Professional Documents
Culture Documents
Bab Iv
Bab Iv
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dilakukan analisis data untuk mendapatkan kesimpulan dan
saran atas permasalahan yang ada. Analisis keandalan dilakukan dengan
menggunakan distribusi Weibull terhadap data kegagalan yang diperoleh.
Pengujian Mann’s digunakan untuk mengetahui apakah distribusi Weibull dapat
digunakan untuk mengukur keandalan komponen.
40
41
Tabel 4.2 Data Kegagalan Pesawat G 120 TP-A Grob Tahun 2016
PEMELIHARAAN GROB G120 TP-A
NO TIDAK JML
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
TERJADWAL
1. Airframe 8 8 6 4 7 3 4 1 3 3 5 - 52
2. Engine 4 4 30 3 11 10 13 40 16 12 6 7 156
3. Propeller - - 1 3 2 1 1 - - - - - 8
4. Listmen 14 14 9 7 20 15 12 10 15 14 10 2 142
5. Hydroulic 13 15 10 11 17 6 10 9 16 14 20 - 141
6. Avionic 4 9 9 3 2 2 17 1 3 3 3 - 56
TOTAL 43 50 65 31 59 37 57 61 53 46 44 9 555
Tabel 4.3 Data Kegagalan Pesawat G 120 TP-A Grob Tahun 2017
PEMELIHARAAN GROB G120 TP-A
NO TIDAK JML
JAN FEB MAR APR MEI JUN
TERJADWAL
1. Airframe 6 7 9 8 7 - 37
2. Engine 11 6 26 8 9 1 61
3. Propeller 1 1 - - - - 2
4. Listmen 17 16 20 12 14 - 79
5. Hydroulic 18 17 29 17 19 - 100
6. Avionic 12 6 4 2 2 - 26
TOTAL 65 53 88 47 51 1 305
Tabel 4.4 Data Jumlah Kegagalan Pesawat G 120 TP-A Grob Tahun 2016-2017
URUTAN SISTEM JUMLAH
1 Airframe 89
2 Engine 217
3 Propeller 10
4 Listmen 221
5 Hydroulic 241
6 Avionic 82
Tabel 4.5 Data Jumlah Kegagalan Hydroulic Total Pesawat G 120 TP-A Grob
TAHUN BULAN JUMLAH TAHUN BULAN JUMLAH
2016 JANUARI 10 2017 JANUARI 18
FEBRUARI 15 FEBRUARI 16
MARET 10 MARET 29
APRIL 10 APRIL 16
MEI 17 MEI 18
JUNI 6 JUNI -
JULI 10 JULI -
AGUSTUS 9 AGUSTUS -
SEPTEMBER 16 SEPTEMBER -
OKTOBER 18 OKTOBER -
NOVEMBER 16 NOVEMBER -
DESEMBER - DESEMBER -
TOTAL 137 TOTAL 97
Tabel 4.6 Data Kegagalan Brake Assy Pesawat G 120 TP-A Grob
TAHUN BULAN JUMLAH TAHUN BULAN JUMLAH
2016 JANUARI 1 2017 JANUARI 3
FEBRUARI - FEBRUARI 3
MARET - MARET 4
APRIL 1 APRIL 2
MEI 3 MEI 2
JUNI - JUNI -
JULI 1 JULI -
AGUSTUS - AGUSTUS -
SEPTEMBER 3 SEPTEMBER -
OKTOBER 5 OKTOBER -
45
NOVEMBER 4 NOVEMBER -
DESEMBER - DESEMBER -
TOTAL 18 TOTAL 14
Sedangkan data untuk plot grafik distribusi Weibull dari 9 komponen brake
assy ditunjukkan pada tabel 4.7.
46
i 1
i t F(x) = x = ln (t) y = ln (ln [1−𝐹(𝑥)])
n 1
1 99,917 0,1 4,604339841 -2,250367327
2 101 0,2 4,615120517 -1,499939987
3 172,417 0,3 5,149915961 -1,030930433
4 200,417 0,4 5,300400196 -0,671726992
5 227,75 0,5 5,428248536 -0,366512921
6 299,417 0,6 5,701837251 -0,087421572
7 301,167 0,7 5,707664928 0,185626759
8 394 0,8 5,976350909 0,475884995
9 500 0,9 6,214608098 0,834032445
x 2 = 29,55639473 y 2 = 1,10294622
xy x y - 2,172749 (-2,652177)
a=β=
shape parameter = = = 1,723993992
x2 x
2
29,556395 29,278303
𝑏 (-9,818584)
scale parameter = η = exp(− (− 𝑎))= exp = 297,4523295
1,723994
( xy x y ) 2
r2 (coefficienct of determination) =
2
( x 2 x )( y 2 y )
2
47
(-2,17274863 -2,652176695) 2
= = 0,958076271
(29,55639473 29,27830323)(1,10294622 0,240247571)
( xy x y ) 2
r (coefficient of correlation) = √
2
( x 2 x )( y 2 y )
2
= √0,958076271= 0,978813706
1,5
1
y = 1,724x - 9,8186
0,5
R² = 0,9581
0
Series1
0 2 4 6 8
-0,5
Linear (Series1)
-1
-1,5
-2
-2,5
Contoh perhitungan untuk mencari nilai ln ti, Zi, Mi, ln t(i+1) – ln ti dan
(ln 𝑡𝑖+1 – ln 𝑡𝑖 )
diambil dari usia median atau data i = 5 dengan t = 227:45 atau t
𝑀𝑖
= 227,75, dengan n = banyaknya umur kegagalan = 9.
