Professional Documents
Culture Documents
Makalah Seminar Pustaka FIX Muh. Wiranto Kamal (I11115557)
Makalah Seminar Pustaka FIX Muh. Wiranto Kamal (I11115557)
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
i
LEMBAR PENGESAHAN
Telah Disetujui :
Mengetahui
Ketua Program Studi Peternakan
ii
Dr.Ir.Muh. Ridwan, S.Pt., M.Si.,IPU
NIP. 19760616 200003 1 001
KATA PENGANTAR
seminar studi pustaka tertulis yang berjudul Peran kelompok tani ternak untuk
Makalah studi pustaka ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan pada
Mata Kuliah Seminar Studi Pustaka, dengan terselesaikannya makalah tertulis ini,
1. Dosen Mata Kulih Seminar Jurusan Sosial Ekonomi yang telah memberikan
studi pustaka ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa gagasan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan guna perbaikan makalah
ini.semoga makalah tertulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
Penulis
iii
Muh. Wiranto Kamal
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iv
ABSTRAK........................................................................................................... vi
PENDAHULUAN................................................................................................ 1
PERMASALAHAN............................................................................................ 3
PEMBAHASAN.................................................................................................. 4
PENUTUP............................................................................................................ 22
Kesimpulan................................................................................................. 22
Saran .......................................................................................................... 22
iv
ABSTRAK
Muh. Wiranto Kamal. I11115557. Peran kelompok tani ternak untuk meningkatkan
adopsi teknologi peternakan sapi potong (Dibimbing oleh Ilham Syarif S.Pt,M.Si).
Abstrak. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui peran
kelompok tani dalam meningkatkan adopsi teknologi peternakan sapi potong dan
bagaimana masyarakat mengetahui perkembangan pemanfaatan teknologi peternakan
dimasyarakat melalui pendekatan kelompok tani yang berfungsi sebagai kelas belajar,
wahana kerja sama dan penyedia sarana dan prasarana kelompok. Untuk mencapai
tujuan tersebut maka perlunya kita melakukan studi pustaka ini agar teknologi
peternakan dapat dikembangkan dikelompok tani ternak sapi potong pada
masyarakat. Maka dari itu kesimpulan yang saya dapatkan adalah kita perlu
memahami tahapan-tahapan dalam melakukan adopsi yaitu sebagai berikut Tahap
kesadaran (awareness), dalam hal ini Petani mulai sadar tentang adanya sesuatu yang
baru, lalu Tahap minat (Interest), Tahap ini ditandai oleh adanya kegiatan mencari
keterangan-keterangan tentang hal-hal yang baru diketahuinya. Tahap penilaian
(Evaluation), Setelah keterangan yang diperlukan diperoleh, mulai timbul rasa
menimbang-nimbang untuk kemungkinan melaksanakannya sendiri. Selanjutnya
tahap mencoba (Trial).Tahap adopsi (Adoption). Petani sudah mulai mempraktekkan
hal-hal baru dengan keyakinan akan berhasil.
v
PENDAHULUAN
Latar Belakang
yang kemudian akan mampu meningkatkan daya saing diruang lingkup global atau
pengetahuan yang peternak miliki. Penggerak baru salah satu kelembagaan yang
dikembangkan adalah kelompok tani ternak, yaitu kelompok yang berfungsi sebagai
kelas belajar mengajar, unit produksi, wahana kerja sama, serta kegiatan usaha.
Mekanisme terbentuknya kelompok tani ternak adalah melalui interaksi antara para
anggota kelompok tani ternak yang mendapat dukungan dari tokoh formal maupun
anggota.
1
Upaya ini diarahkan untuk terbentuknya kelompok-kelompok peternak,
Peternakan, 2002). Melalui kelompok peternak sapi potong diharapkan para peternak
potensial.
