Professional Documents
Culture Documents
Makalah Najwa Sabrina Putri
Makalah Najwa Sabrina Putri
Disusun oleh
Nama : Najwa Sabrina Putri
Nim : (2211111026)
Kelas : Reguler F
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun judul makalah ini ialah “Hakikat,
Elemen, dan Faktor Perencanaan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia”.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Perencanaan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesi. Saya menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Apabila dalam tugas ini terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan saya mohon maaf . Oleh karena itu saya sangat menantikan saran
dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah ini. Saya
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya khususnya,
Atas perhatiannya saya mengucapkan terimakasih
A. Latar Belakang
Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pembelajaran yang sangat
penting disekolah. Perencanaan pembelajaran merupakan suatu tahapan dalam proses
pembelajaran yang berusaha sebaik mungkin agar pengajarannya berhasil dalam mencapai
tujuan tertentu. Menurut (Westra, 1983), (Sukarna, 2011) perencanaan dalam arti seluas-
luasnya merupakan suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan dan materi
ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum
atas dasar bahasa dan mengelola alokasi waktu yang tersedia serta membelajarkan siswa sesuai
yang diprogramkan.
Agar tujuan pembelajaran bisa tercapai, seorang pendidik harus mempersiapkan diri
dari segi administrasi, membuat perencanaan pengajaran, meliputi persiapan mengajar,
membuat program pembelajaran, membuat media pembelajaran, memilih materi pelajaran
menentukan metode pembelajaran, dan menentukan bentuk evaluasi pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu hakikat perencanaan pembelajaran bahasa?
2. Apa saja elemen-elemen perencanaan pembelajaran bahasa?
3. Faktor apa yang mempengaruhi pembelajaran bahasa?
4. Ap aitu kurikulum pembelajaran bahasa Indonesia (KI dan KD)?
C. Tujuan Penulisan
2. Fungsi Inovatif
Dalam perencanaannya, pendidik harus dapat memperkenalkan sesuatu yang baru
terkait materi pembelajaran yang disajikan. Informasi hal baru tersebut dapat
disampaikan sebagai apersepsi agar peserta didik memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
terhadap apa yang akan dipelajari.
3. Fungsi selektif
Dengan melakukan perencaan, seorang pendidik akan mampu menyeleksi atau memili
strategi, metode, bahan ajar, sumber belajar, dan media ajar yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan karakteristik peserta didiknya.
4. Fungsi Komunikatif
Perencanaan pembelajaran harus dapat dipahami oleh rekan kerja, pimpinan, bahkan
pemangku kepentingan lainnya. Dengan demikian, mereka dapat memantau dan
memberikan masukan jika diperlukan.
5. Fungsi prediktif
Perencanaan yang disusun secara benar dan akurat, dapat menggambarkan apa yang
akan terjadi setelah dilakukan suatu tindakan sesuai dengan program yang telah
disusun. Melalui fungsi prediktifnya, perencanaan dapat menggambarkan berbagai
kesulitan yang akan terjadi, dan menggambarkan hasil yang akan diperoleh.
6. Fungsi akurasi
Perencaan pembelajaran harus disusun secara cermat dan teliti dengan
mempertimbangkan sumber daya, dana, alokasi waktu yang dipakai dalam
mengimplementasikan perencanaan tersebut. Pertimbangan yang cermat dan teliti akan
berdampak pada ketercapaian target rencana yang telah ditetapkan.
7. Fungsi control
Perencanaan menjadi sebuah kontrol yang andal bagi pendidik itu sendiri, peserta didik,
pimpinan satuan pendidikan, dan para pemangku kepentingan. Dengan adanya control
dari berbagai pihak, diharapkan perencanaan dapat dijalankan sesuai dengan apa yang
diadministrasikan.
2. Analisis Siswa
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karateristik siswa yang
meliputi ciri, kemampuan dan pengalaan baik individu maupun kelompok.
3. Analisis Tugas
Analisis ini adalah kumpulan prosedur untuk menentukan isi suatu pengajaran, analisis
konsep, analisis pemrosesan informasi, dan analisis prosedural yang digunakan untuk
memudahkan pemahaman dan penguasaan tentang tugas-tugas belajar dan tujuan
pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan lembar kerja siswa (LKS).
