You are on page 1of 3

Inovation Idea

Implementasi Financial Technology dalam Pengembangan UMKM di Indonesia

Kebiasaan orang Indonesia yang lebih percaya dan senang dengan transaksi tunai di
satu sisi, dan kemudian kita bisa artikan bahwa tidak begitu senang dengan layanan keuangan
formal, sementara disisi yang lain orang Indonesia yang melek internet (walaupun masih bisa
diperdebatkan online-nya tersebut digunakan untuk apa), sebenarnya merupakan potensi yang
dapat dioptimalkan untuk mendorong keuangan Inklusi dan dengan demikian dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Digital Financial Services merupakan layanan jasa atas pembayaran maupun keuangan
yang menggunakan sarana teknologi digital, seperti seluler dan web yang dapat menjadi
sarana transmisi data dan informasi atau instrumen melalui pihak ketiga. 
Dengan segala kemudahan yang diberikan, mendorong kemudahan masyarakat secara
individual untuk dapat bertransaksi dan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi jika
diimbangi dengan peraturan yang jelas.
Dalam penggunaan DFS  pun masih rendah di Indonesia secara menyeluruh dengan
berbagai alasan penggunaan bank belum dapat dilakukan (e-MITRA Indonesia, 2015).
Alasan paling besar adalah dikarenakan biaya administrasi dan ketersediaan waktu. Hal ini
tentu berimplikasi kepada biaya transaksi yang diperlukan cukup besar, sehingga memilih
dengan cara yang tradisional yang lebih fleksibel dan tidak ada minimum transaksi. 
Akan tetapi, perkembangan DFS di Indonesia ini mengalami kenaikan pada tahun 2015
hingga 2017. Pada tahun 2015, Bank Indonesia membuat berbagai program yang dapat
memberikan kemudahan akses keuangan pada masyarakat. Hingga Desember 2015 laporan
tahunan Bank Indonesia menyatakan bahwa rata-rata transaksi yang dilakukan oleh
masyarakat Indonesia didominasi oleh transaksi top-up hingga 44,8% dan pembayaran rutin
sebesar 44,7%. Di tahun 2015 juga, tiap bulan juga agen layanan keuangan digital ini
mengalami kenaikan.
Disaat pandemic seperti ini, dalam upaya mencegah dan memutuskan mata rantai
penyebaran virus Covid-19 ini, bisa lakukan dengan tidak bersentuhan tangan. Melalui
penggunaan DFS ini, dengan transaksi secara digital merupakan salah satu upaya yang
tentunya sangat berdampak untuk memutus matarantai penyebaran virus covid ini.
Disamping itu, Bank Indonesia juga berinovasi dengan membuat aplikasi dengan nama
QR Code Indonesian Standard (QRIS).  QRIS adalah penyatuan berbagai macam QR dari
berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. QRIS
dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses
transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Semua
Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang akan menggunakan QR Code Pembayaran
wajib menerapkan QRIS. Saat ini, dengan QRIS, seluruh aplikasi pembayaran dari
Penyelenggara manapun baik bank dan nonbank yang digunakan masyarakat, dapat
digunakan di seluruh toko, pedagang, warung, parkir, tiket wisata, donasi (merchant) berlogo
QRIS, meskipun penyedia QRIS di merchant berbeda dengan penyedia aplikasi yang
digunakan masyarakat.
Perkembangan perekonomian digital di Indonesia menunjukkan tren yang
menggembirakan. Dengan kemajuan teknologi dan penggunaan telepon genggam yang
semakin meningkat, usaha bisnis digital semakin meningkat. Dengan prospek yang sangat
bagus ini, perusahaan besar pun tidak ragu-ragu melakukan investasi pada marketplace di
Indonesia (Bank Indonesia, 2018). Sebagai negara dengan jumlah penduduk 250 juta,
Indonesia memiliki potensi pasar dan potensi pengusaha yang sangat besar. Untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2005-2025, pemerintah memiliki visi menjadikan Indonesia sebagai
negara yang memiliki ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020. Visi ini
terdapat di dalam Paket Kebijakan Ekonomi XIV yang menargetkan terciptanya 1.000
technopreneur dengan valuasi bisnis sebesar USD10 miliar dan nilai e-commerce mencapai
USD130 miliar. Kementerian Komunikasi dan Informatika bahkan meluncurkan Gerakan
Nasional 1000 Start-up (usaha pemula) Digital di tahun 2016. Untuk mendorong pencapaian
visi tumbuhnya 1.000 startup digital, pemerintah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 74
Tahun 2017 tentang Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap
e-Commerce) 2017–2019.
Berdasarkan data OJK, langkah mengoptimalkan peran FinTech di Indonesia, maka
perlu membangun sinergi bisnis FinTech dengan Industri Incumbents (Bank dan Lembaga
Keuangan Non Bank) Upaya ini dapat ditempuh dalam beberapa bentuk antara lain :
a. Kolaborasi jalur informasi antara FinTech dan lembaga keuangan yang ada dengan
memanfaatkan data nasabahyang banyak dan jalur distribusi (distribution channel)
yang sudah dibangun. Pemanfaatan fungsi FinTech diharapkan dapat meningkatkan
efisiensibisnis bank dan lembaga keuangan.
b. Kolaborasi produkyang menjadi solusi bagi konsumen. Untuk ini, pelaku FinTech
bersama bank dan lembaga keuangan perlu melakukan proses desain (desain
thinking) untuk membuat produk (bundling product) yang bermanfaat bagi kedua
pihak. Sinergi ini bisa dilakukan oleh bank yang berbisnis inti di UMKM dengan
FinTech yang menyediakan platform UMKM digital.
Financial technology merupakan inovasi yang dinilai dapat meningkatkan pangsa pasar
UMKM sebagai langkah dalam mengatasi permasalahan terkait pembiayaan modal,
penyunsunan laporan keuangan, pembayaran dan pemasaran, serta transaksi keuangan dan
literasi keuangan lainnya. Beberapa fitur startup financial technology dapat dimanfaatkan
untuk mengatasi permasalahan UMKM saat ini (Fahmi, 2018). Kehadiran sejumlah
perusahaan fintech turut berkontribusi dalam pengembangan UMKM. Tidak hanya sebatas
membantu pembiayaan modal usaha, peran Fintech juga sudah merambah ke berbagai aspek
seperti layanan pembayaran digital dan pengaturan keuangan (Muzdalifah, 2018).
Pertumbuhan ekonomi dapat tercapai ketika sumber daya produktif dapat dimanfaatkan
secara optimal dan dialokasikan secara merata. Tujuan pembangunan ekonomi untuk
mencapai sasaran utama dalam menciptakan kesejahteraan dan mengurangi ketimpangan.
Dalam proses pembangunan perekonomian Indonesia, sektor UMKM memiliki peranan yang
sangat strategis dan penting (Muzdalifa, 2018).

You might also like