You are on page 1of 25

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA Ny.

S
DENGAN DIAGNOSA POST PARTUM NORMAL
DI RSUD. HAJI MAKASSAR

DISUSUN OLEH
ANJELA RISPA K
21 04 007

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR
PRODI PROFESI NERS KEPERAWATAN
2022
PENGKAJIAN INTRANATAL
Tanggal Pengkajian: 16 Januari 2022
Puskesmas/ RS:RSUD Haji Makassar
I. DATA UMUM
Inisial Klien : Ny. S Inisial Klien : Tn. H
Pekerjaan : Honorer Pekerjaan : Swasta
Pendidikan terakhir : D4 Kebidanan Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Islam Agama : Islam
Suku bangsa : Bugis Suku bangsa : Makassar
Status perkawinan : Menikah Status perkawinan : Menikah
Alamat : Jl. Dangko Alamat :Jl.Dangko

II. DATA UMUM KESEHATAN


TB/BB : 150 cm/ 60 kg
BB sebelum hamil : 53 kg
Masalah Kesehatan khusus : tidak ada

Obat-obatan : tidak ada

Alergi (obat/makanan/bahan tertentu) : tidak ada

Diet khusus : tidak ada

Alat bantu yang digunakan : (gigi tiruan/kecamata /lensa kontak/alat dengar)


lain;lain: tidak ada

Frekuensi BAK/BAB : BAK lancar sekitar 1000cc/hari, warna Kuning.


BAB 1x/hari, lunak.

Masalah BAB/BAK : tidak ada

III. DATA UMUM KEBIDANAN


Kehamilan sekarang direncanakan (ya)
Status obsterti : G2 P1 A0 H1
HPHT : 18-05-2021 Tafsiran partus: 25-02-2022
Jumlah anak dirumah : 1
No Jenis kelamin Cara BB Keadaan Umur
Lahir Lahir saat ini
1. P Normal 3.500 gr Hidup 4 tahun
Mengikuti kelas prenatal (ya/tidak): Ya

Jumlah kunjungan ANC pada kehamilan ini : 3 kali

Masalah kehamilan yang lalu: tidak ada masalah pada kehamilan sebelumnya

Masa kehamilan sekarang : Mual dan muntah di awal selama kehamilan

Rencana KB : Ya

Makanan bayi sebelumnya : ASI

Pelajaran yang diinginkan saat ini : (lingkari)


Relaksasi / pernafasan /manfaat ASI/cara memberikan minuman botol/
senam nifas/ metode KB/perawatan perineum/ perawatan payudara/ lain-
lain jelaskan:
Tehnik Relaksasi untuk mengurangi nyeri

Setelah bayi lahir ,siapa yang diharapkan membantu masalah dalam


persalinan yang lalu : Keluarga

IV. RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG


Mulai persalinan ( kontraksi ) tanggal/jam : 16-02-2022, sekitar jam 06.00
WITA

Pengeluaran pervaginam (tanggal/jam) : air ketuban, lendir bercampur darah


16-02-2022/ 02.00 WITA

Keadaan kontraksi (frekuensi dalam 10 menit, lamanya,kekuatannya): tidak


teratur 6x/10menit, durasi 15-25detik

Denyut Jantung Bayi (DJJ) : Frekuensi : 133x/menit


Kualitas : baik
Irama : teratur
Pemeriksaan Fisik:
Kenaikan BB selama hamil: -/+ 7 Kg
TTV: TD: 100/70 mmHg N: 82x/menit P: 22x/menit S: 36°C
Kepala dan leher : nampak rambut pasien berwarna hitam, bersih, tidak ada
lesi, benjolan dan tidka ada nyeri tekan
Payudara : nampak payudara pasien simetris dan tidak ada benjolan
Abdomen :
Leopold I : TFU : 36 cm dan Lp : 89 cm
Leopold II : kanan : punggung, kiri : bagian-bagian kecil
Leopold III : Kepala
Leopold IV : BDP
Ekstremitas : tidak terdapat edema pada esktremitas
Reflex : normal, tidak ada gangguan refleks
Pemeriksaan dalam pertama: (jam): 09.30 WITA oleh : BIDAN
Hasil : Pembukaan 10cm
Ketuban : Pecah , 16-02-2022 02.00 WITA
Warna : bening
Laboratorium : Anemia dan Leukositosis
Jenis Nilai
NO Tanggal Hasil Satuan
Pemeriksaan Rujukan
1. WBC 14.85 4.0-10.0 103/mm3
2. 16-02-2022 HGB 10.1 12.0-16.0 g/dl
3. RBC 4.04 4.70-6.10 mmol/l

