You are on page 1of 6

MODUL 4

BAB 2: PENERAPAN KEDISIPLINAN BAGI PEGAWAI

2.2. Penilaian Disiplin Kerja dan Pembinaan


A. Kompetensi Dasar
3.12 Menerapkan disiplin pegawai
4.12 Melaksanakan disiplin pegawai

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.11.1 Menjelaskan pengertian disiplin pegawai
3.11.2 Menjelaskan peraturan dan keputusan bagi pegawai
3.11.3 Menjelaskan penerapan kedisiplinan pegawai

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai prosses belajar mengajar
1. Siswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk pengertian disiplin pegawai dengan benar
2. Siswa dapat menjelaskan peraturan dan keputusan bagi pegawai dengan benar
3. Siswa dapat menjelaskan penerapan sangsi disiplin pegawai dengan benar
4. Siswa dapat menerangkan 3 sistem pembinaan pegawai dengan benar
5. Siawa dapat menyebutkan unsur-unsur penilaian disiplin kerja dengan benar

D. Materi Pembelajaran
Penilaian kinerja merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan bukan merupakan
produk akhir atau produk sesaat. Penilaian kinerja tidak hanya dilakukan sesaat pada akhir
periode penilaian saja, karena untuk menjaga objektivitas penilaian, kegiatan penilaian kinerja
hendaknya dilakukan setiap waktu. Atasan hendaknya dapat memberikan penilaian pada
setiap tahapan penyelesaian kegiatan. Penilaian setiap waktu juga bermanfaat untuk
memberikan feedback atau masukan pada bawahan tentang kinerjanya yang kurang baik,
sehingga untuk waktu berikutnya, bawahan dapat memperbaiki kinerja.
1. Proses Penilaian
Penilaian kinerja merupakan sebuah sistem atau sekumpulan kegiatan yang terkait
dengan aktivitas kepegawaian lainnya. Penilaian kinerja tidak dapat berdiri sendiri,
sehingga dalam pelaksanaannya, penilaian kinerja juga terkait dengan kegiatan lain.
Keterkaitan proses penilaian kinerja dengan kegiatan kepegawaian adalah sebagai berikut.
a. Job Analysis atau Analisis Pekerjaan
Proses penilaian kinerja harus berdasarkan pada analisis pekerjaan atau analisis jabatan.
Tahap ini merupakan tahap yang cukup penting yang merupakan tahap mendasar dalam
penilaian kinerja, karena analisis jabatan dipergunakan untuk beberapa kegiatan dalam
proses penilaian kinerja. Hasil analisis jabatan ini dihunakan sebagai dasar penyusunan
deskripsi pekerjaan, di mana dalam deskripsi pekerjaan ini disebutkan dasar-dasar
penilaian kinerja, yaitu jenis-jenis pekerjaan yang harus dikerjakan dan spesifikasi atau
kebutuhan khusus yang menunjang pekerjaan tertentu. Inti dari tahap ini adalah apabila
akan melaksanakan penilaian kinerja maka sebelumnya harus dinyatakan dengan jelas
hal-hal, seperti jenis-jenis pekerjaan, tanggung jawab yang dimiliki, kondisi kerja, dan
kegiatan yang harus dilakukan.
b. Performance Standarts atau Standar Kerja
Standar dipergunakan untuk membandingkan hasil kerja seorang staf dengan standar
yang telah ditetapkan, sehingga dapat diketahui apakah pekerjaan yang bersangkutan
lebih baik atau di bawah standar. Standar kerja didasarkan atas informasi-informasi
yang diperoleh dari analisis jabatan. Standar yang ditetapkan harus memenuhi beberapa
syarat berikut.
1) Standar harus tertulis dengan jelas dan spesifik, sehingga setiap orang bisa membaca
standar kerja yang ditetapkan untuk pekerjaan tertentu, sehingga tidak udah
menimbulkan salah presepsi.
2) Standar yang ditetapkan harus realistis dan dapat dicapai.
3) Standar yang digunakan dapat menjawab pertanyaan what (tentang apa yang
dikerjakan), dan how (bagaimana metode menyelesaikan pekerjaan), much (berapa
banyak yang harus dihasilkan), dan when (kapan pekerjaan harus dihasilkan).
c. Performance Appraisal System atau Metode Penilaian Kinerja
Secara umum ada empat macam metode penilaian kinerja. Empat macam metode
tersebut adalah behavior appraisal system atau penilaian kinerja berdasarkan perilaku
