You are on page 1of 8

Makalah Alquran sebagai Sumber Hukum Islam

Oleh :

RUSWID

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Alquran sebagai
Sumber Hukum Islam” ini. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan
kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua
umatnya hingga kini. Dan semoga kita termasuk dari golongan yang kelak
mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga
selesainya makalah ini. Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun
ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi
para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga
nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi
lebih baik lagi. Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari
banyaknya kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari
bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh
keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik
dan saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih
meningkatkan kualitas di kemudian hari.

Indonesia, November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

 KATA PENGANTAR

 DAFTAR ISI

 BAB I PENDAHULUAN

 A. Latar Belakang

 B. Rumusan Masalah

 BAB II PEMBAHASAN

 A. Pengertian Alquran

 B. Keutamaan Alquran

 C. Fungsi Alquran

 D. Pokok-pokok Kandungan dalam Alquran

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber ajaran Islam ialah segala sesuatu yang dijadikan dasar, acuan,
atau pedoman syariat Islam. Ajaran Islam adalah pengembangan agama Islam.
Agama Islam bersumber dari Alquran yang memuat wahyu Allah dan al-Hadis
yang memuat Sunah Rasulullah. Menuntut ilmu agama Islam merupakan
fardu ’ain , yakni kewajiban pribadi setiap muslim dan muslimah, sedang
mengkaji ajaran Islam terutama yang dikembangkan oleh akal pikiran
manusia, diwajibkan kepada masyarakat atau kelompok masyarakat.
Pada umumnya para ulama fikih sependapat bahwa sumber hukum
Islam yang utama adalah Alquran dan hadist. Dalam sabdanya Rasulullah
SAW bersabda, “ Aku tinggalkan bagi kalian dua hal yang karenanya kalian
tidak akan tersesat selamanya, selama kalian berpegang pada keduanya, yaitu
Kitab Allah dan sunahku.” Dan di samping itu pula para ulama fikih
menjadikan ijtihad sebagai salah satu dasar hukum Islam, setelah Alquran
dan hadist.
erijtihad adalah berusaha sungguh-sungguh dengan memperguna kan
seluruh kemampuan akal pikiran, pengetahuan dan pengalaman manusia
yang memenuhi syarat untuk mengkaji dan memahami wahyu dan sunah
serta mengalirkan ajaran, termasuk ajaran mengenai hukum (fikih) Islam dari
keduanya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan dalam makalah ini
adalah:
1. Apa pengertian Alquran?
2. Apa pengertian wahyu?
3. Apa fungsi Alquran?
4. Apa saja pokok-pokok kandungan dalam Alquran?
5. Apa saja komponen dasar hukum Alquran?
6. Bagaimana contoh pengambilan hukum dari Alquran?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Alquran
Secara etimologi Alquran berasal dari kata qara’a, yaqra’u, qiraa’atan,
atau qur’anan yang berarti mengumpulkan (al-jam’u) dan menghimpun (ad-
dlammu). Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. 75: 17-18:
“Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya dan
‘membacanya’. Jika Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah
‘bacaan’ itu”.
Sedangkan secara terminologi (syariat), Alquran adalah mukjizat terbesar
Nabi Muhammad SAW, bahkan terbesar pula dibandingkan mukjizat para
nabi sebelumnya. Alquran membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan
menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkan sebelumnya. Seperti dalam
ayat yang artinya:
“Tidak mungkin Alquran ini dibuat oleh selain Allah. Akan tetapi ia
membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum
yang ditetapkannya. Tidak ada keraguan di dalamnya dari Tuhan semesta
alam” (Q.S. Yunus: 37).
Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Alquran itulah yang
benar, membenarkan kitab-kitab sebelumnya Sesungguhnya Allah benar-benar
Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hambanya.” (Q.S. Faathir: 31)
Ayat-ayat Alquran yang diturunkan selama lebih kurang 23 tahun itu
dapat dibedakan antara ayat-ayat yang diturunkan ketika Nabi Muhammad
masih tinggal di Mekah (sebelum hijrah) dengan ayat yang turun setelah Nabi
Muhammad hijrah (pindah) ke Madinah. Ayat-ayat yang turun ketika Nabi
Muhammad masih berdiam di Mekkah di sebut ayat-ayat Makkiyah,
sedangkan ayat-ayat yang turun sesudah Nabi Muhammad pindah ke
Madinah dinamakan ayat-ayat Madaniyah. Ciri-cirinya adalah:
1. Ayat-ayat Makiyah pada umumnya pendek-pendek, merupakan 19/30 dari
seluruh isi Alquran, terdiri dari 86 surat, 4.780 ayat. Sedangkan ayat-ayat
Madaniyah pada umumnya panjang-panjang, merupakan 11/30 dari
seluruh isi Alquran, terdiri dari 28 surat, 1456 ayat.
2. Ayat-ayat Makkiyah dimulai dengan kata-kata yaa ayyuhannaas (hai
manusia) sedang ayat–ayat Madaniyah dimulai dengan kata-kata yaa
ayyuhallaziina aamanu (hai orang-orang yang beriman).
3. Pada umumnya ayat-ayat Makkiyah berisi tentang tauhid yakni keyakinan
pada Kemaha Esaan Allah, hari kiamat, akhlak, dan kisah-kisah umat
manusia di masa lalu, sedang ayat-ayat Madaniyah memuat soal-soal
hukum, keadilan, masyarakat, dan sebagainya.

