You are on page 1of 14

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN NUTRISI PADA IBU HAMIL

Disusun oleh :

Drisinta Krislin Evayanti

2020-01-15401-011

YAYASAN EKA HARAP PALANGKARAYA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

TAHUN 2021/2022
A.PENGERTIAN

Kehamilan merupakan suatu masa dimana di dalam rahim seorang perempuan terdapat
janin yang terjadi karena adanya proses pembuahan setelah bertemunya sel sperma dan
pengertian sel telur (Adam, 2018). Pemenuhan gizi masih merupakan masalah yang serius
bagi ibu hamil terutama asupan zat besi dari makanan. Nutrisi ibu hamil merupakan salah
satu faktor utama penentu kesehatan ibu dan janin. Kurangnya asupan nutrisi selama
kehamilan dan gaya hidup yang kurang baik membuat janin berisiko lebih tinggi mengalami
gangguan seperti berat badan lahir kurang, hambatan tumbuh kembang, hingga cacat bawaan
lahir. Nutrisi adalah faktor penting yang mempengaruhi tumbuh kembang janin sejak awal
kehidupan karena nutrisi yang tepat dan seimbang mendukung perkembangan otak sistem
daya tahan tubuh dan pertumbuhan janin sejak dalam kandungan agar tetap optimal.
Beberapa nutrisi yang dibutuhkan oleh Ibu hamil :

1. Protein

Protein sangat berperan penting dalam pertumbuhan janin dan juga menjaga kesehatan
ibu. Protein yang dibutuhkan oleh ibu hamil sekitar 40 hingga 70 gram protein setiap
hari. Sumber protein adalah  daging, telur, tahu, susu, makanan laut termasuk ikan atau
kerang, dan kacang-kacangan. Kebutuhan akan protein ini dapat terpenuhi dengan
mengkonsumsi tiga hingga empat porsi protein setiap harinya. Misalnya, untuk
memenuhi kebutuhan protein harian ibu hamil, cukup dengan dua gelas susu, dan 200
gram daging tanpa lemak.

2. Karbohidrat

Karbohidrat yang disarankan untuk ibu hamil adalah yang mengandung zat tepung,
misalnya nasi dan roti. Ibu hamil juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang
mengandung karbohidrat sebanyak 8 hingga 10 porsi setiap harinya. Karbohidrat akan
diubah menjadi energi sebagai nutrisi ibu hamil dan pertumbuhan bayi di dalam
kandungan. Penelitian menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat saat hamil berisiko
menyebabkan bayi terlahir cacat.

3. Asam folat

Kebutuhan asam folat sejak awal kehamilan hingga usia kehamilan 12 minggu
sebanyak 400 mcg per hari. Selain itu, ibu hamil juga membutuhkan asam folat alami
yang disebut folat. Sumber folat adalah sayuran berwarna hijau seperti brokoli, dan
bayam, kacang-kacangan, alpukat, dan pepaya. Fungsi asam folat pada ibu hamil adalah
mencegah kelahiran premature, membantu produksi DNA dan sel-sel tubuh. Mencegah
risiko penyakit dan stroke, mengurangi risiko terjadinya Neural Tube Defect.
4. Zat besi

Fungsi zat besi adalah membentuk hemoglobin yang berperan sebagai pembawa
oksigen ke seluruh tubuh ibu dan janin melalui sel darah merah. Kebutuhan zat besi pada
ibu hamil meningkat seiring dengan usia kehamilan. Peningkatan kebutuhan ini terutama
pada trimester kedua dan ketiga. Setiap harinya ibu hamil memerlukan setidaknya 27 mg
asupan zat besi. Untuk bisa memenuhi asupan zat besi harian ibu hamil bisa
mengonsumsi daging tanpa lemak, ikan, tahu, sayuran berwarna hijau, telur, dan kacang-
kacangan. Dengan memenuhi kebutuhan zat besi pada ibu hamil mempunyai beberapa
manfaat bagi ibu dan juga janin. Manfaat pemenuhan zat besi pada ibu hamil adalah
menjaga kualitas kesehatan sel darah merah, mencegah ibu mengalami anemia, dan
mengurangi risiko melahirkan premature. Sedangkan manfaat bagi janin dalam
kandungan adalah membantu perkebangan otak yang baik dan tumbuh kembang yang
optimal.Serat dan vitamin juga sangat penting bagi ibu hamil dimana ibu hamil
membutuhkan 200-450 gram sayur dan 350 gram buah setiap harinya. Kandungan serat
pada sayur dan buah berguna untuk membantu sistem pencernaan selama kehamilan dan
mencegah sembelit saat hamil. Selain itu, bahan makanan ini juga mengandung berbagai
nutrisi yang dibutuhkan saat hamil, seperti vitamin dan mineral.

