You are on page 1of 11

Nama : Sandra Gita Wardany

Kelas : 5B

NPM : 196210699

MK : Pembelajaran menulis

Dosen Pengampu : Albert S.Pd,. M.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 11 PEKANBARU

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/semester : X1 / Ganjil

Materi pokok : Menulis Cerpen

Alokasi waktu : 2x 45 menit ( 1x pertemuan )

A. Kompetensi Inti

K1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
K2 kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
K3 cerita pendekal,
dan metakognitif berdasarkan rasaingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan cerita
pendekal pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkan masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
K4 terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian


3.1 Menganalisis unsur-unsur  Menentukan unsur-unsur
pembangun cerita pendek dalam buku pembangun cerita pendek
kumpulancerita pendek  Menelaah teks cerita
pendek berdasarkan
struktur
dan kaidah
3.2 Mengkonstruksi sebuah cerita  Menentukan topik tentang
pendek dengan memerhatikan unsur- kehidupan dalam cerita
unsur pembangun cerpen pendek

 Menulis cerita pendek dengan


memperhatikan unsur-unsur
pembangun

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaranpeserta didik dapat menentukan unsur-unsur
pembangun cerita pendek, menelaah teks cerita pendek berdasarkan struktur dan
kaidah, menentukan topik tentang kehidupan dalam cerita pendek, dan menulis cerita
pendek dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun.

D. Media/Sumber belajar

Media Alat Sumber Belajar


 Lembar kerja siswa  Papan tulis , spidol  Buku cetak Bahasa
 Layar proyektor , dan penghapus Indonesia SMA
 Laptop dan infokus Kelas X1
 Referensi yang
relevan
 Internet
 Guru / pengajar

E. Materi Pembelajaran

1. Struktur Cerpen
Pada cerpen biasanya terdiri beberapa struktur yang diperlukan seperti elemen dasar
dan tambahan abstrak. Struktur tersebut sangat diperlukan ketika menyusun sebuah
cerpen. Berikut inilah beberapa elemen dasar untuk membangun sebuah cerpen:

o Abstrak
Abstrak merupakan pemaparan gambaran awal dari cerita yang dikisahkan.
Pada cerpen abstrak biasanya digunakan sebagai pelengkap cerita. Maka dari
itu abstrak bersifat opsional atau bisa jadi tidak ada pada cerpen tersebut.

o Orientasi
Pada orientasi cerpen biasanya menjelaskan tentang latar cerita seperti waktu,
suasana, tempat/lokasi yang digunakan dalam penggambaran cerita cerpen.
o Komplikasi
Komplikasi menjelaskan tentang struktur yang berkaitan dengan pemaparan
awal suatu masalah yang dihadapi oleh tokoh. Watak dari tokoh juga
dijelaskan pada bagian ini. Selain itu pada komplikasi juga menjelaskan urutan
kejadian yang berhubungan dengan sebab akibat.

o Evaluasi
Pada bagian evaluasi ini terjadi konflik masalah yang semakin memuncak.
Konflik mulai menuju bagian klimaks dan mendapatkan penyelesaian atas
masalah yang terjadi.

o Resolusi
Resolusi merupakan bagian akhir permasalahan yang terjadi pada cerpen. Pada
bagian ini terdapat penjelasan dari pengarang mengenai solusi permasalahan
yang dialami tokoh.

o Koda
Koda merupakan nilai atau pesan moral yang terdapat pada sebuah cerpen
yang disampaikan oleh penulis kepada para pembaca. Pesan moral yang
disampaikan sesuai dengan jenis cerpen.

2. Fungsi Cerpen
Pada umumnya cerpen memiliki cerita yang sangat singkat dan jelas. Namun
cerpen juga memiliki fungsi seperti karya sastra lainnya. Berikut inilah yang
termasuk dalam fungsi cerpen :

 Fungsi rekreatif yaitu sebagai sarana penghibur bagi para pembaca.


 Fungsi estetis yaitu sebagai nilai estetika atau keindahan yang ada pada cerpen
sehingga memberikan kepuasan kepada pembaca.
 Fungsi didaktif yaitu sebagai pemberi pelajaran atau pendidikan yang akan
bermanfaat bagi para pembaca.
 Fungsi moralitas yaitu sebagai nilai moral berdasarkan isi cerita untuk mengetahui
baik buruk yang disampaikan penulis kepada para pembaca.
 Fungsi religiusitas yaitu sebagai pemberi pelajaran yang religius yang nantinya bisa
dijadikan sebagai contoh baik oleh pembaca.

