Professional Documents
Culture Documents
GAISA KUSUMAWARDHAI
DEPARTEME BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DA ILMU PEGETAHUA ALAM
ISTITUT PERTAIA BOGOR
BOGOR
2011
ABSTRAK
GANISA KUSUMAWARDHANI. Keragaman Serangga Pengunjung Bunga Jantan Kelapa Sawit
(Elaeis guineensis Jacq.). Dibimbing oleh TRI ATMOWIDI dan DJOKO PRIJONO.
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang
menjadi sumber penghasil devisa nonmigas di Indonesia. Kelapa sawit merupakan tanaman
berumah satu atau monoecious, yang artinya dalam satu pohon terdapat bunga jantan dan bunga
betina. Pada umumnya, dalam satu pohon tidak ditemukan bunga jantan dan betina yang mekar
bersamaan. Perbedaan waktu mekar bunga kelapa sawit menyebabkan bunga tersebut memerlukan
penyerbukan silang dengan bantuan serangga. Kumbang Elaeidobius kamerunicus merupakan
serangga penyerbuk kelapa sawit yang efektif karena bersifat spesifik dan beradaptasi baik pada
musim basah dan kering. Penelitian ini bertujuan mempelajari keragaman serangga yang
mengunjungi bunga jantan kelapa sawit, selain E.kamerunicus. Pengamatan dilakukan selama 10
menit dengan fix sample method. Pengamatan tersebut dilakukan selama 3 hari setiap bulannya,
yaitu Mei, Juni, dan Juli 2011. Selama pengamatan dicatat nama spesies dan jumlah individu
serangga yang mengunjungi bunga jantan kelapa sawit serta dilakukan pengukuran unsur cuaca,
yaitu suhu, kelembapan, dan intensitas cahaya. Identifikasi seranggga dilakukan di laboratorium.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa selain E. kamerunicus, serangga pengunjung bunga jantan
kelapa sawit di PTPN VIII, AFD IV Toge, Kebun Cikasungka Bogor, yaitu Rhynchomyia,
Scaptodrosophila (Diptera), Diplatys, Forficula (Dermaptera), Camponotus, Dolichoderus,
Cerapachys, Crematogaster, dan Heteroponera (Hymenoptera). Serangga pengunjung dominan
ialah Scaptodrosophila. Serangga anggota Hymenoptera dan Dermaptera yang ditemukan
termasuk serangga predator. Serangga pengunjung bunga jantan kelapa sawit yang diamati
memiliki keragaman dan kemerataan yang rendah (H’ = 0,59 dan E = 0,27).
Kata kunci: kelapa sawit, Elaeidobius kamerunicus, serangga pengunjung bunga, keragaman.
ABSTRACT
GANISA KUSUMAWARDHANI. The Diversity of Insects Visiting Male Flowers of Oil Palm
(Elaeis guineensis Jacq.). Supervised by TRI ATMOWIDI and DJOKO PRIJONO.
Oil palm (Elaeis guineensis Jacq.) is one of the plantation crops that became the source of
non-oil foreign exchange earner in Indonesia. Oil palm is monoecious plant, in which the same
tree bears male and female flowers. Generally a male and female flowers do not bloom
simultaneously. Consequently, cross-pollination with weevils help is needed. A weevil species,
Elaeidobius kamerunicus is an effective pollinating insect of oil palm because it is specific and
well adapted either in wet or dry seasons. The objective of this research was to study the diversity
of insects that visit male flowers of oil palm besides E. kamerunicus. The observations were
conducted during three days in each month, ie May, June and July 2011 for 10 minutes using fix
sample method. During the observation, the name and the number of individual species of insects
visiting the male flowers of oil palm were recorded. Performance of weather elements, ie
temperature, humidity, and light intensity were measured. Further, insects identification were
conducted in the laboratory. Results showed that, besides E. kamerunicus, in PTPN VIII, AFD IV
Toge, Garden Cikasungka Bogor were found Rhynchomyia, Scaptodrosophila (Diptera), Diplatys,
Forficula (Dermaptera), Camponotus, Dolichoderus, Cerapachys, Crematogaster, and
Heteroponera (Hymenoptera). Scaptodrosophila was the dominant visitor insect. Dermaptera and
Hymenoptera were predatory insects. The diversity and evennes of insects visiting male flowers of
oil palm were low (H’ = 0,59 and E = 0,27).
