You are on page 1of 17

HAKIKAT, ELEMEN, DAN FAKTOR PERENCANAAN

PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Dosen Pengampu : Dr. Syamsul Arif, M.Pd.

Disusun oleh
Nama : Najwa Sabrina Putri
Nim : (2211111026)
Kelas : Reguler F

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun judul makalah ini ialah “Hakikat,
Elemen, dan Faktor Perencanaan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia”.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Perencanaan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesi. Saya menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Apabila dalam tugas ini terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan saya mohon maaf . Oleh karena itu saya sangat menantikan saran
dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah ini. Saya
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya khususnya,
Atas perhatiannya saya mengucapkan terimakasih

Sei Rampah, 13 Februari 2022


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Manfaat Penulisan ................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
A. Hakikat Perencanaan Pembelajaran Bahasa ........................................................... 2
B. Elemen-Elemen Perencanaan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia ............ 6
C. Faktor Yang Mempengaruhi Pembelajaran Bahasa ................................................ 10
D. Kurikulum Pembelajaran Bahasa Indonesia (KI dan KD) ...................................... 14
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 15
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pembelajaran yang sangat
penting disekolah. Perencanaan pembelajaran merupakan suatu tahapan dalam proses
pembelajaran yang berusaha sebaik mungkin agar pengajarannya berhasil dalam mencapai
tujuan tertentu. Menurut (Westra, 1983), (Sukarna, 2011) perencanaan dalam arti seluas-
luasnya merupakan suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan dan materi
ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum
atas dasar bahasa dan mengelola alokasi waktu yang tersedia serta membelajarkan siswa sesuai
yang diprogramkan.
Agar tujuan pembelajaran bisa tercapai, seorang pendidik harus mempersiapkan diri
dari segi administrasi, membuat perencanaan pengajaran, meliputi persiapan mengajar,
membuat program pembelajaran, membuat media pembelajaran, memilih materi pelajaran
menentukan metode pembelajaran, dan menentukan bentuk evaluasi pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu hakikat perencanaan pembelajaran bahasa?
2. Apa saja elemen-elemen perencanaan pembelajaran bahasa?
3. Faktor apa yang mempengaruhi pembelajaran bahasa?
4. Ap aitu kurikulum pembelajaran bahasa Indonesia (KI dan KD)?

C. Tujuan Penulisan

1. Mendeskripsikan tentang hakikat perencanaan pembelajaran bahasa


2. Mendeskripsikan tentang elemen-elemen perencanaan pembelajaran bahasa
3. Mendeskripsikan tentang faktor yang mempengaruhi pembelajaran bahasa
4. Mendeskripsikan tentang kurikulum pembelajaran bahasa Indonesia (KI dan KD)
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Perencanaan Pembelajaran Bahasa


1. Pengertian Perencanaan Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perencanaan berasal dari kata dasar rencana
yang artinya konsep, rancangan, atau program, dan perencanaan berarti proses, perbuatan, cara
merencanakan diartikan sebagai pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan. Menurut (Westra, 1983), (Sukarna, 2011) perencanaan dalam arti
seluas-luasnya merupakan suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Nawawi dalam Majid
(2007 : 16) mengungkapkan bahwa perencanaan berarti menyusun langkah-langkah
penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian
tujuan tertentu. Berdasarkan definisi-definisi yang ada diatas dapat disimpulkan bahwa
perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang terarah yang disusun seseorang untuk
mencapai tujuan tertentu.
Dalam dunia pendidikan, perencanaan sering dikaitkan dengan pembelajaran. Menurut
Brown (2008 : 8) pembelajaran yaitu penguasaan atau pemerolehan pengetahuan tentang suatu
subjek atau sebuah keterampilan dengan belajar, pengalaman, atau intruksi. Selain itu, Rosdiani
(2013 : 23) juga mengungkapkan bahwa pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran
dan tabiat, serta pembentukan sikap, dan kepercayaan kepada peserta didik serta membantu
peserta didik agar dapat belajar lebih baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, perencanaan pembelajaran adalah suatu
pemikiran atau persiapan untuk melaksanakan tugas mengajar/aktivitas pembelajaran dengan
menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran serta melalui langkah-langkah pembelajaran,
perencanaan itu sendiri, pelaksanaan dan penilaian, dalam rangka pencapaian tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan.

