Professional Documents
Culture Documents
Kehamilan
Kehamilan
FAKULTAS KEDOKTERAN
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. R
Umur : 20 tahun
Umur : 22 tahun
Pendidikan terakhir : S1
Riwayat Obstetri
G1P0A0
HPHT : 26 Februari 2020
ANC : 2 kali pada trimester pertama
Imunisasi TT : Ya
Riwayat Menstruasi
Menarche : 11 tahun
Siklus Haid : Teratur
Panjang Siklus: 30 hari
Lama : 5-7 hari
Dismenorhea : Terkadang
Banyak : 3-5 pembalut/hari
Riwayat Pernikahan: Pasien sudah menikah 8 bulan lamanya dengan satu kali
menikah
Riwayat Kebiasaan
Merokok : disangkal
Minum alkohol : disangkal
Minum jamu : disangkal
Narkoba : disangkal
1.3 Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
Berat badan : 50 kg
Tanda-tanda vital :
Status Generalis
Kepala : Normocephal
Mulut : Bibir sianosis (-), lidah kotor (-), karies (-) gusi berdarah (-)
Mammae : Sepasang, simetris kanan dan kiri, areola berwarna gelap, retraksi putting
(-/-), nyeri tekan (-/-), tidak teraba massa.
Abdomen :
Inspeksi : Bentuk cembung, Striae tidak ada, Bekas luka operasi tidak ada
Palpasi: : TFU : 24 cm
Lingkar Perut : 70 cm
TBJ : 1680 gram
Leopold I : tinggi fundus uteri satu jari di atas umbilicus
Leopold II : punggung terletak di kiri
Leopold III : kepala
Leopold IV : konvergen
Tunggal/gemelli : tunggal
Kontraksi uterus :-
Laboratorium
1.5 Resume
Pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan lemas sejak beberapa hari yang
lalu, dirasakan terutama saat beraktifitas. Pasien terkadang pusing, gejala berkurang
dengan istirahat. Pasien mengkonsumsi tablet besi dan vitamin namun tidak teratur.
Makan tidak teratur dan nafsu makan turun.
1.6 Diagnosis
1.7 Penatalaksanaan
1.8 Prognosis
TINJAUAN PUSTAKA
a) Definisi1
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin darah kurang dari
normal, yang berbeda untuk kelompok umur dan jenis kelamin. Secara klinis, definisi
anemia berupa hemoglobin (Hb) atau hematokrit di bawah persentil 10.
Berdasarkan WHO batas normal hemoglobin untuk ibu hamil adalah 11gr%.
Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention, definisi anemia dalam
kehamilan adalah seperti yang berikut :
1. Hb kurang dari 11,0 gr/dL di trimester pertama dan ketiga
b) Epidemiologi2,3
Menurut data WHO tahun 2011, persentase ibu hamil yang mengalami
anemia di dunia adalah 38,2% dari populasi, di asia tenggara persentase ibu hamil
yang mengalami anemia adalah 48,7%, dan sekitar 1,1% diantaranya mengalami
anemia yang berat. Di Indonesia, anemia pada ibu hamil masih merupakan
permasalahan yang serius, dilihat dari data WHO tahun 2011, persentase ibu hamil
yang mengalami anemia di Indonesia dengan kadar hemoglobin (Hb) di bawah 11
g/dl adalah 30%, dan kadar Hb dibawah 7 g/dl adalah 0,5%. Berdasarkan data
WHO tersebut anemia pada ibu hamil di Indonesia diklasifikasikan dalam level
sedang, dimana kejadian anemia pada ibu hamil ini masih harus dieradikasi.
Berdasarkan data dari Riskesdas tahun 2013, di Indonesia terdapat 37.1% ibu hamil
mengalami anemia.
2.3 Etiologi
a) Didapat
2.4 Patofisiologi
2.5 Diagnosis
A. Anamnesis
Pada pemeriksaan fisik pasien tampak lemah dan pucat, dapat disertai
takikardi, takipneu, konjungtiva tampak anemis. Dan dapat dikonsirmasi adanya
glossitis dan koilonikia. Umumnya tidak ada masalah yang terjadi pada
kehamilan.
C. Pemeriksaan Penunjang
195 (39)
Extended Release 525 (105)
325 (39)
Polysaccharide Iron 150 (150)
50 (50)
Tabel 1. Preparat Besi Oral
Pada beberapa orang, pemberian tablet zat besi dapat menimbulkan
gejalagejala seperti mual, nyeri di daerah lambung, kadang terjadi diare dan sulit
buang air besar, serta pusing. Selain itu, setelah mengonsumsi tablet tersebut tinja
dapat berwarna hitam, namun hal ini tidak membahayakan. Frekuensi efek
samping tablet zat besi ini bergantung pada dosis zat besi dalam tablet tersebut,
bukan pada bentuk campurannya. Semakin tinggi dosis yang diberikan maka
kemungkinan efek samping akan semakin besar. Tablet zat besi yang diminum
saat perut dalam keadaan terisi akan mengurangi efek samping yang ditimbulkan
namun hal ini juga menurunkan tingkat penyerapannya. 7
b) Anemia Megaloblastik
Pada kunjungan ANC ibu hamil diberikan tablet penambah darah yaitu
Dosisnya yaitu 1 tablet (60 mg besi elemental dan 400 mikrogram asam folat)
berturut-turut selama minimal 90 hari masa kehamilan mulai pemberian pada
waktu pertama kali ibu memeriksa kehamilannya
Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik
dalam kehamilan, persalinan maupun dalam nifas dan masa selanjutnya. Berbagai
penyulit dapat timbul akibat anemia seperti berikut : 10
1) Pengaruh Anemia terhadap Kehamilan
a) Abortus (keguguran)
b) Persalinan prematur
f) Hyperemesis gravidarum
a) Gangguan his
d) Cacat bawaan
e) Mudah terinfeksi hingga kematian perinatal
2.8 Pencegahan
Meskipun ibu hamil cenderung mengalami anemia, namun hal tersebut dapat
dicegah dengan cara mengkonsumsi makanan yang bervariasi untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi. Selain itu, karena ibu hamil cenderung mengalami anemia defisiensi
besi maka ibu hamil dapat mencegahnya dengan makan makanan yang mengandung zat
besi tinggi, seperti daging merah, ayam, sereal difortifikasi, kacang-kacangan, bayam.
Namun apabila ibu hamil sudah terlanjur mengalami anemia maka hal tersebut di atas
dapat tetap dilakukan untuk mencegah terjadinya perburukan anemia pada ibu hamil. 11
Selain itu, meskipun ibu hamil tidak mengalami anemia ibu hamil tetaplah
dianjurkan untuk mengkonsumsi zat besi dan asam folat sebanyak 90 tablet (1 tablet
perhari) sejak kontak pertama.
2.9 Prognosis
Proses anemia tergantung pada etiologi anemia itu sendiri. Biasanya anemia
yang disebabkan oleh defisiensi besi memiliki prognosis yang baik selama ditangani
dengan cepat dan tepat sebelum menimbulkan masalah pada ibu maupun janin.4
DAFTAR PUSTAKA
1.