Professional Documents
Culture Documents
Fadhilah Bulan Ramadhan
Fadhilah Bulan Ramadhan
Berikut ini beberapa hadits sahih atau hasan –insya Allah- yang menerangkan keutamaan berpuasa dan
beramal di bulan Ramadhan. Semoga Allah menjadikan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat,
Allahumma aamin.
ص ْو ِم
َ ان يَ ْو ُم َ صيَا ُم ُجنَّةٌ َوِإ َذا َكِّ ُكلُّ َع َم ِل اب ِْن آ َد َم لَهُ ِإاَّل الصِّ يَا َم فَِإنَّهُ لِي َوَأنَا َأجْ ِزي بِ ِه َوال
صاِئ ٌم َوالَّ ِذي نَ ْفسُ ُم َح َّم ٍد َ ث َواَل يَصْ خَبْ فَِإ ْن َسابَّهُ َأ َح ٌد َأ ْو قَاتَلَهُ فَ ْليَقُلْ ِإنِّي ا ْم ُرٌؤ ْ َُأ َح ِد ُك ْم فَاَل يَرْ ف
ان يَ ْف َر ُحهُ َما ِإ َذا َأ ْفطَ َر ِ يح ْال ِم ْس ْ
ِ َك لِلصَّاِئ ِم فَرْ َحت ِ وف فَ ِم الصَّاِئ ِم َأطيَبُ ِع ْن َد هَّللا ِ ِم ْن ِر ُ ُبِيَ ِد ِه لَ ُخل
َ ِفَ ِر َح َوِإ َذا لَقِ َي َربَّهُ فَ ِر َح ب
ص ْو ِم ِه
“Semua amal anak Adam untuknya selain puasa, puasa itu untuk-Ku dan Aku-lah yang akan
membalasnya.” (sampai di sinilah hadits qudsinya). Puasa itu perisai, maka jika kamu sedang
berpuasa, janganlah berkata kotor dan berteriak-teriak. Jika ada yang memaki atau mengajak
bertengkar, katakanlah, “Saya sedang puasa”, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Demi (Allah) yang nyawa Muhammad di Tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang
berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada wangi kesturi. Bagi orang yang berpuasa ada dua
kegembiraan; kegembiraan ketika berbuka dan kegembiraan ketika bertemu Tuhannya dengan
puasanya itu.” (HR. Bukhari dan Muslim, lafaz ini adalah lafaz Bukhari)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
ان ِإي َمانا ً َواحْ تِ َسابا ً ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِه
َ ض َ َم ْن
َ صا َم َر َم
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-
dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari, Muslim, dll)
Tentang dibelenggu setan-setan, Al Mundziriy dalam At Targhib wat Tarhib berkata, “Bisa maksudnya
bahwa para setan tidak bisa mengacaukan manusia secara murni, tidak seperti di bulan lainnya karena
kaum muslimin sibuk berpuasa yang dapat mengalahkan syahwat, demikian juga sibuk membaca
Alquran dan menjalankan ibadah lainnya.”
ُت ِإنِّ ْي الَ ُأ ِط ْيقُه ُ ضبُ ِع ْي فََأتَيَا بِي َجبَاًل َو ْعرًا فَقَاالَ اِصْ َع ْد فَقُ ْل
َ ِبَ ْينَا َأنَا نَاِئ ٌم َأتَانِ ْي َر ُجالَ ِن فََأ َخ َذا ب
ت َما هَ ِذ ِه ُ ت َش ِد ْي َد ٍة قُ ْل ٍ ت فِي َس َوا ِء ْال َجبَ ِل ِإ َذا بَِأصْ َوا
ُ ت َحتَّى ِإ َذا ُك ْن ُ ص ِع ْد
َ َك ف َ َفَقَاالَ ِإنَّا َسنُ َسهِّلُهُ ل
ًق بِ ْي فَِإ َذا َأنَا بِقَ ْو ٍم ُم َعلِّقِي َْن ِب َع َراقِ ْيبِ ِه ْم ُم َشقَّقَّة ِ َّات قَالُ ْوا هَ َذا َع َوا ُء َأ ْه ِل الن
َ َار ثُ َّم ا ْنطَل ُ اَْألصْ َو
ُ ال قُ ْل
َ ت َم ْن هَُؤ الَ ِء قَاالَ الَّ ِذي َْن يُ ْف ِطر ُْو َن قَ ْب َل تَ ِحلَّ ِة
ص ْو ِم ِه ْم َ ََأ ْش َداقُهُ ْم تَ ِس ْي ُل َأ ْش َداقُهُ ْم َد ًما ق
“Ketika aku sedang tidur, tiba-tiba ada dua orang yang menghampiriku dan memegang lenganku,
kemudian membawaku ke sebuah gunung yang sulit didaki. Keduanya berkata, “Naiklah” aku berkata,
“Aku tidak sanggup mendaki.” Keduanya berkata, “Kami akan memudahkannya untukmu.” Maka aku
pun naik. Ketika aku telah berada di tengah gunung tiba-tiba terdengar suara keras. Aku bertanya,
“Suara apa ini?” Mereka menjawab, “Ini adalah longlongan penghuni neraka.” Lalu aku diajak
berjalan, tiba-tiba aku bertemu dengan beberapa orang yang menggantungkan urat kakinya,
sedangkan rahang mereka robek mengucurkan darah. Aku pun bertanya, “Siapakah mereka?”