2. Pentingnya Perencanaan Pembelajaran


Di Indonesia pengembangan pembelajaran adalah terminologi yang berkembang sejak
tahun 1970-an. Penerapannya di Indonsia mulai populer dengan penggunaan Prosedur
Pengembangan Sistem Instruksional yang disingkat PPSI khususnya dalam mengiringi
munculnya kurikulum 1975 yang berlaku di untuk SD dan Sekolah Menengah. Sejak saat itu
pengembangan pembelajaran menjadi kegiatan yang lebih menonjol tidak saja di SD dan
sekolah menengah tapi juga di perguruan tinggi dan lembaga pendidikan dan latihan (diklat).
Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan karena memiliki arti penting sebagai berikut :
1. Untuk pengganti keberhasilan yang diperoleh secara untung-untungan.
2. Sebagai alat untuk menemukan dan memecahkan masalah.
3. Untuk memanfaatkan sumber secara efektif.

3. Tujuan Perencanaan Pembelajaran


Tujuan perencaan pembelajaran antara lain untuk :
1. Menyelenggarakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi pesertadidik untuk berpartisipasi aktif,
2. Menyediakan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat dan minat peserta didik, dan
3. Mengakomodir kebutuhan peserta didik termasuk yang mengalami kelainan fisik dan
psikologis.
Sedangkan Suryosubroto (1990: 41) mengemukakan, bahwa tujuan perencanaan
pembelajaran itu adalah: (1) Menjabarkan kegiatan dan bahan yang akan disajikan, (2)
memberikan arah tugas yang harus ditempuh guru dalam proses belajar mengajar, (3)
mempermudah guru dalam melaksanakan tugas.

4. Manfaat Perencanaan Pembelajaran


Manfaat Perencanaan Pembelajaran diantaranya :
• Berperan sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran agar
lebih terarah dan berjalan efektif dan efisien
• Kegiatan akan lebih mudah dilaksanakan, terarah serta terkendali

5. Fungsi Perencanaan Pembelajaran


Disamping pendapat tentang tujuan perencanaan di atas, terdapat juga beberapa fungsi
perencanaan pembelajaran yaitu :
1. Mengorganisasikan dan mengakomodasikan kebutuhan siswa secara spesifik.
2. Membantu guru dalam memetakan tujuan yang hendak dicapai
Selain itu perencanaan pembelajaran juga memiliki fungsi secara umum diantaranya :
1. Fungsi kreatif
Pendidik diharapkan memiliki kemampuan menciptakan disain pembelajaran yang
bermakna bagi peserta didik. Keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran
bergantung pada kualitas disain pembelajaran yang diciptakan pendidik.

2. Fungsi Inovatif
Dalam perencanaannya, pendidik harus dapat memperkenalkan sesuatu yang baru
terkait materi pembelajaran yang disajikan. Informasi hal baru tersebut dapat
disampaikan sebagai apersepsi agar peserta didik memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
terhadap apa yang akan dipelajari.
3. Fungsi selektif
Dengan melakukan perencaan, seorang pendidik akan mampu menyeleksi atau memili
strategi, metode, bahan ajar, sumber belajar, dan media ajar yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan karakteristik peserta didiknya.

4. Fungsi Komunikatif
Perencanaan pembelajaran harus dapat dipahami oleh rekan kerja, pimpinan, bahkan
pemangku kepentingan lainnya. Dengan demikian, mereka dapat memantau dan
memberikan masukan jika diperlukan.

5. Fungsi prediktif
Perencanaan yang disusun secara benar dan akurat, dapat menggambarkan apa yang
akan terjadi setelah dilakukan suatu tindakan sesuai dengan program yang telah
disusun. Melalui fungsi prediktifnya, perencanaan dapat menggambarkan berbagai
kesulitan yang akan terjadi, dan menggambarkan hasil yang akan diperoleh.

6. Fungsi akurasi
Perencaan pembelajaran harus disusun secara cermat dan teliti dengan
mempertimbangkan sumber daya, dana, alokasi waktu yang dipakai dalam
mengimplementasikan perencanaan tersebut. Pertimbangan yang cermat dan teliti akan
berdampak pada ketercapaian target rencana yang telah ditetapkan.

