Professional Documents
Culture Documents
Laila Nurrohmah 203111260 P
Laila Nurrohmah 203111260 P
Nim : 203111260
Kelas : PAI 3H
Mapel: Islam Budaya Jawa
Kustanto mengenai Peristiwa Besar Apa yang dilakukan Pertahun sekali Mengenai
Pertautan Islam Dan Budaya Setempat, Jadi Bp. Dedy kustanto ini beralamat di desa
yang dilakukan pertahun sekali yaitu peristiwa Nuzulul Qur’an dan Terdapat makan besar
( kenduri ) untuk meminta berkah . akan tetapi tradisi kenduri ini bisa dilakukan kapan aj.
Dan nuzululul Qur’an Biasanya diperingati tiap 17 Ramadhan yang bertepatan pada
malam lailatul qodr dan biasanya kegiatan itu diisi membaca Al-Qur’an dan satu malam
harus hatam jadi nanti dibagi beberapa orang yang hadir saat itu saat sholat isya dan
tarawih kemudian disitu sebelum adanya baca alqur’an biasanya ada ustdz yang
dimulai sehabis sholat tarawih sekitar jam 20.00 Wib. Acara tersebut terdapat makan
besar atau bisa disebut juga ( kenduri ), Acara ini dipimpin ( leaders penggerak ) dari
Takmir,dari pak ustadz dan diinfokan oleh rt setempat,dan keluarganya diimbau oleh rt rt
yang berasal dari Takmir dan pak ustadz yang membimbing dan peserta/warga yang
mengikuti acara tersebut yaitu ibu ibu,bapak bapak ,pemuda pemudi sama anak anak
yang membaur disitu.sekitar 300 lebih dan peristiwa besar ini kedepanya masih bertahan
dan itu sepertinya akan menjadi sebuah tradisi didesa tanon karena itu salah satu
peristiwa penting /dan peristiwa besar islam di jawa. Jadi insyaalah karena itu memiliki
keutamaan tetap berjalan dan insyaallah baik bagi itikat pengaplikasian untuk dikenang
NUZULUL
QUR’AN
KENDURI
kepada bp.prapto mengenai Peristiwa Besar Apa yang dilakukan Pertahun sekali
Mengenai Pertautan Islam Dan Budaya Setempat Jadi bp.prapto ini yang beralamat
dilakukan pertahun sekali adalah Peristiwa Nuzulul Qur’an yang bertepatan pada 17
Ramadhan pada malam lailatul qodr. Acara tersebut dipimpin |( yang menjadi team
penggerak ) adalah takmir masjid,Rt Rtsetempat, ketua panita nuzulul qur’an dan anggota
anggotanya.Acara tersebut dilaksanakan setelah sholat tarawih sekitar jam 20.30. acara
nuzulul Qur’an ini dilaksanakan dimasjid Darussalam Bekangan, dan biasanya yang
datang diacara ini sekitar 350 orang mungkin bisa lebih dan bisa kurang dari 350 ( acara
tersebut dihadiri oleh ibu ibu,bapak bapak, pemuda pemudi dukuh bekangan dan
biasanya para remaja remaja baik itu dari desa sendiri maupun dari luar desa. acara
tersebut biasanya diawali dengan rebana yang dilantunkan oleh groub rebana setelah itu
acara sambutan sambutan dari ketua panitia pelaksana,ketua takmir masjid,kepala desa,
setelah itu membaca ayat ayat suci Al-Qur’an dan setelah itu penyampaian ceramah oleh
dengan adat jawa entah itu kesenian ( menari ),rebana,menyanyi, biasanya yang
melakukan sebuah tradisi itu dari warga setempat yang berbakat menari,menyanyi,dan
rebana.Peristiwa besar ini banyak warga yang antusias untuk mengikuti acara besar ini
karena acara ini dilakukan pertahun sekali, dan Beliau mengatakan ( bp.prapto ) banyak
warga yang tidak bisa menghilangkan acara ini karena acara ini sudah melekati di hati.
Karena dengan adanya peristiwa besar yaitu peristwa nuzulul Qur’an ini kita dapat
kita
4. ) dengan acara ini kita bisa menunjukkan adat jawa kesenian diantaranya
menari,menyanyi,rebana dll. Jadi peristiwa besar ini sudah melekat dan menetap
dihati masyarakat.
Foto ini adalah foto beberapa tahun yang lalu.sebuah acara yang besar yang dilaksanakan di
dukuh bekangan gambar ini sebagai bukti bahwa dukuh bekangan tidak akan meninggalkan acara
acara yang sangat luar biasa salah satunya Nuzulul Qur’an. Kebetulan gambar ini menunjukkan
acara besar dari dukuh kami juga tidak meninggal tampilan “ Rebana,Tilawah ( yang dilantunkan
oleh adek Nasik Nur Fajar belau asli dari dukuh bekangan),menari,.dll
TARIAN
KENDURI
4. Narasumber : Bp Jaelani
Pada tanggal 28 November 2021 Saya sedang melakukan wawancara dengan bp.
Jaelani mengenai Peristiwa Besar Apa yang dilakukan Pertahun sekali Mengenai
Bekangan,Sembungan,Nogosari,Boyolali. Beliau
dukuh/desa kami yang mengkuti acara tersebut karena acara itu biasanya dihadiri orang
orang yang beraliran NU, acara tersebut dilaksanakan pada malam hari setelah sholat
tarawih, jadi bp jaelani mengaakan bahwa ada beberapa warga yang sholat tarawihnya
itu dimasjid setelah khotbah selesai beberapa warga ini pindah tempat ke gedung kanzuz
sholawat bekangan untuk melaksanakan sholat tharawih lagi dan sholat witir jg
beberapa warga ini ini melakukan sholawatan terlebih dahulu yang dipimpin oleh
setelah itu dilanjutkan tarian sufi ( tari berputar mafia sholawat ) setelah selesai yang
selanjutnya yaitu selametan kenduri ( kenduren ) yang mana dengan selametan kenduri
ini untuk meminta berkah dan sebagainya, berdirinya gedung sholawat ini pada tahun
2019,dimana blm lama gedung ini berdiri. Dan sepertinya acara ini tidak bisa hilang
karena memang sudah melekat dalam hatiny,dengan peristiwa ini bertujuan untuk
meningkatkan iman daan takwa kita kepada allah swt dan tidak lupa atas kebesaranya
dan keagunganya.
KENDURI
TARIAN
SHUFI