Keutamaan Alquran
Keutamaan Alquran ditegaskan dalam sabda Rasulullah, antara lain:
1. Sebaik-baik orang di antara kamu, ialah orang yang mempelajari Alquran
dan mengajarkannya.
2. Umatku yang paling mulia adalah Huffaz (penghafal) Alquran (HR. Turmuzi).
3. Orang-orang yang mahir dengan Alquran adalah beserta malaikat-malaikat
yang suci dan mulia, sedangkan orang membaca Alquran dan kurang fasih
lidahnya berat dan sulit membetulkannya maka baginya dapat dua pahala
(HR. Muslim).
4. Sesungguhnya Alquran ini adalah hidangan Allah, maka pelajarilah
hidangan Allah tersebut dengan kemampuanmu (HR. Bukhari-Muslim).
5. Bacalah Alquran sebab di hari Kiamat nanti akan datang Alquran sebagai
penolong bagai pembacanya (HR. Turmuzi).

C. Fungsi Alquran
Fungsi Alquran antara lain adalah:
1. Menerangkan dan menjelaskan (QS. An-Nahl: 89; Ad-Dukhaan: 4-5).
2. Alquran kebenaran mutlak (Al-Haq) (QS. Al-Baqarah: 91, 76).
3. Pembenar (membenarkan kitab-kitab sebelumnya) (QS. Al-Baqarah: 41, 91,
97; Ali Imran: 3; Al-Maa’idah: 48; Al-An’aam: 92; Yunus: 37; Faathir: 31; Al-
Ahqaaf: 1; Yusuf: 30).
4. Sebagai Furqon (pembeda antara hak dan yang batil, baik dan buruk).
5. Sebagai obat penyakit (jiwa) (QS. Yunus: 57; Al-Israa’: 82; Fushshilat:
44).
6. Sebagai pemberi kabar gembira.
7. Sebagai hidayah atau petunjuk (QS. Al-Baqarah: 1, 97, 185; Ali Imran:
138; Al-A’raaf: 52, 203).
8. Sebagai peringatan.
9. Sebagai cahaya petunjuk (QS. Asy Syuura: 52).
10. Sebagai pedoman hidup (QS. Al Jaatsiyah: 20).
11. Sebagai pelajaran.
Alquranul karim tidaklah diturunkan sekaligus kepada Rasulullah SAW,
namun diturunkan secara berangsung-angsur. Alquran yang memuat 30 juz
ayat itu disampaikan kepada Nabi Muhammad dengan memakan waktu
antara 20, 23, dan 25 tahun. Perbedaan waktu ini terjadi disebabkan
perbedaan mengenai penetapan masa tinggal Rasulullah di Makkah dan
Madinah. Dan berdasarkan hitungan para peneliti sejarah, didapati bahwa
lamanya turun Alquran lebih dekat kepada pendapat yang menyatakan selama
23 tahun.
Turunnya Alquran dengan berangsur-angsur memiliki makna dan tujuan
tersendiri. Persoalan keberangsuran ini pernah menjadi pertanyaan orang
kafir. Hal ini dapat dilihat dalam firman Allah,
‫وقال اللذين كفروا لو ال أنزل عليه القرأن جملة واحدة‬

Berkatalah orang-orang yang kafir: “Mengapa Alquran itu tidak diturunkan


kepadanya sekali turun saja?“
Lalu Allah menjawab dalam ayat sama … ‫كذالك ليثبت به فؤادك ورتلناه ترتيال‬
“…demikian itu supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami
membacanya secara tartil (teratur dan benar)”.

