You are on page 1of 10

PEMANFAATAN KREDIT KONSUMTIF OLEH MASYARAKAT

(STUDI KASUS DI DESA PULAU JAMBU KECAMATAN KUOK


KABUPATEN KAMPAR)

Oleh
Ratih Purwasih
E-mail: Ratihpurwasih488@gmail.com
Pembimbing: Drs.H.Yoserizal, M.Si

Jurusan Sosiologi- Program Studi Sosiologi- Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. H.R Soebrantas KM. 12.5 Simp. Baru Pekanbaru
Telp/Fax.0761-6377

ABSTRACT
This study to find out why the people prefer to take advantage of consumer credit and
further to determine the factors that cause the public to use the credit facility, in this case the
researchers examined the existing communities in the villages of the Pulau Jambu Village
with the total households as 2893, they got the facility of credits from the stands amount 6
stands, while the amount of credit users in the stand as 643 people. Sampling technique that
uses is proposive sampling with the sample of 60 people with quantitative deskriptif analys,
the tools used in this study is a questionnaire, interviews and documentation, the theory that
used in this study is the social exchange theory from Homans. The research looked at humans
as beings who have various needs, and rarely encountered problems in repayment of
consumer credit, which affects their income to their behavior in the repayment of loans, the
respondents gave a good response to credit traders that look of this study increased the value
of a community perceives the benefits merchant credit, see the ease and drought provided by
the creditor to the consumers or customers, as beings who are never satisfied, they have a
variety of ways to meet the satisfaction or desire, as well as the use of credit fasilitar, is the
one way to meet their needs or desires goods or household products and others, than for the
needs and survival.

Keywords: Credit Utilization,. Consumptive Patterns

PENDAHULUAN pilihan kegiatan produksi, distribusi dan


konsumsi.
Secara umum bisa dibilang bahwa
ekonomi adalah sebuah bidang kajian Masyarakat Indonesia adalah
tentang pengurusan sumber daya material masyarakat yang majemuk, dimana
individu, masyarakat, dan negara untuk masyarakatnya dibedakan atas kelas-
meningkatkan kesejahteraan hidup kelas, ras, gender dan usia, fenomena
manusia. Karena ekonomi merupakan ilmu konsumtif pada kalangan masyarakat
tentang perilaku dan tindakan manusia Indonesia sangat tinggi, dan konsumtif
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya menjadi salah kebudayaan masyarakat
yang bervariasi dan berkembang dengan atau golongan-golongan tertentu.
sumber daya yang ada melalui pilihan- Fungsi media massa opini publik
telah berfungsi dengan sangat baik dengan

