Professional Documents
Culture Documents
Tugas Makalah Kelompok BAB 11 - Kelompok 2
Tugas Makalah Kelompok BAB 11 - Kelompok 2
Dosen Pembimbing
Disusun
oleh:
Kelompok 3
Michael (0115101126)
BISNIS UNIVERSITAS
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat-Nya kami dapat menyelasaikan penyusunan Makalah yang berjudul
“Audit Siklus Penjualan dan Penagihan: Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Substantif atasTransaksi”. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan
melengkapi tugas kelompok mata kuliah Auditing 2 yang diampu oleh ibu dosen Netty
Herawaty, S.E., M.Si., Ak., C.A, CTA semester genap tahun akademik 2022/2023 di
Universitas Jambi.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bukan hanya bagi
kami secara pribadi tetapi bermanfaat bagi kita semua.
BAB I........................................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN........................................................................................................................................................ 3
BAB II.......................................................................................................................................................................... 5
Tinjauan Pustaka.......................................................................................................................................................... 5
BAB III....................................................................................................................................................................... 15
PENUTUP.................................................................................................................................................................. 15
3.1Kesimpulan..........................................................................................................................................................15
3.2 Saran..................................................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
Brighton finance adalah klien terbesar yang dikelola dari kantor perusahaan Big Four di
Pittsburgh, perusahaan tersebut adalah konglomerat jasa kekuangan yang memiliki
hamper seribu kantor yang tersebar di Amerika Serikat dan Kanada, serta kantor
koresponden diluar negeri. Catatan perusahaan berisi lebih dari sejuta piutang usaha dan
perusahaan ini juga memroses jutaan transkasi penjualan serta transaksi lainnya setiap
tahun. Pusat computer perusahaan berada didalam sebuah ruangan yang besar dan
nyaman yang berisikan beberapa computer mainframe yang besar serta banyak peralatan
pendukung lainnya.
Berdasarkan dalam latar belakang masalah maka permasalahan yang dapat dibahas dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa saja akun-akun dan kelompok transaksi dalam siklus penjualan dan
penerimaan kas ?
2. Apa fungsi-fungsi bisnis dalam siklus dan dokumen dan catatan terkait?
3. Bagaimana perancangan pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas
Transaksi Penjualan ?
4. Bagaimana dengan retur dan pengurangan harga jual ?
5. Bagaimana pengendalian intern, pengujian atas pengendalian substantif atas
transaksi untuk penerimaan kas ?
6. Apa saja pengujian audit atas piutang tak tertagih ?
7. Bagaimana pengendalian intern tambahan atas Akun neraca ?
8. Bagaimana dampak dari hasil pengujian atas transaksi ?
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian piutang di neraca berikut ini:
1. Piutang usaha harus disajikan di neraca sebesar jumlah yang diperkirakan dapat ditagih dari
debitur pada tanggal neraca.
2. Jika perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian piutang usaha, harus dicantumkan
pengungkapannya di neraca bahwa saldo piutang usaha tersebut adalah jumlah bersih (neto).
3. Jika piutang usaha bersaldo material pada tanggal neraca, harus disajikan rinciannya di neraca.
4. Piutang usaha yang bersaldo kredit pada tanggal neraca harus disajikan dalam kelompok utang
lancar.
5. Jika jumlahnya material, piutang nonusaha harus disajikan terpisah dari piutang usaha
1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan piutang
usaha.
2. Membuktikan keberadaan putang usaha dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan
piutang usaha yang dicantumkan di neraca.
3. Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan
saldo piutang usaha yang disajikan klien atas piutang yang dicantumkan di neraca.
4. Membuktikan kewajaran penilaian piutang usaha yang dicantumkan di neraca.
5. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan piutang usaha di neraca.
2.2 Dokumen dan catatan piutang
Dokumen apa saja yang digunakan dalam pencatatan piutang ke dalam kartu piutang diantaranya
sebagai berikut :
1. Faktur penjualan
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang dari transaksi penjualan kredit.
Dokumen ini juga dilampiri dengan surat muat (bill of lading) dan surat order pengiriman sebagai
dokumen pendukung untuk mencatat transaksi penjualan kredit.
3. Memo Kredit
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan. Memo kredit dikeluarkan oleh
bagian order penjualan dan jika dilampiri dengan laporan penerimaan barang yang dibuat oleh bagian
penerimaan, merupakan dokumen sumber untuk mencatat transaksi retur penjualan.
