Professional Documents
Culture Documents
PENGKAJIAN INTRANATAL Prep
PENGKAJIAN INTRANATAL Prep
S
DENGAN DIAGNOSA POST PARTUM NORMAL
DI RSUD. HAJI MAKASSAR
DISUSUN OLEH
ANJELA RISPA K
21 04 007
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
Masalah kehamilan yang lalu: tidak ada masalah pada kehamilan sebelumnya
Rencana KB : Ya
V. DATA PSIKOSOSIAL
Penghasilan keluarga tiap bulan : tidak diketahui
Perasaan klien terhadap kehamilan sekarang : pasien nampak senang
Perasaan suami terhadap kehamilan sekarang: suami pasien nampak senang
Jelaskan respon sibling terhadap kehamilan sekarang: tidak ada
2. Kala persalinan
Kala I ( Tidak terkaji karena pasien masuk dengan kala II )
Mulai persalinan :
Tanda dan gejala :
Tindakan :
Pengobatan :
Kala II
Kala II dimulai :09.30 WITA
TTV : TD: 100/70 mmH N: 84x/menit P: 22x/menit S: 36°C
Lama kala II : 2 Jam
Keadaan psikososial : Baik
Kebutuhan khusus klien: Dukungan Keluarga
Tindakan :
- Memberikan suntikan oxitocyn 2cc/2strip untuk membantu
meningkatkan kontraksi
- Memberi tahu Ibu bahwa pembukaan telah lengkap dan kepala
bayi telah terlihat
- Mengistruksikan ibu untuk mengeran dengan nafas dangkal
- Menganjurkan ibu mengeran saat adanya kontraksi
- Mengistruksikan ibu untuk melahirkan kepala janin secara
perlahan, biarkan kepala janin melakukan putaran paksi luar
secara spontan
- Menyokong perineum selama persalinan
- Memeriksa adanya lilitan tali pusat
- Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi
- Membantu melahirkan bahu
- Membantu melahirkan bayi dengan perlahan
- Klem dan memotong tali pusat,
- Mengikat tali pusat dengan benang steril.
- Melakukan perhitungan APGAR skor di menit pertama dan menit
kelima
- Membersihkan bayi dengan mengelap secara lembut
- Menempatkan bayi di perut ibu untuk melakukan IMD selama 1
jam
- Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi
dalam uterus
Perineum (utuh,episiotomy/ruptur), jika rupture,tingkat rupture: tingkat 1
Bonding ibu dan bayi : Ya, IMD, dilakukan segera setelah bayi lahir
Cacatan kelahiran: -
Kala III
Mulai jam : 11.35 WITA
Kala IV
Mulai jam : 11.50
TTV: TD: 90/60 mmHg N: 78x/menit P: 20x/menit S: 36°C
Kontraksi uterus : Baik
Pengeluaran darah per vaginam: ± 100 ml
Karakteristik : Darah merah tua, kental dan sedikit gumpalan
Tindakan :
- Masase fundus uteri
- observasi penjahitan perineum
- observasi pengeluaran darah
- melanjudkan pemantauan kontraksi dan mncegah perdarahan
pervaginam
ANALISA DATA
Nama Pasien : Ny. S
Diagnose Medis : Persalinan Normal Multi Gravid Ruang
rawat : KB
KALA II
DATA MASALAH KEPERAWATAN
DS:
1. Pasien mengeluh nyeri
2. Perineum terasa tertekan
3. Pasien mengeluh sakit pada
perut tembus belakang
Do :
1. Tampak tegang
2. Sulit tidur
3. Muka tampak pucat
KALA III
DATA MASALAH KEPERAWATAN
DS:
1. Pasien mengeluh nyeri perut
dan area vagina yang rupture
DO :
1. Ekspresi wajah meringis
2. Berposisi meringankan nyeri Nyeri melahirkan berhubungan
3. Pola tidur berubah dengan pengeluaran placenta
4. TTV : TD : 90/600 mmHg,
N: 78x/menit, P: 20x/menit,
S: 36°C
5. Pengkajian nyeri :
P : ruptur
Q : Teriris-iris
R : area rupture, bagian perut
bawah
S:6
T : hilang timbul
Faktor resiko
Adanya pengeluaran darah setelah Risiko perdarahan
placenta lahir sebanyak ± 250ml
KALA IV
DATA MASALAH KEPERAWATAN
DS:
1. Pasien mengeluh nyeri perut
dan area vagina yang rupture
DO :
1. Ekspresi wajah meringis
2. Berposisi meringankan nyeri Nyeri melahirkan berhubungan
3. Pola tidur berubah dengan pengeluaran placenta
4. TTV : TD : 90/600 mmHg,
N: 78x/menit, P: 20x/menit,
S: 36°C
5. Pengkajian nyeri :
P : ruptur
Q : Teriris-iris
R : area rupture, bagian perut
bawah
S:6
T : hilang timbul
Faktor resiko
Adanya pengeluaran darah setelah Risiko perdarahan
placenta lahir sebanyak ± 100ml
Diagnosa keperawatan
KALA II
1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan dilatasi serviks
2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
KALA III
1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan pengeluaran placenta
2. Risiko perdarahan
KALA IV
1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan pasca pengeluaran placenta
2. Risiko perdarahan
PERENCANAAN KEPERAWATAN
KALA II
