You are on page 1of 4

Administrasi Pajak XI

DOKUMEN DAN FORMULIR (BUKTI POTONG) PPh PASAL 21

1. Bukti Potong PPh 21


Bukti potong adalah dokumen yang berfungsi sebagai bukti adanya
pemungutan/pemotongan pajak yang digunakan untuk mengawasi pajak yang sudah
dipotong oleh pihak lain atau pemberi kerja. PPh Pasal 21 sendiri akan selalu
berkaitan dengan PPh Pasal 26 dalam pajak penghasilan WP Pribadi
karyawan/pegawai. Bedanya, jika PPh 21 dikenakan pada WP Pribadi pekerja dalam
negeri, sedangkan PPh 26 adalah pajak penghasilan yang dikenakan terhadap WP
Pribadi pekerja asing atau luar negeri. Bukti Potong PPh 21 ini digunakan saat
penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh utnuk mengecek kebenaran
atas jumlah pajak yang telah dibayar WP atau dipotong perusahaan. Bukti Potong
PPh 21 biasanya akan diberikan perusahaan/pemberi kerja ke karyawan jauh hari
sebelum batas waktu pelaporan SPT Tahunan.
Selain Formulir 1721 A1 atau A2, karyawan juga diharuskan meminta bukti potong
dari perusahaan jika punya penghasilan lain yang dikenakan pajak selain gaji, baik
yang bersifat final maupun tidak final.
2. Jenis-Jenis Bukti Potong PPh 21
a. Jenis Bukti Potong PPh 21 Formulir 1721-A1
Bukti Potong PPh Pasal 21 menggunakan Formulir 1721 A1 ini diperuntukkan
bagi pegawai tetap atau penerima pensiun atau tunjangan hari tua/jaminan hari
tua berkala.
b. Jenis Bukti Potong PPh 21 Formulir 1721-A2
Bukti Potong PPh Pasal 21 menggunakan Formulir 1721 A2 diperuntukkan bagi
pegawai negeri sipil atau anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) atau anggota
Polisi Republik Indonesia (POlri) atau pejabat negara atau pensiunan.
c. Jenis Bukti Potong PPh 21 Formulir 1721-VI
Sedangkan Bukti Potong PPh Pasal 21 menggunakan Formulir 1721 VI ini
merupakan pemotongan PPh 21 bersifat tidak final, yang diperuntukkan bagi
pegawai tidak tetap, tenaga ahli, bukan pegawai, peserta kegiatan, atau
pemotongan PPh Pasal 26
d. Jenis Bukti Potong PPh 21 Formulir 1721-VII
Sedangkan Bukti Potong PPh Pasal 21 menggunakan Formulir 1721 VII ini
diperuntukkan bagi pemotongan PPh 21 bersifat final, seperti PPh 21 atas
pesangon atau honorarium yang diterima PNS dari beban APBN atau APBD.
Untuk Formulir 1721 A1 diberikan oleh perusahaan sebagai pemotong pajak atau
bendahara instansi terkait. Formulir itu nantinya digunakan untuk pelaporan SPT
Tahunan WP OP sebagai pihak yang menerima penghasilan atau gaji. Bukti potong atau
formulir 1721 A1 dan 1721 A2, sama-sama merupakan dokumen berharga bagi setiap
wajib pajak. Fungsi dari formulir 1721 A1 adalah sebagai kredit pajak, dapat juga
digunakan untuk mengawasi pajak yang sudah dipotong oleh pemberi kerja.

Created by : Beni Hartono, S.Pd.,Gr. Page 1


Administrasi Pajak XI

3. Perbedaan Formulir SPT 1721-A1 dan 1721-A2

4. Penggunaan Formulir SPT 1721-A1 dan 1721-A2


Formulir 1721 A1 atau bukti pemotongan PPh 21 bisa digunakan untuk pegawai baik
yang masih aktif atau sudah pensiun.
Detail aturannya sebagai berikut:
a. Formulir Bukti Pemotongan PPh pasal 21 formulir 1721 A1 dipakai untuk bukti
pemotongan PPh pasal 21 bagi pegawai swasta, dengan kondisi :
 Penghasilan bagi pegawai tetap
 Penghasilan bagi penerima pensiun berkala
 Penghasilan bagi penerima tunjangan hari tua berkala
 Penghasilan bagi penerima jaminan hari tua berkala
b. Jumlah Formulir Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 formulir 1721 A1 dibuat oleh
pemotong pajak sebanyak 2 lembar, di mana masing-masing lampiran itu untuk :
Lembar 1: Diberikan kepada pegawai sebagai dasar pelaporan SPT Tahunan PPh
Orang Pribadi
Lembar 2: Diberikan kepada pemotong pajak
c. Formulir Bukti Pemotongan PPh pasal 21 tidak harus dilaporkan sebagai
lampiran SPT Masa PPh pasal 21 dan/atau PPh pasal 26 bagi
perusahaan/pemberi kerja pemotong/pemungut PPh 21/26.

