You are on page 1of 2

KUNCI

Mila, Nita, dan Rina pulang sekolah bersama setiap hari. Mereka bertiga bersahabat. Mereka dari
keluarga yang berlatar belakang beda. Mila dan Nita adalah anak orang kaya. Mereka bernasib
sama, kedua orang tuanya sibuk bekerja, sehingga mereka mencari kesibukan dengan nongkrong
di café. Itulah gaya hidup mereka. Lain halnya dengan Rina. Dia hanyalah anak dari seorang
yang berprofesi sebagai tukang kopi di sebuah warung kopi kecil.
Suatu hari ketika istirahat sekolah
Mila : “Nanti kita ke tempat biasanya yuk.”
Nita : “Wah, asik tu. Kebetulan mama papaku ke luar kota lagi.”
Mila : “Rin, ikut yuk?”
Rina : (tersenyum) “Maaf, aku tidak bisa ikut, kalian kan tahu isi kantongku.”
Nita : “Aku yang traktir, gimana?”
Mila : “Iya, seru kan kita bisa nongkrong bertiga.”
Rina : “Maaf, aku harus membantu ibu jualan. Kalian saja, tapi jangan sampai aneh-
aneh ya.”
Mila dan Nita : (terdiam dan saling memandang)
Bel pulang berbunyi, semua anak terburu-buru pulang tak terkecuali Mila, Nita, dan Rina.
Mila : “Nit, nanti tak jemput ke rumahmu.”
Nita : “Oke.”
Rina : “Hati-hati kalian. Aku pulang dulu, assalamu’alaikum.”
Mila dan Nita : “Wa’alaikumsalam.”
Rina sampai di rumah, dia langsung bergegas ganti baju, sholat, kemudian membantu ibunya di
warung. Sesekali dia membantu sambal belajar.
Malam hari
Nita : (menunggu jemputan) “Lama banget Mila, aku kan capek nunggu!”
Beberapa menit kemudian ada mobil menghampiri Nita.
Mila : “Aduh, maaf ya say, aku masih isi BBM.” (melipatkan kedua tangannya)
Nita pun bergegas masuk
Nita : “Lama banget.”
Mereka pun cabut pergi ke café
Sesampainya di café, tidak seperti biasa kali ini banyak pengunjung
Mila : “Nit, ada apay a kira-kira?”
Nita hanya menggelengkan kepala
Heru : “Hai, kalian sudah datang.”(menghampiri Mila dan Nita)
“Ada teman baru datang dari kota, ayo.”
Mila dan Nita mengikuti Heru. Mereka duduk bergabung dengan yang lainnya. Senang sekali
suasananya.
Danil : (berdiri menghampiri lainnya sambil menggenggam sesuatu kemudian
menyerahkan ke teman-teman)
teman-teman yang lain menerima sambil tertawa bebas tanpa beban.
Mila dan Nita berpandangan, seperti ada sesuatu yang menghentikan mereka.
Danil : “Kalian kenapa?”
Heru : “Mereka tidak biasa sampai larut malam.”
Danil mengangguk.
Mila : “Kami mau pulang, barusan mama WA, maaf.” (gugup)
Nita tersenyum dan tentunya gugup juga
Mila dan Nita segera pergi menuju mobil dan masuk ke mobil.
Mila : “Ini salah Nit.”
Nita : (mengangguk) “Aku takut.”
Tiba-tiba Danil mengetuk pintu mobil dan meminta membuka mobilnya.
Mila : (membuka pintu mobil) “A..Ada apa?” (ketakutan)
Nita : (semakin ketakutan)
Danil : “Kalian sudah dapat? Besuk ke sini lagi?”
Mila : (mengangguk segera menutup pintu mobil kemudian mengendarai mobilnya
untuk secepatnya pergi dari situ).
Keesokan harinya sebelum bel masuk berbunyi.
HP Mila berdering.
Mila : “Halo, siapa ini?”
Danil : “Danil, nanti malam datang kan? Ini aku punya banyak.”
Mila : (langsung mematikan HPnya)
Nita : (berlari menuju Mila) “Mil, mulai tadi malam Danil meneror, dia selalu telp dan
bertanya tentang itu, aku takut Mil. Kita jangan terlalu jauh, ini salah.”
(menangis)
Mila : (tertegun) “Aku juga diteror bahkan pagi ini, tapi kita harus bagaimana, aku
bingung, aku takut.”
Tiba-tiba Rani datang, dia melihat gelagat kedua sahabatnya yang tidak seperti biasanya.
Rani : “Assalamu’alaikum.”
Mila : “Wa’alaikumsalam.” (lemas)
Nita : (memeluk Rani dan menangis)
Rani : (menenangkan Nita) “Ada apa ini? Apa yang terjadi?”
Mila : “Awalnya kami fine dan enjoy, tapi itu salah.”
Nita : “Awalnya kami mencoba, katanya bisa tenang, tapi aku tidak mau keterusan.”
Rani : (berusaha menebak) “Kalian tidak aneh-aneh kan?”
Mila dan Nita menangis sejadi-jadinya. Mereka tahu mereka menipu sahabatnya.
Nita : “Kami mengabaikan nasihatmu Ran, maaf.” (sesenggukan)
Rani : “Astaghfirullahaladzim. Kalian! Sekarang kalian harus jauh dari itu semua!”
(marah)
Mila dan Nita menjelaskan bahwa mereka berusaha jauh tapi diteror (ditontonkan adegan mulai
diketuk pintu mobil sampai diteror). Kemudian Rani meminta HP Mila dan Nita, dikeluarkannya
SIM Card dari masing-masing HP. Setelah itu,
Rani : “Nanti pulang sekolah, kalian ikut aku ke warung ya.”
Mila dan Nita mengiyakan ajakan sahabatnya itu, mereka bertiga berpelukan.
Sesampai mereka di warung, mereka diajak Rina untuk ganti baju, kemudian sholat berjama’ah.
Setelah itu mereka belajar bersama, sesekali membantu ibunya Rani berjualan. Setiap hari seperti
itu, akhirnya Mila dan Nita disibukkan dengan banyak kegiatan, menjalankan sholat, merasakan
kasih saying, sehingga Mila dan Nita tidak terasa mereka telah terbebas dari bahaya narkoba
yang mengintai mereka.

You might also like