You are on page 1of 9

MAKALAH

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN


Dosen Pengampuh : Supriadi SKM.M.Kes

Kelompok 4 :
Lubnaya Salsa Nabila Dahlan
Putri Valentine Debora Patumbu
Deasy Fitrianti Marimbo
Jhodi Wijaya Tapa
Alfira Yuniar
Riska Safitri
Ade Riyani
Nadila

POLTEKKES KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN PALU 2021/2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Bagaimana cara pandang mengenai faktor yang
mempengaruhi faktor status kesehatan" dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan. Serta
bertujuan menambah wawasan kami sebagai mahasiswa keperawatan dalam menguasai konsep
dasar dari faktor status Kesehatan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Supriadi SKM.M.Kes selaku dosen mata
kuliah konsep dasar keperawatan pada Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Palu. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah terlibat dalam
membantu menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Palu , 01 Maret 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara kronologis Batasan-batasan Kesehatan masyarakat mulai dengan batasan yang
sangat sempit sampai batasan yang luas seperti yang kita anut saat ini dapat diringkas sebagai
berikut. Batasan yang paling tua, bahwa Kesehatan masyarakat adalah upaya-upaya untuk
mengatasi masalah-masalah yang mengganggu Kesehatan. Dengan kata lain Kesehatan
masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan sanitasi
lingkungan adalah merupakan kegiatan Kesehatan masyarakat. Kemudian pada akhir abad ke- 18
dengan diketemukan bakteri-bakteri penyebab penyakit dan beberapa jenis imunisasi, kegiatan
Kesehatan masyarakat adalah pencegahan penyakit yang terjadi dalam masyarakat melalui
perbaikan sanitasi lingkungan dan pencegahan penyakit melalui imunisasi. Pada awal abad ke-
19, kesehatan masyarakat sudah berkembang dengan baik, kesehatan masyarakat diartikan suatu
upaya integrasi antara ilmu sanitasi dengan ilmu kedokteran. Sedangkan ilmu kedokteran itu
sendiri merupakan integrasi antara ilmu biologi dan ilmu sosial. Dalam perkembangan
selanjutnya, kesehatan masyarakat diartikan sebagai aplikasi dan kegiatan terpadu antara sanitasi
dan pengobatan (kedokteran) dalam mencegah penyakit yang melanda penduduk atau
masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana kita mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status
Kesehatan
2. Bagaimana cara pandang kita mengenai faktor yang mempengaruhi status
Kesehatan
1.3 Tujuan
Sebagai pemenuhan tugas dari mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan serta menambah
pengetahuan kami selaku mahasiswa keperawatan dalam memahami faktor status
Kesehatan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Status Kesehatan

Status Kesehatan adalah suatu keadaan Kesehatan seseorang dalam rentan sehat sakit
yang bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh perkembangan, sosial kultural, pengalaman masa
lalu, harapan seseorang tentang dirinya, keturunan, lingkungan, dan pelayanan.