yang dinilai, personel/performer appraisal system atau penilaian kinerja berdasar ciri
sifat individu, result-oriented appraisal system atau penilaian kinerja berdasarkan hasil
kerja, serta contingency appraisal system atau penilaian kinerja berdasar atau
kombinasi beberapa komponen, ciri sifat, perilaku, dan hasil kerja.
2. Pelanggaran Disiplin
Berikut ini merupakan pelanggaran disiplin.
a. Secara ucapan, tulisan atau perbuatan pegawai negeri sipil yang melanggar ketentuan
peraturan disiplin (kewajiban dan larangan) adalah pelanggaran disiplin. Ucapan adalah
setiap kata-kata yang diucapkan di hadapan atau dapat didengar oleh orang lain, seperti
dalam rapat, ceramah, diskusi, melalui telepon, radio, televisi, rekaman, atau alat
komunikasi lainnya.
b. Tulisan adalah pernyataan pikiran dan atau perasaan secara tertulis baik dalam bentuk
tulisan maupun dalam bentuk gambar, karikatur, coretan dari lain-lainnya yang serupa
dengan itu.
c. Perubahan adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan dengan tidak mengurangi
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan pidana, pegawai yang melakukan
pelanggaran disiplin dijatuhi hukuma disiplin oleh pejabat yang berwenang
menghukum.
3. Penerapan Sanksi Disiplin
Penerapan sanksi disiplin yang beruoa teguran lisan dinyatakan dan disampingkan
secara lisan oleh pejabat yang berwenang menghukum kepada pegawai yang melakukan
pelanggaran disiplin. Apabila seorang atasan menegur bawahannya tetapi tidak dinyatakan
secara tegas sebagai hukuman disiplin, bukan hukuman disiplin. Adapun hukuman disiplin
yang berupa teguran tertulis dinyatakan dan disampaikan secara tertulis oleh pejabat yang
berwenang menghukum kepada pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin.
Sanksi disiplin yang berupa pernyataan yang tidak puas dinyatakan dan disampaikan
secara tertulis oleh pejabat yang berwenang menghukum kepada pegawai yang melakukan
pelanggaran disiplin. Adapun hukuman disiplin yang berupa teguran tertulis dinyatakan
dan disampaikan secara tertulis oleh pejabat yang berwenang menghukum kepada pegawai
yang melakukan pelanggaran disiplin. Jadi, semua jenis hukuman disiplin yang berupa
penundaan kenaikan gaji berkala, ditetapkan untuk masa sekurang-kurangnya 3 (tiga)
bulan dan untuk paling lama satu tahun. Masa penundaan kenaikan gaji tersebut dihitung
penuh untuk kenaikan gaji berkala berikutnya.
Selain itu, penerapan sanksi dilakukan oleh pimpinan dengan beberapa tahapan, yaitu
sebagai berikut.
a. Apabila terdapat pegawai yang tidak melaksanakan tugas, pimpinan memanggil secara
kekeluargaan maupun secara kedinasan dan ditanyakan apa penyebab atau masalah
yang dihadapi pegawai yang bersangkutan sehingga tak menjalankan tugasnya dan
dibantu dicarikan solusinya.
b. Dilanjutkan dengan peringatan secara lisan sebanyak tiga kali.
c. Jika tidak ada perubahan, pimpinan melanjutkan dengan peringatan tertulis sebanyak
tiga kali.
d. Apabila pegawai tersebut tetap malas ke kantor, pimpinan mengusulkan sanksi awal
untuk penahanan gaji berkala, dilanjutkan dengan penundaan kenaikan pangkat,
penurunan pangkat, dan terakhir mengusulkan untuk pemecatan sebagai pegawai.
Sanksi disiplin yang berupa penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala,
ditetapkan untuk masa sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan dan untuk paling lama satu
tahun. Setelah masa menjalani hukuman disiplin tersebut selesai, gai pokok pegawai yang
bersangkutan langsung kembali pada gaji berkala berikutnya. Apabila dalam masa
menjalani hukuman disiplin pegawai yang bersangkutan memenuhi syarat-syarat untuk
kenaikan gaji berkala, kenaikan gaji berkala tersebut baru diberikan terhitung mulai bulan
berikutnya sari saat berakhirnya masa menjalani sanksi disiplin.
4. Pembinaan Pegawai
Pembinaan pegawai adalah setiap upaya yang dilakukan oleh instansi terhadap seluruh