V. DATA PSIKOSOSIAL
Penghasilan keluarga tiap bulan : tidak diketahui
Perasaan klien terhadap kehamilan sekarang : pasien nampak senang
Perasaan suami terhadap kehamilan sekarang: suami pasien nampak senang
Jelaskan respon sibling terhadap kehamilan sekarang: tidak ada

VI. LAPORAN PERSALINAN


1. Pengkajian awal
Tanggal : 16-02-2022 jam : 09.30 WITA
TTV : TD: 100/70mmHg N: 84x/menit P: 22x/menit S: 36°C
Pemeriksaan palpasi abdomen
Leopold I : TFU 32 Cm Lp : 84 cm
Leopold II : kanan: punggung
Kiri : bagian kecil
Leopold III : Kepala
Leopold IV : bagian masuk PAP (BDP)
Hasil pemeriksaan adalah: pembukaan 10 (Lengkap)
Pemeriksaan perineum : Perenium nampak menonjol
Dilakukan klisma (ya/tidak): tidak
Pengeluaran pervagina: air ketubah, lendir bercampur darah
Perdarahan pervaginam: Ya, jumlah : 50 ml
Kontraksi uterus (frekuensi ,lamanya, kekuatan): kontarksi uterus lemah
6x/menit, 15-25 detik
DJJ: 133x/menit
(Frekuensi /kualitas) : baik, teratur
Status janin : hidup

2. Kala persalinan
Kala I ( Tidak terkaji karena pasien masuk dengan kala II )
Mulai persalinan :
Tanda dan gejala :

Lama kala 1 : (jam/menit,detik)


Keadaan psikososial :

Kebutuhan khusus klien :

Tindakan :

Pengobatan :

Observasi kemajuan persalinan:


Tanggal /jam Kontraksi DJJ keterangan
Uterus

Kala II
Kala II dimulai :09.30 WITA
TTV : TD: 100/70 mmH N: 84x/menit P: 22x/menit S: 36°C
Lama kala II : 2 Jam
Keadaan psikososial : Baik
Kebutuhan khusus klien: Dukungan Keluarga
Tindakan :
- Memberikan suntikan oxitocyn 2cc/2strip untuk membantu
meningkatkan kontraksi
- Memberi tahu Ibu bahwa pembukaan telah lengkap dan kepala
bayi telah terlihat
- Mengistruksikan ibu untuk mengeran dengan nafas dangkal
- Menganjurkan ibu mengeran saat adanya kontraksi
- Mengistruksikan ibu untuk melahirkan kepala janin secara
perlahan, biarkan kepala janin melakukan putaran paksi luar
secara spontan
- Menyokong perineum selama persalinan
- Memeriksa adanya lilitan tali pusat
- Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi
- Membantu melahirkan bahu
- Membantu melahirkan bayi dengan perlahan
- Klem dan memotong tali pusat,
- Mengikat tali pusat dengan benang steril.
- Melakukan perhitungan APGAR skor di menit pertama dan menit
kelima
- Membersihkan bayi dengan mengelap secara lembut
- Menempatkan bayi di perut ibu untuk melakukan IMD selama 1
jam
- Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi
dalam uterus
Perineum (utuh,episiotomy/ruptur), jika rupture,tingkat rupture: tingkat 1
Bonding ibu dan bayi : Ya, IMD, dilakukan segera setelah bayi lahir

TTV bayi : N: 142x/menit S: 36.5°C P: 40x/menit


Pengobatan : diberikan salep mata, injeksi Hepatitis B, dan Injeksi
Vitamin K

Cacatan kelahiran: -

Bayi lahir jam : 11.25 WITA


Jenis kelamin: Laki-Laki

Nilai APGAR : menit I : 8 menit V : 9


BB/PB/lingkar kepala : 3.120 gram 48cm 33cm
Karakteristik khusu bayi : Caput Succedeneum
Anus : berlubang
Perawatan tali pusat: Pengikatan tali pusat (jepit umbilical dan biarkan
terbuka)
Perawatan mata: ya, diberikan salep mata