D. Pokok-pokok Kandungan dalam Alquran


Pokok-pokok kandungan dalam Alquran antara lain:
1. Petunjuk tentang Akidah
Petunjuk akidah ini berintikan tentang keimanan akan keesaan Allah dan
kepercayaan kepastian adanya hari kebangkitan, perhitungan, serta
pembalasan kelak.
2. Petunjuk tentang Syariah
Petunjuk mengenai syariah yaitu jalan yang harus diikuti manusia dalam
berhubungan dengan Allah dan dengan sesama insan demi kebahagiaan hidup
manusia di dunia ini dan di akhirat kelak.
3. Petunjuk tentang Akhlak
Mengenai akhlak yang baik dan buruk yang harus diindahkan oleh
manusia dalam kehidupan, baik kehidupan individual maupun kehidupan
sosial.
4. Kisah-kisah Umat Manusia di Zaman Lampau
Sebagai contoh kisah kaum Saba yang tidak mensyukuri karunia yang
diberikan Allah, sehingga Allah menghukum mereka dengan mendatangkan
banjir besar serta mengganti kebun yang rusak itu dengan kebun lain yang
ditumbuhi pohon-pohon yang berbuah pahit rasanya.
5. Berita tentang Zaman yang Akan Datang
Yakni zaman kehidupan akhir manusia yang disebut kehidupan akhirat.
Kehidupan akhirat dimulai dengan peniupan sangkakala (trompet)
oleh Malaikat Israil. “Apabila sangkakala pertama ditiupkan, diangkatlah bumi
dan gunung-gunung, lalu keduanya dibenturkan sekali bentur. Pada hari itulah
terjadilah kiamat dan terbelahlah langit…”. (Qs al-Haqqah: 13-16).
Alquran mengandung tiga komponen dasar hukum, sebagai berikut:
1. Hukum I’tiqadiah, yakni hukum yang mengatur hubungan rohaniah
manusia dengan Allah SWT dan hal-hal yang berkaitan dengan
akidah/keimanan. Hukum ini tercermin dalam rukun iman. Ilmu yang
mempelajarinya disebut ilmu tauhid, ilmu ushuluddin, atau ilmu kalam.
1. Hukum Amaliah, yakni hukum yang mengatur secara lahiriah hubungan
manusia dengan Allah SWT, antara manusia dengan sesama manusia, serta
manusia dengan lingkungan sekitar. Hukum amaliah ini tercermin dalam
Rukun Islam dan disebut hukum syara/syariat. Adapun ilmu yang
mempelajarinya disebut Ilmu Fikih.
2. Hukum Khuluqiah, yakni hukum yang berkaitan dengan perilaku normal
manusia dalam kehidupan, baik sebagai makhluk individual atau makhluk
sosial. Hukum ini tercermin dalam konsep Ihsan. Adapun ilmu yang
mempelajarinya disebut ilmu akhlak atau tasawuf.
Sedangkan khusus hukum syara dapat dibagi menjadi dua kelompok,
yakni:
1. Hukum ibadah, yaitu hukum yang mengatur hubungan manusia dengan
Allah SWT, misalnya salat, puasa, zakat, dan haji.
2. Hukum muamalat, yaitu hukum yang mengatur manusia dengan sesama
manusia dan alam sekitarnya. Termasuk ke dalam hukum muamalat adalah
sebagai berikut:
 Hukum munakahat (pernikahan).
 Hukum faraid (waris).
 Hukum jinayat (pidana).
 Hukum hudud (hukuman).
 Hukum jual-beli dan perjanjian.
 Hukum jual-beli dan perjanjian.
 Hukum tata Negara/kepemerintahan.
 Hukum makanan dan penyembelihan.
 Hukum aqdiyah (pengadilan).
 Hukum jihad (peperangan).
 Hukum dauliyah (antarbangsa).

