You are on page 1of 12

MAKALAH

AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENGUMPULAN PIUTANG:


PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF
TRANSAKSI

Dosen Pembimbing

Netty Herawaty, S.E., M.Si., Ak., C.A,


CTA

Disusun

oleh:

Kelompok 3

Ihsan Fadilah Ritonga (C0C020006)

Michael (0115101126)

Muhammad Hanif (0115101173)


Basyar

FAKULTAS EKONOMI DAN

BISNIS UNIVERSITAS

JAMBI KOTA JAMBI

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat-Nya kami dapat menyelasaikan penyusunan Makalah yang berjudul
“Audit Siklus Penjualan dan Penagihan: Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Substantif atasTransaksi”. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan
melengkapi tugas kelompok mata kuliah Auditing 2 yang diampu oleh ibu dosen Netty
Herawaty, S.E., M.Si., Ak., C.A, CTA semester genap tahun akademik 2022/2023 di
Universitas Jambi.

Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.


Sehingga pada kesempatan ini kami dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa
hormat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan moril maupun materil secara langsung maupun tidak
langsung kepada penulis dalam penyusunan makalah ini hingga selesai.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bukan hanya bagi
kami secara pribadi tetapi bermanfaat bagi kita semua.

Jambi, 1 Maret 2022


DAFTAR ISI

BAB I........................................................................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN........................................................................................................................................................ 3

1.1. Latar Belakang.....................................................................................................................................................3

1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................................................3

BAB II.......................................................................................................................................................................... 5

Tinjauan Pustaka.......................................................................................................................................................... 5

2.1. PABU Terhadap Piutang .....................................................................................................................................5

2.2. Dokumen dan catatan piutang...........................................................................................................................6

2.3 Retur dan Potongan Penjualan.....................................................................................................................9

2.4 Penghapusan Piutang....................................................................................................................................10

2.5 Sistem Pencadangan Kerugian Piutang...................................................................................................................11

2.6 Pengujian Pengendalian...................................................................................................................................12

2.7 Pengujian Substantif.........................................................................................................................................12

2.8 Prosedur analitis................................................................................................................................................13

2.9 Kasus Sederhana Piutang Usahan

BAB III....................................................................................................................................................................... 15

PENUTUP.................................................................................................................................................................. 15

3.1Kesimpulan..........................................................................................................................................................15

3.2 Saran..................................................................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................... 17
BAB I

PENDAHULUAN

Brighton finance adalah klien terbesar yang dikelola dari kantor perusahaan Big Four di
Pittsburgh, perusahaan tersebut adalah konglomerat jasa kekuangan yang memiliki
hamper seribu kantor yang tersebar di Amerika Serikat dan Kanada, serta kantor
koresponden diluar negeri. Catatan perusahaan berisi lebih dari sejuta piutang usaha dan
perusahaan ini juga memroses jutaan transkasi penjualan serta transaksi lainnya setiap
tahun. Pusat computer perusahaan berada didalam sebuah ruangan yang besar dan
nyaman yang berisikan beberapa computer mainframe yang besar serta banyak peralatan
pendukung lainnya.

Karena Brighton Finance merupakan sebuah perusahaan public, perusahaan tersebut


harus melaporkan laporan keuangan tahunannya termasuk laporan manajemen
mengenai pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan pada From 10-K kepada
Securities dan Exchange Commissions dalam waktu 60 hari setelah akhir tahun fiskalnya.
Selain itu, perusahaan juga harus mengumumkan laba tahunan dan menerbitkan laporan
tahunannya segera setelah akhir tahun dengan selayak – layaknya. Dalam keadaan tersebut,
selalu ada tekanan yang kuat kepada kantor akuntan public untuk menyelesaikan audit
dengan cepat.

Berdasarkan dalam latar belakang masalah maka permasalahan yang dapat dibahas dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa saja akun-akun dan kelompok transaksi dalam siklus penjualan dan
penerimaan kas ?
2. Apa fungsi-fungsi bisnis dalam siklus dan dokumen dan catatan terkait?
3. Bagaimana perancangan pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas
Transaksi Penjualan ?
4. Bagaimana dengan retur dan pengurangan harga jual ?
5. Bagaimana pengendalian intern, pengujian atas pengendalian substantif atas
transaksi untuk penerimaan kas ?
6. Apa saja pengujian audit atas piutang tak tertagih ?
7. Bagaimana pengendalian intern tambahan atas Akun neraca ?
8. Bagaimana dampak dari hasil pengujian atas transaksi ?
BAB II

TINJAUAN

PUSTAKA

2.1 PABU Terhadap Piutang

Prinsip Akuntansi Berterima Umum Dalam Penyajian Piutang Usaha Di Neraca

Prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian piutang di neraca berikut ini:

