hawaii.
3. Gunung Api Kerucut

Gunung api kerucut atau biasa juga disebut strato merupakan bentuk gunung api yang paling
umum di Indonesia. Gunung ini terbentuk karena erupsi campuran antara eksplosif dan efusif.
Tumpukan magma yang bergantian dari letusan (eksplosif) dan lelehan (efusif) mengendap
semakin tinggi seiring perjalanan waktu. Inilah yang menyebabkan dinding kawah dari gunung
jenis ini memiliki batuan beku yang berlapis-lapis. Beberapa gunung api di Indonesia dengan
bentuk ini antara lain adalah Gunung Kerinci, Gunung, Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung
Pangrango. Gunung Semeru dan Gunung Raung yang sebelumnya aku bahas juga masuk pada
kategori ini ya gais.
Status Aktivitas Gunung Api

Nah kalo sekarang udah tau beberapa bentuk dari gunung api, pasti kamu penasaran juga kan
sama aktivitas gunung api? Di awal tadi aku udah bahas tentang Gunung Semeru yang diberi
status “waspada”. Nah sekarang aku mau kasih tau lebih detailnya nih tentang status yang
diberikan pada gunung aktif Indonesia.

Berdasarkan Permen ESDM No. 15 Tahun 2011, tingkat aktivitas gunung api di Indonesia dibagi
menjadi 4 level atau tingkatan loh gais. Keempat level itu dari paling rendah ke paling tinggi
adalah Level I (Normal), Level II (Waspada), Level III (Siaga), dan Level IV (Awas). Kamu bisa
cermati lagi lebih dalam melalui gambar di bawah ya:

You might also like