You are on page 1of 5

Biografi Chelsea Islan

Chelsea Islan lahir pada 2 Juni 1995 di Washington DC, Amerika Serikat. Ia mempunyai
nama lengkap Chelsea Elizabeth Islan, namun lebih akrab dipanggil dengan nama Chelsea
Islan. Ia lahir dari pasangan Indra Budianto, dan Samantha Barbara. Ia lahir sebagai anak
pertama dari dua bersaudara, Arindra Budianto merupakan anak kedua.
Chelsea Islan mengawali karier dalam dunia entertainment sebagai seorang model.
Pertama kali ia menjadi model pada sebuah rekaman video klip band Noah, saat itu ia
menjadi model dalam video klip yang berjudul Tak Lagi Sama. Setelah menjadi model
dalam video klip tersebut nama Chelsea Islan mulai dikenal dalam masyarakat Indonesia.
Berkat penampilan yang cukup bagus saat menjadi model pada video klip tersebut
membuat dirinya ditawari untuk mengikuti pelatihan di sebuah rumah produksi. Chelsea
Islan sudah memiliki dasar dalam akting melalui panggung teater, ia tidak kesulitan untuk
memperlihatkan bakat akting yang ia miliki.
SEJARAH HIDUP :

Saat masih bayi, Chelsea telah membintangi iklan sebuah produk susu formula.
Setelahnya, ia semakin sering muncul di televisi karena membintangi berbagai iklan.
Selain menjadi bintang iklan, Chelsea juga menghabiskan masa kecilnya dalam dunia
teater yang dijalaninya seiringan dengan kegiatan-kegiatan sekolah.
Ketika masih duduk di bangku sekolah, Chelsea memang banyak menghabiskan
waktunya dengan menggeluti dunia teater. Setidaknya ia menekuni bidang itu selama
hampir satu dekade yaitu sejak kelas 1 SD hingga kelas 1 SMA. Tak heran,
kemampuan akting Chelsea saat dewasa mampu mengundang perhatian banyak
khalayak.