2.2 Faktor-Faktor Status Kesehatan

A. Faktor Genetik
Faktor ini paling kecil pengaruhnya terhadap kesehatan perorangan atau masyarakat
dibandingkan dengan faktor yang lain. Pengaruhnya pada status kesehatan perorangan terjadi
secara evolutif dan paling sukar di deteksi. Untuk itu perlu dilakukan konseling genetik. Untuk
kepentingan kesehatan masyarakat atau keluarga, faktor genetik perlu mendapat perhatian
dibidang pencegahan penyakit. Misalnya seorang anak yang lahir dari orangtua penderita
diabetas melitus akan mempunyai resiko lebih tinggi dibandingkan anak yang lahir dari orang
tua bukan penderita DM. Untuk upaya pencegahan, anak yang lahir dari penderita DM harus
diberi tahu dan selalu mewaspadai faktor genetik yang diwariskan orangtuanya .Olehkarenanya,
ia harus mengatur dietnya, teratur berolahraga dan upaya pencegahan lainnya sehingga tidak ada
peluang faktor genetiknya berkembang menjadi faktor resiko terjadinya DM pada dirinya. Jadi
dapat di umpamakan, genetik adalah peluru (bullet) tubuh manusia adalah pistol (senjata), dan
lingkungan/prilakun manusia adalah pelatuknya (trigger). Semakin besar penduduk yang
memiliki resiko penyakit bawaan akan semakin sulit upaya meningkatkan derajat kesehatan.
Oleh karena itu perlu adanya konseling perkawinan yang baik untuk menghindari penyakit
bawaan yang sebenarnya dapat dicegah munculnya. Akhir-akhir ini teknologi kesehatan dan
kedokteran semakin maju. Teknologi dan kemampuan tenaga ahli harus diarahkan untuk
meningkatkan upaya mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
B. Faktor Pelayanan Kesehatan
Ketersediaan pelayanan kesehatan, dan pelayanan kesehatan yang berkualitas akan
berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Pengetahuan dan keterampilan petugas
kesehatan yang diimbangi dengan kelengkapan sarana/prasarana, dan dana akan menjamin
kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan seperti ini akan mampu mengurangi atau mengatasi
masalah kesehatan yang berkembang di suatu wilayah atau kelompok masyarakat. Misalnya,
jadwal imunisasi yang teratur dan penyediaan vaksin yang cukup sesuai dengan kebutuhan, serta
informasi tentang pelayanan imunisasi yang memadai kepada masyarakat akan meningkatkan
cakupan imunisasi. Cakupan imunisasi yang tinggi akan menekan angka kesakitan akibat
penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi. Saat ini pemerintah telah berusaha memenuhi 3
aspek yang sangat terkait dengan upaya pelayanan kesehatan, yaitu upaya memenuhi
ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dengan membangun Puskesmas, Pustu, Bidan Desa,
Pos Obat Desa, dan jejaring lainnya. Pelayanan rujukan juga ditingkatkan dengan munculnya
rumah sakit-rumah sakit baru di setiap Kab/Kota
C. Faktor Prilaku Masyarakat
Faktor ini terutama di negara berkembang paling besar pengaruhnya terhadap munculnya
gangguan kesehatan atau masalah kesehatan masyarakat .Tersedianya jasa pelayanan kesehatan
(health service) tanpa disertai perubahan tingkah laku (peran serta) masyarakat akan
mengakibatkan masalah kesehatan tetap potensial berkembang di masyarakat. Misalnya,
Penyediaan fasilitas dan imunisasi tidak akan banyak manfaatnya apabila ibu-ibu tidak datang ke
pos-pos imunisasi. Perilaku ibu-ibu yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan yang sudah
tersedia adalah akibat kurangnya pengetahuan ibu-ibu tentang manfaat imunisasi dan efek
sampingnya. Pengetahuan ibu-ibu akan meningkat karena adanya penyuluhan kesehatan tentang
imunisasi yang di berikan oleh petugas kesehatan. Perilaku individu atau kelompok masyarakat
yang kurang sehat juga akan berpengaruh pada faktor lingkungan yang memudahkan timbulnya
suatu penyakit. Perilaku yang sehat akan menunjang meningkatnya derajat kesehatan, hal ini
dapat dilihat dari banyaknya penyakit berbasis perilaku dan gaya hidup. Kebiasaan pola makan
yang sehat dapat menghindarkan diri kita dari banyak penyakit, diantaranya penyakit jantung,
darah tinggi, stroke, kegemukan, diabetes mellitus dan lain-lain. Perilaku/kebiasaan memcuci
tangan sebelum makan juga dapat menghindarkan kita dari penyakit saluran cerna seperti diare
dan lainnya.
D. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan disebut juga faktor eksogen, yaitu faktor yang datang dari luar individu,
merupakan pengalaman-pengalaman, alam sekitar, pendidikan dan sebagainya yang sering
dikemukakan dengan pengertian milleu. Pengaruh pendidikan dan pengaruh lingkungan sekitar
itu sebenarnya terdapat perbedaan. Pada umumnya pengaruh lingkungan bersifat pasif, dalam
arti bahwa lingkungan tidak memberikan suatu paksaan kepada individu. Lingkungan
memberikan kemungkinan-kemungkinan atau kesempatan-kesempatan kepada individu.
Bagaimana individu mengambil manfaat dari kesempatan yang diberikan oleh lingkungan
tergantung kepada individu yang bersangkutan. Tidak demikian halnya dengan pendidikan.
Pendidikan dijalankan dengan penuh kesadaran dan sistematis untuk mengembangkan potensi-
potensi ataupun bakat-bakat yang ada pada individu sesuai dengan cita-cita atau tujuan
pendidikan. Dengan demikian pendidikan itu bersifat aktif, penuh tanggung jawab dan ingin
mengarahkan perkembangan individu ke suatu tujuan tertentu. Sekalipun pengaruh lingkungan
tidak bersifat memaksa, namun tidak dapat dipungkiri bahwa peranan lingkungan cukup besar
dalam perkembangan individu. Lingkungan tumbuh kembang anak dapat berupa lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan kelompok teman sebaya.
1. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya
mengembangkan pribadi anak. Perawatan orangtua yang penuh kasih sayang dan
pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan, baik agama maupun sosial budaya yang
diberikannya merupakan faktor yang menguntungkan untuk mempersiapkan anak
menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang sehat. Hal itu berarti, sikap dan perlakuan
orangtua terhadap anak memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kepribadian dan
perkembangan psikis anak.
2. Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolahh merupakan lembaga pendidikan formal yang secara
sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, pendidikan dan latihan dalam
rangka membantu anak agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang
menyangkut aspek moral spiritual, intelektual, emosional maupun sosial. Sekolah
merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian anak setelah keluarga, baik
dalam cara berpikir, bersikap maupun berperilaku.
3. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial bagi anak mempunyai peranan cukup penting bagi
perkembangan kepribadiannya. Peranan ini semakin penting terutama pada saat
terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat seperti perubahan bentuk keluarga dari
keluarga besar ke keluarga kecil, kesenjangan antara generasi tua dan muda, dan
peruasan jaringan komunikasi di antara anak dan remaja. Peranan kelompok teman
sebaya bagi anak adalah memberi kesempatan untuk berinteraksi dengan anak lain,
mengontrol tingkah laku sosial dan mengembangkan ketrampilan dan minat yang
relevan dengan usianya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Secara umum sehat merupakan keadaan yang tidak hanya untuk terbebas dari penyakit
tetapi meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Sehat juga dipengaruhi oleh beberapa faktor.

3.2 Saran
Setelah kita membaca kutipan diatas, kami sebagai penulis makalah ini, memberi saran:
 Diri sendiri, sebaiknya selalu menjaga kebersihan diri, mencuci tangan sebelum makan
dan menjaga pola makan supaya badan tetap sehat dan terhindar dari penyakit.
 Tenaga Kesehatan, sebaiknya selalu mencuci tangan, memakai sarung tangan dan
menjaga kesterilan alat-alat medis untuk menghindari infeksi nosocomial.
 Masyarakat, sebaiknya selalu menjaga kebersiha lingkungan untuk menghindari
penyakit.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.anekamakalah.com/2014/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html?
m=1

https://www.academia.edu/33078763/Makalah_Kesehatan

https://sendangsari-kulonprogo.desa.id/index.php/artikel/2020/1/2/memahami-
faktor-faktor-yang-mempengaruhi-tumbuh-kembang-anak

You might also like