Peternak dan kelompok tani ternak secara makro belum sesuai dengan
harapan, oleh sebab itu dalam rangka pemberdayaan peternak, pemerintah telah
kepada tercapainya landasan yang kuat bagi peternak untuk mengadopsinya setelah
menerima inovasi (Rogers dan Shoemaker, 1971). Hal senada disampaikan oleh
Soekartawi (1988) yang menyatakan bahwa adopsi merupakan proses mental dalam
diri seseorang melalui pertama kali mendengar tentang suatu inovasi sampai akhirnya
mengadopsi. Hal inilah yang melatar belakangi dilakukannya penulisan makalah studi
2
PERMASALAHAN
Rumusan Masalah
dirumuskan yaitu bagaimana peran kelompok tani ternak untuk meningkatkan adopsi
Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang, maka tujuan penulisan makalah pustaka ini yaitu
3
PEMBAHASAN
Kelompok tani tidak bisa dilepaskan dari pengertian kelompok itu sendiri
manusia yang merupakan kesatuan beridentitas dengan adat-istiadat dan sistem norma
yang mengatur pola-pola interaksi antara manusia. Kelompok tani ternak adalah
ternak sapi, kelompok ternak kambing, kelompok ternak domba, kelompok ternak
Kelompok tani adalah sekumpulan orang-orang tani atau petani, yang terdiri
atas petani dewasa pria atau wanita maupun petani taruna atau pemuda tani yang
terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan
tergabung dalam sebuah wadah kelompok tani akan tetapi juga sebagai sarana untuk
menjadi wadah kelas belajar mengajar yang didalamnya setiap anggota memperoleh
4
pengetahuan sehubungan dengan bidang usaha yang ditekuni dan sumber
pembelajarannya dapat berasal dari sesama anggota, kelompok lain, lembaga swasta
maupun pemerintah.
kelompok tani ternak, berupa pengolahan pakan ternak dari limbah pertanian,
sekumpulan orang-orang tani atau petani atau peternak yang terdiri dari petani
dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta
usahanya.
kelompok, agar lebih berperan dalam pembangunan. Aktifitas usahatani yang lebih
baik dapat dilihat dari adanya peningkatan dalam produktivitas usahatani yang pada
terciptanya kesejahteraan yang lebih baik bagi petani dan keluarganya. Pembinaan
kelompok tani perlu dilaksanakan secara lebih intensif, terarah sehingga mampu
Kelompok tani dapat disusun dengan baik melalui pendekatan beberapa aspek
dan satu aspek kepemimpinan. Upaya tersebut dapat diawali dengan melakukan
pemetaan atas keberadaan dan kemampuan kelompok tani yang ada dengan cara
menentukan kelas kelas kelompok tani ternak itu sendiri. Kelas kelompok tani adalah
peningkatan pertumbuhan kemampuan tersebut diukur dengan skor nilai yang ada.
No.168/Per/SM.170/J/11/2011 :
6
A. Kelas Pemula, merupakan kelas terbawahan terendah, dengan kriteria sebagai
berikut:
tani untuk menjadi anggota atau pengurus KUD, kurang mampu secara terus-
kurang mampu secara teratur dan terus menerus melakukan prosesing dan
disediakan KUD.
B. Kelas Lanjut, merupakan kelas yang lebih tinggi dari kelas pemula dimana
7
3. Kelompok cukup mampu dalam mendorong anggota atau pengurus kelompok
tani untuk menjadi anggota atau pengurus KUD, cukup mampu secara terus-
cukup mampu secara teratur dan terus menerus melakukan prosesing dan
disediakan KUD.
kemampuan kelompok ternak lebih tingggi dari kelas lanjut, dengan kriteria
sebagai berikut:
secara teratur dan terus menerus melakukan prosesing dan pemasaran melalui
8
4. Kelompok mampu secara terus-menerus dan teratur mencari, menyampaikan
kelompok tani sudah berjalan dengan sendirinya atas dasar prakarsa dan swadaya
tani untuk menjadi anggota atau pengurus KUD, sangat mampu secara terus-
disediakan KUD.
9
Pengertian peran menurut Soekanto (2002), yaitu peran merupakan aspek
pembelajaran, wahana kerja sama, unit penyedia sarana dan prasarana produksi, unit
produksi, unit pengolahan dan pemasaran, serta unit jasa penunjang (Israel, Arturo.
1990).
Kelas Belajar
keterampilan dan sikap (PKS) serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam
Wahana Kerjasama
dan antar kelompok tani serta dengan pihak lain. sehingga usaha taninya akan lebih
efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan,
Peningkatan kualitas dan kuantitas setiap individu dari peternak yang ada
dan atau pemerintah daerah agar tumbuh dan berkembang menjadi organisasi yang
10
kuat dan mandiri sehingga mampu mencapai tujuan yang diharapkan para
anggotanya.
