You are on page 1of 13

NAMA : AULIA NOER HANIFAH

NIM/KELAS : 2036012/2A

KEPERAWATAN MATERNITAS

ISSUE DAN TREND ISSUE MATERNITAS

Trend dan issue keperawatan maternitas adalah sesuatu yang dibicarakan oleh banyak orang
atau sesuatu yang sedang popular dikalangan masyarakat yang berfokus pada kehamilan dan
keluarganya pada tahap kehamilan dan kelahiran.

1. Klasifikasi
a. Trend dan Issue keperawatan maternitas berbasis komunitas
Banyak kita temui dimasyarakat ibu hamil maupun ibu nifas mengalami kesulitan
dalam merawat diri sendiri pada saat hamil maupun merawat bayi setela
melahirkan. Ada beberapa kesulitan yang dialami oleh para bumil maupun ibu
nifas diantaranya :
 Ketidaktahuan ibu hamil tentang makanan apa yang harus dikonsumsi
pada saat hamil
Langkah kongkrit yang harus kita lakukan jika menemukan hak tersebut
kita bisa melakukan kegiatan pendidikan kesehatan mengenai makanan
yang baik dikonsumsi ibu pada saat hamil
 Kebingungan ibu nifas jika ASI tidak keluar
Masalah ini sangat sering menimpa ibu dengan kelahiran anak pertama,
kita disini sebagai perawat bisa membantu ibu tersebut untuk
mengeluarkan ASI nya salah satu caranya yaitu dengan perawatan
payudara dan pijat oksitosin.
b. Trend dan issue keperawatan maternitas tentang spesialisasi perawatan
Tekhnologi dan cara-cara baru yang berkembang saat ini adalah diantaranya :
 Alat Kontrasepsi Implan Terbaru
alat kontrasepsi implant atau susuk KB generasi ke tiga yang dinamakan
Gestplan. Kelebihan alat kontresepsi ini bias bertahan hingga 7 tahun di
badingkan implant saat ini yang ber umur 5 tahun
 Water Birth
Proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air,
manfaaatnya ibu akan merasakan lebih relaks karena semua otot yang
berkaitan dengan proses persalinan menjadi lebih elastic. Metode ini juga
akan mempermudah proses mengejar sehingga rasa nyeri selama
persalinan tidak terlalu dirasakan, di dalam air proses proses pembukaan
jalan lahir akan lebih cepat.

 USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D


Alat USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D adalah alat USG yang
berkemampuan menampilkan gambar 3 dan 4 dimensi di teknologi ini
janin dapat terlihat utuh dan jelas seperti layaknya bayi yang
sesungguhnya. Alat USG ini bahkan dapat memperlihatkan seluruh tubuh
bayi berikut gerak- geriknya teknologi 3 dan 4 dimensi menjadi pelengkap
bila di duga janin dalam keadaan tidak normal dan perlu di cari kelainan
bawaannya seperti bibir sumbing, kelaina pada jantung dan sebagainya.
Secara lebih detail kelebihan USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D ini pada
janin dapat terbaca secara lebih akurat, karena teknologi ini dikembangkan
untuk meningkatkan ketepatan diagnosa.
 Pil KB Terbaru
Pil KB dengan dorspirenone merupakan pil KB terbaru yang memberikan
perlindungan kontrasepsi yang dapat diandalkan, dengan berbagai manfaat
tambahan dalam suatu kombinasi yang unik Pil KB dengan dorspirenone
adalah pil yang membuat seseorang merasa lebih nyaman. Mengandung
progestin baru dorspirenone yaitu homon yang sangat menyerupai
progesteron salah satu hormon dalam tubuh. Dorspirenone mempunyai
profil farmakologis yang sangat mirip dengan progesteron alami dengan
karateristik memiliki efek antimineralokortoid dan antiandrogenik tidak
memiliki aktifitas ekstrogenik, androgenik, glukortikoid dengan sifat
antineralokortikoid. Pil KB dengan dorspirenone dapat memberikan
manfaat tambahan yaitu tidak menaikkan berat badan, mengurangi gejala
kembung, Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur
keluarnya darah haid, tidak menaikan tekanan darah dengan androgennya.
Pil KB dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu
mengurangi jerawat, dan mempercantik rambut dan kulit.