Saat itu, ia juga kerap tampil dalam pementasan teater di sekolahnya, Mentari
International School Jakarta. Ketika duduk di bangku kelas 6 SD, Chelsea menjalani
debut teaternya saat mendapat peran dalam pertunjukan yang berlatar mitologi Yunani.
“Tiap tahun, sekolah menggelar annual show. Saya terlibat dalam pertunjukan,” kata
Chelsea kepada Bintang
Meski mempunyai kemampuan akting yang mumpuni sejak kecil, Chelsea tidak sekali pun
beradu peran dalam tayangan sinetron. Padahal, banyak kita lihat artis-artis cilik yang memulai
kariernya melalui sinetron. “Mama menghargai keputusan saya untuk tidak terlibat di sinetron.
Saya bahagia bersekolah, main teater, dan bintang iklan,” kata Chelsea.
Di luar kegiatannya menekuni seni peran, rupanya Chelsea juga sempat mengikuti
beberapa kursus yang kurang populer bagi anak-anak perempuan. Akibatnya, ia sering
menjadi satu-satunya murid perempuan di antara murid laki-laki dalam berbagai kursus
yang diikutinya. “Saya ikut kursus futsal, taekwondo, dan gokar. Tampaknya, para
perempuan di keluarga saya berjiwa laki-laki. Ibu saya misalnya, suka mendaki
gunung,” katanya.
Meski begitu, Chelsea kecil juga mengikuti kursus-kursus yang terkesan feminism
seperti balet dan paduan suara. Namun, kedua kursus itu tak dilakoninya dalam waktu
lama. Sebab, ia merasa tidak tertarik dalam bidang itu. “Ikut balet dua tahun dari TK A,
TK B, sampai kelas 1 SD, tapi enggak betah karena terlalu gemulai,” kata Chelsea
sambil tertawa.
Pengalaman Chelsea dalam membintangi iklan dan menekuni dunia teater membuka
pintu baginya untuk berperang dalam film layar lebar. Nama Chelsea mulai melambung
saat ia membintangi film Refrain. Dalam film yang dibintangi pula oleh Afgansyah Reza
dan Maudy Ayunda itu, Chelsea berperan sebagai seorang gadi bernama Annalise.
Melalui film ini, ia dipuji karena dapat menunjukkan ekspresi-ekspresi yang menguatkan
perannya.
Meski begitu, Chelsea mempunyai kisah tersendiri dalam proses produksi film yang
dirilis pada 2013 tersebut. Ia menyebut dirinya baru mengikuti casting dua hari
sebelum shooting dimulai. Akibatnya, ia harus menyiapkan diri dalam waktu singkat
dan secara otodidak. “Aku belajar sendiri, aku menghayati sendiri, aku mengaplikasikan
yang dari teater itu sendiri,” kata Chelsea
Berkat film itu, nama Chelsea pun mulai dikenal dalam dunia hiburan Indonesia.
Setelah itu, Chelsea pun membintangi video klip lagu milik grup NOAH  yang berjudul
‘Tak Lagi Sama’. Dalam video itu, Chelsea ditantang untuk melakoni agenda mesra
bersama vokalis NOAH yang karismatik, Ariel. Chelsea pun mengaku sempat gugup
dan canggung untuk menjalani adegan itu.  "Awalnya deg-degan sih. Aku deg-
degannya paling supaya bisa tampil lebih bagus, dan menemukan chemistry-nya.
Karena ini kan bercerita, tentang pasangan,” katanya kepada Detik
Meski begitu, ia merasa bangga dapat membintangi video klip salah satu grup band
terbesar di Indonesia itu. Menurutnya, hal itu dapat membuat namanya semakin dikenal
masyarakat. “Pertama tersanjung juga bisa akting bareng dengan mereka yang
namanya sudah besar. Kedua juga jadi portfolio tambahan dan pengalaman untuk
akting ke depan,” katanya.
Pada 2014, ia membintangi sebuah sitkom berjudul Tetangga Masa Gitu? yang
ditayangkan di sebuah stasiun televisi swasta. Di sana, Chelsea berkesempatan beradu
peran dengan aktor dan aktris berpengalaman seperti Dwi Sasono dan Sophia Latjuba.
Sitkom ini mampu bertahan dalam waktu yang cukup lama hingga 2017.
Pada 2014 pula, Chelsea membintangi dua buah film layar lebar yaitu Street
Society dan Merry Riana: Mimpi Sejuta Dollar. Chelsea menuturkan film Merry Riana:
Mimpi Sejuta Dollar adalah film yang memotivasinya untuk terus berkarya. “Saat main
film itu energinya Merry Riana seakan-akan ada di dalam aku, energi suksesnya
membuat aku harus termotivasi, harus struggle, harus berjuang untuk hidup,” kata
Chelsea kepada Hitsss.
Setahun setelahnya, Chelsea membintangi film Dibalik 98  yang mengisahkan
perjuangan mahasiswa dalam peristiwa runtuhnya Pemerintahan Orde Baru pada Mei
98. Dalam film yang disutradai oleh Lukman Sardi ini, Chelsea berperan sebagai
seorang mahasiswi aktivis yang berasal dari keluarga tentara. Saat itu, ia beradu akting
