Professional Documents
Culture Documents
Penguji PerUndang-Undangan
Penguji PerUndang-Undangan
1. Judul
2. Pembukaan
3. Batang Tubuh
4. Penutup
5. Penjelasan
6. Lampiran
Penjelasan
1. Judul
Judul meliputi:
1. Jenis, nomor, tahun, pengundangan dan nama perundang-undangan
2. Judul perundang-undangan ditulis dengan huruf kapital, yang diletakan diantara
margin dan tanpa diakhiri tanda baca.
3. Nama peraturan perundang-undangan dibuat singkat, pada, jelas yang
mencerminkan isi perundang-undangan dengan satu kata pras tanpa ditambah
dengan singkatan akronim.
3. Batang Tubuh
1. Ketentuan umum
2. Materi pokok yang diatur
3. Ketentuan peralihan jika diperlukan
4. Ketentuan penutup
4. Penutup
1. Penandatanganan pengesahaan atau penetapan PUU
2. Pengundangan atau Penetapan PUU
3. Akhir bagian penutup
6. Lampiran
1. Lampiran dapat membuat uraian, daftar, tabel, gambar, peta dan sketsa
2. Tiap lampiran diberi nomor urut dengan menggunakan angka romawi
3. Judul lampiran ditulis seluruhnya menggunakan huruf kapital yang diletakan sudut
kanan
4. Pada halaman terakhir lampiran harus dicantumkan nama dan tanda tangan yang
mengesahkan atau menetapkan peraturan perundang-undangan.
➢ KERANGKA KONSEPTUAL
Ada 3 konseptual yaitu :
a. Judicial Review (hak uji maeteril) merupakan kewenanagan lembaga peradilan untuk
menguji kesasihan dan daya laku produk-produk hukum yang dihasilkan oleh eksekutif
legislatif maupun yudikatif di hadapan kosntitusi yang berlaku
Terbagi menjadi dua :
1. Mahkamah Agung (MA)
Menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-
undang Ini di atur dalam UUD 1945, UU 48/09,UU 14/85-5/04-3/09
2. Mahkamah Konsitusi (MK)
Menguji undang-undang terhadap undang-undang dasar (Constutional Review) Ini di
atur dalam pasal UUD 1945dan UU 24/03-8/11
c. Toetingsrecht atau riview yaitu ada dua hak menguji yaitu : Hak menguji formil
(formale toetsingrecht) dan Hak menguji materil (material toetsingrecht)