 Hypnobirthing
Proses hypnobirthing didasarkan pada kekuatan sugesti. Calon ibu
menggunakan musik, video, pemikiran dan kata-kata positif guna
memandu pikiran, membuat tubuh santai, dan mengendalikan napas saat
proses persalinan berlangsung. Misalnya diputarkan musik suara alam,
video berkembangnya sebuah bunga, atau memikirkan kalimat-kalimat
pernyataan seperti “saya ingin melahirkan secara normal”, “saya relaks,
bayi saya juga relaks”. Hipnosis dalam hypnobirthing dapat dilakukan
sendiri (self-hypnosis) atau meminta bantuan dari hipnoterapis, tergantung
pada kebutuhan sang calon ibu.
Sebelum melakukan hypnobirthing saat persalinan, dianjurkan untuk calon
ibu (dan ayah) untuk mengikuti kelas kursus hypnobirthing pada saat
kandungan berusia di antara 25-29 minggu. Pada kursus tersebut akan
diajarkan posisi tubuh saat persalinan dan kelahiran, mendalami relaksasi
dan self-hypnosis, dan teknik bernapas.

c. Trend dan issue keperawatan maternitas Pendidikan dini pada janin dalam
kandungan
Anak cerdas dan kreatif berkat alunan music Menurut guru besar Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia itu, stimulasi meliputi stimulasi fisik-motorik
dengan “mengelus-elus” jabang bayi melalui kulit perut sang ibu, stimulasi
kognitif dengan berbicara dan bercerita kepada janin, dan stimulasi afektif dengan
menyentuh perasaan bayi. Makin sering dan teratur perangsangan diberikan,
makin efektif pengaruhnya. Pada janin, musik akan merangsang perkembangan
sel-sel otak. Perangsangan ini sangat penting karena masa tumbuh kembang otak
yang paling pesat terjadi sejak awal kehamilan hingga bayi berusia tiga tahun.
Oleh karena itu, bila stimulasi dilakukan secara seimbang, diharapkan anak yang
dilahirkan kelak tidak cuma memiliki kemampuan akademik yang baik tetapi juga
kreatif. Sementara itu bagi ibu hamil, musik terutama yang klasik bisa
membebaskannya dari stres akibat kehamilan. MMR, stres yang tidak dikelola
dengan baik, akan berdampak buruk bagi ibu yang bersangkutan dan
perkembangan janin di rahimnya.
Stres pada wanita hamil akan meningkatkan kadar renin angiotensin, yang
memang sudah meningkat pada wanita hamil sehingga akan mengurangi sirkulasi
rahim-plasenta-janin. Mungkin semua jenis musik, dari yang tradisional hingga
modern, bisa pula dimanfaatkan untuk hal yang sama. Namun, hingga saat ini
yang sudah diteliti dan menunjukkan hasil positif baru musik klasik, terutama
karya Mozart. Menurut Suzuki, seperti dikutip Utami, bila anak dibesarkan dalam
suasana musik Mozart sejak dini, jiwa Mozart yang penuh kasih sayang akan
tumbuh juga dalam dirinya. Mendengar alunan musik yang tenang, jantung si
janin berdenyut dengan tenang pula.