1. Peran sebagai kelas belajar, yaitu tingkat peran yang dilakukan oleh
teknologi.
2. Peran sebagai unit produksi, yaitu tingkat peran yang dilakukan oleh
3. Peran sebagai unit usaha, yaitu tingkat peran yang dilakukan kelompok
Adopsi adalah proses yang terjadi sejak pertama kali seseorang mendengar hal
menggunakan) hal baru tersebut. Dalam proses adopsi ini, petani sasaran mengambil
mengetahui suatu inovasi, yang dapat berupa sesuatu yang benar-benar baru atau
yang sudah lama diketemukan tetapi masih dianggap baru oleh petani sasaran. Jika
petani sasaran tersebut menerapkan suatu inovasi, maka petani sasaran tersebut
Menurut Samsudin (1982), adopsi adalah suatu proses yang dimulai dari
keluarnya ide-ide dari satu pihak, disampaikan kepada pihak kedua, sampai
diterimanya ide tersebut oleh masyarakat sebagai pihak kedua. Seseorang menerima
suatu hal atau ide baru selalu melalui tahapan-tahapan. Tahapan ini dikenal sebagai
(1996) dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku baik yang berupa:
pada diri seseorang setelah menerima “inovasi” yang disampaikan penyuluh oleh
12
Adopsi adalah keputusan untuk menggunakan sepenuhnya ide baru sebagai
cara bertindak yang paling baik. Keputusan inovasi merupakan proses mental, sejak
penerapan atau penggunaan sesuatu ide, alat-alat atau teknologi baru yang
adopsi ini dapat dilihat atau diamati berupa tingkah laku, metoda, maupun peralatan
peternakan adalah salah satu faktor penentu keberhasilan usaha peternakan. Oleh itu
bidang komoditi peternakan sapi terdapat beberapa teknologi yang telah berkembang
seperti pengolahan pakan hijauan, pengolahan limbah pertanian menjadi pakan ternak
lahan, kontak dengan penyuluh, infomasi yang diperoleh, media massa, motivasi,
13
persepsi dan sikap. Perilaku pengguna juga dipengaruhi pemilihan sistem
teknologinya, kondisi lingkungan fisik, biologis, sosial ekonomi dan norma sosial
peternakan adalah salah satu faktor penentu keberhasilan usaha peternakan. Oleh itu
bidang komoditi peternakan sapi terdapat beberapa teknologi yang telah berkembang
seperti pengolahan pakan hijauan, pengolahan limbah pertanian menjadi pakan ternak
Secara singkat inovasi berarti ide, gagasan, praktek baru. Sehingga secara
perilaku, nilai-nilai, dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima,
dan digunakan oleh sebagian besar warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu,
dalam hal ini adalah perpaduan antara pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan
keputusan untuk menggunakan sepenuhnya ide baru sebagai cara bertindak yang
14
paling baik. Keputusan inovasi merupakan proses mental, sejak seseorang
Setelah kita melihat beberapa definisi adopsi diatas dapat ditarik kesimpulan
1. Sebagai wadah untuk menerima hal baru dalam suatu individu maupun
kelompok.
dari adopsi.
proses adopsi, berikut ini akan diberikan illustrasi tentang adopsi teknologi fermentasi
jerami padi sebagai sapi potong. Jika peternak telah diperkenalkan teknologi
fermentasi jerami padi sebagai pakan sapi potong, maka sejak itu, peternak
mengalami proses mental untuk menerima atau menolak teknologi tersebut, dengan
15
1. Peternak menyadari bahwa pemanfaatan jerami padi melalui teknologi
pakan dan mencari informasi tambahan dan lainnya mengenai hal tersebut.
4. Peternak mencoba teknologi fermentasi jerami padi pada saat musim panen
padi, dan jika tahap ini berhasil maka akan berlanjut ke tahap adopsi, dan
besar. Jika tahap ini berhasil maka adopsi akan berlanjut, dan jika gagal
untuk mengadopsi suatu perilaku yang baru tersebut terjadi dalam beberapa tahapan
sebagai berikut:
1. Tahap kesadaran (awareness), dalam hal ini Petani mulai sadar tentang
luarnya, sadar apa yang sudah ada dan apa yang belum.