Kala III
Mulai jam : 11.35 WITA

TTV: TD: 90/70 mmHg N: 78x/menit P: 20x/menit S: 36°C


Tanda dan gejala :
- Tinggi fundus uteri 1 jari dibawah pusat
- Tali pusat memanjang
- Semburan darah mendadak dan singkat
Plasenta lahir jam berapa : 11.35
Cara lahir plasenta : Plasenta lahir dengan cara Massage fundus
uteri, Peregangan tali pusat terkendali (PTT), Dorsokranial

Karakteristik plasenta : lengkap, bulat dan berwarna merah tua


Diameter : 20cm
Ketebalan : 3cm
Panjang tali pusat : 57cm
Kelainan : tidak ada kelainan
Pengeluaran darah per vaginam : ± 250 ml
Karakteristik perdarahan : merah tua dan kental menggumpal
Keadaan psikososial : Bahagia dan terharu
Kebutuhan khusus : tidak ada kebutuhan khusus
Tindakan : massage fundus urteri, observasi
penjahitan perenium
Pengobatan : tidak ada

Kala IV
Mulai jam : 11.50
TTV: TD: 90/60 mmHg N: 78x/menit P: 20x/menit S: 36°C
Kontraksi uterus : Baik
Pengeluaran darah per vaginam: ± 100 ml
Karakteristik : Darah merah tua, kental dan sedikit gumpalan
Tindakan :
- Masase fundus uteri
- observasi penjahitan perineum
- observasi pengeluaran darah
- melanjudkan pemantauan kontraksi dan mncegah perdarahan
pervaginam
ANALISA DATA
Nama Pasien : Ny. S
Diagnose Medis : Persalinan Normal Multi Gravid Ruang
rawat : KB
KALA II
DATA MASALAH KEPERAWATAN
DS:
1. Pasien mengeluh nyeri
2. Perineum terasa tertekan
3. Pasien mengeluh sakit pada
perut tembus belakang

DO : Nyeri melahirkan berhubungan


1. Ekspresi wajah meringis dengan dilatasi serviks
2. Berposisi meringankan nyeri
3. Uterus teraba membulat
4. Pola tidur berubah
5. VT ∅ 10cm lengkap
6. TTV : TD : 100/70 mmHg,
N: 82x/menit, P: 22x/menit,
S: 36°C
7. Pengkajian nyeri :
P : Dilatasi serviks
Q : Tajam
R : Perut bagian bawah
S : 10
T : Terus menerus
DS :
1. Merasa khawtir dengan akibat
ketubannya pecah belum Ansietas berhubungan dengan
waktunya krisis situasional
2. Sulit berkonsentrasi
3. Merasa tidak berdaya

Do :
1. Tampak tegang
2. Sulit tidur
3. Muka tampak pucat
KALA III
DATA MASALAH KEPERAWATAN
DS:
1. Pasien mengeluh nyeri perut
dan area vagina yang rupture
DO :
1. Ekspresi wajah meringis
2. Berposisi meringankan nyeri Nyeri melahirkan berhubungan
3. Pola tidur berubah dengan pengeluaran placenta
4. TTV : TD : 90/600 mmHg,
N: 78x/menit, P: 20x/menit,
S: 36°C
5. Pengkajian nyeri :
P : ruptur
Q : Teriris-iris
R : area rupture, bagian perut
bawah
S:6
T : hilang timbul
Faktor resiko
Adanya pengeluaran darah setelah Risiko perdarahan
placenta lahir sebanyak ± 250ml

KALA IV
DATA MASALAH KEPERAWATAN
DS:
1. Pasien mengeluh nyeri perut
dan area vagina yang rupture
DO :
1. Ekspresi wajah meringis
2. Berposisi meringankan nyeri Nyeri melahirkan berhubungan
3. Pola tidur berubah dengan pengeluaran placenta
4. TTV : TD : 90/600 mmHg,
N: 78x/menit, P: 20x/menit,
S: 36°C
5. Pengkajian nyeri :
P : ruptur
Q : Teriris-iris
R : area rupture, bagian perut
bawah
S:6
T : hilang timbul
Faktor resiko
Adanya pengeluaran darah setelah Risiko perdarahan
placenta lahir sebanyak ± 100ml