dengan aktor muda lainnya, Boy William.
Demi mendalami perannya, Chelsea banyak belajar mengenai peristiwa Mei 98.
“Pastinya baca tentang sejarah. Harus semuanya, dari baca beberapa buku dan
internet, video jaman dulu,” katanya dikutip dari Wow Keren. Ia juga menemui beberapa
eks demonstran dan aktivis 98 serta belajar berorasi demi menjiwai karakter seorang
aktivis.
Hasil tidak pernah mengkhianati usaha. Totalitas Chelsea dalam film Dibalik
98 mengantarkannya pada penghargaan Actress of The Year  versi Indonesian Choice
Awards 2015. Selain itu, namanya juga tercatat sebagai nominasi dalam beberapa
penghargaan seperti Festival Film Indonesia, Indonesian Movie Awards, dan
Indonesian Box Office Movie Awards. Pada 2015, Chelsea juga membintangi dua film
lainnya yaitu Guru Bangsa: Tjokroaminoto dan Love You.. Love You Not.
Pada 2016, Chelsea membintangi film Rudy Habibie yang merupakan prekuel dari
film Habibie & Ainun. Ia mengaku film ini adalah film tersulit baginya karena ia mesti
belajar Bahasa Jerman hingga fasih serta mendalami peran Ilona Ianovska, gadis
blasteran Jerman-Polandia. “Saya tiga minggu sampai sebulan untuk pelajari karakter
Ilona, untuk pendalaman karakter. Saya belajar bahasa Jerman juga dari coaching-
nya,” kata Chelsea
Lewat film tersebut, Chelsea berhasil memperoleh penghargaan Pemeran Utama
Wanita Terpuji versi Festival Film Bandung serta Pemeran Utama Wanita Terbaik versi
Indonesian Box Office Movie Awards. Selain itu, ia juga meraih penghargaan Pemeran
Pendukung Wanita Terfavorit versi Indonesian Choice Awards dan Aktris Pendukung
Terpilih versi Piala Maya. Kedua penghargaan itu didapat melalui film 3 Srikandi yang
juga ia bintangi bersama Tara Basro, Bunga Citra Lestari, dan Reza Rahadian.
Tahun 2016 agaknya menjadi tahun yang membahagiakan bagi Chelsea Islan. Selain
empat penghargaan yang diraihnya, Chelsea juga mencatatkan dirinya sebagai
nominasi dalam beberapa ajang penghargaan film Indonesia. Pada tahun itu pula,
Chelsea membintangi empat buah film yaitu Dibalik 98, 3 Srikandi,
Headshot, dan Pinky Promise. Hingga artikel ini dibuat, 2016 tercatat sebagai masa
paling produktif bagi Chelsea dalam membintangi film layar lebar.
meski masih berusia muda rupanya tidak membuatnya tinggi hati. Sebagai aktris muda,
Chelsea kerap terlihat mengikuti berbagai kegiatan sosial. Menurutnya, setiap manusia
harus mempunyai arti bagi manusia lain. Sebab, manusia adalah makhluk sosial yang
tak dapat hidup sendiri. “Bentuk sosial itu tidak harus selalu ada waktu atau tidak, kita
harus membuat waktu untuk berbagi. We make time to spread happiness,” kata
Chelsea
Chelsea mengatakan orang tuanya adalah sosok yang menginspirasinya untuk
melakukan kegiatan sosial. Tak heran, Chelsea merasa senang apabila diundang untuk
mengisi kegiatan-kegiatan sosial. “Aku seneng banget berbagi karena aku diajari untuk
kita berbagi. Do something, kamu harus berbuat sesuatu untuk orang orang di sekiling
kamu. Jangan hidup untuk diri sendiri,” katanya.
Salah satu kegiatan sosial yang ia geluti adalah dengan menjadi duta gerakan Love
Pink, sebuah organisasi yang peduli pada penderita kanker payudara. Aktivitas Chelsea
dalam gerakan ini rupanya terinspirasi dari ibunya yang pernah menderita kanker
payudara. “Mama saya terdiagnosis kanker payudara dan salah satu survivor. Jadi, tak
hanya Love Pink, saya juga aktif di Yayasan Kanker, yang khusus membantu anak-
anak penderita kanker,” kata Chelsea
Selain kanker payudara, bidang lain yang menarik perhatian Chelsea adalah
pendidikan. Perempuan bertinggi 167 cm ini mengaku ingin mendapat kesempatan
mengajar, khususnya mengajar di Papua. “Jujur saya pengen banget sih kalau dikasih
kesempatan buat ngajar. Kalau untuk ngajar sih, saya ingin ngajar Bahasa Inggris untuk
anak Papua,” katanya
Di samping itu, Chelsea juga suka berbagi inspirasi lewat media sosial. Melalui tagar
#SenimanMudaBerkarya yang diciptakannya, Chelsea ingin mengajak jutaan anak
muda Indonesia untuk berani berkarya dan berkontribusi untuk Indonesia. Chelsea
berpesan bagi anak-anak muda untuk melihat tantangan sebagai sebuah kesempatan.
“Aku percaya saat kita jatuh, akan ada momen dimana kita akan bangkit lagi, pasti,”
katanya

