You are on page 1of 7

Nama : Laila Nurrohmah

Nim : 203111260
Kelas : PAI 3H
Mapel: Islam Budaya Jawa

1. Narasumber : Bp. Dedy Kustanto

Pada tanggal 10 November 2021, Saya bertanya/Mewawancarai Bp.Dedy

Kustanto mengenai Peristiwa Besar Apa yang dilakukan Pertahun sekali Mengenai

Pertautan Islam Dan Budaya Setempat, Jadi Bp. Dedy kustanto ini beralamat di desa

Tanon,Kecamatan tanon,Kabupaten Sragen, Beliau mengatakan bahwa peristiwa besar

yang dilakukan pertahun sekali yaitu peristiwa Nuzulul Qur’an dan Terdapat makan besar

( kenduri ) untuk meminta berkah . akan tetapi tradisi kenduri ini bisa dilakukan kapan aj.

Dan nuzululul Qur’an Biasanya diperingati tiap 17 Ramadhan yang bertepatan pada

malam lailatul qodr dan biasanya kegiatan itu diisi membaca Al-Qur’an dan satu malam

harus hatam jadi nanti dibagi beberapa orang yang hadir saat itu saat sholat isya dan

tarawih kemudian disitu sebelum adanya baca alqur’an biasanya ada ustdz yang

membimbing untuk memberikan tausiyah pengarahan dan sebagainya untuk menambah

wawasan keilmuan yang berkaitan dengan Nuzulul qur’anAcara tersebut dilaksanakan

didesa tanon,kecamatan tanon, kabupaten sragen yang dilaksanakan dimasjid tanon ,

dimulai sehabis sholat tarawih sekitar jam 20.00 Wib. Acara tersebut terdapat makan

besar atau bisa disebut juga ( kenduri ), Acara ini dipimpin ( leaders penggerak ) dari

Takmir,dari pak ustadz dan diinfokan oleh rt setempat,dan keluarganya diimbau oleh rt rt

yang berasal dari Takmir dan pak ustadz yang membimbing dan peserta/warga yang

mengikuti acara tersebut yaitu ibu ibu,bapak bapak ,pemuda pemudi sama anak anak
yang membaur disitu.sekitar 300 lebih dan peristiwa besar ini kedepanya masih bertahan

dan itu sepertinya akan menjadi sebuah tradisi didesa tanon karena itu salah satu

peristiwa penting /dan peristiwa besar islam di jawa. Jadi insyaalah karena itu memiliki

keutamaan tetap berjalan dan insyaallah baik bagi itikat pengaplikasian untuk dikenang

dan dipelajari masyarakat.

NUZULUL

QUR’AN
KENDURI

3. Narasumber : Bp. Prapto

Pada tanggal 20 November 2021, saya sedang melakukan wawancara/bertanya

kepada bp.prapto mengenai Peristiwa Besar Apa yang dilakukan Pertahun sekali

Mengenai Pertautan Islam Dan Budaya Setempat Jadi bp.prapto ini yang beralamat

Bekangan,Sembungan,Nogosari,Boyolali. beliau mengatakan bahwa peristiwa besar yang

dilakukan pertahun sekali adalah Peristiwa Nuzulul Qur’an yang bertepatan pada 17

Ramadhan pada malam lailatul qodr. Acara tersebut dipimpin |( yang menjadi team

penggerak ) adalah takmir masjid,Rt Rtsetempat, ketua panita nuzulul qur’an dan anggota

anggotanya.Acara tersebut dilaksanakan setelah sholat tarawih sekitar jam 20.30. acara

nuzulul Qur’an ini dilaksanakan dimasjid Darussalam Bekangan, dan biasanya yang

datang diacara ini sekitar 350 orang mungkin bisa lebih dan bisa kurang dari 350 ( acara

tersebut dihadiri oleh ibu ibu,bapak bapak, pemuda pemudi dukuh bekangan dan

biasanya para remaja remaja baik itu dari desa sendiri maupun dari luar desa. acara
tersebut biasanya diawali dengan rebana yang dilantunkan oleh groub rebana setelah itu

acara sambutan sambutan dari ketua panitia pelaksana,ketua takmir masjid,kepala desa,