5. Kalsium

Sumber kalsium yang dibutuhkan ibu hamil adalah susu, sayuran dengan warna daun
hijau gelap, tofu, kacang almond dan sereal. Kalsium mempunyai manfaat yang baik
untuk ibu hamil dan juga janin yang dikandungnya. Untuk ibu hamil, pemenuhan
kebutuhan kalsium dapat mengurangi risiko osteoporosis, dan mengurangi resiko
terjadinya pre-eklampsia selama kehamilan sedangkan untuk janin dapat membantu
pembentukan tulang dan gigi, serta pembentukan jantung, saraf dan otot.

6. Lemak

Saat hamil lemak dibutuhkan sebagai nutrisi ibu hamil. Tidak ada batas minimal lemak
yang harus dikonsumsi setiap harinya. Meski begitu, tentu saja tidak disarankan untuk
mengonsumsi lemak secara berlebihan. Selain itu, pilihlah sumber lemak nabati yang
sehat, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, dan alpukat.Nutrisi setiap ibu hamil dapat
berbeda-beda takarannya, tergantung kepada usia, berat badan, usia kehamilan, dan
aktivitas fisik masing-masing ibu hamil. Selalu tambahkan sayuran, buah-buahan dan
kacang-kacangan dalam menu sehari-hari untuk meningkatkan asupan serat. Selain
menerapkan pola makan seimbang dan bervariasi, konsumsi susu dapat membantu ibu
memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan untuk kesehatan ibu dan tumbuh kembang
janin selama masa kehamilan.
B. ETIOLOGI

Kebutuhan akan zat gizi pada masa kehamilan (0-9) bulan merupakan salah satu
rangkaian dalam siklus kehidupan manusia yang perlu diperhatikan oleh setiap ibu hamil.
Karena ibu hamil membutuhkan nutrisi yang lebih banyak dibandingkan saat tidak
hamil.Demi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Ibu sendiri dan janin yang akan ditransfer
melalui  sebuah proses perpindahan zat-zat gizi dari tubuh ibu ke dalam tubuh janin
melalui plasenta serta untuk persiapan produksi asi. Hal ini akan berperan penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan janin, serta untuk mencegah terjadinya masalah gizi
pada ibu hamil, seperti anemia gizi besi & KEK (Kurang Energi Kronis). Perihal KEK
sama halnya ketika kita membahas soal status gizi pra-hamil seorang ibu  (IMT=<18,5
kg/m2 atau gizi kurang). Dan tentu saja status gizi sebelum hamil akan berpengaruh
terhadap kebutuhan nutrisi dan total kenaikan BB selama kahamilan.

Total kenaikan BB selama kahamilan berdasarkan status gizi pra-hamil (kg)

 Gizi Kurang = 13,0 -18,0 kg


 Normal = 11,5-13,0 kg
 Lebih = 7,0 -11,5 kg
 Obes (-> 30,0) = <6,8 kg
 Kembar = 16,0-20,5 kg

Peningkatan kebutuhan zat gizi pada ibu hamil: kebutuhan zat gizi sesuai status gizi +
penambahan berdasarkan usia kehamilan :

 Trimester 1 = E:180 kkal , P:1 gram , L:2,3 gram , KH:25 gram


 Trimester 2 = E:300 kkal , P:10 gram , L:2,3 gram , KH:40 gram
 Trimester 3= E:300 kkal , P:30 gram , L:2,3 gram , KH:40 gram.