4. Merumuskan Indikator
Analisis ini berfungsi sebagai 1) alat untuk mendesain kegiatan pembelajaran, 2)
kerangka kerja dalam merencanakan mengevaluasi hasil belajar siswa, dan 3) panduan
siswa dalam belajar.
6. Strategi Pembelajaran
Pada tahap ini pemilihan strategi belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan. Kegiatan
ini meliputi: pemilihan model, pendekatan, metode, pemilihan format, yang dipandang
mampu memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2) Standar Kompetensi
Standar kompetensi merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh peserta
didik dalam suatu bidang pengembangan. Standar kompetensi yang diharapkan pada
pendidikan TK adalah tercapainya tugas-tugas perkembangan secara optimal sesuai
dengan standar yang telah dirumuskan.
3) Kompetensi Dasar
Merupakan pernyataan yang diharapkan dapat diketahui, disikapi dan dilakukan peserta
didik.
4) Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan pernyataan kemampuan peserta didik yang diharapkan dalam
menguasai sebagian atau seluruh kompetensi yang dimaksud. Hasil belajar juga
merupakan hasil juga merupakan hasil kegiatan setelah peserta didik mengalami
pembelajaran dalam kompetensi tertentu.
5) Indikator
Merupakan kompetensi dasar yang lebih spesifik dalam operasional yang dapat
dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran. Apabila serangkaian
indikator dalam kompetensi dasar sudah dapat dicapai oleh anak didik berarti target
kompetensi dasar tersebut telah terpenuhi.
6) Perencanaan Semester
Perencanaan semester merupakan program pembelajaran yang dipetakan berisi jaringan
tema bidang pengembangan, kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator yang ditata
secara urut dan sistematis, alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap jaringan tema,
dan sebarannya kedalam semester 1 dan 2.
7) Perencanaan Mingguan
Perencanaan mingguan disusun dalam bentuk satuan kegiatan mingguan (SKM) yang
merupakan penjabaran dari perencanaan semester yang berisi kegiatan-kegiatan dalam
rangka mencapai indikator yang telah direncanakan dalam satu minggu sesuai dengan
keluasan pembahasan tema dan subtema.
8) Perencanaan Harian
Perencanaan harian disusun dalam bentuk satuan kegiatan harian (SKH) yang
merupakan penjabaran dari Satuan Kegiatan Mingguan (SKM). SKH memuat kegiatan-
kegiatan pembelajaran, baik yang dilaksanakan secara individual, kelompok, maupun
klasikal dalam satu hari.
2. Faktor Siswa
Tragedi yang terjadi dalam proses pembelajaran, tentunya melibatkan siswa. Faktor
siswa inilah yang terkdang menjadi pertimbangan dalam pelaksnaan pembelajaran. Karena
karakteristik siswa yang ada pada dirinya dapat mempengaruhi perkembangan proses
pembelajaran. Semua tahu dan mengerrti bahwa siswa merupakan organisme yang
berkembang sesuai dengan tarap perkembangannya. Perkembangan siswa adalah
perkembangan seluruhn aspek kepribadiannya, namun perkembangan yang terjadi pada diri
siswa tidak semuanya sama, karena menurut hukum tempo, perkembangan kepribadian anak
secara bertahap, dan tiap tahapan itu memiliki perkembangan yang berbeda-beda.
Perbedaan-perbedaan yang ada pada diri siswa inilah yang dapat mempengaruhi
pembelajaran. Dunkin dalam damai berbicara bahwa; faktor yang ada dalam diri siswa tersbut,
diantaranya latar belakang siswa (pupil formative experiences dan sipat-sipat yang dimiliki
siswa (pupil properties).
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut
dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
a. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi
Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran
mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, ketrampilan, dan
pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata
pelajaran. Jadi dapat dikatakan kompetensi Inti harus menggambarkan keseimbangan antara
pencapaian hard skill dan soft skill.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti -1 (KI-1) untuk sikap spiritual
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan;
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
b. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar merupakan kompetensi yang terdiri atas
sikap, ketrampilan, dam pengetahuan yang bersumber pada Kompetensi Inti yang harus
dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi
Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari
Kompetensi Inti.