setelah itu membaca ayat ayat suci Al-Qur’an dan setelah itu penyampaian ceramah oleh

pak.ustadz biasanya sebelum menunggu kedatangan pak ustadz biasanya diselingi

dengan adat jawa entah itu kesenian ( menari ),rebana,menyanyi, biasanya yang

melakukan sebuah tradisi itu dari warga setempat yang berbakat menari,menyanyi,dan

rebana.Peristiwa besar ini banyak warga yang antusias untuk mengikuti acara besar ini

karena acara ini dilakukan pertahun sekali, dan Beliau mengatakan ( bp.prapto ) banyak

warga yang tidak bisa menghilangkan acara ini karena acara ini sudah melekati di hati.

Karena dengan adanya peristiwa besar yaitu peristwa nuzulul Qur’an ini kita dapat

mengambil hikmahny diantaranya :

1.) Kita bisa mendekatkan diri kepada Allah

2.) Kita bisa mengingat kebesaran Allah

3.) Kita bisa bersilaturahmi dengan saudara saudara

kita

4. ) dengan acara ini kita bisa menunjukkan adat jawa kesenian diantaranya

menari,menyanyi,rebana dll. Jadi peristiwa besar ini sudah melekat dan menetap

dihati masyarakat.

Foto ini adalah foto beberapa tahun yang lalu.sebuah acara yang besar yang dilaksanakan di
dukuh bekangan gambar ini sebagai bukti bahwa dukuh bekangan tidak akan meninggalkan acara
acara yang sangat luar biasa salah satunya Nuzulul Qur’an. Kebetulan gambar ini menunjukkan
acara besar dari dukuh kami juga tidak meninggal tampilan “ Rebana,Tilawah ( yang dilantunkan
oleh adek Nasik Nur Fajar belau asli dari dukuh bekangan),menari,.dll
TARIAN

KENDURI

4. Narasumber : Bp Jaelani

Pada tanggal 28 November 2021 Saya sedang melakukan wawancara dengan bp.

Jaelani mengenai Peristiwa Besar Apa yang dilakukan Pertahun sekali Mengenai

Pertautan Islam Dan Budaya Setempat.Jadi bp jaelani ini beralamat di desa

Bekangan,Sembungan,Nogosari,Boyolali. Beliau

mengatakan bahwa peristiwa besar yang

dilaksanakan pertahun sekali yaitu peristiwa

Nuzul Qur’an yang dilaksanakan pada 17

Ramadhan pada malam laitaul qodr . yang

dilaksanakan di gedung sholawat bekangan.yang

menjadi pemimpin ( leaders penggerak ) adalah

panitia panitia yang terlibat dalam acara tersebut


dan yang hadir biasanya hanya sekitar 200 lebih karena tidak semua masyarakat

dukuh/desa kami yang mengkuti acara tersebut karena acara itu biasanya dihadiri orang

orang yang beraliran NU, acara tersebut dilaksanakan pada malam hari setelah sholat

tarawih, jadi bp jaelani mengaakan bahwa ada beberapa warga yang sholat tarawihnya

itu dimasjid setelah khotbah selesai beberapa warga ini pindah tempat ke gedung kanzuz

sholawat bekangan untuk melaksanakan sholat tharawih lagi dan sholat witir jg

dilaksanakan di gedung sholawat.biasanya setelah sholat tharawih sekitar pukul 20.00

beberapa warga ini ini melakukan sholawatan terlebih dahulu yang dipimpin oleh

habib/ustadz setelah selesai sholawat biasanya habib menyampaikan sedikit ceramah,

setelah itu dilanjutkan tarian sufi ( tari berputar mafia sholawat ) setelah selesai yang

selanjutnya yaitu selametan kenduri ( kenduren ) yang mana dengan selametan kenduri

ini untuk meminta berkah dan sebagainya, berdirinya gedung sholawat ini pada tahun

2019,dimana blm lama gedung ini berdiri. Dan sepertinya acara ini tidak bisa hilang

karena memang sudah melekat dalam hatiny,dengan peristiwa ini bertujuan untuk

meningkatkan iman daan takwa kita kepada allah swt dan tidak lupa atas kebesaranya

dan keagunganya.

KENDURI
TARIAN

SHUFI

You might also like