Bagi Ibu dengan status gizi lebih & obesitas  sebelum hamil, sebaiknya jumlah porsi
makan yang dikonsumsi harus benar-benar diperhatikan guna mencegah terjadinya DM
Gestasional & obesitas atau bahkan akan kesulitan dalam persalinan jika BB janin tidak
melebihi yang seharusnya.

C. PATOFISIOLOGI

1. Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil

Saat ini masih banyak ibu hamil di Indonesia yang mengalami masalah gizi
khususnya gizi kurang seperti Kurang Energi Kronik (KEK) dan anemia masalah gizi
pada ibu hamil yang lain adalah gangguan akibat kekurangan yodium (Almatsier,
2019).

a. Kekurangan Energi Kronis (KEK) Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah


keadaan dimana ibu menderita keadaan kekurangan makanan yang berlangsung
menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu.
KEK merupakan gambaran status gizi ibu di masa lalu yaitu kekurangan gizi
kronis pada masa anak-anak baik disertai sakit yang berulang ataupun tidak.
Kondisi tersebut akan menyebabkan bentuk tubuh yang pendek (stunting) atau
kurus (wasting) pada saat dewasa (Soetjiningsih, 2020).
b. Di Indonesia, prevalensi KEK pada ibu hamil di Indonesia sebanyak 24,20%
status KEK pada wanita usia subur (WUS) ditentukan menggunakan Lingkar
Lengan Atas atau disebut LILA. menyebutkan pengukuran LILA pada kelompok
WUS adalah salah satu cara deteksi dini yang mudah dilakukan masyarakat. WUS
yang berisiko KEK di Indonesia jika hasil pengukuran LILA kurang dari atau
sama dengan 23,5 cm. Apabila hasil pengukuran lebih dari 23,5 cm maka wus
tersebut tidak beresiko menderita KEK.
c. Ukuran LILA menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi
energi dan protein dalam jangka panjang. Kekurangan energi secara kronis
menyebabkan ibu hamil tidak mempunyai cadangan zat gizi yang kuat untuk
menyediakan kebutuhan ibu dan janin karena ada perubahan hormon dan
meningkatnya volume darah untuk pertumbuhan janin. Sebagai akibatnya, suplai
zat gizi pada janin berkurang sehingga pertumbuhan dan perkembangan janin
terhambat. Selanjutnya akan lahir bayi dengan berat yang rendah di Kabupaten
Garut Sukabumi dan Tanggerang Propinsi Jawa Barat menunjukkan ibu hamil
dengan ukuran LILA kurang dari 23 cm mempunyai risiko 2,32 kali lebih tinggi
untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu dengan lingkar lengan
lebih dari 23 cm. Bayi Lahir Rendah BBLR adalah bayi dengan berat lahir kurang
dari 2500 gram. Kejadian BBLR di Indonesia menunjukkan persentase balita 0-59
bulan yang mengalami BBLR sebesar 10,2%. Bayi dengan BBLR mempunyai
risiko kematian lebih tinggi dari bayi yang lahir normal. BBLR diperkirakan
menyebabkan kematian 20 kali dibandingkan dengan bayi yang beratnya lebih
dari 2500 gram. BBLR merupakan masalah kesehatan karena BBLR menjadi
salah satu penyebab utama kematian neonatal sebanyak 15-20% kematian bayi di
Indonesia disebabkan BBLR. Selain itu, BBLR dapat menurunkan kualitas
generasi yang akan datang karena memperlambat pertumbuhan dan
perkembangan mental anak serta menyebabkan penurunan kecerdasan
menunjukkan anak sd dengan riwayat BBLR mempunyai skor IQ yang lebih
rendah dibandingkan anak SD dengan riwayat lahir cukup. Akibat lain dari KEK
adalah kerusakan struktur susunan syaraf pusat terutama pada tahap pertama
pertumbuhan otak (hiperplasia) yang terjadi selama dalam kandungan. Masa
rawan pertumbuhan sel-sel saraf terjadi pada trimester tiga kehamilan sampai
sekitar dua tahun setelah lahir.Kekurangan gizi pada masa dini perkembangan
otak akan menghentikan sintesis protein dan DNA yang dapat mengganggu
pertumbuhan otak terganggu sehingga sel-sel otak yang berukuran normal lebih
sedikit. Dampaknya akan terlihat pada struktur dan fungsi otak di masa
mendatang yang berpengaruh pada intelektual anak. Beberapa penyebab yang
mempengaruhi terjadinya gizi kurang adalah kurangnya asupan makanan dan
penyakit infeksi. Ibu hamil yang asupan makanannya cukup tetapi menderita sakit
akan mengalami gizi kurang. Adapun ibu hamil yang asupan makanannya kurang
maka daya tahan tubuh akan melemah dan akan mudah terserang penyakit. Faktor
lain yang mempengaruhi terjadinya KEK pada ibu hamil adalah tingkat
pendidikan yang rendah, pengetahuan ibu tentang gizi yang kurang, pendapatan
keluarga yang tidak memadahi, usia ibu yang kurang dari dua puluh tahun atau
lebih dari tiga puluh lima tahun,serta jarak kelahiran yang terlalu dekat
(Arisman,2018).

