Professional Documents
Culture Documents
Makalah Hermeneutika Kelompok 1
Makalah Hermeneutika Kelompok 1
INTERRELASI HERMENEUTIKA,
Dosen pengampun;
Disusun oleh:
FAKULTAS TARBIYAH
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Atas segala karunia, rahmat, hidayah, dan taufik-Nya,
sehingga kami masih bisa mempunyai kesempatan dan kepercayaan untuk menyelesaikan
tugas ini. Sholawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi besar kita yakni Nabi
Muhammad SAW. Yang telah membimbing umatnya kejalan yang benar dan lurus. Begitu
juga kepada keluarga, kepada para sahabat, dan kepada para tabiin serta kepada orang yang
mengikuti jejaknya sampai akhir zaman.
Sebelumnya, kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak selaku
dosen yang telah membimbing kami dengan sangat baik dan penuh dengan ketelatenan serta
yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menjelaskan melalui makalah kami
dengan judul "INTERRELASI HERMENEUTIKA TAFSIR DAN TAKWIL" Merupakan
suatu kebanggaan bagi kami yang telah diberi kepercayaan oleh ibu untuk menjelaskan hal
tersebut.
Oleh sebab itu, kami akan mencoba memaparkan dan menuliskan beberapa ilmu yang
telah kami dapatkan dari beberapa sumber yakni dari beberapa buku tentang materi makalah
kami yang telah kami rangkum dalam bentuk makalah ini.
Akan tetapi, makalah ini masih belum sempurna seperti yang diharapkan karena disini kami
juga masih sama-sama belajar dan pastinya masih banyak kekurangan dan kesalahan baik
dari segi penulisan maupun penyusunan. Oleh sebab itu, kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya dan kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca dalam
perbaikan makalah ini kedepannya, sehingga bisa menjadi lebih baik lagi di masa yang akan
datang. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin ya Robbal Alamin..
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PEMBAHASAN
BAB II PENUTUP....................................................................................................
Saran............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian tafsir
Secara etimologi tafsir bisa berarti: ( االيضاح والبيانpenjelasan), ( الكشفpengungkapan)
dan ( كشف المراد عن اللفظ المشكلmengabarkan kata yang samar ). Adapun secara terminologi
tafsir adalah penjelasan terhadap Kalamullah atau menjelaskan lafadz-lafadz al-Qur’an dan
pemahamannya.
Tafsir secara bahasa mengikuti wazan “taf’il”, berasal dari akar kata al-fasr yang
berarti menjelaskan, menyingkap dan menampakkan atau menerangkan makna yang abstrak.
kata at-tafsir dan al-fasr mempunyai arti menjelaskan dan menyingkap yang tertutup. Dalam
lisanul ‘arab dinyatakan: Kata al-fasr berarti menyingkap sesuatu yang tertutup, sedang kata
at-tafsir berarti menyingkapkan maksud sesuatu lafadz yang musykil, pelik. Diantara kedua
bentuk kata itu, al-fasr dan at-tafsir, kata at-tafsir (tafsir)-lah yang paling banyak digunakan.
Tafsir menurut istilah, sebagaimana didefinisikan Abu Hayyan ialah, ilmu yang
membahas tentang cara pengucapan lafadz-lafadz Qur’an, tentang petunjuk-petunjuknya,
hukum-hukumnya baik ketika berdiri sendiri maupun ketika tersusun dan makna-makna yang
dimungkinkan baginya ketika tersusun serta hal-hal lain yang melengkapinya.
Menurut az-Zarkasyi, tafsir adalah ilmu untuk memahami kitabullah yang diturunkan
kepada Muhammad, menjelaskan makna-maknanya serta mengeluarkan hukum dan
hikmahnya.
Dan juga diantaranya sebagaimana yang diberikan oleh Prof. Dr. Mahmud Basuni
Faudah sebagai berikut.“Tafsir adalah ilmu yang menerangkan tentang nuzul (turunnya) ayat-
ayat, kisah-kisah, sebab-sebab yang terjadi dalam nuzulnya, makkiyah dan madaniyahnya,
muhkam dan mutasyabihnya; halal dan haramnya; wa’ad dan wa’idnya, nasikh dan
mansukhnya, muthlaq dan muqayyadnya, perintah dan larangannya, ungkapan dan tamtsilnya
dan lain sebagainya.”
B. Pengertian takwil
Ta’wil secara bahasa berasal dari kata “aul”, yang berarti kembali ke asal. Secara
istilah, ta’wil mempunyai dua makna: Pertama, ta’wil kalam dengan pengertian sesuatu
makna yang kepadanya mutakallim (pembicara, orang pertama) mengembalikan
perkataannya, atau sesuatu makna yang kepadanya suatu kalam dikembalikan. Dan kalam itu
kembali dan merujuk kepada makna hakikinya yang merupakan esensi sebenarnya yang
dimaksud. Kalam ada dua macam, insya’ dan ikhbar. Salah satu yang termasuk insya’ adalah
amr (kalimat perintah). Maka ta’wilul amr adalah esensi perbuatan yang diperintahkan.
Sedang ta’wilul ikhbar adalah esensi dari apa yang diberitakan itu sendiri yang benar-benar
terjadi.
Kedua, ta’wilul kalam dalam arti menafsirkan dan menjelaskan maknanya. Ta’wil
dalam tradisi muta’akhkhirin adalah: “memalingkan makna lafadz yang kuat (rajih) kepada
makna yang lemah (marjuh) karena ada dalil yang menyertainya.” Definisi ini tidak sesuai
dengan apa yang dimaksud dengan lafadz ‘ta’wil’ dalam tradisi al-Qur’an menurut versi
salaf. Di antara para ulama ada yang membedakan antara makna, tafsir, dan ta’wil mengingat
ketiga kata ini, dari segi bahasa, mempunyai perbedaan arti, sekalipun agak berdekatan.
a. Makna yang dipilih sesuai dengan hakikat kebenaran yang diakui oleh mereka yang
memiliki otoritas.
Sebelum menutup persoalan ini, perlu kita garis bawahi bahwa tidaklah tepat men-ta’wil-kan
suatu ayat, semata-mata berdasarkan pertimbangan akal dan mengabaikan faktor kebahasaan
yang terdapat dalam teks ayat, lebih-lebih bila bertentangan dengan prinsip-prinsip kaidah
kebahasaan. Karena, hal ini berarti mengabaikan ayat itu sendiri.
Para ulama berbeda pendapat antara kedua kata tersebut. Beberapa pendapat
terpenting di antaranya sebagai berikut
3) Dikatakan pula, tafsir lebih banyak digunakan dalam (menerangkan) lafadz dan
mufradat (kosa kata), sedang ta’wil lebih banyak dipakai dalam (menjelaskan) makna dan
susunan kalimat.
BAB II
PENUTUP
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Manna’ Khalil al-Qattan, “studi ilmu-ilmu Qur’an” (bogor, pustaka litera antarnusa,
2009), hlm. 456
Ibid.
Sahiron Syamsudin (editor), “Studi al-Quran Kontemporer, wacana baru berbagai
metodologi tafsir”, (yogyakarta, tiara wacana yogya, 2002), hal 180