Professional Documents
Culture Documents
Tugas Farmakologi
Tugas Farmakologi
Di Susun Oleh
Kelompok IV:
Cantika S. Sedubun
Felomena Rahawarin
Sevalia E. Sadsuitubun
Tisye Renuw
Trifona Matly
Windy Y. Jeujanan
Alamat: langgur
Belum bersekolah
Umur: 34 tahun
Pendidikan: SMA
alamat: langgur
Trombosit: 19.000/mm3
Infus 2 jalur
Albumin: 10 Ml/kg/jam
Omeprazole: 2x10mg/kgbb
Perawat harus menguasai komunikasi terapeutik dan menerapkan nya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu perawat juga harus membangun komunikasi yang baik antar pasien dan keluarga pasien
agar terjalin kepercayaan serta menjaga privasi pasien. Perawat juga menjalin hubungan yang baik
dengan tim medis, pramedis, giz dan laboratorium dalam menangani penyakit pasien.
Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high alert medications) adalah obat yang sering menyebabkan
terjadi kesalahan/kesalahan serius (sentinel event), obat yang berisiko tinggi menyebabkan
dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome).
High alert medications memiliki risiko yang lebih tinggi dalam menyebabkan komplikasi, efek
samping, atau bahaya yang dapat merugikan pasien. Hal inidapat dikarenakan adanya rentang dosis
terapeutik dan keamanan yang sempit atau karena insidens yang tinggi akan terjadinya kesalahan.
Pihak rumah sakit harus mengembangkan pendekatan untuk memperbaiki keamanan obat-obatan
tersebut. Bila obat-obatan adalah bagian dari rencana pengobatan pasien, maka penerapan
manajemen yang benar penting/krusial untuk memastikan keselamatan pasien
Contohnya: pada kasus tersebut team medis berkolaborasi dalam pemberian obat pada pasien DBD
Ceftriaxone 2x750 mg/kgbb dan Omeprazole 2x10mg/kgbb
4. Tepat lokasi: Rumah Sakit Hati Kudus Langgur ( Ruang Anak), lokasi tersebut harus bersih,
kemudian tempat tersebut nyaman untuk ditempati oleh anak tersebut, lokasi yang terbebas dari
Nyamuk atau parasit lainnya, tidak ada genangan air, dll.
Tepat prosedur: melakukan TTV, sesuaikan dengan kondisi dari anak tersebut kemudian Melakukan
tindakan sesuai dengan SOP yang tepat untuk anak dengan kasus tersebut seperti, pemberian cairan
melalui infus.
Tepat pasien operasi: menurut kelompok kami pasien tidak melakukan operasi karena pasien hanya
menderita penyakit DBD dengan keluhan demam,mual dan tidak mau minum.
Perawat harus berhati-hati dalam melakukan pelayanan kesehatan contohnya ketika memberikan
obat antibiotik harus dilakukan tes pada pasien tersebut dengan cara injeksi ke intravena, bila di
dapatkan bintik-bintik merah, gatal-gatal dan hal lain sebagainya yang timbul dari kulit pasien, maka
pasien tersebut mengalami alergi pada obat antibiotik. Jadi tidak boleh di berikan obat antibiotik
pada pasien. Begitu pula sebaliknya, jika tidak menimbulkan gejala” tertentu maka pasien tersebut
boleh mengonsumsi obat antibiotik.
6). Berikut beberapa cara agar pasien tidak jatuh ketika di rumah sakit:
a). Perawat harus memberikan makanan yang bernutrisi pada pasien selain itu pasien juga harus
menjaga pola makan yang sesuai anjuran perawat
c). Perawat harus membatasi waktu berkunjung bagi keluarga pasien dan mengikuti waktu
berkunjung yang sesuai
d). Perawat harus sering mengontrol keadaan pasien dan harus memberikan penjelasan yang sesuai
dengan keadaan pasien