Diagnosa keperawatan
KALA II
1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan dilatasi serviks
2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
KALA III
1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan pengeluaran placenta
2. Risiko perdarahan
KALA IV
1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan pasca pengeluaran placenta
2. Risiko perdarahan
PERENCANAAN KEPERAWATAN

KALA II
No. Diagnose Keperawatan (SDKI) Tujuan/ Hasil Yang Diharapkan(SLKI) Rencana Tindakan (SIKI)
1. Nyeri melahirkan berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x8 (I. 08238) Manajemen nyeri
dengan dilatasi serviks, pengeluaran jam maka diharapkan tingkat nyeri menurun Observasi
janin dengan kriteria hasil : 1. Indentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Ditandai dengan : 1. Keluhan nyeri menurun frekuensi, kualitas, intesitas nyeri
DS: 2. Meringis menurun 2. Identifikasi skala nyeri
1. Pasien mengeluh nyeri 3. Kesulitan tidur menurun 3. Identifikasi factor yang memperberat dan
2. Perineum terasa tertekan memperingan nyeri
3. Nafsu makan meningkat Terapeutik
DO : 1. Berikan teknik nonfarmakolgis untuk
1. Ekspresi wajah meringis mengurangi rasa nyeri ( mis. TENS,
2. Berposisi meringankan nyeri hypnosis, akupresur, terapi music, biofeedband,
3. Uterus teraba membulat terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
4. Pola tidur berubah terbimbing, kompres air hangat/dingin, terapi
5. VT ∅ 10cm lengkap bermain)
6. TTV : TD : 100/70 mmHg, 2. Fasilitasi istirahat dan tidur
N: 82x/menit, P: 22x/menit, Edukasi
S: 36°C 1. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
7. Pengkajian nyeri : 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
P : Dilatasi serviks
Q : Tajam
R : Perut bagian bawah
S : 10
T : Terus menerus
2. Ansietas berhubungan dengan krisis
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Reduksi ansietas (I. 09314)
situasional 1x8jam jam maka diharapkan tingkat ansietas Observasi
Ditandai dengan: menurun dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis,
1. Verbilisasi khawatir akibat kondisi kondisi, waktu, stressor)
DS : yang dihadapi menurun 2. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
1. Merasa khawtir dengan 2. Perilaku tegang menurun 3. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan
akibat dari kondisi yang 3. Konsentrasi meningkat nonverbal)
dihadapi 4. Pola tidur meningkat Terapeutik
2. Sulit berkonsentrasi 1. Ciptakan suasana terapeutik
3. Merasa tidak berdaya untukmenumbuhkan kepercyaanya
2. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan,
jika memungkinkan
DO : 3. Pahami situasi yang membuat ansietas
1. Tampak tegang Edukasi
2. Sulit tidur 1. Informasikan prosedur, termasuk sensasi yang
3. Muka tampak pucat mungkin dialami
2. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
3. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ketegangan
4. Latih teknik relaksasi
KALA III
No. Diagnose Keperawatan (SDKI) Tujuan/ Hasil Yang Diharapkan(SLKI) Rencana Tindakan (SIKI)
1. Nyeri melahirkan berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x8 (I. 08238) Manajemen nyeri
dengan pengeluaran placenta jam maka diharapkan tingkat nyeri menurun Observasi
Ditandai dengan : dengan kriteria hasil : 1. Indentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
DS: 1. Keluhan nyeri menurun frekuensi, kualitas, intesitas nyeri
1. Pasien mengeluh nyeri perut 2. Meringis menurun 2. Identifikasi skala nyeri
dan area vagina yang rupture 3. Kesulitan tidur menurun 3. Identifikasi factor yang memperberat dan
DO : memperingan nyeri
1. Ekspresi wajah meringis Terapeutik
2. Berposisi meringankan nyeri 1. Berikan teknik nonfarmakolgis untuk
3. Pola tidur berubah mengurangi rasa nyeri ( mis. TENS,
4. TTV : TD : 90/600 mmHg, hypnosis, akupresur, terapi music,
N: 78x/menit, P: 20x/menit, biofeedband, terapi pijat, aromaterapi, teknik
S: 36°C imajinasi terbimbing, kompres air
5. Pengkajian nyeri : hangat/dingin, terapi bermain)
P : ruptur 2. Fasilitasi istirahat dan tidur
Q : Teriris-iris Edukasi
R : area rupture, bagian perut 1. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
bawah 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
S:6
T : hilang timbul