GAISA KUSUMAWARDHAI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Departemen Biologi
DEPARTEME BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DA ILMU PEGETAHUA ALAM
ISTITUT PERTAIA BOGOR
BOGOR
2011
Judul : Keragaman Serangga Pengunjung Bunga Jantan Kelapa Sawit
.. (Elaeis guineensis Jacq.)
Nama : Ganisa Kusumawardhani
NIM : G34070063
Menyetujui,
Mengetahui,
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya, sehingga
karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Penelitian dengan judul “Keragaman Serangga Pengunjung
Bunga Jantan Kelapa Sawit” ini dilaksanakan mulai Februari sampai Juli 2011. Penelitian ini
dilaksanakan atas izin dari perkebunan kelapa sawit Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara
(PTPN) VIII.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr. Tri Atmowidi, M.Si. dan Ir. Djoko Prijono,
MAgrSc. atas bimbingan dan arahan yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada Ir. Machmud Natasaputra selaku dosen penguji wakil komisi pendidikan yang telah
bersedia menguji dan memberikan saran saat ujian dan penulisan karya ilmiah. Ungkapan terima
kasih juga disampaikan kepada Bapak Dodi, Bapak Heri, Bapak Firman, Bapak Awang, Bapak
Adang, Bapak Jaya, serta seluruh pegawai PTPN VIII, AFD IV Toge, Kebun Cikasungka Bogor
atas bantuannya selama pengamatan di lapangan, Ibu Tini, Ibu Ani, teman-teman dan dosen di
Laboratorium Zoologi, atas bantuan dan saran selama penulis melakukan penelitian ini. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga yang selalu memberi doa dan dukungan, serta
teman-teman Departemen Biologi khususnya angkatan 44 yang telah memberi bantuan, doa, dan
semangat.
Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
Ganisa Kusumawardhani
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Cianjur Provinsi Jawa Barat pada tanggal 31 Agustus 1989 dari
pasangan Yayat Sudrajat dan Dedeh Juhaeti. Penulis merupakan anak ketiga dari empat
bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di SDN Nagrak pada tahun
2001, SMPN 1 Cianjur pada tahun 2004, dan SMAN 1 Cianjur pada tahun 2007. Setelah itu,
penulis melanjutkan pendidikan tinggi pada Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor melalui Undangan Seleksi Masuk IPB.
Penulis mempunyai pengalaman sebagai asisten praktikum pada mata kuliah Biologi Dasar
pada tahun 2009 dan 2011, serta Fungsi Hayati Hewan pada tahun 2011. Penulis jug aktif dalam
Himpunan Mahasiswa Biologi sebagai Anggota Pengembangan Sumber Daya Manusia tahun 2009
dan Badan Pengurus Harian tahun 2010 serta berpartisipasi dalam berbagai aktivitas
keorganisasian di antaranya sebagai Ketua Pelaksana acara “Pelatihan Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM) Mahasiswa Biologi” tahun 2009. Selama menempuh studi di Departemen
Biologi, penulis melakukan penelitian dalam studi lapang mengenai ragam cendawan
entomopatogen di Cangkuang Sukabumi pada tahun 2009 dan praktik lapang di Gabungan
Kelompok Tani (Gapoktan) Agribisnis Bunga Potong “Seruni Citra Resmi” Cianjur mengenai
teknologi perbenihan bunga krisan pada tahun 2010.
DAFTAR ISI
Halaman
HASIL ................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5
SIMPULAN ....................................................................................................................... 7
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 9
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Jumlah ordo, famili, genus, indeks keragaman, dan indeks kemerataan serangga .