Jom FISIP Volume 2 No 1-Februari 2015 Page 1


cepat terjadilah homogenitas nilai-nilai, konsumtif, karena bisa mengunakan
nilai-nilai kultur lokal dengan demikian uangnya untuk kaperluan lain.
terintegrasi kedalam nilai-nilai dunia maju, Munculnya modernisasi akibat dari
yang dengan begitu berarti sentralisasi perubahan itu sendiri seperti munculnya
nilai, apa yang menjadi “mode” dinegara- fasilitas kredit melalui pedagang kredit,
negara maju, dengan segera menjadi dahulunya masyarakat pedesaan gaya
bagian dari kultur lokal didunia ketiga. hidup maupun kebutuhan hidupnya
(Mochtar:2003, 182). (sandang, pangan dan papan) masih
Dalam pengertian sehari-hari istilah seadanya saja. Tetapi dengan adanya
kebutuhan sering disamakan dengan modernisasi membawa masyarakat kepada
keinginan. Kebutuhan adalah kenginan suatu perubahan, terlihat pada masyarakat
terhadap barang atau jasa yang harus didesa pulau jambu yang dahulunya masih
dipenuhi, apabila tidak dipenuhi akan tergolong tradisional, sekarang ini seiring
menimbulkan dampak yang negatif. Jadi dengan perubahan dan semakin banyaknya
perbedaannya antara kebutuhan dan kebutuhan masyarakat lebih memilih
keinginan adalah bahwa kebutuhan harus memanfaatka kredit yang ditawarkan oleh
dipenuhi tetapi kalau keinginan tidak harus pedagang kredit.
dipenuhi. Desa Pulau Jambu merupakan salah
satu desa dari Kecamatan Kuok Kabupaten
Dalam menjalani kehidupan, Kampar di Provinsi Riau, Penduduk desa
manusia membutuhkan berbagai jenis dan Pulau Jambu didominasi oleh penduduk
macam barang-barang dan jasa untuk yang bersuku melayu, sehingga kearifan
memenuhi kebutuhannya. Untuk lokal yang lain sudah dilakukan oleh
mendapatkan barang yang dibutuhkan masyarakat sejak adanya desa Pulau
diperlukan pengorbanan untuk Jambu. Desa Pulau Jambu mempunyai
mendapatkannya. jumlah penduduk keseluruhan 761 Kepala
Keluarga (KK) dan 2983 Jiwa yang terdiri
Salah satu cara yang digunakan oleh dari laki-laki 1511 jiwa dan perempuan
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan 1472 jiwa.
keluarga adalah dengan memanfaatkan Desa Pulau Jambu merupakan desa
kredit konsumtif. Banyak masyarakat yang pertani dan perkebunan maka sebagian
tergiur membeli produk dengan sistem besar penduduknya bermata pencaharian
kredit, dimana barang yang didapat dengan sebagai petani. Berkebun dan PNS,
sistem pembayaran secara angsuran. sedangkan pemanfaatan lahan didesa Pulau
Sehingga menciptakan hutang bagi orang- Jambu sebagian besar diperuntukan untuk
orang yang menggunakan sistem kredit tanah pertanian perkebunan sawit dan
tersebut.Pengertian kredit adalah cara karet, sedangkan sisa lahannya untuk
menjual barang dengan pembayaran tidak pemukiman dan fasilitas-fasilitas lainnya.
secara tunai (pembayarannya ditangguh Kondisi ekonomi masyarakat desa
atau secara angsur). Pulau Jambu secara kasat mata terlihat
Sistem kredit ini banyak digunakan jelas perbedaan antar rumah tangga yang
masyarakat dari kalangan menengah berkategori miskin, sangat miskin, sedang
bawah, karena pembayarannya secara dan kaya. Hal ini disebabkan oleh mata
angsur tersebut, sehingga meringankan pencahariannya yang berbeda-beda pula,
beban mereka dan bisa memenuhi keterbatsan kemampuan baik SDM
keperluan dalam rumah tangganya. Dalam maupun SDA menyebabkan adanya lebih
memenuhi kebutuhan hidup yang semakin kurang 20% penduduk bekerja sebagai
tinggi, membuat orang-orang dalam buruh tani, kebun dan ada juga yang
memenuhi kebutuhan atau keperluan menjadi tenaga suka rela pada lembaga
keluarga banyak memanfaatkan kredit