2. Risiko perdarahan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x8 Pencegahan perdarahan (I. 02067)
Factor resiko : jam maka diharapkan tingkat perdarahan Observasi
1. Adanya pengeluaran darah menurun dan status intrapartum membaik 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
setelah bayi lahir sebanyak ± dengan kriteria hasil : 2. Monitor nilai hematokrin/hemoglobin sebelum
250ml 1. Perdarahan vagina menurun dan setelah kehilangan darah
2. Tekanan darah membaik Terapeutik
3. Frekuensi kontraksi uterus membaik 1. Pertahankan bed rest selama perdarahan
4. Periode kontraksi uterus membaik 2. Batasi tindakan invasive, bila perlu
5. Intensitas kontraksi uterus membaik Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
2. Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk
menghindari konstipasi
3. Anjurkan segera melapor jika terjadi
perdarahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat pengontrol
perdarahan, jika perlu
(I.07225) Perawatan Pasca Persalinan
Observasi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Periksa perenium atau robekan (kemerahan,
edema, ekimosis, pengeluaran)
3. Monitor nyeri
Terapeutik
1. Masase fundus sampai kontraksi kuat
2. Dukung ibu untuk melakukan ambulasi dini
3. Berikan kenyamanan pada ibu
4. Fasilitasi ibu berkemih secara normal
5. Fasilitasi ikatan tali kasih ibu dan bayi secara
optimal
6. Diskusikan penggunaan alat kontasepsi
Edukasi
1. Jelaskan tanda bahaya nifas pada ibu dan
keluarga
2. Jelaskan pemeriksaan pada ibu dan bayi secara
rutin
3. Ajarkan cara perawatan perenium yang tepat
4. Ajarkan ibu mengatasi nyeri secara
nonfarmakologis
KALA IV
No. Diagnose Keperawatan (SDKI) Tujuan/ Hasil Yang Diharapkan(SLKI) Rencana Tindakan (SIKI)
1. Nyeri melahirkan berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x8 (I. 08238) Manajemen nyeri
dengan pengeluaran placenta jam maka diharapkan tingkat nyeri menurun Observasi
Ditandai dengan : dengan kriteria hasil : 1. Indentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
DS: 1. Keluhan nyeri menurun frekuensi, kualitas, intesitas nyeri
1. Pasien mengeluh nyeri perut 2. Meringis menurun 2. Identifikasi skala nyeri
dan area vagina yang rupture 3. Kesulitan tidur menurun 3. Identifikasi factor yang memperberat dan
DO : memperingan nyeri
1. Ekspresi wajah meringis Terapeutik
2. Berposisi meringankan nyeri 1. Berikan teknik nonfarmakolgis untuk
3. Pola tidur berubah mengurangi rasa nyeri ( mis. TENS,
4. TTV : TD : 90/600 mmHg, hypnosis, akupresur, terapi music,
N: 78x/menit, P: 20x/menit, biofeedband, terapi pijat, aromaterapi, teknik
S: 36°C imajinasi terbimbing, kompres air
5. Pengkajian nyeri : hangat/dingin, terapi bermain)
P : ruptur 2. Fasilitasi istirahat dan tidur
Q : Teriris-iris Edukasi
R : area rupture, bagian perut 1. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
bawah 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
S:6
T : hilang timbul
2. Risiko perdarahan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x8 Pencegahan perdarahan (I. 02067)
Factor resiko : jam maka diharapkan tingkat perdarahan Observasi
1. Adanya pengeluaran darah menurun dan status intrapartum membaik 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
setelah bayi lahir sebanyak ± dengan kriteria hasil : 2. Monitor nilai hematokrin/hemoglobin sebelum
100ml 1. Perdarahan vagina menurun dan setelah kehilangan darah
2. Tekanan darah membaik Terapeutik
3. Frekuensi kontraksi uterus membaik 1. Pertahankan bed rest selama perdarahan
4. Periode kontraksi uterus membaik 2. Batasi tindakan invasive, bila perlu
5. Intensitas kontraksi uterus membaik 3.
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
2. Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk
menghindari konstipasi
3. Anjurkan segera melapor jika terjadi
perdarahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat pengontrol
perdarahan, jika perlu
(I.07225) Perawatan Pasca Persalinan
Observasi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Periksa perenium atau robekan (kemerahan,
edema, ekimosis, pengeluaran)
3. Monitor nyeri
Terapeutik
1. Masase fundus sampai kontraksi kuat
2. Dukung ibu untuk melakukan ambulasi dini
3. Berikan kenyamanan pada ibu
4. Fasilitasi ibu berkemih secara normal
5. Fasilitasi ikatan tali kasih ibu dan bayi secara
optimal
6. Diskusikan penggunaan alat kontasepsi
Edukasi
1. Jelaskan tanda bahaya nifas pada ibu dan
keluarga
2. Jelaskan pemeriksaan pada ibu dan bayi secara
rutin
3. Ajarkan cara perawatan perenium yang tepat
4. Ajarkan ibu mengatasi nyeri secara
nonfarmakologis
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Ny. S