7. Fungsi control
Perencanaan menjadi sebuah kontrol yang andal bagi pendidik itu sendiri, peserta didik,
pimpinan satuan pendidikan, dan para pemangku kepentingan. Dengan adanya control
dari berbagai pihak, diharapkan perencanaan dapat dijalankan sesuai dengan apa yang
diadministrasikan.

6. Langkah-Langkah Perencanaan Pembelajaran


Seorang pendidik yang akan menyusun perencanaan pembelajaran harus terlebih
dahulu melakukan hal-hal berikut :
1. Analisis tujuan pembelajaran
Analisis tujuan dan karakteristik matapelajaran adalah bagaimana memahami dan
mencermati seprangkat pengetahuan yang perlu dimiliki oleh seorang guru yang
terkait dengan perencanaan pembelajaran yang meliputi: konsep tujuan, tujuan
sebagai instrumen pengukuran, komponen-komponen tujuan pembelajaran, serta
manfaat tujuan pembelajaran.

2. Analisis sumber belajar


Analisis sumber belajar adalah bagaimana seorang guru memahami dan
mencermati hal-hal yang berhubungan dengan sumber belajar dalam rangka
merencanakan pembelajaran yakni yang meliputi; apa arti media pembelajaran dan
bagaimana memilih media pembelajaran.
3. Analisis karakteristik siswa
Analisis karakter peserta didik adalah merupakan seperangkat pengetahuan yang
harus dimiliki oleh seorang guru dalam rangka merencanakan pembelajaran dengan
baik. Karakteristik peserta didik meliputi kecerdasan, bakat, kemampuan awal,
motivasi, minat, persepsi, retensi, dan transfer belajar.

4. Menetapkan tujuan pembelajaran dan isi pembelajaran,


Menetapkan tujuan dan isi pembelajaran adalah seperangkat pengetahuan yang
berkaitan dengan bagaimana seorang guru dapat memahami tujuan dengan baik,
dapat mengklasifikasikan tujuan pendidikan untuk merencanakan pembelajaran.

5. Menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran


Menetapkan strategi penyampaian pembelajaran adalah merupakan seperangkat
pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang guru yang berhubungan dengan
bagaimana menetapkan strategi penyampaian pembelajaran agar dapat
merencanakan pembelajaran dengan baik, yang meliputi bagaimana pembelajaran
penerimaan (reception learning), pembelajaran penemuan (discovery learning),
pembelajaran penguasaan, (matery learning). pembelajaran terpadu (unit learning).

6. Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran


Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran adalah seperangkat pengetahuan
yang harus dimiliki oleh seorang guru yang berkaitan dengan bagaimana strategi
menetapkan pengelolaan pembelajaran dengan baik. Pengelolaan pembelajaran
dapat berjalan dengan baik jika seorang pendidik memahami dengan benar berbagai
model dan teori belajar.

7. Menetapkan prosedur pengukuran hasil pembelajaran


Pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran adalah seperangkat
pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang guru yang berkaitan dengan
bagaimana menetapkan prosedur evaluasi hasil pembelajaran dengan baik dalam i
merencanakan pembelajaran.

B. Elemen-Elemen Perencanaan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia


1. Unsur-Unsur Perencanaan Pembelajaran

1. Identifikasi Masalah Pembelajaran


Tujuan dari tahapan ini adalah mengidentifikasi antara tujuan menurut kurikulum yang
berlaku dengan fakta yang terjadi di lapangan baik yang menyangkut model,
pendekatan, metode, teknik maupun strategi yang digunakan guru.

2. Analisis Siswa
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karateristik siswa yang
meliputi ciri, kemampuan dan pengalaan baik individu maupun kelompok.
3. Analisis Tugas
Analisis ini adalah kumpulan prosedur untuk menentukan isi suatu pengajaran, analisis
konsep, analisis pemrosesan informasi, dan analisis prosedural yang digunakan untuk
memudahkan pemahaman dan penguasaan tentang tugas-tugas belajar dan tujuan
pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan lembar kerja siswa (LKS).

