You are on page 1of 16

PELUANG KEMITRAAN DINAS PENDIDIKAN

UNTUK MENINGKATKAN
LAYANAN KUALITAS
PENDIDIKAN
ATIS TARDIANA – SEKDIS DINAS PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG
DINAS PENDIDIKAN

 Masih ada kesenjangan Layanan kualitas pendidikan


ditingkat SD dan SMP di Kab. Bogor, disebabkan RKAS
yang belum sesuai dengan kebutuhan pendidikan setiap
peserta didik
 Kemampuan kepala sekolah dalam menggali peluang
dari ekosistem sekolah yang belum maksimal
 Belum semuanya sekolah terbangun TRUST yang baik
antar ekosistem sekolah
 Rasa kuatir akan risiko kesalahan dalam pemanfaatan
dana sumbangan dari masyarakat

2
JUMLAH LEMBAGA PENDIDIKAN 2018/2019
No JENJANG NEGERI SWASTA JUMLAH DINAS PENDIDIKAN

1 SD 1.543 280 1.823


2 SMP 88 586 674
3 SMA 45 140 185
4 SMK 11 349 360
1.687 1.355 3.042

5 MI 2 638 640
6 MTS 4 327 331
7 MA 5 100 105
11 1.065 1.076

TOTAL 1.698 2.420 4.118

JUMLAH ANAK DIDIK : 1.162.753 SISWA


KUALIITAS DINAS PENDIDIKAN
PENDIDIKAN

GAP yang perlu didukung dengan mengoptimalkan


peluang “KEMITRAAN” di ekosistem pendidikan
RKAS

Sumber Dana
 Pemerintah
 Orang Tua/Wali
 Perusahaan
 Dll
MANFAAT KEMITRAAN
Kemampuan Kepala sekolah yang
DINAS PENDIDIKAN
baik dalam membangun kemitraan
dengan ekosistem sekolah akan
bermanfaat untuk meningkatkan
kualitas layanan pendidikan sekolah
dalam KBM

UP
DOWN

Kemampuan Kepala sekolah yang kurang


dalam membangun kemitraan dengan
ekosistem sekolah akan berdampak
dalam upaya meningkatkan kualitas
layanan pendidikan sekolah dalam KBM
BERIMAN
(BERSIH, INDAH DAN NYAMAN)

DENGAN KEMITRAAN
Dalam Membangun Ekosistem Pendidikan Yang Menumbuhkan
Karakter Dan Budaya Prestasi Peserta Didik.
KEMITRAAN PENDIDIKAN
Kemitraan Pendidikan adalah kerjasama antara satuan pendidikan,
keluarga, dan masyarakat yang berlandaskan pada asas gotong
royong, kesamaan kedudukan, saling percaya, saling menghormati, dan
kesediaan untuk berkorban dalam membangun ekosistem pendidikan
yang menumbuhkan karakter dan budaya prestasi peserta didik.
Tujuan program kemitraan satuan pendidikan dengan keluarga dan
masyarakat :
• Menguatkan jalinan kemitraan antara sekolah, keluarga, dan
KEMITRAAN masyarakat dalam mendukung lingkungan belajar yang dapat
mengembangkan potensi anak secara utuh.
• Meningatkan keterlibatan orang tua/ wali dalam mendukung
ORANG TUA/WALI keberhasilan pendidikan anak di rumah dan di sekolah; dan
• Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mendukung program
pendidikan di sekolah dan di masyarakat.
DASAR HUKUM KEMITRAAN

01 02 03 04 05 06

Undang-Undang Undang-Undang Peraturan Pemerintah Peraturan Presiden Peraturan Menteri Peraturan Menteri
Republik Indonesia Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor Republik Indonesia Pendidikan dan Pendidikan dan
Nomor 20 Tahun Nomor 23 Tahun 66 Tahun 2010 tentang Nomor 14 Tahun Kebudayaan Kebudayaan
2003 tentang 2014 tentang perubahan atas Peraturan 2015 tentang Republik Indonesia Republik Indonesia
Sistem Pendidikan Pembagaian Urusan Pemerintah Nomor 17 Kementerian Nomor 6 Tahun Nomor 75Tahun
Nasional. Pendidikan antara Tahun 2010 tentang Pendidikan dan 2019, tentang 2016 tentang
Pemerintah Pusat Pengelolaan dan Kebudayaan. struktur organisasi Komite Sekolah
dengan Daerah. Penyelenggaraan satuan pendidikan
Pendidikan.
1 2
Kesamaan Hak, Semangat Gotong
Kesejajaran, dan Royong dan
Saling Menghargai Kebersamaan.

PRINSIP
KEMITRAAN
3 4
Saling Asah, Asih, Saling Melengkapi
dan Asuh dan Memperkuat
PELAKU KEMITRAAN
Pelaku Kemitraan dalam dunia pendidikan meliputi :
1. Sekolah
• Kepala sekolah
• Wali Kelas
• Komite
2. Orang tua/wali
3. Masyarakat
FUNGSI PELAKU KEMITRAAN

NO RUANG LINGKUP FINGSI

1. KELUARGA  Sebagai pusat pendidikan utama dan pertama bagi anak.


 Sebagai fungsi proteksi ekonomi, sekaligus memberi ruang berekpresi dan berkreasi.
2. SEKOLAH  melayani kebutuhan anak didik khususnya yang termargin dalam pendidikan
 peduli keadaan anak sebelum dan sesudah belajar
 peduli kesehatan, gizi, dan membantu belajar hidup sehat.
 menghargai hak-hak anak dan kesetaraan gender.
 sebagai motivator, fasilitator sekaligus sahabat bagi anak.
3. MASYARAKAT  Sebagai komunitas dan tempat pendidikan setelah keluarga
 Menjalin kerjasama dengan sekolah. sebagai penerima output sekolah.