Diagnose Medis : Persalinan Normal Multi Gravida Ruang rawat : KB
Diagnose keperawatan :
KALA II
1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan dilatasi serviks
2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional

Tgl/Jam Implementasi Evaluasi (S 0 A P) Tanggal/Jam Tanda Tangan


16-02-2022 Diagnosa I : 16-02-2022 / 11.30
09.30 1. Mendentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intesitas nyeri S : pasien mengatakan masih nyeri bagian perut
Hasil : dan area rupture
P : Dilatasi serviks
Q : Tajam O : pasien nampak
R : Perut bagian bawah - Meringis
S : 10 - Rupture tingkat 1
T : Terus menerus
09.35 2. Mengidentifikasi factor yang memperberat dan A : masalah nyeri belum teratasi
memperingan nyeri
Hasil : saat sedang kontraksi pasien melakukan tarik P : Intervensi dilanjudkan
nafas dalam
09.38 3. Memberikan teknik nonfarmakolgis untuk 1. Indentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
mengurangi rasa nyeri frekuensi, kualitas, intesitas nyeri
Hasil : diberikan teknik nafas dalam untuk 2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi factor yang memperberat dan
mengontrol nyeri, dan pasien dapat melakukannya memperingan nyeri
09.40 4. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri 4. Berikan teknik nonfarmakolgis untuk
Hasil : pasien mengerti dengan penjelasan yang mengurangi rasa nyeri ( mis. TENS,
diberikan hypnosis, akupresur, terapi music,
09.42 5. Menjelaskan strategi meredakan nyeri biofeedband, terapi pijat, aromaterapi,
Hasil : pasien mengerti teknik imajinasi terbimbing, kompres air
hangat/dingin, terapi bermain)
5. Fasilitasi istirahat dan tidur
6. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu
nyeri
7. Jelaskan strategi meredakan nyeri
16-02-2022 Diagnosa 2 : 16-02-2022 / 10.00
09.45 1. Mengidentifikasi saat tingkat ansietas berubah
Hasil : pasien merasa sedikit cemas karena S : pasien mengatakan masih merasa cemas
mengalami ketuban pecah dini pada jjam 02.00 hari karena proses persalinannya
2. Mengidentifikasi kemampuan mengambil O:
09.46 keputusan
Hasil : pengambilan keputusan dibantu oleh suami 1. Pasien nampak gelisah menurun
dan keluarga 2. Pasien nampak lebih tenang
09.47 3. Memonitor tanda-tanda ansietas
Hasil : pasien nampak gelisah dengan proses A : masalah belum teratasi
persalinannya karena posisi janinnya
09.48 4. Menciptakan suasana terapeutik untuk P : Intervensi dipertahankan
menumbuhkan kepercyaanya
1. Informasikan prosedur, termasuk sensasi
Hasil : pasien nampak lebih tenang dan mengikuti
yang mungkin dialami
anjuran yang diberikan petugas untuk membantu
09.50 2. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama
kelancaran persalinannya
pasien
5. Menemani pasien untuk mengurangi kecemasan,
3. Latih kegiatan pengalihan untuk
jika memungkinkan
mengurangi ketegangan
Hasil : pasien nampak lebih tenang dan rileks
4. Latih teknik relaksasi
09.52
6. Menginformasikan prosedur, termasuk sensasi
yang mungkin dialami
09.53 Hasil : pasien mengerti bahwa ini merupakan proses
dari persalinan
7. Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama
09.54 pasien
Hasil : pasien di temani oleh iparnya
8. Melatih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
09.55 ketegangan
Hasil : pasien nampaj lebih rileks
9. Melatih teknik relaksasi
Hasil : teknik relaksasi nafas dalam membuat
pasien nampak lebih rileks
KALA III
1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan pengeluaran placenta
2. Risiko perdarahan