4. Merumuskan Indikator
Analisis ini berfungsi sebagai 1) alat untuk mendesain kegiatan pembelajaran, 2)
kerangka kerja dalam merencanakan mengevaluasi hasil belajar siswa, dan 3) panduan
siswa dalam belajar.

5. Penyusunan Instrumen Evaluasi


Bertujuan untuk menilai hasil belajar, kriteria penilaian yang digunakan adalah
penilaian acuan patokan, hal ini dimaksudkan untuk mengukur ketuntasan pencapaian
kompetensi dasar yang telah dirumuskan.

6. Strategi Pembelajaran
Pada tahap ini pemilihan strategi belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan. Kegiatan
ini meliputi: pemilihan model, pendekatan, metode, pemilihan format, yang dipandang
mampu memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran.

7. Pemilihan Media atau Sumber Belajar


Keberhasilan pembelajaran sangat tergantung pada penggunaan sumber pembelajaran
atau media yang dipilih, jika sumber-sumber pembelajaran dipilih dan disiapkan
dengan hati-hati, maka dapat memenuhi tujuan pembelajaran.

2. Jenis Perencanaan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia


Perencanaan pembelajaran merupakan kegiatan merumuskan tujuan apa yang ingin dicapai
oleh suatu kegiatan pembelajaran, cara apa yang akan dicapai untuk menilai pencapaian tujuan
tersebut, materi/bahan apa yang akan disampaikan, bagaimana cara menyampaikannya,dan
dari perumusan kegiatan dalam perencanaan pembelajaran bahasa dan sastra tersebut, dapat
dilihat beberapa jenis perencanaan pembelajaran sebagai berikut :
1) Silabus
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran,
pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Silabus harus disusun secara sistematis
dan berisikan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target
pencapaian kompetensi dasar.

2) Standar Kompetensi
Standar kompetensi merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh peserta
didik dalam suatu bidang pengembangan. Standar kompetensi yang diharapkan pada
pendidikan TK adalah tercapainya tugas-tugas perkembangan secara optimal sesuai
dengan standar yang telah dirumuskan.

3) Kompetensi Dasar
Merupakan pernyataan yang diharapkan dapat diketahui, disikapi dan dilakukan peserta
didik.

4) Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan pernyataan kemampuan peserta didik yang diharapkan dalam
menguasai sebagian atau seluruh kompetensi yang dimaksud. Hasil belajar juga
merupakan hasil juga merupakan hasil kegiatan setelah peserta didik mengalami
pembelajaran dalam kompetensi tertentu.

5) Indikator
Merupakan kompetensi dasar yang lebih spesifik dalam operasional yang dapat
dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran. Apabila serangkaian
indikator dalam kompetensi dasar sudah dapat dicapai oleh anak didik berarti target
kompetensi dasar tersebut telah terpenuhi.

6) Perencanaan Semester
Perencanaan semester merupakan program pembelajaran yang dipetakan berisi jaringan
tema bidang pengembangan, kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator yang ditata
secara urut dan sistematis, alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap jaringan tema,
dan sebarannya kedalam semester 1 dan 2.

7) Perencanaan Mingguan
Perencanaan mingguan disusun dalam bentuk satuan kegiatan mingguan (SKM) yang
merupakan penjabaran dari perencanaan semester yang berisi kegiatan-kegiatan dalam
rangka mencapai indikator yang telah direncanakan dalam satu minggu sesuai dengan
keluasan pembahasan tema dan subtema.

8) Perencanaan Harian
Perencanaan harian disusun dalam bentuk satuan kegiatan harian (SKH) yang
merupakan penjabaran dari Satuan Kegiatan Mingguan (SKM). SKH memuat kegiatan-
kegiatan pembelajaran, baik yang dilaksanakan secara individual, kelompok, maupun
klasikal dalam satu hari.

