You are on page 1of 6

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SILO II
Jl. Silo Sanen No. 72  (0331) 521404
KECAMATAN SILO
JEMBER

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


MONITORING GARAM BERYODIUM
DI PUSKESMAS SILO II

I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Monitoring garam adalah proses kegiatan yang dilakukan secara berkala pada
keadaan (baik jenis maupun mutu) garam (NaCl) yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
Masalah kekurangan gizi mikro yang masih dihadapi adalah kekurangan yodium atau
lebih dikenal dengan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI). Pada wilayah kerja
Puskesmas Tlogosari dengan cakupan yang mengkonsumsi sasaran garam
beryodium 2016-2017 yaitu mencapai 100% pada tahun 2015, 80% pada tahun 2016
dan 95% pada Tahun 2017 dengan 3 desa yang tidak memenuhi syarat menjadi Desa
Menggunakan Garam Beryodium yaitu desa Sulek, Desa Brambang dan Desa
Pakisan, pada tahun 2018 yaitu mencapai 100%.
Salah satu upaya penanggulangan GAKI pada anak – anak adalah dengan
melakukan monitoring garam beryodium guna mengetahui tingkat konsumsi garam
beryodium di tingkat masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Silo II. Monitoring garam
beryodium merupakan salah satu cara dalam menangani masalah kekurangan iodium
(GAKI) yang dapat menyebabkan perkembangan mental dan kecerdasan anak.

2. Tujuan
 TujuanUmum
Terlaksananya pemantauan untuk memperoleh gambaran berkala tentang
cakupan konsumsi garam beryodium untuk memenuhi syarat di masyarakat.
 TujuanKhusus
1. Memperoleh informasi tentang Kandungan Yodium pada garam yang diperiksa
di tingkat desa dengan pengujian garam.
2. Memperoleh informasi tentang Kategori desa.
3. Memperoleh informasi tentang bentuk garam yang digunakan masyarakat.
4. Memperoleh informasi tentang ada/tidak adanya merk dagang produk garam
yang dikonsumsi masyarakat.

II. RENCANA KEGIATAN


1. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan monitoring garam beryodium dilaksanakan dengan melakukan pengujian
sampel garam yang dibawa oleh siswa SD/MI kelas IV, V dan VI.

2. Cara pelaksanaan
a. Memberikan penyuluhan tentang garam beryodium
b. Tes garam dengan iodium tes

3. Pengorganisasian / Pelaksanaan Kegiatan


a. Penanggung Jawab : Mudiyarto, S.ST
b. Pelaksana Gizi : Meri Kosmi Darlina, SST
Mudiyarto, SST

4. Peserta / Sasaran
a. 5 Sekolah Dasar di wilayah kerja Puskesmas Silo II.
b. 26 siswa setiap Sekolah Dasar.
No Desa Sekolah
1. Silo SDN Silo 01
2. Karangharjo SDN Karangharjo 02
3. Pace SDN Pace 03
4. Harjomulyo SDN Harjomulyo 03
5. Mulyorejo SDN Mulyorejo 02

5. Jadwal Pelaksanaan
a. Waktu
Bulan Februari 2020
b. Tempat
5 Sekolah Dasar di wilayah Puskesmas Silo II

6. Pembiayaan
Penggandaan : 5 SD x 2 Lbr x Rp. 250 = Rp. 2.500
Jumlah = Rp. 2.500
7. Output / Hasil yang diharapkan
a. Diperoleh informasi tentang Kandungan Yodium pada garam yang diperiksa di
tingkat desa dengan pengujian garam.
b. Diperoleh informasi tentang Kategori desa.
c. Diperoleh informasi tentang bentuk garam yang digunakan masyarakat.
d. Diperoleh informasi tentang ada/tidak adanya merk dagang produk garam yang
dikonsumsi masyarakat.