d. Trend dan issue keperawatan maternitas tentang sistem pembayaran dan asuransi
 Jampersal
Jaminan persalinan (khusus untuk ibu melahirkan). Program Jaminan
Persalian (Jampersal) adalah jaminan pembiayaan persalinan yang
meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas
termasuk pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir.
Jampersal diperuntukkan bagi seluruh ibu hamil yang belum memiliki
jaminan persalinan.
Sasaran yang dijamin Jampersal antara lain:
1. Ibu hamil
2. Ibu bersalin
3. Ibu nifas (sampai 42 hari setelah melahirkan)
4. Bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari
Adapun jaminan pembiayaannya meliputi :
1. Pemeriksaan kesehatan
2. Pertolongan persalinan
3. Pelayanan nifas
4. Pelayanan KB pasca persalinan
5. Pelayanan bayi baru lahir
Peserta program Jampersal adalah seluruh ibu hamil yang belum memiliki
jaminan persalinan (tidak tertanggung di dalam kepesertaan ASKES,
Jamkesmas, Jamkesda, Jamsostek dan asuransi lainnya).
Pelayan yang didapat oleh peserta Jampersal meliputi:
1. Pemeriksaan kehamilan (ANC) sekurang-kurangnya 4 kali (1kali di
trimester I, 1 kali di trimester II, dan 2 kali di trimester III)
2. Persalinan normal
3. Pelayanan nifas normal
4. Pelayanan bayi baru lahir normal
5. Pemeriksaan kehamilan resiko tinggi
6. Pelayanan pasca keguguran
7. Persalinan per vaginam dengan tindakan emergensi dasar
8. Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi dasar
9. Pemeriksaan rujukan kehamilan pada kehamilan resiko tinggi
10. Penanganan rujukan pasca keguguran
11. Penanganan kehamilan ektopik terganggu (KET)
12. Persalinan dengan tindakan emergensi komprehensif
13. Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi komprehensif
14. Pelayanan KB pasca persalinan
ASPEK LEGAL ETIK (KEP MATERNITAS)

Pengertian Etika keperawatan (nursing ethic) merupakan bentuk ekspresi bagaimana perawat
seharusnya mengatur diri sendiri, dan etika keperawatan diatur dalam kode etik keperawatan.
Aspek Legal Etik Keperawatan adalah Aspek aturan Keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan
pelayanan, termasuk hak dan kewajibannya yang diatur dalam undang-undang keperawatan.

1. Isi dari prinsip-prinsip legal dan etik


 Autonomi (otonomi ), Kebebasan klien dalam menentukan pilihan
 Beneficience (berbuat baik)
 Justice (keadilan)
 Veracity (kejujuran)
 Fidelity (menepati janji)
 Confidentiality (kerahasiaan)
 Accountability (akuntabilitas), Tindakan seorang profesional dapat dinilai
dalam situasi yang tidak jelas atau tanda tekecuali
 Non maleficence (tidak merugikan)
2. Masalah Legal Dalam Keperawatan
 Kelalaian
 Pencurian
 Fitnah
 False imprisonment
 Penyerangan dan pemukulan
 Pelanggaran privasi
 Penganiayaan

Landasan Aspek Legal Keperawatan


Aspek legal Keperawatan pada kewenangan formalnya adalah izin yang memberikan
kewenangan kepada penerimanya untuk melakukan praktik profesi perawat yaitu Surat Ijin
Kerja bila bekerja di dalam suatu institusi dan Surat Ijin Praktik Perawat bila bekerja secara
perorangan atau berkelompok.
Namun, memiliki kemampuan tidak berarti memiliki kewenangan. Kompetensi dalam
keperawatan berarti kemampuan khusus perawat dalam bidang tertentu yang memiliki tingkat
minimal yang harus dilampaui. Dalam profesi kesehatan hanya kewenangan yang bersifat
umum saja yang diatur oleh Departemen Kesehatan sebagai penguasa segala keprofesian di
bidang kesehatan dan kedokteran.
PROGRAM KIA

Kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu upaya pelayanan dasar yang ada di
puskesmas. Tujuan umum program KIA ini adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan
anak serta menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Kegiatan program KIA. Untuk menunjang keberhasilan program kesehatan ibu dan anak, ada
pelaksanaan kegiatan program KIA didalamnya. Fokus kegiatan program KIA dalam
penelitian ini antara lain. Pelayanan antenatal. Pelayanan Antenatal adalah pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya,
dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar
Pelayanan Kebidanan (SPK).
Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan
kebidanan), pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus, serta intervensi umum dan khusus
(sesuai risiko yang ditemukan dalam pemeriksaan). Dalam penerapannya terdiri atas:
 Timbang berat badan dan ukur tinggi badan dengan alat timbangan dan mikrotois.
 Ukur tekanan darah dengan alat tensimeter.
 Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas) dengan meteran.
 Ukur tinggi fundus uteri.
 Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin dengan alat stetostop.
 Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila
diperlukan dengan alat form skrining.
 Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
 Test laboratorium (rutin dan khusus)
 Tatalaksana kasus.
 Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.
Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan golongan darah, hemoglobin, protein
urine dan gula darah puasa. Pemeriksaan khusus dilakukan di daerah prevalensi tinggi dan
atau kelompok berisiko, pemeriksaan yang dilakukan adalah hepatitis B, HIV, sifilis, malaria,
tuberkulosis, kecacingan dan thalasemia. Dengan demikian maka secara operasional,
pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi
standar tersebut.
Ditetapkan pula bahwa frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama
kehamilan, dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan sebagai berikut :
 Minimal 1 kali pada triwulan pertama.
 Minimal 1 kali pada triwulan kedua.
 Minimal 2 kali pada triwulan ketiga.
Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada
ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi. Tenaga
kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil adalah:
dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat (Kemenkes,2010).

Program kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu prioritas Kementerian Kesehatan dan
keberhasilan program KIA menjadi salah satu indikator utama dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005 - 2025. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia membuat pemerintah menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program
prioritas dalam pembangunan kesehatan (Renstra Tahun 2015-2019).
KESEHATAN REPRODUKSI

Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang baik,
bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, tetapi juga sehat dari aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya.

1. Cara menjaga kesehatan reproduksi


 Pakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab.
 Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat.
 Pakaian dalam diganti minimal 2 kali dalam sehari.
 Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin
sebaiknya dilakukan dari arah depan menuju belakang agar kuman yang
terdapat pada anus tidak masuk ke dalam organ reproduksi.
 Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat agar mencegah
terjadinya penularan penyakit menular seksual serta menurunkan risiko kanker
penis.
2. Masalah umum yang mempengaruhi kesehatan reproduksi
 Kesehatan reproduksi seksual
 Masa pubertas
 Kehamilan
 Akses ke kontrasepsi modern
 Aborsi yang tidak aman
 Kekerasan, termasuk kekerasan berbasis gender
 HIV dan AIDS
 IMS
 Masalah utama lainnya
 Pengaruh teknologi dan informasi pada perilaku seksual
 Kesehatan mental atau emosional yang buruk
 Alkohol, tembakau, dan obat-obatan
 Kebutuhan kesehatan reproduksi seksual khusus masalah lain yang
memengaruhi subkelompok remaja
 Remaja yang hidup dengan HIV
 Populasi kunci remaja dari HIV
 Remaja hidup dalam kemiskinan
 Remaja penyandang cacat
 Kaum remaja yang terkena dampak
 Krisis kemanusiaan
3. Manfaat menjaga kesehatan reproduksi
 Daerah di sekitar alat reproduksi selalu sehat dan bebas dari bau tidak sedap.
 Aktivitas buang air kecil dan buang air besar tidak terganggu.
 Terhindar dari berbagai penyakit.
 Dapat beraktivitas sehari-hari dengan nyaman.
DAFTAR PUSTAKA

https://tintahmerah.wordpress.com/2015/05/22/issue-dan-trens-keperawatan-maternitas/
http://documents.tips/documents/trend-dan-issue-dalam-keperawatan-maternitasdocx.html
https://www.scribd.com/doc/258369156/Trend-dan-Issue-dalam-Keperawatan-Maternitas-
docx
https://keperawatandankebijakanpemerintah.wordpress.com/category/legal-etik-praktik-
keperawatan/
https://gustinerz.com/8-prinsip-etika-dalam-keperawatan/
Departemen Kesehatan RI. (2010). Prinsip pengelolaan program KIA. Jakarta: Anonim.
UNESCO. 2018. Bimbingan teknis internasional tentang pendidikan seksualitas - Pendekatan
berbasis bukti, Edisi revisi.
https://roboguru.ruangguru.com/question/apa-saja-manfaat-menjaga-kebersihan-organ-
reproduksi-_QU-D5TQXQSX

You might also like