2. Tahap minat (Interest), Tahap ini ditandai oleh adanya kegiatan mencari
melaksanakannya sendiri.
meniru besar, dan jika ternyata hasil penilaiannya positif, maka dimulai
Dari kedua pernyataan diatas dapat kita simpulkan bahwa Rogers berusaha
Teknologi peternakan
17
Teknologi peternakan adalah Teknologi Peternakan dalam dunia usaha ternak
merupakan suatu elemen strategi dan sekaligus menjadi prasarat dalam peningkatan
sesuatu yang memiliki nilai manfaat ekonomi lebih (inovasi), maka pada posisi ini
lembaga penilitian dan pengembangan memiliki posisi yang sangat penting, Pabeta
(1999) mengungkapkan bahwa di era globalisasi ini perhatian yang lebih besar
bahkan kebijakan yang strategis seharusnya diarahkan pada peran lembaga litbang,
pemecahan masalah ekonomi, sosial dan teknologi yang berorientasi pada kebutuhan
masyarakat dan pembangunan, seperti yang secara nyata dihasilkan oleh lembaga
litbang di negara industri maju dan menyampaikan bahwa pentingnya hasil litbang
(iptek) dan penerapannya dalam meningkatkan sektor ekonomi, sosial dan teknologi
terlihat pada negara maju di dunia dengan memberikan kedudukan yang strategis bagi
lembaga litbang.
proses penyebaran atau adopsi teknologi peternakan (Ponniah et al., 2008). Partisipasi
petani peternak dilakukan untuk menjalin adanya pertukaran ide dan pengetahuan di
kalangan petani. Partisipatif akan terbangun interaksi antara petani dan pemangku
kepentingan lainnya sehingga tercipta saling percaya dan terjalinnya komunikasi yang
dan menyebarkan suatu teknologi. Beberapa manfaat yang diperoleh dengan adanya
hubungan kemitraan antar kelompok dan lembaga yang terlibat adalah peningkatan
praktek-praktek baru, atau obyek-obyek yang dapat dirasakan sebagai sesuatu yang
baru oleh individu atau masyarakat sasaran penyuluhan. Sedang Lionberger dan Gwin
(1982) mengartikan inovasi tidak sekadar sebagai sesuatu yang baru, tetapi lebih luas
dari itu, yakni sesuatu yang dinilai baru atau dapat mendorong terjadinya
terhadap suatu inovasi sejak mengenal, menaruh minat, menilai sampai menerapkan.
erat antara penyuluh dan adopter, Mendiagnosis permasalahan yang dihadapi adopter,
berdiri/berubah sendiri.
teknologi dan sarana dalam bertukar informasi diantara peternak. Pambudy (2006)
obyek untuk melaksanakan suatu hasil kepeutusan institusi yang lebih tinggi dengan
dan ketangguhan kelompok peternak untuk melakukan adopsi teknologi. Unsur yang
dilihat dalam peran kelembagaan yaitu penyebaran teknologi dan informasi, wadah
adopsi teknologi.
tujuan.
21
PENUTUP
Kesimpulan
kerjasama juga melatih anggota berfikir dan bermusyawarah, dan mempererat ikatan
silaturrahmi antara anggota, serta meningkatkan kepercayaan dari pihak luar, maka
dari itu peran kelembagaan dalam adopsi teknologi dinilai sangat penting.
Saran
22
23
DAFTAR PUSTAKA
Dutta, Soumitra; Dutton William H dan Law, Ginette. 2013. The New Internet Word;
A Global Perspective On Freedom of Expreession, Privecy, Trust, and Security
Online”. Social Science Research Network.
Lionberger, H.F. and P.H. Gwin, (1982). Communication strategies Illinois: the
interstate orienters & publishers, inc.
Mardikanto, T. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. LPP UNS dan UNS Press.
Surakarta, Jawa Tengah.
Rusidi, 1978. Dinamika Kelompok Tani dalam Mencapai Tujuannya. Studi Kasus di
Desa Amansari. Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang. Tesis.
Bogor : IPB.
Suprapto, dan Fahrinoor. 2004. Komunikasi Penyuluhan Dalam Teori Dan Praktek.
Yogyakarta: Arti Bumi Intaran.
25
26