perputaran kas. Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
pengelolaan modal akan efektifitas dan efisiensiya. Rasio ini dapat digunakan untuk meramalkan laba di masa depan. Di dalam penelitian ini profitabilitas akan diukur dengan menggunakan Return On Assets (ROA). Modal merupakan masalah utama yang akan menunjang kegiatan operasional perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya (Bramasto, 2008). Perputaran kas merupakan periode berputarnya kas dimulai pada saat dimana kas itu diinvestasikan dalam modal kerja yang tingkat likuiditasnya paling tinggi (Rizkiyanti Putri & Lucy Sri Musmini, 2013). Tingkat perputaran kas yang tinggi menunjukkan kecepatan kas kembali menjadi kas yang telah diinvestasikan pada aktiva. Tingkat perputaran kas yang tinggi juga menunjukan telah terjadinya volume penjualan yang tinggi pula. Menurut Munawir (2014), jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi dan keuntungan yang diperoleh akan lebih besar. Selain kas, komponen lainnya adalah piutang, yang timbul karena adanya penjualan kredit, semakin besar penjulan kredit maka semakin besar pula investasi dalam piutang dan akibatnya risiko atau biaya yang akan dikeluarkan akan semakin besar pula (Santoso dan Nur, 2008). Piutang adalah semua tuntutan atau tagihan kepada pihak lain dalam bentuk uang atau barang yang timbul dari adanya penjualan secara kredit (Clairene E.E. Santoso, 2013). Perputaran piutang menunjukkan berapa kali suatu perusahaan menagih piutangnya dalam satu periode atau kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu (Muhriani Ali, 2013). Menurut Kasmir (2012), perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periiode. Semakin tinggi turnover-nya, berarti semakin cepat perputarannya, yang berarti semakin pendek waktu terikatnya modal piutang, sehingga untuk mempertahankan net credit sales tertentu, dengan naiknya turnover-nya, dibutuhkan jumlah modal yang lebih kecil yang diinvestasikan dalam piutang. Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah penelitiannya adalah apakah perputaran kas dan perputaran piutang berpengaruh secara parsial dan secara simultan terhadap profitabilitas?. Serta memiliki tujuan penelitian untuk menguji dan menganalisis pengaruh perputaran kas dan perputaran piutang terhadap profitabilitas.
II. Landasan Teori
A. Profitabilitas Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima. Menurut munawir (2014), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam periode waktu tertentu. Sedangkan definisi profitabilitas menurut Brigham dan Houston (2006) adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Profitabilitas dapat ditetapkan dengan menghitung berbagai tolak ukur yang relevan. Salah satu tolak ukur tersebut adalah dengan rasio keuangan sebagai salah satu analisis dalam menganalisis kondisi keuangan, hasil operasi dan tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Dalam penelitian ini profitabilitas diproxy dengan Return On Asset (ROA). Return On Asset (ROA) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Adapun rumus untuk menghitung ROA adalah : Laba Bersih Setelah Pajak 𝑅𝑂𝐴 = 𝑥 100% Total Aktiva B. Perputaran Kas Perputaran kas merupakan kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu periode tertentu. Tingkat perputaran kas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
Citra Windy Lubis (Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas ..)