Jom FISIP Volume 2 No 1-Februari 2015 Page 2


sosial lainnya akibat kurangnya tenaga perjanjian cara pembayarannya, ada
kerja. pembayarannya perminggu ada pula
Masyarakat pulau jambu adalah pembayarannya perbulan tergantung
masyarakat agraris, dimana mata pencarian kesepakatan antara kedua belah pihak.
utamanya adalah sebagai petani karet dan Sejak dulu sampai sekarang masih
petani sawit, dimana petani karet dan banyak masyarakat yang tergiur membeli
petani sawit memiliki penghasilan yang barang-barang dengan sistem kredit,
tidak menentu atau tidak menetap, kadang- dimana barang didapat dengan cara
kadang mencukupi kebutuhan rumah mereka pembayarannya secara angsuran
tangga, kadang-kadang juga tidak dan cicilan. Sebenarnya masyarakat sangat
mencukupi kebutuhan rumah tangganya, dirugikan, karena mereka harus membayar
apalagi kebutuhan ekonomi saat ini dua kali lipat barang tersebut, meskipun
semakin hari samakin meningkat, mereka mencicilnya, menurut masyakat
sehingga dalam memenuhi keperluan pulau jambu tersebut kalau tidak dengan
keluarga masyarakat lebih memilih menggunakan kredit tersebut mereka tidak
memanfaatkan kredit konsumtif, petani bisa membeli barang-barang yang
karet dan petani sawit merupakan suatu diinginkan, karena uangnya tidak
pekerjaan yang sangat bergantung kepada mencukupi untuk membeli barang-barang
alam, apalagi petani karet, apabila musim yang diinginkan tersebut, sehingga
hujan maka mereka bisa saja tidak bekerja, masyarakat lebih memilih memanfaatkan
dan tidak menghasilkan untuk kredit yang ditawarkan oleh pedagang
keluarganya. Dan masyarakat pulau jambu tersebut, meskipun harus mencicilnya
juga memiliki pekerjaan sebagai petani untuk mendapatkan barang yang
padi, disini masyarakat memiliki lahan diinginkan tersebut.
yang ditanam padi, padi tersebut untuk Melihat kebutuhan masyarakat yang
memenuhi kebutuhan pokok keluarga. semakin hari semakin meningkat membuat
Penghasilannya tidak menentu para pedagang kredit melihat ini sebagai
tersebut membuat para ibu rumah tangga sebuah peluang, dan masyarakat lebih
berinisiatif dalam memenuhi kebutuhan memilih memanfaatkan kredit dari pada
keluarga banyak memanfaatkan kredit harus membayar secara tunai. Didalam
konsumtif yang disalurkan oleh pedagang- kredit memang pembayarannya secara
pedagang kredit, dimana barang-barang angsur tetapi keluarga terbebani oleh
yang dijual oleh pedagang tersebut cara ekonomi yang rendah yang tidak sesuai
pembayarannya dengan dicicil yang tidak dengan penghasilannya.
memberatkan kepada konsumen, adapun Penelitian ini bertujuan untuk
cara penyaluran barang-barang oleh mengetahui mengapa masyarakat lebih
pedagang kekonsumen yaitu dengan cara memilih kredit konsumtif dari pada cash
pertama konsumen melihat-lihat barang atau tunai, mengetahui apa faktor-faktor
yang diinginkannya, apabila barangnya yang mempengaruhi masyarakat has
sudah ada, konsumen dapat membawanya METODE
pulang dengan syarat konsumen membayar Teknik analisis data yang
sejumlah uang muka kepada pedagang digunakan dalam penelitian adalah teknik
tersebut, setalah uang diberikan oleh analisis kuantitatif deskriptif, penelitian
konsumen, barang boleh dibawa, apabila ini dilakukan dengan mengumpulkan data
barangnya tidak bisa dibawa langsung oleh yang berupa angka, data yang berupa
konsumen, konsumen bisa meminta tolong angka tersebut kemudian diolah dan
untuk diantarkan kerumahnya, barang- dianalisis untuk mendapatkan suatu
barang yang diantar tersebut berat dan informasi ilmiah dibalik angka tersebut.
besar sehingga harus diantar langsung oleh
pemilik kios tersebut, setelah itu ada