Tgl/Jam Implementasi Evaluasi (S 0 A P) Tanggal/Jam Tanda Tangan
16-02-2022 Diagnosa I : 16-02-2022 / 11.45
11.30 1. Mendentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intesitas nyeri S : pasien mengatakan masih nyeri bagian perut
Hasil : dan area rupture
Pengkajian nyeri :
O : pasien nampak
P : ruptur
Q : Teriris-iris - Meringis
R : area rupture, bagian perut bawah - Rupture tingkat 1
S:4
T : hilang timbul A : masalah nyeri belum teratasi
2. Mengidentifikasi factor yang memperberat dan P : Intervensi dilanjudkan
11.32
memperingan nyeri
Hasil : saat kontraksi uterus dan saat bergerak 1. Indentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
3. Memberikan teknik nonfarmakolgis untuk frekuensi, kualitas, intesitas nyeri
mengurangi rasa nyeri 2. Identifikasi skala nyeri
11.33
Hasil : diberikan teknik nafas dalam untuk 3. Identifikasi factor yang memperberat
mengontrol nyeri, dan pasien dapat melakukannya dan memperingan nyeri
4. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu 4. Berikan teknik nonfarmakolgis untuk
11.34
nyeri mengurangi rasa nyeri ( mis.
Hasil : pasien mengerti dengan penjelasan yang TENS, hypnosis, akupresur, terapi
diberikan bahwa nyeri kerena adanya rupture dari music, biofeedband, terapi pijat,
proses persalinan aromaterapi, teknik imajinasi
11.35
5. Menjelaskan strategi meredakan nyeri terbimbing, kompres air hangat/dingin,
Hasil : pasien mengerti dengan strategi yang terapi bermain)
diberikan 5. Fasilitasi istirahat dan tidur
6. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu
nyeri
7. Jelaskan strategi meredakan nyeri
16-02-2022 Diagnosa II : 16-02-2022 /11.50
11.36 1. Memonitor tanda dan gejala perdarahan
Hasil : didapatkan pengeluaran darah prvaginam S:-
± 250ml , selain itu tidak ada pusing atau sesak
11.37 O:
2. Mempertahankan bed rest selama perdarahan
Hasil : pasien masih melakukan tirah baring - masih ada pengeluaran darah pervaginam ±
3. Menjlaskan tanda dan gejala perdarahan
100ml
Hasil : pasen mengerti dengan penjelasan yang
diberikan - nampak luka jahitan di area rupture
11.38 4. menganjurkan meningkatkan asupan cairan
untuk menghindari konstipasi A : masalah belum teratasi
Hasil : pasien menerima anjuran yang diberikan
11.39 5. menganjurkan segera melapor jika terjadi P : Intervensi di lanjudkan
perdarahan
Hasil : pasien mengerti dan akan melakukannya 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
jika merasa ada tanda dan gejala perdarahan 2. Pertahankan bed rest selama perdarahan
11.40 6. Memonitor tanda-tanda vital 3. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Hasil : TTV : TD : 90/600 mmHg, N: 78x/menit, untuk menghindari konstipasi
P: 20x/menit, S: 36°C 4. Anjurkan segera melapor jika terjadi
11.41 7. Memeriksa perenium atau robekan perdarahan
(kemerahan, edema, ekimosis, pengeluaran) 5. Monitor tanda-tanda vital
Hasil : rupture telah di jahit dan nampak 6. Periksa perenium atau robekan
kemerahan (kemerahan, edema, ekimosis,
pengeluaran)
7. Monitor nyeri
8. Dukung ibu untuk melakukan ambulasi
dini
11.42 8. Monitor nyeri
Hasil :
P : ruptur
Q : Teriris-iris
R : area rupture, bagian perut bawah
S:4
T : hilang timbul
11.43
9. Mendukung ibu untuk melakukan ambulasi dini
Hasil : pasien mengerti untuk jangan takut
bergerak terutama kekamar mandi
10. Memberikan kenyamanan pada ibu
11.44
Hasil : pasien nampak nyaman setelah dibersihkan
dan dirapikan
11.45
11. memfasilitasi ikatan tali kasih ibu dan bayi
secara optimal