Berikut contoh Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia Kurikulum 2013
pada siswa SMP/MTs Kelas VIII.
3.1 Mengidentifikasi informasi dalam 4.1 Menjelaskan isi teks deskripsi objek
teks deskripsi tentang objek (tempat wisata, tempat bersejarah,
(sekolah, tempat wisata, tempat pentas seni daerah, kain tradisional,
bersejarah, dan atau suasana pentas dll) yang didengar dan dibaca secara
seni daerah) yang didengar dan lisan, tulis, dan visual.
dibaca.
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan 4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan
dari teks deskripsi tentang objek dalam bentuk teks deskripsi tentang
(sekolah, tempat wisata, tempat objek (sekolah, tempat wisata,
bersejarah, dan⁄atau suasana pentas tempat bersejarah, dan⁄atau suasana
seni daerah) yang didengar dan pentas seni daerah) secara tulis dan
dibaca. lisan dengan memperhatikan
struktur, kebahasaan baik secara
lisan maupun tulis.
3.3 Mengidentifikasi unsur-unsur teks 4.3 Menceritakan kembali isi teks narasi
narasi (cerita imajinasi) yang dibaca (cerita imajinasi) yang didengar dan
dan didengar. dibaca secara lisan, tulis, dan visual.
3.4 Menelaah struktur dan kebahasaan 4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam
teks narasi (cerita imajinasi) yang bentuk cerita imajinasi secara lisan
dibaca dan didengar. dan tulis dengan memperhatikan
struktur, penggunaan bahasa, atau
aspek lisan.
A. Kesimpulan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perencanaan berasal dari kata dasar rencana
yang artinya konsep, rancangan, atau program, dan perencanaan berarti proses, perbuatan, cara
merencanakan diartikan sebagai pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan. Menurut (Westra, 1983), (Sukarna, 2011) perencanaan dalam arti
seluas-luasnya merupakan suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Selain itu dalam dunia pendidikan,
perencanaan sering dikaitkan dengan pembelajaran. Menurut Brown (2008 : 8) pembelajaran
yaitu penguasaan atau pemerolehan pengetahuan tentang suatu subjek atau sebuah
keterampilan dengan belajar, pengalaman, atau intruksi. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa, perencanaan pembelajaran adalah suatu pemikiran atau persiapan untuk melaksanakan
tugas mengajar/aktivitas pembelajaran dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran serta
melalui langkah-langkah pembelajaran, perencanaan itu sendiri, pelaksanaan dan penilaian,
dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Disamping pendapat tentang hakikat perencanaan di atas, terdapat juga fungsi
perencanaan pembelajaran diantaranya: mengorganisasikan dan mengakomodasikan
kebutuhan siswa secara spesifik serta membantu guru dalam memetakan tujuan yang hendak
dicapai. Perencanaan pembelajaran juga memiliki elemen diantaranya identifikasi masalah
pembelajaran, analisis siswa, analisis tugas, merumuskan indicator, menyusun instrument
evaluasi, strategi pembelajaran, dan memilih media dan sumber belajar. Selain hakikat, fungsi
dan elemen, adapun faktor yang mempengaruhi perencanaan pembelajaran yaitu, faktor guru,
faktor siswa, faktor sarana dan prasana serta faktor lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Ajar Perencanaan Pembelajaran (upi.edu) diakses pada 12 Februari 2022 pukul 19.30.
Farida Jaya. (2019). Perencanaan Pembelajaran. Medan: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sumatera Utara.
https://goeroendeso.files.wordpress.com/2017/12/lampiran-2-ki-dan-kd-k-13-smp-mts-b-
indonesia.pdf, diakses pada 13 Februari 2021 pukul 13.00.
Nanda Saputra (Eds). (2021). Pengembangan Model dan Strategi Pembelajaran Bahasa
Indonesia. Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
Rahayu, Ariyanti., Nursalim., & Fitri, Anggi. 2021. Hakikat Perencanaan Pembelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia dalam Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Vol 7, Nomor 1. (halaman 36-48). Riau: Universitas Islam Negeri Sultasn Syarif Kasim
Riau.
Suryapermana, Nana. 2016. Perencanaan dan Sistem Manajemen Pembelajaran dalam Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Islam Vol 1, Nomor 2. (halaman 29-44).