Meskipun cerpen hanya memiliki kisah cerita yang singkat, akan tetapi memiliki
makna dan pengetahuan yang terkandung dalam sebuah cerpen. Biasanya cerpen
memberikan nilai positif yang dapat diambil oleh pembacanya. Dengan begitu nilai
positif tersebut dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari.

3. Ciri-ciri Cerpen
Sebuah cerpen memiliki ciri-ciri tertentu yang khas dimana ciri-ciri ini
nantinya akan digunakan sebagai pembeda dari karya sastra lainnya. Berikut
inilah ciri-ciri dari cerpen :

 Pada umumnya cerpen bersifat fiktif atau berupa karangan dari penulis.
 Cerpen memiliki susunan kata yang tidak lebih dari 10.000 (sepuluh ribu) kata.
 Saat membaca cerpen biasanya selesai dengan sekali duduk.
 Cerpen memiliki bentuk cerita yang sangat singkat.
 Cerpen memiliki diksi atau pilihan kata yang tidak rumit sehingga mudah dipahami
oleh pembaca.
 Cerpen hanya memiliki alur cerita tunggal atau satu jalan cerita saja.
 Kisah cerita pada cerpen biasanya berasal dari peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.
 Karakter tokoh pada cerpen sangat sederhana.
 Di akhir bagian biasanya terdapat pesan moral yang sangat mendalam sehingga
membuat pembaca ikut merasakan kisah pada cerpen tersebut.

4. Unsur-unsur cerpen
a. Unsur Intrinsik
Sebuah cerpen atau cerita pendek memiliki suatu unsur pembentuk
yang harus ada di dalam cerpen itu sendiri. Unsur ini dinamakan dengan unsur
intrinsik. Unsur intrinsik akan membangun kisah cerita yang ingin
disampaikan oleh penulis. Berikut inilah beberapa unsur intrinsik:
 Tema Sebuah cerpen harus memiliki tema cerita. Hal ini karena tema menjadi unsur
utama yang ingin disampaikan penulis pada kisah ceritanya.
 Alur atau plot merupakan urutan peristiwa atau jalan cerita pada sebuah cerpen. Pada
umumnya alur pada cerpen diawali dengan perkenalan, konflik masalah, lalu
penyelesaian. Namun ada beberapa jenis alur cerita yaitu alur maju, alur mundur, dan
alur campuran.
 Setting merupakan penjelasan mengenai latar atau tempat, waktu, dan suasana yang
terjadi dalam cerpen tersebut.
 Tokoh merupakan pemeran yang diceritakan dalam sebuah cerpen. Tokoh terdiri dari
pemeran utama dan pemeran pendukung.
 Watak merupakan gambaran sifat dari para pemeran. Watak terdiri dari tiga jenis
yaitu protagonis (baik), antagonis (jahat) dan netral.
 Sudut pandang merupakan cara pandang pengarang saat menceritakan kisah pada
sebuah cerpen. Sudut pandang dibagi menjadi dua bentuk yaitu sudut pandang orang
pertama yang terdiri dari pelaku utama (“aku” merupakan tokoh utama) dan pelaku
sampingan (“aku menceritakan orang lain). Sedangkan sudut pandang orang ketiga
terdiri dari serba tahu (“dia” menjadi tokoh utama) dan pengamat (“dia” menceritakan
orang lain).
 Amanat merupakan pesan moral atau pelajaran yang disampaikan oleh penulis
kepada pembaca. Pesan moral yang disampaikan biasanya dalam bentuk tersirat
maupun tersurat.

b. Unsur ekstrinsik

Pada sebuah cerpen seringkali terdapat penambahan peristiwa yang terjadi di sebuah
lingkungan. Hal tersebut dinamakan dengan unsur ekstrinsik atau unsur yang berasal dari luar
untuk membangun sebuah cerpen.

Berikut inilah beberapa unsur ekstrinsik pada sebuah cerpen:

 Terdapat latar belakang dari pengarang. Biasanya latar belakang pada kisah cerpen
berasal dari pengalaman pribadi pengarangnya. Namun tak jarang jika pengarang
mengambil cerita dari kisah orang lain.
 Terdapat latar belakang dari masyarakat. Latar belakang dari masyarakat ini akan
membantu berlangsungnya jalan cerita. Biasanya juga mempengaruhi isi ceritanya
juga.
 Terdapat biografi yang memaparkan biodata, riwayat hidup dan pengalaman secara
menyeluruh dan lengkap dari pengarangnya.
 Terdapat aliran sastra yang mempengaruhi gaya bahasa yang digunakan oleh penulis
saat menyampaikan ceritanya.
 Terdapat kondisi psikologis berupa keadaan senang, sedih, suka dan duka yang
mempengaruhi mood penulis saat membuat sebuah cerita pendek.

F. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran

1. Pendekatan : Kolaboratif
2. Model pembelajaran : Menulis terbimbing
3. Mteode : Diskusi kelompok . tanya jawab , penugas

G. Sumber Bahan Belajar

a. Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi Tahun 2017. Pusat
Kurikulum dan Perbukuan,, Kemendikbud.

b. Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi Tahun 2017. Pusat
Kurikulum dan Perbukuan , Kemendikbud.

H. Pelaksanaan Pembelajaran
No. Kegiatan Deskripsi Waktu
1. Pendahuluan  Peserta didik merespon salam tanda
mensyukuri anugerah Tuhan dan saling
mendoakan.
 Peserta didik merespon pertanyaan dari
guru berhubungan dengan pembelajaran
sebelumnya.
 Peserta didik menerima informasi dengan
proaktif tentang keterkaitan pembelajaran 15 Menit
sebelumnya dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
 Peserta didik menerima informasi tentang
hal-hal yang akan dipelajari dan dikuasai
khususnya tentang pembelajaran menulis
cerpen.

2. Kegiatan inti  Peserta didik membaca contoh teks


cerpen
 Peserta didik menanyakan hal-hal yang
berkaitan dengan ciri, struktur, unsur
yang berkenaan dengan cara menulis
cerpen
 Peserta didik secara berkelompok
mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan
dengan menulis cerpen seperti ciri-ciri ,
unsur , dan struktur.
 Siswa duduk secara berkelompok.
Masing-masing kelompokterdiri atas 4
orang. Setiap kelompok diberikan lembar
kerja (kerangka karangan) untuk draf
kasar yang memuat unsur-unsur cerita
pendek. 60 menit

 Siswa mengamati powerpoint atau


video interaktif tentangstruktur dan
unsur-unsur cerpen .
 Siswa dan guru bertanya jawab tentang
materi yang telah dibahas.
 Siswa mengamati gambar peristiwa yang
disajikan guru dalamproyektor.
 Siswa mengembangkan ide cerita dari
gambar peristiwa yangdiamati secara
berkelompok dengan mempertanyakan
unsur-unsur cerpen dengan bimbingan
guru.
 Siswa mengomunikasikan ide cerita
dengan temankelompoknya dan saling
memberi saran.
 Siswa bersama kelompoknya menyusun
kerangka karangan (draf kasar cerita)
sesuai topik gambar peristiwa
berdasarkanunsur-unsur dalam cerpen

3. Penutup  Peserta didik melakukan konfirmasi 15 menit


dengan guru tentang hasil presentasi
yang meliputi definisi, ciri, jenis,
struktur, dan kaidah penulisan teks
ekposisi dan membuat rangkuman hasil
belajar.

 Peserta didik melaksanakan penilaian


 Peserta didik menerima penjelasan tugas
membuat teks eksposisi dengan tema
lingkungan.
 Peserta didik menerima informasi materi
pembelajaran berikutnya.
I. Penilaian hasil pembelajaran

- Penilaian sikap

Aspek yang Skala Jumlah Skor Kode


No. Dinilai skor Sikap Nilai
25 50 75 100
1 Disiplin 

2 Kerja sama
3 Jujur
4 Tanggung jawab
5 Komunikasi

Kriteria penilaian ( skor )

100 = Sangat baik (A) 50 = Kurang baik ( C )

75 = Baik (B) 25 = Tidak baik (D)

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal
dikali skor ideal (100)

- Penilaian pengetahuan

Aspek yang Skala Jumlah Skor Kode


No. Dinilai skor Sikap Nilai
25 50 75 100
Kelengkapan pada
aspek pembuatan
1 cerpen 

2 Unsur - unsur
3 Gaya bahasa
4 Struktur
Kaidah bahasa
sesuai dengan
5 EYD

Kriteria penilaian ( skor )

100 = Sangat baik (A) 50 = Kurang baik ( C )

75 = Baik (B) 25 = Tidak baik (D)


Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal
dikali skor ideal (100).

- Penilaian ketreampilan ( keterampilan berdiskusi )

Aspek yang Skala Jumlah Skor Kode


No. Dinilai skor Sikap Nilai
25 50 75 100
Penguasaan materi
1 diskusi 

Kerja sama dalam


2 diskusi
Kemampuan
menjawab
3 pertanyaan
Kemampuan
4 mengolah kata
Kemampuan
menyelesaikan
5 masalah

Kriteria penilaian ( skor )

100 = Sangat baik (A) 50 = Kurang baik ( C )

75 = Baik (B) 25 = Tidak baik (D)

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal
dikali skor ideal (100)

You might also like