D. PATHWAY
Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Kebutuhan
gizi pada masa kehamilan akan meningkat sebesar 15% dibandingkan dengan kebutuhan wanita
normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim (uterus), payudara
(mammae), volume darah, plasenta, air ketuban dan pertumbuhan janin. Makanan yang
dikonsumsi oleh ibu hamil akan digunakan untuk pertumbuhan janin sebesar 40% dan sisanya
60% digunakan untuk pertumbuhan ibunya. Secara normal, ibu hamil akan mengalami kenaikan
berat badan sebesar 11-13 kg. Hal ini terjadi karena kebutuhan asupan makanan ibu hamil
meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Asupan makanan yang dikonsumsi oleh
ibu hamil berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, mengganti sel-sel tubuh yang
rusak atau mati, sumber tenaga, mengatur suhu tubuh dan cadangan makanan. Untuk
memperoleh anak yang sehat, ibu hamil perlu memperhatikan makanan yang dikonsumsi selama
kehamilannya. Makanan yang dikonsumsi disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan janin yang
dikandungnya. Dalam keadaan hamil, makanan yang dikonsumsi bukan untuk dirinya sendiri
tetapi ada individu lain yang ikut mengkonsumsi makanan yang dimakan. Penambahan
kebutuhan gizi selama hamil meliputi:

a.Energi tambahan energi selain untuk ibu, janin juga perlu untuk tumbuh kembang. Banyaknya
energi yang dibutuhkan hingga melahirkan sekitar 80.000 Kkal atau membutuhkan tambahan
300 Kkal sehari (Riskesdas,2019). Setara nasional Konsumsi Energi per-kapita & per-hari adalah
1.735,5 kkal. Kebutuhan kalori tiap trimester antara lain:

1) Trimester I, kebutuhan kalori meningkat, minimal 2.000 kilo kalori/hari.

2) Trimester II, kebutuhan kalori akan meningkat untuk kebutuhan ibu yang meliputi
penambahan volume darah, pertumbuhan uterus, payudara dan lemak.

3) Trimester III, kebutuhan kalori akan meningkat untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
a.Protein penambahan protein selama kehamilan tergantung kecepatan pertumbuhan janinnya.
Kebutuhan protein pada trimester I hingga trimester II kurang dari 6 gram tiap harinya,
sedangkan pada trimester III sekitar 10 gram tiap harinya. Pangan dan gizi penambahan 17 gram
tiap hari. Kebutuhan protein bisa didapat dari nabati maupun hewani.Sumber hewani seperti
daging tak berlemak, ikan, telur, susu. Sedangkan sumber nabati seperti tahu, tempe dan kacang-
kacangan Protein digunakan untuk :

b.pembentukan jaringan baru baik plasenta dan janin, pertumbuhan dan diferensiasi sel,
pembentukan cadangan darah dan Persiapan masa menyusui.
c.Lemak-Lemak dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin selama dalam
kandungan sebagai kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga dan untuk pertumbuhan
jaringan plasenta. Selain itu, lemak disimpan untuk persiapan ibu sewaktu menyusui. Kadar
lemak akan meningkat pada kehamilan tirmester III.