Pada dasarnya pembuatan laporan Hutang dan Piutang bertujuan piutang bertujuan untuk mencatat
mutasi hutang piutang perusahaan , yang terjadi karena transaksi penjualan kredit, retur penjualan,
penerimaan kas dari piutang, dan penghapusan piutang, dan sistem akuntansi utang meliputi prosedur
pencatatan distribusi pembelian berupa pengembalian barang yang dibeli kepada pemasok yang
bersangkutan. Dokumen sumber untuk dasar pencatatan mutasi piutang adalah faktur penjualan, memo
kredit, dan bukti memorial, sedangkan untuk dokumen sumber untuk pencatatan utang karena adanya
pengembalian barang adalah memo debit dan laporan pengiriman barang.
1) Jurnal Penjualan
Catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penjualan kredit.
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan.
3) Jurnal Umum
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas
dari debitur.
5) Kartu Piutang
Catatan akuntansi ini digunakan untu mencatat mutasi dan saldo piutang kepada debitur.
Retur penjualan adalah pengiriman barang dari pihak pembeli kepada pihak penjualan karena barang
tidak sesuai dengan apa yang dijelaskan sebelumnya atau dapat juga terjadi karena barang yang
diterima pembeli mengalami kerusakan.
Melalui retur penjualan, maka tagihan atau piutang dari pihak penjual terhadap pihak pembeli akan
dikurangi. Dalam melakukan catatan transaksi retur penjualan dalam jurnal . akan dicatat di akun retur
penjualan di debet serta akun piutang dagang di kredit.
Tujuan audit Transaksi dan metode yang digunakan klien untuk pengendalian kesalahan penyajian
pada dasarnya sama dalam pengolahan kredit memo seperti halnya untuk penjualan dengan 2
perbedaan perbedaan pertama adalah tentang materialitasnya dalam banyak hal retur dan pengurangan
harga penjualan sangat tidak material sehingga dapat diabaikan oleh auditor.
perbedaan kedua adalah dalam hal penekanan pada tujuan keberadaan untuk retur dan pengurangan
harga penjualan auditor biasanya memberi penekanan pada pengujian atas pencatatan transaksi untuk
mengungkapkan pencurian khas yang berasal dari pengumpulan piutang yang sebelumnya telah
diciptakan transaksi retur dan pengurangan harga penjualan fiktif.
seperti halnya untuk retur dan pengurangan harga penjualan kekawatiran utama auditor dalam
penghapusan piutang usaha adalah kemungkinan pegawai perusahaan klien melakukan penggelapan
kas dengan cara menghapuskan piutang yang telah diterima ( tujuan audit transaksi keterjadian ).
pengendalian utama untuk mencegah penyelewengan semacam ini adalah dengan menetapkan
otorisasi yang tepat bagi setiap penghapusan piutang dengan menunjuk pejabat perusahaan tertentu
setelah sebelumnya melakukan penyelidikan yang cermat tentang alasan mengapa debitur tidak
membayar. verifikasi atas akun yang dihapus biasanya tidak memakan waktu yang lama auditor pada
umumnya memeriksa apakah persetujuan diberikan oleh orang yang tepat sebagai contoh penghapusan
akun auditor biasanya juga memeriksa korespondensi yang terdapat dalam arsip klien untuk mencari
informasi tentang tidak dapat ditagih nya piutang. Setelah auditor berkesimpulan bahwa penghapusan
telah dijual dengan benar selanjutnya sejumlah sampel piutang yang dihapus ditelusur ke master file
piutang usaha untuk menguji apakah penghapusan telah dicatat dengan benar.
1. Concurrent test of control yaitu pengujian pengendalian yang dilaksanakan auditor seiring
dengan prosedur untuk memperoleh pemahaman mengenai SPI klien.
2. Pengujian pengendalian tambahan atau yang direncanakan yaitu pengujian yang dilaksanakan
auditor selama pekerjaan lapangan.
Maka auditor harus menghimpun semua bukti yang cukup untuk memperoleh dasar yang memadai
untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan perusahaan yang diauditnya. Pengujian substantif
menyediakan bukti mengenai kewajaran setiap asersi laporan keuangan yang signifikan.
1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan piutang
usaha.
2. Membuktikan keberadaan putang usaha dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan
piutang usaha yang dicantumkan di neraca.
3. Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan
saldo piutang usaha yang disajikan klien atas piutang yang dicantumkan di neraca.
Randol J. ELDER. Alvin A. Arens. Mark S. Beasley 2011. Audit Dan Jasa
Assurance pendekatan terintegritas Jilid 2 , Jakarta : ERLANGGA
Hanifani, Erfini. 2014. Akun dan Kelas Transaksi Dalam Siklus Penjualan Serta
Penagihan. [online].
http://erfinihanifaniofficial.blogspot.co.id/2014/06/akun-dan-kelas-transaksi-dalam-sikl
us.html. Diakses tanggal: 22 Februari 2018