..pengunjung bunga jantan kelapa sawit .......................................................................... 2
2 Jenis-jenis serangga pengunjung bunga jantan kelapa sawit ......................................... 3
3 Data unsur cuaca di lokasi pengamatan pada bulan Mei, Juni, dan Juli 2011 ............... 4
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRA
Halaman
1 Peta perkebunan kelapa sawit PTPN VIII, AFD IV Toge, Kebun Cikasungka
Bogor ......................................................................................................................... 10
1
Tabel 1 .Jumlah ordo, famili, genus, indeks keragaman, dan indeks kemerataan serangga
.pengunjung bunga jantan kelapa sawit
Jumlah
Tingkat takson
Mei Juni Juli Total
Ordo 3 3 3 3
Famili 5 5 5 5
Genus 8 6 7 9
Individu 1175 1344 1180 3699
H' 0,38 0,71 0,44 0,59
E 0,18 0,40 0,23 0,27
3
Tabel 2 Jenis-jenis
jenis serangga pengunjung bunga jantan kelapa sawit
Gambar..1 Serangga-serangga
serangga pengunjungg bunga jantan kelapa sawit: Rhynchomyia (a),
..Scaptodrosophila
Scaptodrosophila (b), Diplatys (c), Forficula (d), Camponotus (e), Dolichoderus (f),
..Cerapachys
Cerapachys (g), Crematogaster (h), Heteroponera (i)
4
Tabel 3 Data unsur cuaca di lokasi pengamatan pada bulan Mei, Juni, dan Juli 2011
25 25 y = 4,74-0,0070x
Jumlah serangga (individu)
y = -13,5+0,614x
r = 0,209 r = -0,009
20 r2 = 0,043681
20 r2 = 0,000081
p = 0,03 p = 0,924
15 15
10 10
5 5
0 0
55 60 65 70 75 80 85 90
25 26 27 28 29 30 31 32 33
Kelembapan udara (%)
Suhu (˚C)
25
Jumlah serangga (individu)
y = 5,55-0,000407x
r = -0,088
20
r2 = 0,364
p = 0,364
15
10
berbentuk silinder dan lebih panjang dari ruas (Shattuck 2000). Almeida dan Figueiredo
lainnya (Burr 1910). (2003) melaporkan bahwa Camponotus
Forficulidae memiliki ciri-ciri warna tubuh mencari pakan nektar pada bunga anggrek
cokelat kekuningan, antena terdiri atas 12 tetapi tidak berpengaruh terhadap
ruas, ruas tarsus kedua membesar, lebih lebar penyerbukan bunga tersebut. Hasil
daripada ruas yang ketiga, dan tanpa sikat pengamatan menunjukkan bahwa Camponotus
rambut di bawahnya (Triplehorn & Johnson berperan sebagai predator kumbang E.
2005). Serangga yang ditemukan dari famili kamerunicus.
tersebut ialah Forficula. Forficula memiliki Subfamili Dolichoderinae memiliki
ciri-ciri meso- dan metasternum tidak anggota yang dapat ditemukan di berbagai
menyempit, berbentuk menyerupai kotak, dan tipe ekosistem (Shattuck 2000). Subfamili
ramping. Bagian tengah abdomen lebih besar Dolichoderinae memiliki petiol, tidak
dibandingkan dengan bagian apeks (Burr memiliki sengat, dan pada ujung hipopigium
1910). Menurut Setiawan (2010), Forficula tidak ditumbuhi duri-duri pendek (Shattuck
auricularia merupakan predator larva 2000). Semut yang berhasil dikoleksi dari
Brontispa longissima yang termasuk dalam subfamili tersebut ialah Dolichoderus yang
ordo Coleoptera dan berperan sebagai hama memiliki ciri-ciri bentuk petiol seperti bulatan
tanaman kelapa. atau tonjolan yang mengarah ke anterior,
Semut (Hymenoptera: Formicidae) memiliki palpus yang pendek, dan bagian
merupakan serangga yang paling dominan di belakang propodeum rata (Shattuck 2000).
perkebunan kelapa sawit (Pfeiffer et al. Semut ini biasanya membuat sarang di tanah
2008). Formicidae memiliki ciri-ciri terdapat dan pohon. Aktivitas Dolichoderus mencari
penggentingan (pengecilan) ruas kedua atau pakan sebagai predator, scavenger, dan
ketiga berupa petiol dan postpetiol, bentuk pengumpul embun madu dari Homoptera
mandibula segitiga atau memanjang, dan (Shattuck 2000).