C. Faktor Yang Mempengaruhi Pembelajaran Bahasa


Manajemen pembelajaran, tidak bigitu saja datang tiba-tiba, tidak begitu saja terlahir
dan terhampar di teras proses pembelajaran dalam dunia pendidikan, tetapi begitu banyak
faktor yang mempegaruhinya. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran yaitu :
1. Faktor Guru
Guru sebagai komponen yang sangat menentukan dalam pelaksanaan strategi
pembelajaran. Tanpa kehadiran guru, walaupun begitu indah, begitu ideal strategi yang
terbangun dalam pembelajaran, manalah mungkin kan tercipta strategi pembelajaran yang baik,
bahkan mungkin strategi pmebelajran hanyalah sebatas kalimat pemulas bibir yang hanya
diam, bisu tanpa makna. Dalam proses pembelajaran, guru memiliki peran yang sangat penting.
Karenanya, guru tidak hanya berperan sebagai model atau sebagai teladan bagi siswa yang
diajarnuya, tetapi juga sebagai pengelola kegiatan pembelajaran (manajer of leraning). Melihat
hal ini, berarti semua tertumpu pada kualitas dan kemampuan guru yang memiliki segudang
rasa tanggungjawab untuk menciptakan keharmonisan efektifitas dan efesiensi dalam proses
pembelajaran.

2. Faktor Siswa
Tragedi yang terjadi dalam proses pembelajaran, tentunya melibatkan siswa. Faktor
siswa inilah yang terkdang menjadi pertimbangan dalam pelaksnaan pembelajaran. Karena
karakteristik siswa yang ada pada dirinya dapat mempengaruhi perkembangan proses
pembelajaran. Semua tahu dan mengerrti bahwa siswa merupakan organisme yang
berkembang sesuai dengan tarap perkembangannya. Perkembangan siswa adalah
perkembangan seluruhn aspek kepribadiannya, namun perkembangan yang terjadi pada diri
siswa tidak semuanya sama, karena menurut hukum tempo, perkembangan kepribadian anak
secara bertahap, dan tiap tahapan itu memiliki perkembangan yang berbeda-beda.
Perbedaan-perbedaan yang ada pada diri siswa inilah yang dapat mempengaruhi
pembelajaran. Dunkin dalam damai berbicara bahwa; faktor yang ada dalam diri siswa tersbut,
diantaranya latar belakang siswa (pupil formative experiences dan sipat-sipat yang dimiliki
siswa (pupil properties).

3. Faktor Sarana dan Prasarana


Berangkat dari alam fikiran yang begitu dalam, dtemukan bahwa faktor sarana dan
prasarana dapat memengaruhi proses pembelajaran. Tak dapat diungkiri, dan kita tak bisa lari
dari kenyuataan, bahwa memang hal tersebut sangat berarti bagi pengembangan proses
pembelajaran. Artinya yang dimaksud sarana adalah segala sesuatu yang secara langsung dapat
membantu dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Misalnya; adanya media pembelajaran,
tersedianya alat-alat pelajaran, juga perlengkapan sekolah selalu ada, dan lain sebagainya. Dan
yang dimaksud dengan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat
mendukung dalam proses pembelajaran. Yang termsuk dalam perkara ini, misalnya ; jalan
menuju sekolah, penerangan sekolah, peralatan sekolah, ada kamar kecil, ada mushola dan
sebagainya. Andai hal ini terpenuhi dan ada disekeliling kita, maka proses pembelajaran akan
berjalan dan melangkah pasti untuk menunju hasil pembelajaran yang lebih baik.
4. Faktor Lingkungan
Faktor yang satu ini, tak mungkin kita tinggalkan begitu saja. Karena bagaimanapun
juga, pembelajaran tidak dapat lepas dari pengaruh cengkraman lingkungan. Dalam lingkungan
ini, tentunya ada lingkungan belajar siswa, lingkungan sekolah maupun lingkungan
masyarakat. Namun Sanjaya ( 2004) berbicara lain, dan beliau mengungkap bahwa dalam
lingkungan pembelajaran terhimpit oleh dua faktor yaitu: faktor orgnisasi kelas dan faktor
iklim belajar social-psikologis. Dalam organisasi kelas yang terlalu besar berkecendrungan :
a. Sumber daya kelompok akan bertambah luas sesuai dengan jumlah siswa, sehingga
waktu begitu sempit.
b. Kelompok besar kurang mampu memanfaatkan dan menggunakan semua sumber daya
yang ada.
c. Kepuasan belajar setiap siswa censerung menurun. Hal ini disebabkan kelpompok besar
terlalu banyak mendapatkan pelayanan dari guru yang terbatas.
d. Perbedaan individu akan semakin tampak, sehingga sukar mencapai kesepakatan.
e. Anggota yang terlalu banyak berkecenderungan banyak siswa terpaksa menunggu,
untuk mempelajari pelajaran baru.
f. Anggota kelompok yang terlalu besar cenderung enggan berpartiipasi aktif.
Jika kita pandangi dan renungi paparan di atas, betapa sulitnya untuk mengembangkan
dan mengepakan sayap-sayap proses pembelajaran yang baik. Nampaknya tidak akan pernah
bisa hinggap pada ranting –ranting otak siswa, semuanya akan kabur lenyap dan sirna, hanya
karena banyaknya jumlah siswa yang menghimpit dalam pengapnya suasana belajar yang tidak
pernah kondusif.