Masih perlu ditambahkan


STRATEGI KEMITRAAN
Sratategi pelaksanaan kemitraan adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan program kemitraan
 Analisis Kebutuhan
 Penyusunan Rencana Aksi Program Kemitraan
2. Pengorganisasian program kemitraan
 Paguyuban Orang Tua/ Wali Kelas di Tingkat kelas
 Membentuk Jaringan Komunikasi dan Informasi
3. Pelaksanaan program kemitraan
 Pengembangan Kapasitas warga Sekolah
 Pertemuan Wali Kelas dengan Orang Tua/ Wali
 Kelas Orang Tua/Wali
 Pelibatan Orang Tua/Wali Sebagai Motivator/ Inspirator Bagi Peserta Didik
 Kegiatan dan/atau Pelibatan Orang Tua/Wali Lainnya
LATAR BELAKANG BERIMAN
 Sekolah agar mampu menghadirkan dirinya sebagai sebuah media, tidak sekedar tempat yang
menyenangkan bagi anak untuk belajar.
 Sekolah bukan merupakan dunia yang terpisah dari realitas keseharian anak dalam keluarga karena
pencapaian cita-cita seorang anak tidak dapat terpisahan dari realitas keseharian. Keterbatasan jam
pelajaran dan kurikulum yang mengikat menjadi kendala untuk memaknai lebih dalam interaksi antara
pendidik dengan anak
 Stakeholder, keluarga dan masyarakat akan memberikan dampak positif terhadap akademik dan
perilaku anak-anak. Keluarga sangat mempengaruhi sejauh mana anak-anak antusias terlibat dalam
kegiatan-kegiatan sekolah dan bagaimana mereka mengidentifikasikan diri mereka sebagai pembelajar.
OUTPUT BERIMAN
 Penciptaan lingkungan yang BERSIH, akses air minum yang sehat, bebas dari sarang kuman, dan gizi yang
memadai merupakan faktor yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
 Suasana INDAH di lingkungan sekolah, akan menumbuh-kembangkan potensi dan kreatifitas anak untuk
dapat mengekspresikan dirinya secara leluasa sesuai dengan dunianya.
 Suasana NYAMAN untuk beraktifitas, bermain dapat dikatakan sebagai bentuk miniatur dari
masyarakat.Artinya, nilai-nilai yang ada di masyarakat juga ada di dalam permainan atau aktivitas
bermain.
 Masyarakat akan membantu pendidikan anak di sekolah dengan menjadi tempat magang.
 Siswa sekolah menengah menyelesaikan social community yang diwajibkan sekolah sebagai syarat kelulusan dengan
menjadi guru bagi anak-anak tidak mampu.
 Masyarakat mengajak siswa untuk membersihkan lingkungan sekitar dan masih banyak contoh praktis lainnya yang
dapat dilakukan yang menjadikan masyarakat sebagai tempat magang bagi anak-anak. Keuntungan yang didapatkan
oleh anak adalah kesadaran bahwa mereka adalah bagian masyarakat dan akan kembali mengabdi kepada
masyarakat.
 Mendorong dan Menjadikan Kepala Sekolah yang kreatif dan inovatif
 Membangun TRUST masayarakat kepada Sekolah
TAHAPAN SELEKSI
PELAKSANAN
 Penyusunan RKAS  Sekolah yang telah memenuhi DINAS PENDIDIKAN
 Kemampuan sekolah memanfaatkan peluang untuk indikator yang sudah ditetapkan
mendukung RKAS  Implementasi kemitraan yang
 Menentukan target persetase dukungan kemitraan bermanfaat buat ekositem sekolah
 Menentukan prioritas sekolah yang dibtuhkan untuk  Mengembangkan konsep “BERIMAN”
mewujudkan sekolah BERIMAN

1 3 5

SOSIALISASI
2 4 PENGHARGAAN
 Pengawas Sekolah SD, SMP  Penghargaan tingkat Kecamatan
 Kepala Sekolah MONITORING  Penghargaan Tingkat Kabupaten
 Penentuan Skala prioritas yang
tepat
 Pencapaian persentase
penyerapan dukungan kemitraan

JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEP OKT NOV DES
INDIKATOR PENILAIAN

01 02 03 04 05 06

Lokasi Sekolah Seberapa besar Tingkat Kepercayaan Lingkungan Fisik Pretasi Sekolah Kepatuhan sekolah
prosentase masyarakat kepada Sekolah secara dan prestasi anak secara administrasi
Desa / Kota, sekolah,diliat dari
penngunaan dana keseluruhan, didik 3 tahun terhadap peraturan
Statistik kondisi peningkatan layanan
dari Pemerintah kretifitas dan terakhir
orang tua murid pendidikan 3 tahun
dengan dana dari inovasi
masyarakat terahir (konsistensi)

You might also like