antena terdiri atas 4-12 ruas (Triplehorn & Subfamili Cerapachynae umumnya
Johnson 2005). Terdapat 53 spesies semut tersebar di wilayah tropis dan subtropis di
yang ditemukan di perkebunan kelapa sawit di dunia sebagai spesialis pemakan semut
Malaysia (Pfeiffer et al. 2008). Sebagian besar lainnya (Shattuck 2000). Cerapachynae
jenis semut adalah predator utama pada memiliki petiol, pigidium dan hipopigium
serangga lain. Semut memakan telur, larva, ditumbuhi duri-duri pendek, serta terdapat
pupa maupun serangga dewasa (Mele & Cuc pemisah yang tipis antara ruas pertama dan
2004). Rianti (2008) melaporkan bahwa kedua gaster (Shattuck 2000). Genus yang
semut tidak efektif sebagai serangga ditemukan ialah Cerapachys, yang
penyerbuk pada penyerbukan silang karena merupakan spesies berukuran kecil dengan
kemampuannya yang hanya dapat koloni tersebar di permukaan tanah
memindahkan serbuk sari dari satu bunga ke membentuk satu sarang dengan beberapa
bunga lain dalam satu tanaman. Semut pekerja (Shattuck 2000). Ciri utama
mengunjungi bunga untuk mencari pakan Cerapachys ialah empat ruas terakhir gaster
berupa nektar kemudian membawanya ke membentuk sambungan lekukan yang terlihat
dalam sarang (Triplehorn & Johnson 2005). halus (Shattuck 2000).
Berdasarkan hasil pengamatan, jenis semut Myrmicinae merupakan subfamili terbesar
yang mengunjungi bunga jantan kelapa sawit dan tersebar luas di seluruh dunia (kecuali
ialah Camponotus (subfamili Formicinae), daerah kutub utara dan kutub selatan) (Wilson
Dolichoderus (subfamili Dolichoderinae), 1971). Myrmicinae memiliki petiol dan
Cerapachys (subfamili Cerapachynae), postpetiol, mandibula berbentuk segitiga,
Crematogaster (subfamili Myrmicinae), dan mata kecil dan bulat, serta pronotum menyatu
Heteroponera (subfamili Ponerinae). dengan mesonotum (Shattuck 2000). Genus
Formicinae merupakan subfamili semut yang terkoleksi ialah Crematogaster, yang
yang dapat dijumpai di berbagai lokasi dunia biasanya memakan nektar dan embun madu
(Triplehorn & Johnson 2005). Formicinae yang diproduksi Homoptera (Kalshoven
memiliki petiol, tidak memiliki sengat, dan 1981). Crematogaster memiliki ciri-ciri
memiliki asidopor dengan duri-duri pendek antena terdiri atas 11 ruas dan terletak di atas
pada ujung hipopigium (Shattuck 2000). mata, postpetiol bersentuhan dengan
Genus yang ditemukan ialah Camponotus permukaan atas gaster, serta tidak terdapat
yang memiliki ciri-ciri antena terdiri atas 12 duri pada bagian petiol (Shattuck 2000). Raju
ruas, kantung antena terletak jauh dari klipeus, dan Ezradanam (2002) melaporkan bahwa
dan tergit pada ruas pertama gaster kecil Crematogaster berperan sebagai serangga
7
pengunjung bunga jarak pagar dan membawa kelembapan dan intensitas cahaya tidak terlalu
serbuk sari yang menempel pada bagian besar.
ventral dan dorsal tubuhnya. Selain itu,
serangga ini juga diketahui mencari pakan SIMPULA
berupa nektar bunga jarak pagar.
Ponerinae merupakan subfamili semut
Serangga pengunjung bunga jantan kelapa
yang terspesialisasi sebagai predator sawit yang diamati di PTPN VIII, AFD IV
(Triplehorn & Johnson 2005). Beberapa Toge, Kebun Cikasungka Bogor, memiliki
anggota subfamili ini bersarang di tanah
keragaman dan kemerataan yang rendah.