Keduanya menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang berbuka sebelum tiba waktunya.” (HR. Ibnu
Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam kedua shahihnya, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahihut
Targhib no. 1005)
. » ًُور بَ َر َكة
ِ « تَ َس َّحرُوا فَِإ َّن فِى ال َّسح
“Bersahurlah, karena dalam makan sahur ada keberkahan.” (HR. Bukhari-Muslim)
ُاَل َّسح ُْو ُر َأ ْكلُهُ بَ َر َكةٌ فَالَ تَ َد ُع ْوهُ َو لَ ْو َأ ْن يَجْ َر َع َأ َح ُد ُك ْم جُرْ َعةً ِم ْن َما ٍء فَِإ َّن هللاَ َو َماَل ِئ َكتَه
. ُصلُّ ْو َن َعلَى ْال ُمتَ َس ِّح ِري َْنَ ي
“Makan sahur itu berkah, maka jangan kamu tinggalkan meskipun hanya meminum seteguk air,
karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang bersahur.” (HR. Ahmad,
dihasankan oleh Al Albani dalam Shahihul Jaami’ no. 3683)
Amr bin Maimun berkata, “Para sahabat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang
yang paling menyegerakan berbuka dan menunda makan sahur.” (HR. Baihaqi dengan sanad yang
sahih)
Anjuran Mengawali Berbuka Dengan Kurma, atau Dengan Air Jika Tidak Ada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صاِئ ًما فَ ْليُ ْف ِطرْ َعلَى التَّ ْم ِر فَِإ ْن لَ ْم يَ ِج ِدالتَّ ْم َر فَ َعلَى ْال َما ِء فَِإ َّن ْال َما َء طَه ُْو ٌر
َ ان َأ َح ُد ُك ْم
َ ِإ َذا َك
“Jika salah seorang di antara kamu berpuasa, maka berbukalah dengan kurma. Jika tidak
mendapatkan kurma, maka dengan air, karena air itu pembersih.” (HR. Abu Dawud, Hakim dan
Baihaqi, Shahihul Jaami’ no. 746)
َ ِف ُكت
ب لَهُ قِيَا ُم لَ ْيلَ ٍة َ ِإنَّهُ َم ْن قَا َم َم َع ْاإِل َم ِام َحتَّى يَ ْن
َ ص ِر
“Sesungguhnya Barangsiapa melakukan qiyamullail bersama imam hingga selesai, maka akan dicatat
shalat semalam suntuk.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban, Shahihul Jaami’ no. 2417)
Anjuran Bersedekah di Bulan Ramadhan dan Memperbanyak Membaca Alquran
Dari Ibnu Abbas ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling
dermawan. Kedermawanan Beliau lebih nampak lagi di bulan Ramadhan ketika ditemui oleh Jibril.
Jibril biasa menemui Beliau di setiap malam bulan Ramadhan lalu Beliau bertadarus Alquran
dengannya. Sungguh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih dermawan terhadap kebaikan
melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ان لَهُ ِم ْث ُل َأجْ ِر ِه َغي َْر َأنَّهُ الَ يُ ْنقَصُ ِم ْن َأجْ ِر الصَّاِئ ِم َش ْيًئا َ َم ْن فَطَّ َر
َ صاِئ ًما َك
“Barangsiapa memberi makan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, maka ia akan
mendapatkan pahala orang yang berpuasa itu tanpa dikurangi sedikit pun dari pahala orang yuang
berpuasa itu.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dll. Shahihul Jaami’ no. 6415)
ان َرسُو ُل هَّللا ِ صلى هللا عليه وسلم ِإ َذا َد َخ َل ْال َع ْش ُر
َ ت َك ْ ََع ْن َعاِئ َشةَ – رضى هللا عنها – قَال
. َأحْ يَا اللَّي َْل َوَأ ْيقَظَ َأ ْهلَهُ َو َج َّد َو َش َّد ْال ِمْئ َز َر
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila
memasuki sepuluh (terakhir bulan Ramadhan), menghidupkan malamnya, membangungkan
keluarganya, serius beribadah dan mengencangkan sarungnya.” (HR., Muslim)
ف فِى ُك ِّل
ُ ان النَّبِ ُّى صلى هللا عليه وسلم يَ ْعتَ ِك َ َك: َع ْن َأبِى هُ َري َْرةَ – رضى هللا عنه – قَا َل
. ً ين يَ ْوما
َ ف ِع ْش ِر َ ِان ْال َعا ُم الَّ ِذى قُب
َ ض فِي ِه ا ْعتَ َك َ فَلَ َّما َك، ان َع ْش َرةَ َأي ٍَّام
َ ضَ َر َم
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf
selama sepuluh hari pada setiap bulan Ramadhan. Namun pada tahun di mana Beliau akan wafat,
Beliau melakukannya selama dua puluh hari.” (HR. Bukhari)