No. Diagnose Keperawatan (SDKI) Tujuan/ Hasil Yang Diharapkan(SLKI) Rencana Tindakan (SIKI)
1. Nyeri melahirkan berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x8 (I. 08238) Manajemen nyeri
dengan dilatasi serviks, pengeluaran jam maka diharapkan tingkat nyeri menurun Observasi
janin dengan kriteria hasil : 1. Indentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Ditandai dengan : 1. Keluhan nyeri menurun frekuensi, kualitas, intesitas nyeri
DS: 2. Meringis menurun 2. Identifikasi skala nyeri
1. Pasien mengeluh nyeri 3. Kesulitan tidur menurun 3. Identifikasi factor yang memperberat dan
2. Perineum terasa tertekan memperingan nyeri
3. Nafsu makan meningkat Terapeutik
DO : 1. Berikan teknik nonfarmakolgis untuk
1. Ekspresi wajah meringis mengurangi rasa nyeri ( mis. TENS,
2. Berposisi meringankan nyeri hypnosis, akupresur, terapi music, biofeedband,
3. Uterus teraba membulat terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
4. Pola tidur berubah terbimbing, kompres air hangat/dingin, terapi
5. VT ∅ 10cm lengkap bermain)
6. TTV : TD : 100/70 mmHg, 2. Fasilitasi istirahat dan tidur
N: 82x/menit, P: 22x/menit, Edukasi
S: 36°C 1. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
7. Pengkajian nyeri : 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
P : Dilatasi serviks
Q : Tajam
R : Perut bagian bawah
S : 10
T : Terus menerus
2. Ansietas berhubungan dengan krisis
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Reduksi ansietas (I. 09314)
situasional 1x8jam jam maka diharapkan tingkat ansietas Observasi
Ditandai dengan: menurun dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis,
1. Verbilisasi khawatir akibat kondisi kondisi, waktu, stressor)
DS : yang dihadapi menurun 2. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
1. Merasa khawtir dengan 2. Perilaku tegang menurun 3. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan
akibat dari kondisi yang 3. Konsentrasi meningkat nonverbal)
dihadapi 4. Pola tidur meningkat Terapeutik
2. Sulit berkonsentrasi 1. Ciptakan suasana terapeutik
3. Merasa tidak berdaya untukmenumbuhkan kepercyaanya
2. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan,
jika memungkinkan
DO : 3. Pahami situasi yang membuat ansietas
1. Tampak tegang Edukasi
2. Sulit tidur 1. Informasikan prosedur, termasuk sensasi yang
3. Muka tampak pucat mungkin dialami
2. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
3. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ketegangan
4. Latih teknik relaksasi
KALA III
No. Diagnose Keperawatan (SDKI) Tujuan/ Hasil Yang Diharapkan(SLKI) Rencana Tindakan (SIKI)
1. Nyeri melahirkan berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x8 (I. 08238) Manajemen nyeri
dengan pengeluaran placenta jam maka diharapkan tingkat nyeri menurun Observasi
Ditandai dengan : dengan kriteria hasil : 1. Indentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
DS: 1. Keluhan nyeri menurun frekuensi, kualitas, intesitas nyeri
1. Pasien mengeluh nyeri perut 2. Meringis menurun 2. Identifikasi skala nyeri
dan area vagina yang rupture 3. Kesulitan tidur menurun 3. Identifikasi factor yang memperberat dan
DO : memperingan nyeri
1. Ekspresi wajah meringis Terapeutik
2. Berposisi meringankan nyeri 1. Berikan teknik nonfarmakolgis untuk
3. Pola tidur berubah mengurangi rasa nyeri ( mis. TENS,
4. TTV : TD : 90/600 mmHg, hypnosis, akupresur, terapi music,
N: 78x/menit, P: 20x/menit, biofeedband, terapi pijat, aromaterapi, teknik
S: 36°C imajinasi terbimbing, kompres air
5. Pengkajian nyeri : hangat/dingin, terapi bermain)
P : ruptur 2. Fasilitasi istirahat dan tidur
Q : Teriris-iris Edukasi
R : area rupture, bagian perut 1. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
bawah 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
S:6
T : hilang timbul
2. Risiko perdarahan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x8 Pencegahan perdarahan (I. 02067)
Factor resiko : jam maka diharapkan tingkat perdarahan Observasi
1. Adanya pengeluaran darah menurun dan status intrapartum membaik 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
setelah bayi lahir sebanyak ± dengan kriteria hasil : 2. Monitor nilai hematokrin/hemoglobin sebelum