III. PENUTUP
Kegiatan monitoring garam beryodium tingkat SD di wilayah kerja Puskesmas Silo II
diharapkan seluruh desa di wilayah kerja Puskesmas Silo II dalam kategori baik.
Memberikan edukasi pada siswa Sekolah Dasar tentang kandungan garam yang baik
untuk dikonsumsi.
1. Pencatatan
Pencatatan kegiatan dilaporkan dalam bentuk laporan, notulensi dan laporan bulanan
Puskesmas Silo II Program Gizi dengan target peserta mengerti tentang pelaksanaan
monitoring garam beryodium dan sesuai dengan prosedur pelaksanaan yang ada dan
meningkatkan cakupan konsumsi garam beryodium.
2. Evaluasi Pelaksanaan kegiatan
a. Evaluasi Pasca kegiatan dilaksanakan
Setelah melaksanakan kegiatan pertemuan, pelaksanaan kegiatan membuat
monitoring, evaluasi dan analisa kegiatan berdasarkan hasil kegiatan dilapangan.
Evaluasi mencangkup permasalahan, penyebab, rencana tindak lanjut dan tindak
lanjut.
b. Evaluasi Tahunan dilaksanakan
Evaluasi tahunan dalam kegiatan monitoring garam beryodium akan dimasukkan
dalam laporan penilaian kinerja puskesmas yaitu cakupan Rumah Tangga
Mengkonsumsi Garam Beryodium.
3. Pelaporan
Farmat laporan kegaiatan pertemuan berupa laporan hasil kegiatan dan dilaporkan
kepada Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan pada pasca kegiatan.
4. Rencana Tindak Lanjut
RTL dilaksanakan setelah dianalisis pada pertemuan minilokakarya bulanan.

Mengetahui Jember, Februari 2020


UPT Kepala Puskesmas Silo II Penyusun

dr. Adi Widjaja, SE Mudiyarto, SST


NIP. 19670216 200604 1 009 NIP. -
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SILO II
Jl. Silo Sanen No. 72  (0331) 521404
KECAMATAN SILO
JEMBER

SATUAN ACARA PENULUHAN


MONITORING GARAM BERYODIUM
DI PUSKESMAS SILO II

Pokok Bahasan : Monitoring Garam Beryodium


Sub Pokok Pembahasan : Garam Beryodium
Hari/ Tanggal : Selasa sd Rabu
Tempat : SDN Wilayah Kerja Puskesmas Silo II
Pukul : 08.00 sd Selesai
Penyuluh : Mudiyarto, SST dan Meri Kosmi Darlina, SST

A. Latar Belakang
Monitoring garam adalah proses kegiatan yang dilakukan secara berkala pada
keadaan (baik jenis maupun mutu) garam (NaCl) yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
Masalah kekurangan gizi mikro yang masih dihadapi adalah kekurangan yodium atau lebih
dikenal dengan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI). Pada wilayah kerja
Puskesmas Tlogosari dengan cakupan yang mengkonsumsi sasaran garam beryodium
2016-2017 yaitu mencapai 100% pada tahun 2015, 80% pada tahun 2016 dan 95% pada
Tahun 2017 dengan 3 desa yang tidak memenuhi syarat menjadi Desa Menggunakan
Garam Beryodium yaitu desa Sulek, Desa Brambang dan Desa Pakisan, pada tahun 2018
yaitu mencapai 100%.
Salah satu upaya penanggulangan GAKI pada anak – anak adalah dengan
melakukan monitoring garam beryodium guna mengetahui tingkat konsumsi garam
beryodium di tingkat masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Silo II. Monitoring garam
beryodium merupakan salah satu cara dalam menangani masalah kekurangan iodium
(GAKI) yang dapat menyebabkan perkembangan mental dan kecerdasan anak.
B. Tujuan
 TujuanUmum
Terlaksananya pemantauan untuk memperoleh gambaran berkala tentang
cakupan konsumsi garam beryodium untuk memenuhi syarat di masyarakat.
 TujuanKhusus
1. Memperoleh informasi tentang Kandungan Yodium pada garam yang diperiksa
di tingkat desa dengan pengujian garam.
2. Memperoleh informasi tentang Kategori desa.
3. Memperoleh informasi tentang bentuk garam yang digunakan masyarakat.
4. Memperoleh informasi tentang ada/tidak adanya merk dagang produk garam
yang dikonsumsi masyarakat.

C. Sasaran
a. 5 Sekolah Dasar di wilayah kerja Puskesmas Silo II.
b. 26 siswa setiap Sekolah Dasar.
No Desa Sekolah
1. Silo SDN Silo 01
2. Karangharjo SDN Karangharjo 02
3. Pace SDN Pace 03
4. Harjomulyo SDN Harjomulyo 03
5. Mulyorejo SDN Mulyorejo 02

D. Meteri

E. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Demosntrasi
c. Tanya Jawab
F. Media
a. Garam
b. Iudium tes
G.Kegiatan Penyuluhan
H. Rencana Evaluasi
a. Apa pengertian garam beryodium?
b. Apa saja dampak positif penggunaan garam beryodium?
c. Apa saja dampak negative pengunaan garam beryodium?
d. Bagaimana cara menyimpan garam beryodium yang baik dan benar?

You might also like