Hasil : bayi diletakkan di atas atau samping Ibu
11.46
12. mendiskusikan penggunaan alat kontasepsi
Hasil : pasien berencana menggunakan KB suntik
KALA III
1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan pasca pengeluaran placenta
2. Risiko perdarahan
Tgl/Jam Implementasi Evaluasi (S 0 A P) Tanggal/Jam Tanda Tangan
16-02-2022 Diagnosa I : 16-02-2022 / 13.30
11.55 1. Mendentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, S : pasien mengatakan masih nyeri bagian perut
frekuensi, kualitas, intesitas nyeri dan area rupture
Hasil : Pengkajian nyeri : O : pasien nampak
P : ruptur - Meringis
Q : Teriris-iris - Rupture tingkat 1
R : area rupture, bagian perut bawah A : masalah nyeri belum teratasi
P : Intervensi dilanjudkan
S:3
1. Indentifikasi lokasi, karakteristik,
T : hilang timbul durasi, frekuensi, kualitas, intesitas
2. Mengidentifikasi factor yang memperberat dan
nyeri
memperingan nyeri
11.57 2. Identifikasi skala nyeri
Hasil : saat kontraksi uterus dan saat bergerak
3. Identifikasi factor yang memperberat
3. Memberikan teknik nonfarmakolgis untuk
dan memperingan nyeri
mengurangi rasa nyeri
11.59 4. Berikan teknik nonfarmakolgis untuk
Hasil : diberikan teknik nafas dalam untuk
mengurangi rasa nyeri ( mis.
mengontrol nyeri, dan pasien dapat melakukannya
TENS, hypnosis, akupresur, terapi
4. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu
12.00 music, biofeedband, terapi pijat,
nyeri
aromaterapi, teknik imajinasi
Hasil : pasien mengerti dengan penjelasan yang
terbimbing, kompres air hangat/dingin,
diberikan bahwa nyeri kerena adanya rupture dari
terapi bermain)
proses persalinan
5. Fasilitasi istirahat dan tidur
5. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
12.02 6. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu
Hasil : pasien mengerti dengan strategi yang
nyeri
diberikan
7. Jelaskan strategi meredakan nyeri
16-02-2022 Diagnosa II : 16-02-2022 /11.50
12.05 1. Memonitor tanda dan gejala perdarahan
Hasil : didapatkan pengeluaran darah prvaginam S:-
± 100ml , selain itu tidak ada pusing atau sesak
12.07 O:
2. Mempertahankan bed rest selama perdarahan
Hasil : pasien masih melakukan tirah baring - masih ada pengeluaran darah pervaginam ±
12.10 3. menganjurkan meningkatkan asupan cairan
100ml
untuk menghindari konstipasi
Hasil : pasien menerima anjuran yang diberikan - nampak luka jahitan di area rupture
12.12 4. menganjurkan segera melapor jika terjadi
perdarahan A : masalah belum teratasi
Hasil : pasien mengerti dan akan melakukannya
jika merasa ada tanda dan gejala perdarahan P : Intervensi di lanjudkan
12.15 5. Memonitor tanda-tanda vital 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
Hasil : TTV : TD : 90/600 mmHg, N: 78x/menit, 2. Pertahankan bed rest selama perdarahan
P: 20x/menit, S: 36°C 3. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
12.20 6. Memeriksa perenium atau robekan untuk menghindari konstipasi
(kemerahan, edema, ekimosis, pengeluaran) 4. Anjurkan segera melapor jika terjadi
Hasil : rupture telah di jahit dan nampak perdarahan
kemerahan 5. Monitor tanda-tanda vital
12.25 7. Monitor nyeri 6. Periksa perenium atau robekan
Hasil : (kemerahan, edema, ekimosis,
P : ruptur pengeluaran)
Q : Teriris-iris 7. Monitor nyeri
R : area rupture, bagian perut bawah 8. Dukung ibu untuk melakukan ambulasi
S:4 dini
T : hilang timbul
8. Mendukung ibu untuk melakukan ambulasi dini
12.28
Hasil : pasien mengerti untuk jangan takut
bergerak terutama kekamar mandi

You might also like