250ml 1. Perdarahan vagina menurun dan setelah kehilangan darah
2. Tekanan darah membaik Terapeutik
3. Frekuensi kontraksi uterus membaik 1. Pertahankan bed rest selama perdarahan
4. Periode kontraksi uterus membaik 2. Batasi tindakan invasive, bila perlu
5. Intensitas kontraksi uterus membaik Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
2. Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk
menghindari konstipasi
3. Anjurkan segera melapor jika terjadi
perdarahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat pengontrol
perdarahan, jika perlu
(I.07225) Perawatan Pasca Persalinan
Observasi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Periksa perenium atau robekan (kemerahan,
edema, ekimosis, pengeluaran)
3. Monitor nyeri
Terapeutik
1. Masase fundus sampai kontraksi kuat
2. Dukung ibu untuk melakukan ambulasi dini
3. Berikan kenyamanan pada ibu
4. Fasilitasi ibu berkemih secara normal
5. Fasilitasi ikatan tali kasih ibu dan bayi secara
optimal
6. Diskusikan penggunaan alat kontasepsi
Edukasi
1. Jelaskan tanda bahaya nifas pada ibu dan
keluarga
2. Jelaskan pemeriksaan pada ibu dan bayi secara
rutin
3. Ajarkan cara perawatan perenium yang tepat
4. Ajarkan ibu mengatasi nyeri secara
nonfarmakologis
KALA IV
No. Diagnose Keperawatan (SDKI) Tujuan/ Hasil Yang Diharapkan(SLKI) Rencana Tindakan (SIKI)
1. Nyeri melahirkan berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x8 (I. 08238) Manajemen nyeri
dengan pengeluaran placenta jam maka diharapkan tingkat nyeri menurun Observasi
Ditandai dengan : dengan kriteria hasil : 1. Indentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
DS: 1. Keluhan nyeri menurun frekuensi, kualitas, intesitas nyeri
1. Pasien mengeluh nyeri perut 2. Meringis menurun 2. Identifikasi skala nyeri
dan area vagina yang rupture 3. Kesulitan tidur menurun 3. Identifikasi factor yang memperberat dan
DO : memperingan nyeri
1. Ekspresi wajah meringis Terapeutik
2. Berposisi meringankan nyeri 1. Berikan teknik nonfarmakolgis untuk
3. Pola tidur berubah mengurangi rasa nyeri ( mis. TENS,
4. TTV : TD : 90/600 mmHg, hypnosis, akupresur, terapi music,
N: 78x/menit, P: 20x/menit, biofeedband, terapi pijat, aromaterapi, teknik
S: 36°C imajinasi terbimbing, kompres air
5. Pengkajian nyeri : hangat/dingin, terapi bermain)
P : ruptur 2. Fasilitasi istirahat dan tidur
Q : Teriris-iris Edukasi
R : area rupture, bagian perut 1. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
bawah 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
S:6
T : hilang timbul
2. Risiko perdarahan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x8 Pencegahan perdarahan (I. 02067)
Factor resiko : jam maka diharapkan tingkat perdarahan Observasi
1. Adanya pengeluaran darah menurun dan status intrapartum membaik 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
setelah bayi lahir sebanyak ± dengan kriteria hasil : 2. Monitor nilai hematokrin/hemoglobin sebelum
100ml 1. Perdarahan vagina menurun dan setelah kehilangan darah
2. Tekanan darah membaik Terapeutik
3. Frekuensi kontraksi uterus membaik 1. Pertahankan bed rest selama perdarahan
4. Periode kontraksi uterus membaik 2. Batasi tindakan invasive, bila perlu
5. Intensitas kontraksi uterus membaik 3.
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
2. Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk
menghindari konstipasi
3. Anjurkan segera melapor jika terjadi
perdarahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat pengontrol
perdarahan, jika perlu
(I.07225) Perawatan Pasca Persalinan
Observasi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Periksa perenium atau robekan (kemerahan,
edema, ekimosis, pengeluaran)
3. Monitor nyeri
Terapeutik
1. Masase fundus sampai kontraksi kuat
2. Dukung ibu untuk melakukan ambulasi dini
3. Berikan kenyamanan pada ibu
4. Fasilitasi ibu berkemih secara normal
5. Fasilitasi ikatan tali kasih ibu dan bayi secara
optimal
6. Diskusikan penggunaan alat kontasepsi
Edukasi
1. Jelaskan tanda bahaya nifas pada ibu dan
keluarga
2. Jelaskan pemeriksaan pada ibu dan bayi secara
rutin
3. Ajarkan cara perawatan perenium yang tepat
4. Ajarkan ibu mengatasi nyeri secara
nonfarmakologis
CATATAN PERKEMBANGAN