You are on page 1of 3

Pindi Yulinar Rosita

008201905023
Chapter 1
The What and Why of Budgeting

Summary
Anggaran adalah alat yang memberikan target dan arah. nggaran harus terkoordinasi,
terintegrasi, terorganisir, sistematis, jelas, dan komprehensif untuk mencapai hasil yang optimal.
Proses teratur penganggaran yang akan menghasilkan lebih sedikit biaya, lebih sedikit jam kerja,
dan meminimalkan konflik dan kekacauan. Anggaran membantu mengantisipasi masalah
sebelum menjadi kritis. Proses anggaran harus mempertimbangkan hubungan input-output.

Jenis anggaran tersebut antara lain:

 Master budget
 Operating and financial budgets
 Cash budget
 Static (fixed) budget
 Flexible (expense) budget
 Capital expenditure budget
 Program budget
 Incremental budget
 Add-on budget
 Supplemental budget
 Bracket budget
 Stretch budget
 Strategic budget
 Activity-based budget
 Target budget
 Rolling (continuous) budget
 Probabilistic budget

Proses Anggaran

Enam langkah dalam proses penganggaran adalah:

1. Menetapkan tujuan

2. Menganalisis sumber daya yang tersedia

3. Negosiasi untuk memperkirakan komponen anggaran

4. Mengkoordinasikan dan meninjau komponen

5. Memperoleh persetujuan akhir

6. Mendistribusikan anggaran yang telah disetujui


Contoh 3 anggaran dari jenis-jenis anggaran.
1. Cash Budget

2. Flexible Budget
Budgeted selling pricenya tetap $120 per jacket dalam static budget.
Budgeted unit variable cost tetap sama $88 per jackets.
Budgeted total fixed costs nya sama seperti static budget sebesar $276.000. mengapa?
Karena 10.000 jaket yang diproduksi masih dalam relevant range dari 0 sampai dengan
12.000 jaket.
Satu-satunya yang berbeda dari static budget dengan flexible budget adalah static budget
menggunakan output yang dianggarkan sebesar 12.000 jackets, sedangkan flexible
budget menggunakan outputnya berdasarkan actual output sebesar 10.000 jackets.
 Activity-based budget

You might also like