d.Karbohidrat sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin adalah karbohidrat. Jenis karbohidrat yang dianjurkan
adalah karbohidrat kompleks seperti roti,nasi dan pasta. Karbohidrat kompleks mengandung
vitamin dan mineral serta meningkatkan asupan serat untuk mencegah terjadinya konstipasi.

e.Vitamin wanita hamil membutuhkan lebih banyak vitamin dibandingkan wanita tidak hamil.
Kebutuhan vitamin diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta
proses diferensiasi sel. Kebutuhan vitamin meliputi:

1)Asam folat, asam folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam
perkembangan embrio. Asam folat juga membantu mencegah neural tube defect, yaitu cacat pada
otak dan tulang belakang. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan kehamilan prematur,
anemia, cacat bawaan, bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR), dan pertumbuhan janin
terganggu. Kebutuhan asam folat sekitar 600-800 miligram. Pangan dan gizi harus seimbang
mengkonsumsi asam folat sebesar 5 mg/kg/hr (200 mg). Asam folat dapat didapatkan dari
suplemen asam folat, sayuran berwarna hijau, jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum
(Widyakarya,2019).

2) Vitamin A, vitamin a mempunyai fungsi untuk penglihatan, imunitas, pertumbuhan dan


perkembangan embrio. Kekurangan vitamin a menyebabkan kelahiran prematur dan berat badan
lahir rendah. Sumber vitamin a antara lain: (buah-buahan, sayuran, warna hijau atau kuning,
mentega, susu, kuning telur dan lainnya).

3)Vitamin B, vitamin B1, vitamin B2, niasin dan asam pantotenat yang dibutuhkan untuk
membantu proses metabolisme. Vitamin B6 dan B12 diperlukan untuk membentuk DNA dan
sel-sel darah merah. Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino.

4) Vitamin C, vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan
dibutuhkan untuk membentuk kolagen serta menghantarkan sinyal ke otak. Vitamin C juga
membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh. Ibu hamil disarankan mengkonsumsi 85
miligram per- hari. Sumber vitamin C didapat dari tomat, jeruk, strawberry, jambu biji dan
brokoli.

5) Vitamin D. vitamin D berfungsi mencegah hipoksemia, membantu penyerapan kalsium dan


fosfor, mineralisasi tulang dan gigi serta mencegah osteomalacia pada ibu. Sumber vitamin D
terdapat pada susu, kuning telur dan dibuat sendiri oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari.
6) Vitamin E, vitamin E berfungsi untuk pertumbuhan sel dan jaringan serta integrasi sel darah
merah. Selama kehamilan wanita hamil dianjurkan mengkonsumsi 2 miligram per-hari.

7) Vitamin K, kekurangan vitamin K dapat mengakibatkan gangguan perdarahan pada bayi.


Pada umumnya kekurangan vitamin K jarang terjadi, karena vitamin K terdapat pada banyak
jenis makanan dan juga disintesis oleh bakteri usus.

Mineral Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak mineral dibandingkan sebelum hamil.
Kebutuhan mineral diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta
proses diferensiasi sel. Kebutuhan mineral antara lain:

1) Zat besi, Kebutuhan zat besi akan meningkat 200-300 miligram dan selama kehamilan yang
dibutuhkan sekitar 1040 miligram. Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu
protein di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selain itu, zat
besi penting untuk pertumbuhan dan metabolisme energi dan mengurangi kejadian anemia.
Defisiensi zat besi akan berakibat ibu hamil mudah lelah dan rentan infeksi, resiko persalinan
prematur dan berat badan bayi lahir rendah. Untuk mencukupi kebutuhan zat besi, ibu hamil
dianjurkan mengkonsumsi 30 miligram tiap hari. Efek samping dari zat besi adalah konstipasi
dan nausea (mual muntah). Zat besi baik dikonsumsi dengan vitamin C, dan tidak dianjurkan
mengkonsumsi bersama kopi, teh, dan susu. Sumber alami zat besi dapat ditemukan pada daging
merah, ikan, kerang, unggas, sereal, dan kacang-kacangan.

