Perencanaan Infrastruktur Permukiman No BP : 2020942011
Teknologi Pengolahan Sampah Perkotaan
Presentasi Pertemuan 9 1. Ecobrick, eco-pavingblock, Takakura, Thermal composter, mesin pencacah plastik dan Electric Kompos bin 2. Eco-brick, eco-enzyme 3. Takakura, eco-enzyme, daur ulang sampah plastik, eco-brick, paving block dari sampah plastik, daur ulang limbah kaca Dari presentasi yang telah dijelaskan pada pertemuan 8 ada beberapa pengolahan yang cocok diterapkan untuk menjadi teknologi pengolahan sampah tingkat kota. 1. Daur Ulang Sampah Anorganik & Mesin Pencacah Plastik (Sampah Plastik/ Anorganik) Penyelenggaraan TPS 3R haruslah ditujukan untuk mengurangi beban sampah yang akan diolah pada TPA sampah. Produk pengolahan seperti sampah daur ulang, dan kompos, merupakan bonus atau produk tambahan dari sebuah TPS 3R, dan bukan merupakan tujuan utama dari TPS 3R. Kebermanfaatan TPS 3R ditentukan dari hanya residu yang diangkut ke TPA, sehingga berdampak pada semakin kecilnya pembebasan lahan untuk TPA. Ada beberapa pengolahan yang bagus dan mudah diterapkan seperti daur ulang sampah Anorganik, Mesin pencacah plastik, Ecobrick dan Takakura. Untuk eco brick cocok diterapkan dirumah tangga untuk mengurangi jumlah sampah yang diolah TPS 3R dan bisa bermitra dengan TPS 3R apabila hasil dari eco-brick belum tau akan digunakan untuk apa. Sampah anorganik akan dipilah menjadi barang layak jual dan residu. Barang layak jual terdiri dari plastik, kertas, kaca, logam dan alumunium. Barang layak jual akan dikemas sesuai jenisnya. Untuk menghemat ruang penyimpanan, barang layak jual yang telah di cacah seperti plastik kemudian dipadatkan menggunakan mesin press. Aktivitas yang direkomendasikan untuk dapat dilakukan dalam program TPS 3R antara lain pemilahan secara spesifik yang dilakukan sejak dari sumber, pemadatan/pengepresan hingga volume terkecil di lokasi TPS 3R, dan kemudian dikirimkan atau dijual ke pelaku usaha daur ulang terdekat untuk proses lanjutan. Pemulung merupakan ujung tombak dari kegiatan daur ulang sampah pastik, kebanyakan pemulung merupakan penduduk pendatang, banyak juga ibu rumah tangga yang mengumpulkan sampah plastiknya kemudian dijual kepada pemulung. Barang bekas yang diambil pemulung supaya mempunyai nilai jual yang tinggi, maka mereka akan mencuci sebelum dijual. Teknologi pengolahan sampah plastik yang digunakan adalah teknologi sederhana, dimana plastik bekas dipisah kan sesuai dengan jenisnya, kemudian dibersihkan dari label yang menempel. Plastik tersebut kemudian dicacah menggunakan mesin pencacah plastik, dicuci dalam bak air dilanjutkan dengan proses pengeringan. Setelah kering kemudian dibungkus dengan rapi. Alur proses pengolahan sampah plastik seperti terlihat di bawah.
Mesin Pencacah
2. Teknik Takakuran Susun
Proses pengomposan ala keranjang takakura merupakan proses pengomposan aerob, di mana udara dibutuhkan sebagai asupan penting dalam proses pertumbuhan mikroorganisme yang menguraikan sampah menjadi kompos. Media yang dibutuhkan dalam proses pengomposan yaitu dengan menggunakan keranjang berlubang, diisi dengan bahan-bahan yang dapat memberikan kenyamanan bagi mikroorganisme. Proses pengomposan metode ini dilakukan dengan cara memasukkan sampah organic (idealnya sampah organik tercacah) ke dalam keranjang setiap harinya dan kemudian dilakukan kontrol suhu dengan cara pengadukan dan penyiraman air. Untuk mempercepat proses pengomposan, media dalam komposter Takakura tidak boleh terlalu kering, untuk itu apabila dirasa kering ditambahkan air atau larutan EM4 secukupnya, perciki air bersih sambil diaduk rata, namun jangan terlalu basah. Selanjutnya tutup kembali keranjang dengan bantal sekam dan tutup keranjang. Pembuatan kompos dengan metode takakura ini memakan waktu sekitar 1 bulan, setelah dirasa jadi langsung dipisahkan antara yang sudah mengurai dengan yang masih menggumpal dengan saringan dari kawat strimin.