pegawai, baik yang memiliki jabatan struktural maupun fungsional agar bisa melakukan
tugasnya sesuai dengan harapan instansi yang bersangkutan. Pembinaan oegawai
dilaksanakan secara menyeluruh, yaitu pengaturan pembinaan yang berlaku untuk semua
pegawai, untuk menjamin terwujudnya keserasian pembinaan dalam rangka meningkatkan
pendayagunaan dan hasil guna yang sebesar-besarnya.
Sistem pembinaan karier bagi pegawai digolongkan menjadi dua kategori, yakni
pembinaan karier terbuka dan pembinaan karier tertutup. Selain itu, juga dikenal dengan
sistem pembinaan berdasarkan pada prestasi kerja.
a. Sistem Karier Terbuka
Sistem karier terbuka adalah sistem kepegawaian di mana untuk menduduki suatu
jabatan yang kosong dalam suatu unit organisasi, berlaku untuk tiap warga negara yang
memiliki skill, kecakapan, dan pengalaman untuk jabatan itu.
b. Sistem Karier Tertutup
Sistem karier tertutup adalah sistem kepegawaian di mana jabatan yang kosong dalam
suatu unit organsiasi, hanya dapat ditempati oleh pegawai negeri sipil yang ada dalam
organisasi tersebut dan tidak boleh diduduki oleh seseorang dari luar organisasi
tersebut. Sistem karier tertutup dibagi dua, yaitu sebagai berikut.
1) Sistem Karier Tertutup dalam Arti Kementrian/Lembaga/Provinsi/Kabupaten/Kota
Artinya, jabatan yang kosong hanya dapat diduduki oleh pegawai dari
Kementrian/Lembaga/Provinsi/Kabupaten/Kota lain.
2) Sistem Karier Tertutup dalam Arti Negara
Artinya, jabatan-jabatan yang ada dalam organisasi pemerintah hanya daoat
diduduki oleh pegawai yang ada dalam instansi pemerintah saja. Pada sistem karier
tertutup dalam arti negara, setiap pegawai dimungkinkan untuk pindah dari
Kementrian/Lembaga/Provinsi/Kabupaten/Kota yang satu ke
Kementrian/Lembaga/Provinsi/Kabupaten/Kota yang lain ataupun sebaliknya,
terkhusus pada yang menduduki jabatan manajerial.
c. Sistem Prestasi Kerja
Suatu sistem kepegawaian di mana untuk pengangkatan seorang pegawai dalam suatu
jabatan bukan hanya berdasarkan pada kecakapan, keahlian, dan pengalamannya,
namun lebih didasarkan pada prestasi kerja yang harus dibuktikan secara nyata. Sesuai
dengan ketentuan Pasal 12 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999, pembinaan
pegawai dilaksanakan dengan perpaduan antara sistem prestasi kerja dan sistem karier
yang menitikberatkan pada sistem prestasi kerja.
d. Instansi yang Terkait dalam Pembinaan Pegawai
Instansi yang secara fungsional terkait dalam pembinaan pegawai adalah sebagai
berikut.
1) Presiden Republik Indonesia, sebagai kepala pemerintahan yang memegang
kebijaksanaan pembinaan Pegawai Negeri Sipil secara keseluruhan.
2) Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara membantu Presiden di dalam
pengambilan kebijakan pendayagunaan aparatur negara.
3) Badan Kepagawaian Negara (BKN), bertugas menyelenggarakan dan memiliki
tangguang jawab terhadap penyelenggaraan manajemen pembinaan Pegawai Negeri
Sipil.
4) Lembaga Administrasi Negara (LAN) bertanggung jawab di dalam
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan Pegawai Negeri Sipil.
5) Kementrian Keuangan, bertanggung jawab dalam pengelolaan anggaran belanja
Pegawai Negeri Sipil.
6) Kemntrian Kesehatan memiliki tanggung jawab dalam menyelenggarakan
pemeliharaan kesehatan Pegawai Negeri Sipil.
7) Badan Pertimbangsn yang didirikan dengan keputusan presiden Nomor 67 Tahun
1980.
5. Unsur-Unsur Penilaian Disiplin Kerja
Penilaian disiplin kerja merupakan penilaian yang diberikan atasan, bertujuan untuk
memperoleh bahan-bahan pertimbangan yang objektif dalam pembinaan pegawai, dan
dilaksanakan dalam kurun waktu sekali setahun oleh pejabat penilai, yang dituangkan
dalam daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan. Berikut beberapa hal yang dinilai dalam
penilaian disiplin kerja.
a. Kejujuran
b. Kerja Sama
c. Prakarsa
d. Kepemimpinan
e. Kesetiaan
f. Prestasi Kerja
LEMBAR KERJA SISWA