Jom FISIP Volume 2 No 1-Februari 2015 Page 3


HASIL DAN PEMBAHASAN untuk membayar sisa hutangnya kepada
Dalam menjabarkan hasil dan kreditor. Sehingga menciptakan
pembahasan dari hasil penelitian ini, pertukaran, dimana kreditor menyediakan
penulis menggunakan angket atau barang, lalu masyarakat membeli barang
kuisioner dengan kerangka berfikir dengan sistem kredit.
dengan teori pertukaran sosial. Analisis Masyarakat Memanfaatkan
Perilaku manusia ini telah Kredit Konsumtif dalam Memenuhi
dikembangkan dengan menjelaskan Kebutuhan Hidup
pertukaran ekonomi dipasar, tujuan A. Masyarakat lebih Memilih kredit
homans adalah untuk memperluasnya Konsumtif dari pada Cash/Tunai.
sehingga mencakup pertukaran sosial,
misalnya dukungan sosial seperti halnya Pengeluaran untuk angsuran kredit
uang, dapat dilihat sebagai suatu reward Pengeluaran yang dimaksud disini
yang berada dalam suatu bawahan dalam adalah besaran jumlah biaya yang harus
suatu hubungan sosial dapat dilihat dikeluarkan oleh responden setiap mingu
sebagai cost (biaya). Konsep reward atau perbulanya untuk membayar kredit
ekonomi parallel dengan konsep yang mreka ikuti.
psikologis yakni dukungan, sedangkan tagihan atau angsuran yang dapt
konsep ekonomi mengenai biaya parallel dipersamakan berdasarkan persetujuan
dengan konsep psikologi yakni hukuman, atau kesepakatan pinjam meminjam
homans menyatakan tujuan karyanya antara pihak pedagang kredit dengan
:”jadi seperang proposisi umum yang konsumennya, yang mewajibkan pihak
akan digunakan adalah, menggambar peminjam atau konsumen untuk melunasi
prilaku sosial sebagai suatu pertukaran hutangnya dalam jangka waktu tertentu,
kegiatan paling kurang antara dua orang, dalam hal ini pedagang kredit
yang nampak atau tersembunyi kurang meminjamkan atau barng-barang yang
lebih memberikan reward atau dipesan atau diambil oleh konsumen,
mengerluarkan cost (biaya). kemudian konsumen atau pelanggan
Proses pertukaran tersebut melunasi hutang dengan cara
mendeskripsikan bagaimana interaksi mereka mencicilnya setiap minggu atau
terjadi dalam struktur pertukaran, bulannya dalam jangka waktu dengan
peluang-peluang pertukaran kesepakatan.
menghasilkan aktor dengan kesempatan Pengeluaran yang harus dikeluarkan
menginiasasikan pertukaran, ketika oleh keluarga harus mempertimbangkan
sebuah inisiasi dipertukarkan secara pendapatan suami, apakah mencukupi
timbale balik(sebuah tawaran yang kebutuhan keluarga, disamping itu
diterima), pertukaran mutual yang mereka memiliki tanggungan terhadap
menguntungkan disebut sebagai sebuah cicilan barang-barang atau produk-produk
transaksi, sejumlah transaksi yang sedang yang telah mereka ambil sebalumnya
berlangsung antara aktor yang sama yang harus mereka bayar.
menghasilkan sebuah hubungan lama terlibat dalam aktivitas kredit
pertukaran. (Sindung.2011:103). Lama terlibat dalam aktivitas kredit
Adanya pertukaran yang ini dilihat seberapa lama responden
dilakukan oleh masyarakat, dimana terlibat dalam menggunakan fasilitas
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan kredit dan yang menjadi responden bisa
keluarga banyak memanfaatkan kredit lama bergabung dalam penggunaan
dari para kreditor, dimana barang yang fasilitas kredit, dilihat dari segi kerugian
didapat dengan sistem kredit atau padahal kredit menyebabkan responden
angsuran, setelah barang-barang tersebut mempunyai hutang terus menerus dan
didapat, konsumen memiliki kewajiban tidak terlepas dari hutang.