(Hashimoto 2003). Ponerinae memiliki petiol,
Selain E. kamerunicus, serangga pengunjung
pigidium dan hipopigium tidak ditumbuhi
bunga jantan kelapa sawit yang ditemukan,
duri-duri pendek, serta terdapat pemisah yang
yaitu Rhynchomyia, Scaptodrosophila
tipis antara ruas pertama dan kedua gaster (Diptera), Diplatys, Forficula (Dermaptera),
(Shattuck 2000). Genus yang ditemukan ialah
Camponotus, Dolichoderus, Cerapachys,
Heteroponera yang memiliki ciri-ciri mata
Crematogaster, dan Heteroponera
besar, terdapat pemisah antara mesosoma dan
(Hymenoptera). Serangga pengunjung
petiol serta antara petiol dan gaster, tibia pada
dominan ialah Scaptodrosophila. Serangga
kaki belakang memiliki dua taji, serta anggota Hymenoptera dan Dermaptera yang
memiliki cakar yang sederhana (Shattuck ditemukan termasuk serangga predator.
2000).
Menurut Krebs (1978), derajat naik
turunnya keragaman jenis dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan, di antaranya suhu udara, DAFTAR PUSTAKA
kelembapan, dan intensitas cahaya.
Berdasarkan pengamatan, suhu udara Almeida AM, Figueiredo RA. 2003. Ants visit
berpengaruh terhadap jumlah serangga nectaries of Epidendrum denticulatum
pengunjung bunga jantan kelapa sawit. (Orchidaceae) in a Brazilian rainforest:
Serangga termasuk organisme poikilotermik effects on herbivory and pollination.. Braz
sehingga suhu tubuh dipengaruhi dan J Biol 63: 551-558.
mengikuti perubahan suhu udara (Triplehorn [BPS] Badan Pusat Statistik. 2009. Luas
& Johnson 2005). Menurut Speight et al. tanaman perkebunan besar menurut jenis
(1999), suhu udara mempengaruhi tanaman.[Internet]..http://www.bps.go.id/t
pertumbuhan, perkembangan, dan aktivitas absub/view.php?tabel=1&daftar=1&id
serangga. Suhu diatas 44 ˚C dapat subyek¬ab=1 [21 Juli 2011].
menyebabkan serangga mati (Chapman 1982). Burr M. 1910. The Fauna of British India:
Kelembapan merupakan faktor penting Dermaptera. London: Fleet Street.
yang mempengaruhi distribusi, aktivitas, dan Chapman RF. 1982. The Insects: Structure
perkembangan serangga. Hampir semua and Function. 3rd ed. Cambridge: Harvard
serangga dapat hidup di setiap kisaran Univ Pr.
kelembapan karena serangga dapat mengatur Dafni A. 1992. Pollination Ecology: A
keseimbangan air dalam tubuh mereka. Akan Practical Approach. Oxford: Oxford Univ
tetapi, kenaikan atau penurunan kelembapan Pr.
yang ekstrim dapat menyebabkan serangga Dennis SH. 1994. Agricultural Entomology.
mati (Chapman 1982). Oregon: Timber Pr.
Unsur cuaca lain yang berpengaruh Dobson HEM. 1994. Floral volatiles in insect
terhadap aktivitas serangga ialah cahaya. biology. Di dalam: Bernays E, editor.
Cahaya mempengaruhi aktivitas serangga Insect-Plant Interactions. Vol 5. Boca
untuk membantu mendapatkan makanan dan Raton: CRC Pr. hlm 63-87.
menentukan tempat tinggal. Setiap serangga Foote RH et al.. 1993. Manual of /earctic
memerlukan intensitas cahaya yang berbeda Diptera. Vol II. Ottawa: Canada
untuk aktivitasnya (Triplehorn & Johnson Communication Group Pub.
2005). Berdasarkan hasil pengamatan, Free JB. 1993. Insect Pollination of Crops.
kelembapan dan intensitas cahaya tidak London: Academic Press.
berpengaruh terhadap jumlah serangga yang Hashimoto Y. 2003. Manual for Bornean Ant
berkunjung ke bunga jantan kelapa sawit. Hal (Formicidae) Identification. Kinabalu:
tersebut terjadi karena pengamatan hanya Darwin Initiative.
dilakukan pada pagi hari, sehingga fluktuasi Hutahuruk CH, Sipayung A, Soedharto PS.