2.3. Penilaian Disiplin Kerja dan Pembinaan


A. Kompetensi Dasar
3.12 Menerapkan disiplin pegawai
4.12 Melaksanakan disiplin pegawai

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.11.1 Menjelaskan pengertian disiplin pegawai
3.11.2 Menjelaskan peraturan dan keputusan bagi pegawai
3.11.3 Menjelaskan penerapan kedisiplinan pegawai

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai proses belajar mengajar diharapkan :
1. Siswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk pengertian disiplin pegawai dengan benar
2. Siswa dapat menjelaskan peraturan dan keputusan bagi pegawai dengan benar
3. Siswa dapat menjelaskan penerapan kedisiplinan pegawai denganbenar
4. Siswa dapat menjelaskan 3 macam sistem pembinaan karier pegawai dengan benar
5. Siswa dapat menerangkan unsur-unsur penilaian disiplin kerja dengan benar

D. Materi Pembelajaran
1. Proses Penilaian
2. Pelanggaran Disiplin
3. Penerapan Sanksi Disiplin
4. Pembinaan Pegawai
5. Unsur-Unsur Penilaian Disiplin Kerja

E. Langkah kerja
1. Bacalah uraian materi pada modul dengan cermat dan dipahami
2. Kerjakan tugas dan latihan soal dengan teliti, ketik dan printlah hasil pekerjaannya. Lalu
simpan dalam map dalam bentuk portofolio.

F. SOAL
i. Penugasan
Sebenarnya dalam meningkatkan kedisiplinan ada beberapa unsur sebagai
pembangunannya. Misalnya kejujuran, kerja sama, tanggung jawab dan sebagainya. Dari
beberapa hal tersebut, coba lakukan penilaian kedisiplinan kerja pada siswa di kelas Anda
dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak meyalahgunakan wewenang yang
diberikan kepadanya.
1. Carilah unsur apa sajakah yang dinilai dalam penilaian kedisiplinan tersebut!
2. Buatlah dalam bentuk tabel dan kerjakan pada buku tugas anda!

ii. Essay
1. Jelaskan 3 macam keterkaitan proses penilaian kinerja dengan kegiatan kepegawaian!
2. Jelaskan 3 macam pelanggaran disiplin!
3. Sebutkan 3 jenis hukuman disiplin ringan dan 4 jenis hukuman disiplin berat!
4. Jelaskan 3 macam sistem pembinaan karier bagi pegawai!
5. Sebutkan 5 unsur-unsur penilaian disiplin kerja!

You might also like