Jom FISIP Volume 2 No 1-Februari 2015 Page 4


Pedagang kredit yang melihat barang atau produk yang diinginkannya,
responden maupun pelanggan begitu rutin karena dengan sistem kredit responden
dan patuh dalam pembayaran angsuran bisa menggunakan uangnya untuk
kredit, ini menjadi lebih dari hubungan kebutuhan lain, karena dengan mencicil
penjual dan pembeli, disini muncul tidak memberatkan kepada responden,
hubungan baru yaitu hubungan lagi pula dengan pemanfaatan kredit bisa
kekeluargaan atau hubungan yang sudah mendapatkan barang yang diinginkan.
erat dan kepercayaan semakin tinggi, Sedangkan yang menjawab kadang-
tetapi sebaliknya pelanggan yang kadang menggunakan kredit, karena tidak
melakukan tunggakan dan sering tidak semua barang yang diinginnya diperoleh
membayar angsuran tepat pada waktunya melalui kredit, ada sebagian barang-
maka pedagang akan merasa dirugikan, barang didapat melalui kredit.
begitu juga pada saat musim hujan Bahwa dengan cash atau tunai
apalagi masyarakat desa Pulau Jambu sangat memberatkan kepada responden,
rata-rata bekerja sebagai petani karet, karena harus menyediakan uang untuk
otomatis akan mempengaruhi terhadap membeli barang-barang atau produk
penghasilannya yang tidak menentu. rumah tangga yang diinginkannya, lagi
Ketelibatan seseorang terhadap pula untuk membeli barang harus
fasilitas kredit ditunjang juga kemudahan- menyesuaikan dengan ekonomi
kemudahan yang ditawarkan oleh responden, apalagi penghasilan yang tidak
pedagang kredit, dimana mereka tidak menentu, sedangkan dengan sistem kredit,
harus membayar secara tunai untuk responden bisa mendapatkan barang-
mendapatkan produk atau barang yang barang atau produk yang diinginkanya,
diinginkanya, sehingga apabila mereka dengan membayarkan sejumlah uang
telah melunasi suatu produk mereka muka, lalu mendapatkan barang yang
cendrung mengulangi perbuatan itu, diinginkan dan selanjutnya dicicil setaip
mereka mengambil barang-barang atau minggunya, sehingga tidak memberatkan
produk yang diingikannya sehingga kepada responden, karena hanya
mereka tidak akan terbebas dari hutan mencicilnya setiap minggu kepada
sebelum produ yang diambinya lunas. pemberi kredit.
Dengan kredit bisa membeli barang Membeli barang suatu keluarga
yang diinginkan pasti mempertimbangkan keuangan
Fasilitas kredit yang ditawarka oleh keluarga, apabila keuangan menipis tentu
pedagang memudahkan kepada keluarga lah menyulitkan pada keluarga, dengan
dalam membeli barang yang adanya fasilitas kredit yang ditawarkan
diinginkanya, dengan pembayaran yang oleh pedagang, sangat membantu kepada
secara cicilan atau angsuran yang tidak ksuatu keluarga dalam memenuhi
memberatkan kepada konsumen, sehingga keinginannya terhadap barang-barang
banyak keluarga yang memanfaatkan atau produk yang diinginkanya, dimana
kredit ini, dengan membayar sejumlah sebagian besar masyarakat desa pulau
uang, mereka dapat memesan barang- jambu merupakan petani karet, dimana
barang atau perabotan rumah tangga yang penghasilannya tidak mementu, kadang-
diinginkannya.meskipun ada kewajiban kadang banyak hasilnya terkadang kurang
yang harus dibayar oleh responden, tetapi tidak mencukupi, karena petani karet ini
mereka tidak begitu keberatan karena sangat tergantung kepada alam, apabila
dengan kredit konsumtif tersebut mereka hujan maka mereka tidak dapat menyadap
mendapatkan barang-barang atau produk karet, sehingga mereka tidak bekerja.
yang dibutuhkan. B. Faktor-faktor yang mempengaruhi
responden yang menggunakan pemanfaatan kredit konsumtif
sistem kredit untuk membeli barang-