Created by : Beni Hartono, S.Pd.,Gr. Page 2


Administrasi Pajak XI

5. Bentuk dan Cara Mengisi Formulir 1721-A1


FORMULIR 1721 – A1
BUKTI PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 BAGI PEGAWAI TETAP ATAU
PENERIMA PENSIUN ATAU TUNJANGAN HARI TUA/JAMINAN HARI TUA BERKALA
Nomor
Diiisi dengan nomor bukti pemotongan PPh Pasal 21 bagi pegawai Tetap atau
penerima Pensiun atau TUnjuangan Hari Tua/jaminan Hari Tua Berkala dengan
format penulisan : 1 . 1 – mm . yy – xxxxxxxx
1 . 1 : kode bukti pemotongan PPh Pasal 21 bagi Pegawai Tetap atau Penerima
Pensiun atau Tunjangan Hari Tua/Jaminan Hari Tua
Mm : diisi masa pajak
Yy : diisi dua digit terakhir dari tahun pajak
Xxxxxxxx : diisi nomor urut.
Nomor urut berlanjut selama satu tahun pajak. Saat memasuki tahun pajak
berikutnya, nomor urut dimulai kembali dari 00000001
Masa perolehan penghasilan
Diisi dengan masa perolehan penghasilan dalam tahun kalender yang brsangkutan,
dengan format penulisan mm – mm
Misalnya: Apabila masa perolehan penghasilan sejak bulan Januari samapi dengan
bulan Desember 2015 ditulis 01 – 12.
NPWP Pemotong : Diisi dengan NPWP Pemotong
Nama Pemotong : Diisi dengan nama Pemotong.

Bentuk formulir 1721-A1 terlampir dihalaman berikutnya

Created by : Beni Hartono, S.Pd.,Gr. Page 3


area staples

BUKTI PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN


PASAL 21 BAGI PEGAWAI TETAP ATAU FORMULIR 1721 - A1
PENERIMA PENSIUN ATAU TUNJANGAN HARI Lembar ke-1 : untuk Penerima Penghasilan
TUA/JAMINAN HARI TUA BERKALA Lembar ke-2 : untuk Pemotong
MASA PEROLEHAN
PENGHASILAN [mm - mm]
KEMENTERIAN KEUANGAN RI NOMOR : 1 . 1 - - - 1 -
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK H.02 H.02

NPWP
PEMOTONG : H.03 1-202-425-7- - 00 .
NAMA
PEMOTONG : H.04 PT. EXCELSOFT - TAXPRO

A. IDENTITAS PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG

1. NPWP : 11.111.111.1 - 111 . 111 6. STATUS / JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA UNTUK PTKP
A.01

2. NIK/NO Nama 1 K/ 1 TK/ HB/


PASPOR : A.02 A.07 A.08 A.09

3. NAMA : Nama 1 7. NAMA JABATAN:


A.03 A.10

4. ALAMAT : A.04 JL. ALAMAT 1 8. KARYAWAN ASING : A.11 X YA

9. KODE NEGARA DOMISILI : A.12

5. JENIS KELAMIN : A.05 X LAKI-LAKI A.06 PEREMPUAN

B. RINCIAN PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21


URAIAN JUMLAH (Rp)

KODE OBJEK PAJAK : 21-100-01 21-100-02

PENGHASILAN BRUTO :

1. GAJI/PENSIUN ATAU THT/JHT 72,000,000


2. TUNJANGAN PPh 0
3. TUNJANGAN LAINNYA, UANG LEMBUR, DAN SEBAGAINYA 3,500,000
4. HONORARIUM DAN IMBALAN LAIN SEJENISNYA 0
5. PREMI ASURANSI YANG DIBAYAR PEMBERI KERJA 0

6. PENERIMAAN DALAM BENTUK NATURA DAN KENIKMATAN LAINNYA YANG DIKENAKAN PEMOTONGAN PPh PASAL 21 0

7. TANTIEM,BONUS,GRATIFIKASI,JASA PRODUKSI,DAN THR 0

8. JUMLAH PENGHASILAN BRUTO(7+8) 75,500,000


PENGURANGAN

10. BIAYA JABATAN/BIAYA PENSIUN 3,775,000


12. IURAN PENSIUN ATAU IURAN THT/JHT 1,800,000

13. JUMLAH PENGURANGAN (9 S.D.10) 5,575,000


PENGHITUNGAN PPh PASAL 21

14. JUMLAH PENGHASILAN NETO(8 - 11) 69,925,000

15. PENGHASILAN NETO MASA SEBELUMNYA 0


16. JUMLAH PENGHASILAN NETO UNTUK PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 (SETAHUN/DISETAHUNKAN) 69,925,000
17. PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK(PTKP) 28,350,000
18. PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN/DISETAHUNKAN(14 - 15) 41,575,000
19. PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN/DISETAHUNKAN 2,078,750
20. PPh PASAL 21 YANG TELAH DIPOTONG MASA SEBELUMYA 0
21. PPh PASAL 21 TERUTANG 2,078,750
22. PPh PASAL 21 DAN PPh PASAL 26 YANG TELAH DIPOTONG DAN DILUNASI 2,078,750

C. IDENTITAS PEMOTONG
,
1. NPWP : 01.352.138.0 - 041 . 000 3. TANGGAL & TANDA TANGAN
C.01

2. NAMA : ISMAIL MARZUKI 2 7 - 1 1 - 2 0 1 3


C.02 C.03
[dd - mm - yyyy]

You might also like