You are on page 1of 19

PENGANTAR AKUNTANSI

JURNAL PENYESUAIAN
PERUSAHAAN JASA

Erna Chotidjah S, S.E., M.Ak


Pengertian Jurnal Penyesuaian

Secara Luas Jurnal Penyesuaian


(adjustment journal) sendiri merupakan
jurnal yang dibuat pada proses pencatatan
perubahan saldo di dalam akun yang pada
akhirnya akan mencerminkan saldo pada
jumlah yang sesungguhnya
Ayat Jurnal Penyesuaian
(Adjusting Entries)

Ayat Jurnal penyesuaian adalah


jurnal yang dibuat untuk
menyesuaikan saldo perkiraan-
perkiraan ke saldo yang
sebenarnya, sampai akhir
periode akuntansi atau untuk
memisahkan penghasilan atau
biaya dari suatu periode dengan
periode yang lain
Fungsi Jurnal Penyesuaian
1. Fungsi dari jurnal penyesuaian yaitu Agar pada akhir
periode akun riil yaitu harta, kewajiban dan modal
menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
2. Pada sebuah jurnal penyesuaian, dapat menetapkan
saldo catatan akun buku besar pada akhir periode
sehingga setiap perkiraan saldo riil, khususnya
perkiraan harta dan kewajiban menunjukkan jumlah
yang sebenarnya.
3. Dapat digunakan dalam menghitung setiap perkiraan
nominal (perkiraan pendapatan dan beban) yang
sebenarnya selama periode yang bersangkutan.
4. Agar akun-akun nominal, yaitu akun pendapatan dan
beban dapat diakui dalam suatu periode dan
menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
Macam-macam Jurnal Penyesuaian

1. Penaksiran kerugian piutang


2. Penyusutan aktiva Tetap
3. Pendapatan yang akan diterima
4. Biaya yang masih harus dibayar
5. Pendapatan diterima dimuka
6. Biaya dibayar dimuka.
7. Pemakaian perlengkapan
Penaksira kerugian piutang
Taksiran kerugian dilakukan untuk
berjaga-jaga jika ada piutang yaang
tidak tertagih.
jurnalnya :
Kerugian Piutang Rp. xx
Cadangan. Kerugian Piut. Rp. xx
Penyusutan/ depresiasiAktiva Tetap

Penyusutan/depresiasi merupakan
penurunan nilai sebuah aktiva
tetap.
Jurnalnya :
Penyusutan AT Rp. xx
Akumulasi Penyust. AT Rp.xx
Pendapatan yang akan diterima
Berbagai pendapatan yang sampai
dengan tanggap penyusunan laporan
keuangan harus diakui sebagai
pendapatan pada periode terjadinya
pendapatan
Jurnalnya :
Piutang Pendapatan... Rp. xx
Pendpatan.... Rp.xx
Beban yang masih harus dibayar

Biaya-biaya yang sampai dengan


tanggal penyusunan laporan
keuangan telah menjadi
kewajiban perusahaan, meskipun
belum dibayar harus diakui
sebagai biaya dalam periode
terjadinya biaya.
Jurnalnya :
Beban...... Rp. xx
Utang Beban.... Rp. xx
Pendapatan Diterima Dimuka

Pendapatan yang diterima dimuka harus


dipisahkan berapa yang menjadi
pendapatan periode yang
bersangkutan dan berapa yang menjadi
periode yang akan datang.

Contoh
1 Nopember diterima pendapatan sewa
sebesar Rp. 6.000.000,- untuk satu
tahun.
Pendapatan Diterima Dimuka
a. Jika pada saat transaksi dicatat sebagai
pendapatan, jurnalnya:
Kas Rp. 6.000.000
Pendapatan Sewa Rp. 6.000.000

Maka Jurnal Penyesuaian pada tanggal 31 Desember


adalah mencatat yang belum jadi pendapatan:
Pendapatan Sewa Rp. 5.000.000
Sewa Diterima Dimuka Rp. 5.000.000
Pendapatan Diterima Dimuka
b. Jika Pada saat transaksi dicatat sebagai
Pendapatan Diterima dimuka (kewajiban)
Kas Rp. 6.000.000
Sewa Diterima Dimuka Rp. 6.000.000

Maka Jurnal Penyesuaian pada tanggal 31 Desember


adalah mencatat yang sudah jadi pendapatan:
Sewa Diterima Dimuka Rp. 1.000.000
• Pendapatan Sewa Rp. 1.000.000
Biaya Dibayar Dimuka
Biaya yang telah dibayar sampai
dengan tanggal penyusunan
laporan keuangan harus
dipisahkan berapa yang sudah
menjadi biaya dan yang belum
pada periode yang bersangkutan.
Contoh
1 Nopember Dibayar sewa sebesar
Rp. 6.000.000,- untuk satu tahun.
Biaya Dibayar Dimuka
a. Jika pada saat transaksi dicatat sebagai beban,
jurnalnya:
Beban Sewa Rp. 6.000.000
Kas Rp.6.000.000

Maka Jurnal Penyesuaian pada tanggal 31


Desember adalah mencatat yang belum jadi beban:
Sewa Dibayar dimuka Rp. 5.000.000
BebanSewa Rp. 5.000.000
Biaya Dibayar Dimuka
b. Jika Pada saat transaksi dicatat sebagai Biaya
Dibayar dimuka (Aset)
Sewa Dibayar Dimuka Rp. 6.000.000
Kas Rp. 6.000.000

Maka Jurnal Penyesuaian pada tanggal 31 Desember


adalah mencatat yang sudah jadi beban:
Beban Sewa Rp. 1.000.000
Sewa dibayar dimuka Rp. 1.000.000
Pemakaian Perlengkapan
(bahan Habis Pakai)
Bahan habis pakai (perlengkapan) merupakan aset
perusahaan yang pada setiap akhir periode akan
dihitung secara fisik atas sisa perlengkapan sehingga
akan diketahui berapa pemakaian pelengkapannya
(beban perlengkapan)

Contoh
1 Desember dibeli perlengkapan Rp. 750.000,-. Pada 31
desember setelah dihitung secara fisik sisa
perlengapan senilai Rp. 350.000,-
Pemakaian Perlengkapan (bahan
Habis Pakai)
a. Jika pada saat transaksi dicatat sebagai
perlengkapan, jurnalnya:
Perlengkapan Rp. 750.000
Kas Rp. 750.000
Maka Jurnal Penyesuaian pada tanggal 31
Desember adalah mencatat yang sudah digunakan:
Beban Perlengkapan Rp. 400.000
Perlengkapan Rp. 400.000
Pemakaian Perlengkapan (bahan
Habis Pakai)
b. Jika Pada saat transaksi dicatat sebagai beban
Perlengkapan
Beban Perlengkapan Rp. 750.000
Kas Rp. 750.000

Maka Jurnal Penyesuaian pada tanggal 31


Desember adalah mencatat perlengkapan yang
masih tersisa:
Perlengkapan Rp. 350.000
Beban Perlengkapan Rp. 350.000

You might also like