2) Zat seng, zat seng digunakan untuk pembentukan tulang selubung syaraf tulang belakang.
Resiko kekurangan seng menyebabkan kelahiran prematur dan berat bayi lahir rendah.
Kebutuhan seng pada ibu hamil sekitar 20 miligram per-hari. Sumber makanan yang
mengandung seng antara lain: kerang, daging, kacang-kacangan, sereal.

3) Kalsium Ibu hamil membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulang dan gigi, membantu
pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi, serta mengantarkan sinyal syaraf, kontraksi otot
dan sekresi hormon. Kebutuhan kalsium ibu hamil sekitar 1000 miligram per-hari. Sumber
kalsium didapat dari ikan teri, susu, keju, udang, sarden, sayuran hijau dan yoghurt.

4) Yodium Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi yodium sekitar 200 miligram dalam bentuk
garam beryodium. Kekurangan yodium dapat menyebabkan hipotirodisme yang berkelanjutan
menjadi kretinisme.

5) Fosfor-fosfor berperan dalam pembentukan tulang dan gigi janin serta kenaikan metabolisme
kalsium ibu. Kekurangan fosfor akan menyebabkan kram pada tungkai.

6) Fluor-fluor diperlukan tubuh untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Kekurangan fluor
menyebabkan pembentukan gigi tidak sempurna. Fluor terdapat dalam air minum.
7) Natrium-natrium berperan dalam metabolisme air dan bersifat mengikat cairan dalam
jaringan sehingga mempengaruhi keseimbnagan cairan tubuh pada ibu hamil. Kebutuhan natrium
meningkat seiring dengan meningkatnya kerja ginjal. Kebutuhan natrium ibu hamil sekitar 3,3
gram per minggu. Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan, namun
yang sering kali menjadi kekurangan adalah energi protein dan beberapa mineral seperti zat besi
dan kalsium. Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira 84.000
kalori selama masa kurang lebih 280 hari. Hal ini perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih
300 kalori setiap hari selama hamil. Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi makanan yang
beraneka ragam, kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang satu akan dilengkapi oleh zat gizi
dari makanan lainnya.

5.Komplikasi Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil


Kurang nutrisi pada ibu hamil dikaitkan dengan berbagai dampak buruk pada janin yang sedang
berkembang, termasuk lambatnya pertumbuhan janin dan berat lahir rendah. Kekurangan gizi
selama kehamilan akan meningkatkan risiko:

● Stillbirl ( bayi lahir mati)


● Lahir prematur

● Kematian perinatal (kematian bayi tujuh hari setelah lahir). Bayi yang memiliki berat
kurang dari 2,5 kilogram (kg) kemungkinan 5 hingga 30 kali lebih besar untuk meninggal
dalam tujuh hari pertama kehidupan dibandingkan dengan bayi dengan berat
normal (≥2,5kg). Bayi yang memiliki berat badan kurang dari 1,5 kg memiliki
peningkatan risiko kematian 70 hingga 100 kali dalam tujuh hari sejak lahir.

● Gangguan sistem saraf, pencernaan, pernapasan, dan peredaran darah.

● Kurang berkembangnya beberapa organ

● Kerusakan otak

6.Pengaruh Jangka Panjang Ibu Hamil Kurang Gizi

Dampak kurang gizi pada ibu hamil berbeda-beda, tergantung kapan terjadinya selama
kehamilan. Hal ini akan berpengaruh dalam jangka panjang yang memengaruhi kualitas hidup
bayi Anda sampai dewasa.Kekurangan gizi selama kehamilan bisa meningkatkan risiko diabetes
tipe dua pada bayi Anda, penyakit jantung, osteoporosis, gagal ginjal kronis, gangguan kejiwaan
dan disfungsi organ.Pada masa kanak-kanak, perkembangan yang buruk akibat kurang gizi dapat
menyebabkan prestasi yang kurang baik di sekolah.

