Professional Documents
Culture Documents
P7 Sistem Endokrin
P7 Sistem Endokrin
3
4
SISTEM ENDOKRIN
MENGATUR :
6
Kelenjar Endokrin
1. Kelenjar Pineal
2. Hipotalamus
3. Kelenjar
Pituitari/Hipofisis
4. Kelenjar Tiroid
5. Kelenjar Paratiroid
6. Timus
7. Kelenjar Adrenal/Anak
Ginjal
8. Pankreas
9. Ovarium (pada wanita)
10. Testis (pada pria)
7
Faktor yang mengatur kerja hormon
8
Hormon yang dihasilkan kelenjar endokrin akan disekresikan ke aliran
darah. Hormon akan memberikan efek jika berikatan dengan reseptor
yang sesuai pada sel target. Jika tidak ada reseptor dan tidak terjadi ikatan
antara hormon-reseptor, maka tidak ada efek hormon terhadap sel
tersebut.
9
Tipe stimulus kelenjar endokrin dalam
mensekresi hormon
10
PENGATURAN SEKRESI HORMON
1. Pengaturan oleh komponen non hormonal (Humoral)
11
2. Pengaturan sekresi hormon oleh sistem saraf (Neural)
12
3. Pengaturan Sekresi Hormon oleh Hormon
13
Regulasi Hormon
14
POSITIVE FEEDBACK
15
NEGATIVE FEEDBACK
16
Hormon berdasarkan kelarutannya
https://www.youtube.com/watch?v=TgNwxF3aQpE
(Klasifikasi Hormon berdasarkan struktur kimia)
Throxine
Thyroid gland
Follicle stimulating hormone
Luteinising hormone
Prolactin Anterior
Thyroid stimulating hormone pituitary gland
Adrenocorticotropin hormone 28
(Klasifikasi Hormon berdasarkan struktur kimia)
29
Klasifikasi kelenjar endokrin
A. Berdasarkan aktivitasnya
Hormon ini bekerja pada tulang, otot, rawan, kulit & bekerjanya sangat
terbatas , merangsang sintesis protein & metabolisme lemak.
– Pada pria lahir - 21 thn pertumbuhan drastis 13-16 thn
– Pada wanita lahir - 18 thn pertumbuhan drastis 9-12 thn
Menghasilkan :
• FSH (follicle stimulating hormone) & LH (luteinizing
hormone)/ ICSH (interstitial cell stimulating hormone)
- Pada wanita
FSH mematangkan telur
LH merangsang ovulasi
- Pada pria
FSH mematangkan spermatogonium
spermatozoa
LH/ ICSH menghasilkan sel leydig yang
memproduksi hormon testosteron
HIPOFISIS MEDULA
1. Oxytosin
regulasi kontraksi rahim & membantu dalam proses
pengeluaran ASI setelah melahirkan
2. Relaxin
membukanya simphisis pubis pada saat melahirkan