Jom FISIP Volume 2 No 1-Februari 2015 Page 5


1. Faktor ekonomi dinginkanya untuk kebutuhan rumah
Faktor ekonomi merupakan faktor tangganya.
utama yang mempengaruhi suatu 2. Faktor kebutuhan
masyarakat atau keluarga dalam Melihat kebutuhan yang semakin
mengambil keputusan untuk hari semakin maningkat, begitu juga
menggunakan kredit untuk memuaskan perbahan dan kemajuan teknologi,
kebutuhan individu atau kebutuhan masyarakat ikut berubah melalui nilai
keluarga. Terlebih pada keluarga desa pandang dan selera terhadap sesuatu hal,
Pulau Jambu sebagian besar maka dengan melihat suatu jalan dan
masyarakatnya sumber penghasilannya memberi manfaat bagi responden untuk
dari perkebun dan pertanian, menaikan harkat dan martabat dari segi
kepribadian seseorang dalam sosial lingkungan responden mengambil
pemenuhan kebuuhan hidup tertumpu jalan dengan menggunakan fasilitas kredit
pada pendapatan maupun pengasilan yang diberiksn oleh pedagang kredit
yang menjadi landasan untuk untuk memperoleh produk atau barang-
melakukan suatu tindakan. barang untuk memenuhi kebutuhan hidup
Responden yang pendapatannya dan kelengkapan perobatan rumah tangga
sudah bisa memenuhi kebutuhan- dapat.
kebutuhan dasar seperti biaya makan, Salah satu faktor dalam
tempat tinggal dan lain sebagainya, keluarga adalah faktor kebutuhan akan
mengambil kredit brang-barang atau alat- berbagai macam kebutuhan baik
alat rumah tangga merupakan alternatif kebutuhan primer maupun kebutuhan
yang paling tepat untuk bisa memiliki sekunder yang harus dipenuhi oleh
perabotan rumah yang paling lengkap. keluarga. Mempunyai pengaruh terhadap
Karena sistem kredit mereka bisa konsumen dalam melakukan pembelian
menggunakan uang mereka untuk alat-alat maupun perabotan rumah tangga
keperluan lainnya, dari pada harus secara kredit,
menyediakan uang tunai untuk Pengukuran kecendrungan
mendapatkan alat-alat rumah tangga. pembelian responden terhadap barang-
Penghasilan keluarga sangat barang disini dilihat dalam penggunaan
dipengaruhi oleh pekerjaan, kadang- barang-barang tersebut. Melihat kebutuhan
kadang penghasilan suatu keluarga tidak yang semakin hari semakin meningkat,
mencukupi kebutuhan keluarganya, begitu juga perubahan dan kemajuan
karena kebutuhan yang begitu banyak teknologi yang membawa, masyarakat ikut
ditambah lagi mereka yang memliki anak- berubah melalui nilai pandang dan selera
anak diusia sekolah, mereka harus terhadap sesuatu hal, maka dengan melihat
memikir biaya pendidikan, sehingga suatu jalan dan bisa memberi manfaat bagi
mereka tidak memiliki begitu banyak menaikkan harkat dan martabat dari segi
uang untuk kebutuhan lainnya, seperti sosial lingkungan maka responden
kebutuhan akan barang-barang atau mangambil jalan memanfaatkan fasilitas
produk-produk rumah tangga, untuk kredit yang diberikan oleh pedagang kredit
memenuhi kebutuhan tersebut mereka untuk memperoleh barang-barang atau
memilih memanfaatkan fasilita kredit peraobtan lainnya demi kebutuhan hidup
tersbut, dimana mereka tidak perlu dan kelengkapan perabotan rumah
menyediakan uang cash untuk membeli tangganya.
barang atau mendapatkan barang, dengan Kebutuhan akan produk-produk
cara mencicilnya setiap minggu atau rumah tangga pada saat ini sangat lah
bulan mereka mendapatkan barang yang tinggi dimana banyak keluarga
memperoleh produk tersebut dari fasilitas