1. Piutang usaha harus disajikan di neraca sebesar jumlah yang diperkirakan dapat ditagih dari
debitur pada tanggal neraca.
2. Jika perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian piutang usaha, harus dicantumkan
pengungkapannya di neraca bahwa saldo piutang usaha tersebut adalah jumlah bersih (neto).
3. Jika piutang usaha bersaldo material pada tanggal neraca, harus disajikan rinciannya di neraca.
4. Piutang usaha yang bersaldo kredit pada tanggal neraca harus disajikan dalam kelompok utang
lancar.
5. Jika jumlahnya material, piutang nonusaha harus disajikan terpisah dari piutang usaha

Tujuan Pengujian Substantif Terhadap Piutang Usaha

Tujuan pengujian substantif terhadap piutang usaha adalah:

1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan piutang
usaha.
2. Membuktikan keberadaan putang usaha dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan
piutang usaha yang dicantumkan di neraca.
3. Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan
saldo piutang usaha yang disajikan klien atas piutang yang dicantumkan di neraca.
4. Membuktikan kewajaran penilaian piutang usaha yang dicantumkan di neraca.
5. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan piutang usaha di neraca.
2.2 Dokumen dan catatan piutang

Dokumen apa saja yang digunakan dalam pencatatan piutang ke dalam kartu piutang diantaranya
sebagai berikut :

1. Faktur penjualan
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang dari transaksi penjualan kredit.
Dokumen ini juga dilampiri dengan surat muat (bill of lading) dan surat order pengiriman sebagai
dokumen pendukung untuk mencatat transaksi penjualan kredit.

2. Bukti Kas Masuk


Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya piutang dari transaksi pelunasan
piutang oleh debitur. Dasar pencatatan ke dalam kartu piutang digunakan surat pemberitahuan
(remittance advice) sebagai dokumen sumber.

3. Memo Kredit
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan. Memo kredit dikeluarkan oleh
bagian order penjualan dan jika dilampiri dengan laporan penerimaan barang yang dibuat oleh bagian
penerimaan, merupakan dokumen sumber untuk mencatat transaksi retur penjualan.

4. Memorial (Journal Voucher)


Dokumen ini merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum,
yang dikeluarkan oleh fungsi kredit yang memberikan otorisasi penghapusan piutang yang sudah tidak
dapat ditagih lagi. Dalam pencatatan piutang, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan
penghapusan piutang.

Pada dasarnya pembuatan laporan Hutang dan Piutang bertujuan piutang bertujuan untuk mencatat
mutasi hutang piutang perusahaan , yang terjadi karena transaksi penjualan kredit, retur penjualan,
penerimaan kas dari piutang, dan penghapusan piutang, dan sistem akuntansi utang meliputi prosedur
pencatatan distribusi pembelian berupa pengembalian barang yang dibeli kepada pemasok yang
bersangkutan. Dokumen sumber untuk dasar pencatatan mutasi piutang adalah faktur penjualan, memo
kredit, dan bukti memorial, sedangkan untuk dokumen sumber untuk pencatatan utang karena adanya
pengembalian barang adalah memo debit dan laporan pengiriman barang.

Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat piutang adalah:

1) Jurnal Penjualan

Catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penjualan kredit.

2) Jurnal Retur Penjualan

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan.

3) Jurnal Umum

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas
dari debitur.

4) Jurnal Penerimaan Kas


Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas
dari debitur.

5) Kartu Piutang

Catatan akuntansi ini digunakan untu mencatat mutasi dan saldo piutang kepada debitur.

2.3 Retur dan Potongan Penjualan

Retur penjualan adalah pengiriman barang dari pihak pembeli kepada pihak penjualan karena barang
tidak sesuai dengan apa yang dijelaskan sebelumnya atau dapat juga terjadi karena barang yang
diterima pembeli mengalami kerusakan.

Melalui retur penjualan, maka tagihan atau piutang dari pihak penjual terhadap pihak pembeli akan
dikurangi. Dalam melakukan catatan transaksi retur penjualan dalam jurnal . akan dicatat di akun retur
penjualan di debet serta akun piutang dagang di kredit.

Retur penjualan dikategorikan menjadi menjadi 3 jenis yakni:

1. Retur penjualan yang mengurangi piutang pihak pembeli.


2. Retur penjualan yang mengembalikan pembayaran pembeli.
3. Retur penjualan yang membutuhkan penggantian barang rusak dari pihak penjual. Dapat juga
disebut sebagai klaim.

Tujuan audit Transaksi dan metode yang digunakan klien untuk pengendalian kesalahan penyajian
pada dasarnya sama dalam pengolahan kredit memo seperti halnya untuk penjualan dengan 2
perbedaan perbedaan pertama adalah tentang materialitasnya dalam banyak hal retur dan pengurangan
harga penjualan sangat tidak material sehingga dapat diabaikan oleh auditor.
perbedaan kedua adalah dalam hal penekanan pada tujuan keberadaan untuk retur dan pengurangan
harga penjualan auditor biasanya memberi penekanan pada pengujian atas pencatatan transaksi untuk
mengungkapkan pencurian khas yang berasal dari pengumpulan piutang yang sebelumnya telah
diciptakan transaksi retur dan pengurangan harga penjualan fiktif.