1982. Elaeidobius kamerunicus F. hasil uji
8
kekhususan inang dan peranannya sebagai Pfeiffer M, Tuck CH, Lay TC. 2008.
penyerbuk kelapa sawit. Bul PPM 3:7-21. Exploring arboreal ant community
Kalshoven LGE. 1981. The Pests of Crops in composition and co-occurrence patterns in
Indonesia. Laan PA van der, penerjemah. plantations of oil palm Elaeis guineensis in
Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve. Borneo and Peninsular Malaysia.
Terjemahan dari: De Plagen van de Ecography 31:21-32.
Cultuurgewassen in Indonesie. Raju AJS, Ezradanam V. 2002. Pollination
Kevan PG. 1999. Pollinators as bioindicators ecology and fruiting behavior in a
of the state of the environment: species, monoecious species, Jatropha curcas L.
activity and diversity. Agric Ecosyst (Euphorbiaceae). Curr Sci 83:1395-1398.
Environ 74:373-393. Rianti P. 2008. Keragaman, perilaku
Krebs. 1978. Ecology: The Experimental kunjungan, dan efektivitas serangga
Analysis of Distribution and Abundance. penyerbuk tanaman Jarak pagar (Jatropha
3rd ed. New York: Harper and Row. curcas L.: Euphorbiaceae). [tesis]. Bogor:
Krebs. 1999. Ecological Methodology. New Program Pascasarjana, Institut Pertanian
York: Harper and Row. Bogor.
Kurahashi H, Benjaphong N, Omar B. 1997. Satyawibawa I, Widyastuti YE. 1992. Kelapa
Blow Flies (Insecta: Diptera: Sawit. Jakarta: Penebar Swadaya.
Calliphoridae) of Malaysia and Singapore. Setiawan A. 2010. Uji predasi cecopet
Raffles Bull Zool Supl 5: 1-88. (Forficula auricularia) (Dermaptera:
Lajis NH, Hussein MY, Toia RF. 1985. Forficulidae) terhadap larva dan imago
Extraction and identification of the main Brontispa longissima Gestro. (Coleoptera:
compound present in Elaeis guineensis Chrysomelidae) di laboratorium. [skripsi].
flower volatiles. Pertanika 8:105-108. Medan: Fakultas Pertanian, Universitas
Mele PV, Cuc NTT. 2004. Semut Sahabat Sumatera Utara.
Petani: Meningkatkan Hasil Buah-Buahan Shattuck SO. 2000. Australian Ants: Their
dan Menjaga Kelestarian Lingkungan Biology and Identification. Melbourne:
Bersama Semut Rangrang. Rahayu S, CSIRO Pub.
penerjemah. Jakarta: World Agroforestry Speight MR, Hunter MD, Watt AD. 1999.
Centre. Terjemahan dari: Ants as Friends: Ecology of Insects: Concepts and
Improving Your Tree Crops with Weaver Applications. London: Blackwell Science.
Ants. Syed RA, Law IH, Corley RHV. 1982. Insect
Okada T, Carson HL. 1980. Drosophilidae pollination of oil palm introduction,
associated with flowers in Papua New establishment, and pollinating efficiency
Guinea II Alocasia. Pac Insects 22:217- of Elaeidobius kamerunicus in Malaysia.
236. Planter 58: 547-561.
Oosterbroek P. 1998. The Families of Diptera Tandon R, Manohara TN, Nijalingappa BHM,
of the Malay Archipelago. Boston: Brill. Shivanna KR. 2001. Pollination and
Pardede D. 1990. Indigenous pollinator pollen-pistil interaction in oil palm, Elaeis
insects of oil palm at Kertarahardja Lebak guineensis. Ann Bot 87:831-838.
and Kertajaya estates nucleus estate Triplehorn CA, Johnson NF. 2005. Borror
smallholder project V South Banten. Bul and Delong’s Introduction to the Study of
Perkeb 21:213-223. Insects. 7th ed. Pacific Grove: Thomson
Pereira H. 2002. Pollination in a green desert: Brook/Cole.
Oil palm pollination in Southern Costa Wilson EO. 1971. The Insects Societies.
Rica. Bull Center Conserv Biol 4:6-9. Cambridge: Belknap Pr.
9
LAMPIRAN
10
Lampiran 1 Peta perkebunan kelapa sawit PTPN VIII, AFD IV Toge, Kebun Cikasungka Bogor.