Jom FISIP Volume 2 No 1-Februari 2015 Page 6


kredit, mereka tak peduli bagaimana cara begitu mempersulit masyarakat walaupun
mendapatkanya, meraka lebih peduli itu dicicil tiap minggunya, menyebabkan
rumahnya terisi oleh produk yang masyarakat terbiasa dan menjadi
diinginkanya, kadang-kadang produk kebiasaan didalam masyarakat terutama
tersebut hanya dijadikan pajangan dipedesaan dan masyarakat menengah
dirumah, dipakai sesekali saja, dan kebawah untuk selalu menggunakan
semakin banyak produk yang berhasil fasilitas kredit dalam memenuhi
mereka beli juga menaikan status mereka kebutuhan akan barang-barang yang
ditengah masyarakat, mereka dianggap inginkannya.
lebih dari keluarga lain, karena memiliki
barang-barang atau produk yang mungkian KESIMPULAN
saja yang lain belum memilikinya. Kesimpulan dalam penulisan ini berkaitan
dengan segala upaya yang telah penulis
3.Faktor kemiskinan
lakukan dalam penelitian ini dengan
Faktor kemiskinan merupakan
didasarkan kepada dat-data yaitu telah
salah satu faktor yang mempengaruhi
berhasil penulis kemukaka.
seseorang dalam menggunakan atau
Berikut ini penulis akan
memanfaatkan fasilitas kredit, faktor ini
menyajikan kesimpulan yang dapat
selalu berkaitan dengan pendapatan
dikemukakan dalam penelitian ini :
seseorang, semakin tinggi pendapatan
1. Responden yang ikut bergabung
seseorang maka semakin banyak
dalam pemanfaatan sistem kredit
kebutuhan yang akan dipnuhi dan
ini pada umumnya mempunyai
semakin rendah pendapat seseorang maka
pendapatan menengah keatas, dan
kebutuhannya akan sesuai dengan
jarang ditemui konsumen yang
pendapatan tersebut.
bremasalah dalam menyelesaikan
Faktor yang mengakibat kebiasaan
angsuran atau cicilan.
atau kecendrungan responden bergabung
2. Responden disini melihat adanya
dalam aktivitas kredit yang dihubungkan
pergeseran budaya yaitu mengenai
dengan kemiskinan demi memenuhi
nilai pandag terhadap kredit ini.
kebutuhan dan kelangsungan hidup,
Dahulu masyarakat terutama yang
mengenai nilai pandang masyarakat
berada dipedesaan menganggap
terutama pada penduduk pedesaan yang
bahwa kredit dianggap hal yang
menjadi kebiasaan seperti dalam berpola
tabuh, dan dianggap sebagi aib
pangan/makan, sandang/busana dan
individu maupun kelompok yang
papan/perumahan selalu disamkan,
mempunyai kredit, lain hal nya
apabila terjadi penyimpangan maka akan
pada saat sekarang ini, seiring
memperoleh sanksi hukuman seperti
dengan kemajuan teknologi dan
menggunjingkan sampai kepada
banyaknya kebutuhan maka
pengucilan, melihat perubahan nilai
responden banyak memilih untuk
pandang yang berubah seiring perubahan
memanfaatkan kredit konsumtif
zaman yang mendorong masyarakat lebih
yang ditawarkan oleh pedagang,
melihat kecendrungan dan adanya
dan ditambah lagi kemudahan yang
doorongan dalam diri untuk memiliki
ditawarkan tanpa mempersulit
barang-barang perabotan rumah tangga.
konsumen.
Penggunaan fasilitas kredit bagi
3. Responden memberikan tanggapan
masyarakat desa Pulau Jambu melihat
yang begitu baik terhadap
bahwa suatu jalan kemudahan apabila
pedagang kredit, dalam penelitian
menginginkan barang-barang atau alat-
ini meningkatnya nilai pandang
alat perabotan rumah tangga, ditambah
masyarakat terhadap pemanfaatan
kemudahan dalam angsuran yang tidak
kredit.melihat kemudahan dan