Ln ti = ln 227,75 = 5,428248536
i 0,5 5 0,5
Zi = ln ln1 = ln ln 1
n 0,25 9 0, 25
= -0,405746748
Mi = Zi+1 - Zi
(i 1) 0,5 i 0,5
= ln ln 1 - ln ln 1
n 0, 25 n 0 , 25
(5 1) 0,5 5 0,5
= ln ln 1 - ln ln 1
9 0,25 9 0,25
= 0,303567512
ln t(i+1) – ln ti = ln 299,417 – ln 227,75
= 0,273588714
(ln 𝑡𝑖+1 – ln 𝑡𝑖 ) (ln 299,417 –ln 227,75)
= = 0,901245039
𝑀𝑖 0,303567512
2k1 : 9 (pembilang)
2k2 : 8 (penyebut)
dimana Mi = Zi+1 - Zi ; n = banyaknya umur kegagalan
i 0,5
Zi = ln ln1
n 0,25
ln t (i +1) - ln t i
n 1
k1
i n1 1
sehingga M =
Mi = 4,5(2,348512)
= 1,57236
n1
ln t (i +1) - ln t i 4(1,680326)
k 2
i 1 M i
Sedangkan nilai Fcrit, 0.05, 9, 8 = 3,39 (dapat dilihat pada Lampiran tabel nilai
kritis pengujian Mann’s).
Dari hasil perhitungan menunjukkan M = 1,57236 dan nilai Fcrit, 0.05, 9, 8 = 3,39
(dapat dilihat pada Lampiran tabel nilai kritis pengujian Mann’s), maka nilai M <
Fcrit dimana Ho = umur kegagalan dapat dianalisis dengan distribusi Weibull
sedangkan H1 = umur kegagalan tidak dapat dianalisis dengan distribusi Weibull,
sehingga H0 “Diterima” atau umur kegagalan komponen brake assy dapat
dianalisis dengan distribusi Weibull.
50
β 1
β t t β
f(t) = exp
η η η
1,723993 227,75
0,723993
227,75 1,723993
f(5) = exp
297,452329 297,452329 297,452329
= 0,002541488
f(t) vs t
0,003
0,0025
0,002
f(t)0,0015
0,001
0,0005
0
0 100 200 300 400 500 600
f(t) vs t t
1,723993 255,12
0,723993
255,12 1,723993
f(255,12) = exp
297,45232 297,45232 297,45232
227,75 1,723993
F(5) = 1 exp
297,45232
= 0,467985501
1
F(t) vs t
0,8
0,6
F(t)
0,4
0,2
0
0 100 200 300 400 500 600
F(t) vs t t
227,75 1,723993
R(5) = exp
297,45232
= 0,532014499
R(t) vs t
1
0,8
0,6
R(t)
0,4
0,2
0
0 100 200 300 400 500 600
R(t) vs t
t
= 0,004777104
54
λ(t) vs t
0,01
0,008
0,006
λ(t)
0,004
0,002
0
0 100 200 300 400 500 600
λ(t) vs t t
Gambar 4.5 Grafik Diagram Fungsi λ(t) vs t
1
MTTF = η.Γ[1 + 𝛽]
degradasi dengan sebaran yang panjang atau umur kegagalan fungsional tidak
diketahui, maka inspeksi kondisi diperlukan untuk menentukan status prestasi dari
komponen tersebut, bila kegagalan potensial sudah teridentifikasi, maka tindakan
perbaikan dapat dilakukan. Kebijakan yang terakhir ini disebut candition based
atau sering disebut dengan on-condition artinya tindakan perbaikan dilakukan
tergantung pada kondisi prestasi komponen tersebut.
tanpa mengalami kegagalan. Jadi semakin tinggi nilai R, dan semakin kecil nilai
failure rate, maka dapat dikatakan sistem tersebut semakin reliabilty atau handal.
Dari hasil perhitungan keandalan R(t) juga dapat diketahui nilai
ketidakandalan dari brake assy, yaitu dengan melihat rumus dasar keandalan
R(t)=1-F(t). Dimana F(t) merupakan nilai peluang suatu komponen akan gagal
dalam suatu periode waktu tertentu. Dan nilai F(t) akan selalu berbanding terbalik
dengan nilai R(t), oleh karena itu nilai R(t) semakin besar maka nilai F(t) akan
semakin kecil. Dari hasil perhitungan dengan memasukkan nilai failure rate (t)
mulai dari 99,917 sampai 500 diperoleh grafik seperti pada gambar 4.4,
ketidakandalan brake assy akan meningkat seiring bertambahnya jam terbang.
dengan tujuan agar komponen tersebut lebih baik pada saat penggunaanya dan
meningkatkan kemampuan dari komponen tersebut.