7.Penatalaksanaan Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil


Kebutuhan setiap jenis nutrisi di masa kehamilan tentu berbeda dengan kebutuhan nutrisi saat
tidak hamil. Pada masa kehamilan, Anda memerlukan tambahan 300 kalori dari makanan,
terutama di trismester kedua dan ketiga. Selain itu, ada juga beberapa mikronutrien yang Anda
butuhkan dalam jumlah lebih banyak saat hamil.

a.Makronutrien

Makronutrien merupakan nutrisi yang mengandung kalori atau energi, seperti karbohidrat,
protein, dan lemak.

b. Mikronutrien

Mikronutrien merupakan komponen makanan yang meliputi vitamin dan mineral. Di bawah ini
akan dijelaskan mengenai beberapa mikronutrien yang kebutuhannya perlu diutamakan saat
hamil.

8.Tips Memenuhi Gizi Ibu Hamil

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama hamil, Anda bisa melakukan beberapa langkah
sederhana berikut ini:

● Ketahui dan penuhi kebutuhan kalori Anda setiap harinya

● Makan pagi setiap hari. Jika Anda tidak nafsu makan karena mual, perut perih,
atau morning sickness, cobalah makan sedikit-sedikit tapi lebih sering.

● Konsumsilah makanan yang bergizi

● Makanlah makanan berserat tinggi dan perbanyak asupan cairan dari air putih atau jus
buah, serta rajin berolahraga untuk mencegah konstipasi. Konstipasi dapat menyebabkan
rasa tidak nyaman pada perut yang bisa membuat Anda tidak nafsu makan.

● Hindari makanan pedas dan berlemak, terlebih jika Anda menderita penyakit maag.

● Hindari mengonsumsi minuman beralkohol, kafein, minuman bersoda, dan ikan dengan


kandungan merkuri tinggi.

● Hindari mengonsumsi banyak makanan cepat saji atau junk food yang tinggi kalori, lemak,
dan gula.

9.Asupan nutrisi merupakan hal yang sangat penting dalam kehamilan. Jika kebutuhan gizi ibu
hamil tidak tercukupi, maka berat badan ibu dan janin akan susah bertambah. Kondisi ini bisa
menimbulkan berbagai masalah bagi kesehatan ibu maupun janin.Untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi selama hamil, Anda bisa melakukan beberapa langkah sederhana berikut ini :

● Ketahui dan penuhi kebutuhan kalori Anda setiap harinya


● Makan pagi setiap hari. Jika Anda tidak nafsu makan karena mual, perut perih,
atau morning sickness, cobalah makan sedikit-sedikit tapi lebih sering.

● Konsumsilah makanan yang bergizi

● Makanlah makanan berserat tinggi dan perbanyak asupan cairan dari air putih atau jus
buah, serta rajin berolahraga untuk mencegah konstipasi. Konstipasi dapat menyebabkan
rasa tidak nyaman pada perut yang bisa membuat Anda tidak nafsu makan.

● Hindari makanan pedas dan berlemak, terlebih jika anda menderita penyakit maag.

● Hindari mengonsumsi minuman beralkohol, kafein, minuman bersoda, dan ikan dengan


kandungan merkuri tinggi.

● Hindari mengonsumsi banyak makanan cepat saji atau junk food yang tinggi kalori, lemak,
dan gula.

10.Asupan nutrisi merupakan hal yang sangat penting dalam kehamilan. Jika kebutuhan gizi ibu
hamil tidak tercukupi, maka berat badan ibu dan janin akan susah bertambah. Kondisi ini bisa
menimbulkan berbagai masalah bagi kesehatan ibu maupun janin.
DAFTAR PUSTAKA

Adam, 2018. Kehamilan dalam rahim. PT

Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Arisman, 2018. Faktor KEK. Penerbit Kencana

Prenada Media Group : Jakarta.

Almatsier, 2019. Fatofisiologi kebutuhan nutrisi.

Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

Riskesdas, 2019. Tambahan energi. Central

Medika: Surabaya.

Soetjiningsih, 2020. Kekurangan energi kronis.

Penebar Swadaya : Bandung.

Supariasa dkk, 2020. Ukuran LILA.

Profil Kesehatan Kebidanan : Jakarta


Widyakarya, 2019. Asam folat.

Kementrian Kesehatan RI : Malang.

You might also like