Jom FISIP Volume 2 No 1-Februari 2015 Page 7


keringanan yang diberikan oleh DAFTAR PUSTAKA
pedagang kredit. Apridar. 2010. Teori Ekonomi Sejarah
4. Terbantunya masyarakat dalam dan Perkembangannya.
pemenuhan kebutuhan dan Yogyakarta: Graha Ilmu.
keinginan responden terhadap Asnidar. 2012. Penggunaan Fasilitas
barang-barang dan produk untuk Kredit dalam Pemenuhaan
kebutuhan keluarga. kebutuhan keluarga di Desa
5. Cash atau kredit sangat Kumango Kecamatan Tambusai
memberatkan kepada responden Kabupaten Rokan Hulu. Skripsi
karena responden harus tidak dipublikasikan. Jurusan
menyediakan uang tunai untuk Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial dan
membeli barang-barang atau rumah Politik. Universitas Riau.
perabotan tangga dengan adanya Burhan B. 2005. Metode Penelitian
kredit yang ditawarkan oleh Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media
pedagang sangat membatu Group.
masyarakat dalam memenuhi Damsar. 2009. Pengantar Sosiologi
kebutuhan rumah tangganya. Ekonomi.Jakarta: Prenada Media Group.
Damsar. 2009. Pengantar Sosiologi
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi Ekonomi edisi revisi. Jakarta:
masyarakat desa Pulau Jambu Prenada Media Group.
memilih kredit yaitu faktor Doyle P. Johnson. 1986. Teori Sosiologi
kebutuhan akan lat-alat rumah Klasik Dan Modern Jilid I. Jakarta:
tangga untuk kalangsungan hidup PT Gramedia.
keluarga. Doyle P. Johnson. 1986. Teori Sosiologi
Klasik Dan Modern Jilid II.
7. Faktor Ekonomi merupakan faktor Jakarta: PT Gramedia.
utama yang mempengaruhi suatu Dwirianto Sabarno.2013.KOMPILASI
masyarakat dalam mengambil SOSIOLOGI TOKOH DAN
kaputusan untuk menggunakan TEORI. Pekanbaru: UR Press
kredit untuk memuaskan kebutuhan pekanbaru
individ atau keluarga. George Ritzer, Dougle J. Goodman. 2009.
8. Faktor Kebutuhan, melihat TEORI SOSIOLOGI Dari Teori
kebutuhan semakin hari semakin Sosiologi Klasik Sampai
meningkat, membuat para ibu Perkembangan Mutskhir Teori
rumah tangga mencari cara untuk Sosial Postmodern. Yogyakarta:
memenuhi kebutuhan rumah Kreasi Wacana.
tangganya, salah satu cara yang Hariwijaya. M.2008.Cara Mudah
digunkan ole masyarakatyaitu Menyusun Proposal.
memanfaatkankredit yang Yogyakarta:Pararaton Publishing.
ditawarkan oleh pedagang. Heru N. 2001. Uang, Rentenir dan Hutang
9. Faktor kemiskinan selalu berkaitan piutang di Jawa. Yogyakarta:
dengan pendapatan dan kebiasaan Pustaka Pelajar.
seseorang yang menggunakan Ivan A Hader. 2004. Utang, Kemiskinan
fasilitas kredit untuk memenuhi dan Globalisasi. Yogyakarta:
kebutuhan rumah tangga, sehingga Lapera Puataka Utama.
menciptakan hutang yang terus Kamala C, Isono S. 1995. Dinamika
menerus. Informal di Jakarta. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Mangatur T. 2007. Faktor-Faktor yang
Memepngaruhi Permintaan Kredit

Jom FISIP Volume 2 No 1-Februari 2015 Page 8


Konsumtif pada PT Bank Negara
Indonesia (Persero) TBK Unit
Sentra Kredit Konsumen Dikota
Medan Provinsi Sumatera Utara.
Pekanbaru. Fakultas Ekonomi.
Mochtar M. 2003. Ekonomi-Politik
Internasional dan Pembangunan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Setiadi Nugroho. 2003. PRILAKU
KONSUMEN. Jakarta: KENCANA
PRENADA MEDIA GROUP.
Sindung H. 2011. Sosiologi Ekonomi.
Jogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Skounsen Mark. 2009. Teori-teori
ekonomi modern.jakarta :
KENCANA
Sunarto K. 2000. Pengantar Sosiologi
edisi revisi. Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Syahza Almasdi.2009.ekonomi
pembangunan.pekanbaru : pusat
pengembangan pendidikan
Husaini Usman Dan Purnomo Setiady A.
2011. Metode Penelitian Sosial.
Jakarta: PT Bumi Aksara.

HASIL RELEVAN
Asnidar. 2012. Penggunaan Fasilitas
Kredit dalam Pemenuhan
Kebutuhan Keluarga di Desa
Sungai Kumango Kecamatan
Tambusai Kabupaten Rokan Hulu..
Pekanbaru. Fakultas Ilmu Sosial
dan Politik.
Mangatur T. 2007. Faktor-Faktor yang
Memepngaruhi Permintaan Kredit
Konsumtif pada PT Bank Negara
Indonesia (Persero) TBK Unit
Sentra Kredit Konsumen Dikota
Medan Provinsi Sumatera Utara.
Pekanbaru. Fakultas Ekonomi.
Internet
http://nanangbudianas.blogspot.com/2013/02/
pengertian-kredit-konsumtif.html
diakses tanggal 16 Desember 2014
Jam 19:33 WIB
http://catatansibatlax.blogspot.com/2012/10/
kelebihan-dan-kelemahan-kredit.html
diakses tanggal 16 Desember 2014
Jam19:38WIB

Jom FISIP Volume 2 No 1-Februari 2015 Page 9


Jom FISIP Volume 2 No 1-Februari Page

You might also like