D. Kurikulum Pembelajaran Bahasa Indonesia (KI dan KD)


1. Kurikulum 2013 (K-13)
Kurikulum 2013 (K-13) merupakan kurikulum yang berbasis karakter. Pemerintah
menetapkan pendidikan karakter pada kurikulum 2013 dengan tujuan untuk meningkatkan
mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak
mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi
lulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui implementasi Kurikulum 2013 yang berbasis
kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kontekstual
diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan
pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter
dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
Adapun karakteristik kurikulum 2013, yaitu :
1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa
ingin tahu, kreativitas, kerjasama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.
2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang mmeberikan pengalaman belajar
terencana dimana peserta didik menetapkan apa yang dipelajari di sekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.

3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan serta menerapkannya dalam


berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.

4. Mmeberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,


penegtahuan, dan ketrampilan.

5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut
dalam kompetensi dasar mata pelajaran.

6. Kompetensi inti kelas meliputi unsur pengorganisasian (organizing elements)


kompetensi dasar dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.

7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling


memperkuat (reinforced) dan memeperkaya (enriched) anatar mata pelajaran dn
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertical).

2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam


Kurikulum 2013
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013. Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
ditetapkan dengan pertimbangan untuk menyesuaikan kurikulum berdasarkan
perkembangan dan kebutuhan pendidikan saat ini sehingga diperlukan perbaikan
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mengakomodasikan prinsip-prinsip untuk
memperkuat proses pembelajaran.

a. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi
Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran
mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, ketrampilan, dan
pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata
pelajaran. Jadi dapat dikatakan kompetensi Inti harus menggambarkan keseimbangan antara
pencapaian hard skill dan soft skill.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti -1 (KI-1) untuk sikap spiritual
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan;
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

b. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar merupakan kompetensi yang terdiri atas
sikap, ketrampilan, dam pengetahuan yang bersumber pada Kompetensi Inti yang harus
dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi
Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari
Kompetensi Inti.

Berikut contoh Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia Kurikulum 2013
pada siswa SMP/MTs Kelas VIII.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji


konseptual, dan prosedural) dalam ranah konkret (menggunakan,
berdasarkan rasa ingin tahunya mengurai, merangkai, memodifikasi,
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dan membuat) dan ranah abstrak
seni, budaya terkait fenomena dan (menulis, membaca, menghitung,
kejadian tampak mata menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Mengidentifikasi informasi dalam 4.1 Menjelaskan isi teks deskripsi objek
teks deskripsi tentang objek (tempat wisata, tempat bersejarah,
(sekolah, tempat wisata, tempat pentas seni daerah, kain tradisional,
bersejarah, dan atau suasana pentas dll) yang didengar dan dibaca secara
seni daerah) yang didengar dan lisan, tulis, dan visual.
dibaca.
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan 4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan
dari teks deskripsi tentang objek dalam bentuk teks deskripsi tentang
(sekolah, tempat wisata, tempat objek (sekolah, tempat wisata,
bersejarah, dan⁄atau suasana pentas tempat bersejarah, dan⁄atau suasana
seni daerah) yang didengar dan pentas seni daerah) secara tulis dan
dibaca. lisan dengan memperhatikan
struktur, kebahasaan baik secara
lisan maupun tulis.