2.4 Penghapusan Piutang

seperti halnya untuk retur dan pengurangan harga penjualan kekawatiran utama auditor dalam
penghapusan piutang usaha adalah kemungkinan pegawai perusahaan klien melakukan penggelapan
kas dengan cara menghapuskan piutang yang telah diterima ( tujuan audit transaksi keterjadian ).
pengendalian utama untuk mencegah penyelewengan semacam ini adalah dengan menetapkan
otorisasi yang tepat bagi setiap penghapusan piutang dengan menunjuk pejabat perusahaan tertentu
setelah sebelumnya melakukan penyelidikan yang cermat tentang alasan mengapa debitur tidak
membayar. verifikasi atas akun yang dihapus biasanya tidak memakan waktu yang lama auditor pada
umumnya memeriksa apakah persetujuan diberikan oleh orang yang tepat sebagai contoh penghapusan
akun auditor biasanya juga memeriksa korespondensi yang terdapat dalam arsip klien untuk mencari
informasi tentang tidak dapat ditagih nya piutang. Setelah auditor berkesimpulan bahwa penghapusan
telah dijual dengan benar selanjutnya sejumlah sampel piutang yang dihapus ditelusur ke master file
piutang usaha untuk menguji apakah penghapusan telah dicatat dengan benar.

2.5 Sistem Pencadangan Kerugian Piutang


2..6 Pengujian Pengendalian

Pengujian pengendalian merupakan pengujian yang dilaksanakan terhadap rancangan pelaksanaan


suatu kebijakan atau prosedur struktur pengendalian internal. Pengujian pengendalian ini,
dilaksanakan auditor untuk menilai efektifitas kebijakan atau prosedur pengendalian untuk mendeteksi
dan mencegah salah saji materil dalam suatu asersi laporan keuangan.

Pengujian pengendalian memfokuskan diri pada tiga hal yaitu:

1. Bagaimana pengendalian diterapkan?


2. Sudahkah diterapkan secara konsisten sepanjang tahun?
3. Siapa yang menerapkan pengujian pengendalian?

Tipe Pengujian Pengendalian

Ada dua tipe pengujian pengendalian yaitu:

1. Concurrent test of control yaitu pengujian pengendalian yang dilaksanakan auditor seiring
dengan prosedur untuk memperoleh pemahaman mengenai SPI klien.
2. Pengujian pengendalian tambahan atau yang direncanakan yaitu pengujian yang dilaksanakan
auditor selama pekerjaan lapangan.

Prosedur Untuk Melaksanakan Pengujian Pengendalian

Ada empat prosedur untuk melaksanakan pengujian pengendalian yaitu:

1. Pengajuan pertanyaan kepada para karyawan klien


2. Pengamatan terhadap karyawan klien dalam melaksanakan tugasnya
3. Melakukan inspeksi dokumen, catatan, dan laporan
4. Mengulang kembali pelaksanaan pengendalian oleh auditor.

2.7 Pengujian Substantif


Pengujian substantif merupakan prosedur-prosedur pengauditan yang dibuat oleh auditor untuk
menguji atau mendeteksi kesalahan salah saji material dalam nilai rupiah yang mempengaruhi
langsung kebenaran dari saldo-saldo dalam laporan keuangan.

Maka auditor harus menghimpun semua bukti yang cukup untuk memperoleh dasar yang memadai
untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan perusahaan yang diauditnya. Pengujian substantif
menyediakan bukti mengenai kewajaran setiap asersi laporan keuangan yang signifikan.

Tujuan Pengujian Substantif Terhadap Piutang Usaha

Tujuan pengujian substantif terhadap piutang usaha adalah:

1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan piutang
usaha.

2. Membuktikan keberadaan putang usaha dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan
piutang usaha yang dicantumkan di neraca.

3. Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan
saldo piutang usaha yang disajikan klien atas piutang yang dicantumkan di neraca.

4. Membuktikan kewajaran penilaian piutang usaha yang dicantumkan di neraca.

5. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan piutang usaha di neraca.


Dengan adanya pembahasan mengenai penerapan proses audit pada siklus
penjualan dan penagihan ini, diharapkan kepada para pembaca sekalian untuk
dapat lebih mengerti dan memahami mengenai apa saja akun-akun yang ada di
dalam siklus penjualan dan penagihan, dan bagaimana proses audit dalam siklus
penjualan dan penagihan itu sendiri. Sehingga kedepannya kita dapat
menerapkan segala ilmu yang terkandung di dalam penulisan makalah ini ke
dalam dunia nyata yakni dunia kerja yang syarat akan prinsip profesionalitas dan
efektifitas.
DAFTAR PUSTAKA

Randol J. ELDER. Alvin A. Arens. Mark S. Beasley 2011. Audit Dan Jasa
Assurance pendekatan terintegritas Jilid 2 , Jakarta : ERLANGGA

Hanifani, Erfini. 2014. Akun dan Kelas Transaksi Dalam Siklus Penjualan Serta
Penagihan. [online].
http://erfinihanifaniofficial.blogspot.co.id/2014/06/akun-dan-kelas-transaksi-dalam-sikl
us.html. Diakses tanggal: 22 Februari 2018

You might also like