JEENIS FILM YANG IA BINTANGI :


Merry riana :
Merry Riana (Chelsea Islan), gadis lulusan SMA, mengungsi ke Singapura dengan
terpaksa karena kondisi negaranya yang sedang tidak stabil. Kedua orang tuanya tidak
mengizinkannya untuk tetap tinggal di Indonesia. Dalam perjalanan menuju bandara,
mereka dihadang kawanan penjarah sehingga mereka terpaksa melepas harta benda
milik mereka. Setelah sampai di bandara, kedua orang tua Merry (Ferry
Salim dan Cynthia Lamusu) menjual apa yang tersisa untuk membeli sebuah tiket untuk
Merry.
Di Singapura, Merry harus mencari tempat tinggal dan bertahan hidup sendirian.
Dengan bekal uang yang akan habis hanya untuk lima kali makan, cita-citanya untuk
terus kuliah dan menjadi sukses terasa mustahil. Namun, kemudian dirinya bertemu
Irene (Kimberly Ryder) di media sosial. Dengan bantuan Irene, Merry mencari celah
hukum untuk diperbolehkan tinggal di asrama. Setelah itu, Merry berhasil lolos ujian
seleksi di salah satu perguruan tinggi. Namun, untuk dapat meneruskan prosesnya, ia
diwajibkan membayar $40,000, yang tidak ia miliki saat itu.
Merry kemudian bertemu Alva (Dion Wiyoko), seorang senior yang, dengan
memberikan beberapa syarat, mau menjadi penjamin bagi Merry untuk
mengajukan pinjaman pelajar. Karena ia ingin sukses dengan cepat dan ingin
membanggakan orang tuanya, ia mencari cara untuk menggandakan uangnya, yaitu
dengan bekerja di berbagai bidang, mulai dari menyebar brosur, bisnis daring, hingga
bermain saham berisiko tinggi. Melihat kegigihan Merry dalam bekerja dan memenuhi
syaratnya, Alva menyatakan perasaan pada Merry. Sementara itu, Merry menyadari
bahwa Irene juga jatuh cinta dengan Alva.[1]

PEMERAN :

Dion Wiyoko Alva Tjenderasa

Chelsea Islan Merry Riana

Niniek L. Karim Miss Noor

Kimberly Ryder Irene Lee

Cynthia Lamusu Ibu Merry Riana

Ferry Salim Ayah Merry Riana

Tuti Kembang Mentari Ibu pemain biola tua

Manajemen Kantor Success


Mike Lucock
Forever

Sellen Fernandez Hars (satpam

PESAN MORAL : Pesan moral yg didapat dari film ini yaitu dalam kehidupan kita pun
banyak mendapatkan rintangan yg dihadapi untuk keberhasilan yg kita inginkan ,
namun terkadang kita mulai mundur dari impian kita karena kegagalan yg kian
menghapiri . Karena itu apa pun yg ingin kita capai , berusahalah untuk tetap
memperjuangkan nya walaupun rintangan dalam kehidupan sendiri selalu menghampiri
kita , hingga saatnya kita berhasil dalam menggapai apa yg kita inginkan

You might also like