3.3 Mengidentifikasi unsur-unsur teks 4.3 Menceritakan kembali isi teks narasi
narasi (cerita imajinasi) yang dibaca (cerita imajinasi) yang didengar dan
dan didengar. dibaca secara lisan, tulis, dan visual.

3.4 Menelaah struktur dan kebahasaan 4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam
teks narasi (cerita imajinasi) yang bentuk cerita imajinasi secara lisan
dibaca dan didengar. dan tulis dengan memperhatikan
struktur, penggunaan bahasa, atau
aspek lisan.

3.5 Mengidentifikasi teks prosedur 4.5 Menyimpulkan isi teks prosedur


tentang cara melakukan sesuatu dan tentang cara memainkan alat musik
cara membuat (cara memainkan alat daerah, tarian daerah, cara membuat
musik/tarian daerah, cara membuat cinderamata, dan/atau kuliner khas
kuliner khas daerah, dll.) dari daerah) yang dibaca dan didengar
berbagai sumber yang dibaca dan
didengar.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perencanaan berasal dari kata dasar rencana
yang artinya konsep, rancangan, atau program, dan perencanaan berarti proses, perbuatan, cara
merencanakan diartikan sebagai pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan. Menurut (Westra, 1983), (Sukarna, 2011) perencanaan dalam arti
seluas-luasnya merupakan suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Selain itu dalam dunia pendidikan,
perencanaan sering dikaitkan dengan pembelajaran. Menurut Brown (2008 : 8) pembelajaran
yaitu penguasaan atau pemerolehan pengetahuan tentang suatu subjek atau sebuah
keterampilan dengan belajar, pengalaman, atau intruksi. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa, perencanaan pembelajaran adalah suatu pemikiran atau persiapan untuk melaksanakan
tugas mengajar/aktivitas pembelajaran dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran serta
melalui langkah-langkah pembelajaran, perencanaan itu sendiri, pelaksanaan dan penilaian,
dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Disamping pendapat tentang hakikat perencanaan di atas, terdapat juga fungsi
perencanaan pembelajaran diantaranya: mengorganisasikan dan mengakomodasikan
kebutuhan siswa secara spesifik serta membantu guru dalam memetakan tujuan yang hendak
dicapai. Perencanaan pembelajaran juga memiliki elemen diantaranya identifikasi masalah
pembelajaran, analisis siswa, analisis tugas, merumuskan indicator, menyusun instrument
evaluasi, strategi pembelajaran, dan memilih media dan sumber belajar. Selain hakikat, fungsi
dan elemen, adapun faktor yang mempengaruhi perencanaan pembelajaran yaitu, faktor guru,
faktor siswa, faktor sarana dan prasana serta faktor lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Bahan Ajar Perencanaan Pembelajaran (upi.edu) diakses pada 12 Februari 2022 pukul 19.30.

Farida Jaya. (2019). Perencanaan Pembelajaran. Medan: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sumatera Utara.

https://goeroendeso.files.wordpress.com/2017/12/lampiran-2-ki-dan-kd-k-13-smp-mts-b-
indonesia.pdf, diakses pada 13 Februari 2021 pukul 13.00.

Mukni'ah. (2016). Perencanaan Pembelajaran Sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


(KTSP) dan Kurikulum 2013 (K-13). Yogyakarta: Pustaka Pelajar (Anggota IKAPI).

Nanda Saputra (Eds). (2021). Pengembangan Model dan Strategi Pembelajaran Bahasa
Indonesia. Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.

Rahayu, Ariyanti., Nursalim., & Fitri, Anggi. 2021. Hakikat Perencanaan Pembelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia dalam Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Vol 7, Nomor 1. (halaman 36-48). Riau: Universitas Islam Negeri Sultasn Syarif Kasim
Riau.

Rijal. 2016. “Unsur Perencanaan Pembelajaran”, https://www.rijal09.com/2016/03/unsur-


perencanaan-pembelajaran.html?m=1, diakses pada 12 Februari 2022 pukul 20.00.

Suryapermana, Nana. 2016. Perencanaan dan Sistem Manajemen Pembelajaran dalam Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Islam Vol 1, Nomor 2. (halaman 29-44).

You might also like