F. Contoh Pengambilan Hukum dari Alquran


Alquran yang diturunkan secara mutawatir, dari segi turunnya
berkualitas qath’I (pasti benar). Akan tetapi, hukum-hukum yang dikandung
Alquran adakalanya bersifat qath’I dan adakalanya bersifat zhanni (relatif
benar). Ayat yang bersifat qath’I adalah lafal-lafal yang mengandung
pengertian tunggal dan tidak bisa dipahami makna lain darinya, ayat-ayat
seperti waris, hudud, dan kafarat. Contoh firman Allah dalam surat an-Nisa’,4:
11:
‫ْن َفلَ ُهنَّ ثُلُثَا مَا تَرَ كَ وَ ِإنْ َكانَتْ وَ ا ِح َد ًة َفلَ َها‬ ‫َأ‬
ِ ‫ْن َفِإنْ ُكنَّ ِنسَا ًء َفوْ قَ ا ْثنَتَي‬
ِ ‫ُوصي ُك ُم اللَّ ُه ِفي وْ ال ِد ُك ْم ِلل َّذ َك ِر ِم ْث ُل حَ ظِّ األ ْنثَيَي‬
ِ ‫ي‬
‫النِّصْ ف‬
“Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-
anakmu. Yaitu: bagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang
anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka
bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu
seorang saja, maka ia memperoleh separuh harta.”
Contoh lain adalah surat an-Nur: 24: 2:
‫اج ِلدُوا ُك َّل وَ ا ِح ٍد ِم ْن ُهمَا ِماَئ َة جَ ْل َد ٍة‬
ْ ‫الزَّا ِنيَ ُة وَ الزَّا ِني َف‬
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-
tiap seorang dari keduanya seratus kali dera.”
Dalam kaffarah sumpah, Allah berfirman:
‫صيَا ُم ثَالثَ ِة َأي ٍَّام‬
ِ ‫َف‬
“…maka kafaratnya puasa selama tiga hari…” (Q.S. Al-Maidah, 5: 89)
Bilangan-bilangan dalam ketiga ayat di atas, bagian waris, seratus kali
dera bagi orang yang melakukan zina, dan puasa tiga hari bagi yang
melakukan kafarat sumpah, menurut ulama ushul fiqh, mengandung hukum
yang qath’I dan bisa dipahami dengan pengertian lain.
Adapun ayat-ayat yang mengandung hukum zhanni adalah lafal-lafal
yang dalam Alquran, mengandung pengertian lebih dari satu dan
memungkinkan untuk ditakwilkan, misalnya, masalah quru’, dan tangan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Alquran adalah mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW, bahkan
terbesar pula dibandingkan mukjizat para nabi sebelumnya. Alquran
membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Hadits disebut juga As-Sunah. Sunah secara bahasa berarti “adat-
istiadat” atau “kebiasaan” (traditions). Sunah adalah segala perkataan,
perbuatan, dan penetapan/persetujuan serta kebiasaan Nabi Muhammad
Saw. Penetapan (taqrir) adalah persetujuan atau diamnya Nabi Saw terhadap
perkataan dan perilaku sahabat.
Kesepakatan seluruh ulama mujtahid pada satu masa setelah zaman
Rasulullah atas sebuah perkara dalam agama. Dan ijma yang dapat
dipertanggung jawabkan adalah yang terjadi di zaman sahabat, tabiin (setelah
sahabat), dan tabi’ut tabiin (setelah tabiin). Karena setelah zaman mereka para
ulama telah berpencar dan jumlahnya banyak, dan perselisihan semakin
banyak, sehingga tak dapat dipastikan bahwa semua ulama telah bersepakat.

Saran
Saran dari penulis adalah marilah kita menjadikan Alquran dan Al-hadist
sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari kita yang merupakan sumber
hukum agama Islam dan sekaligus pembawa kita ke dalam kehidupan yang
bahagia baik itu di dunia dan akhirat kelak nanti.

DAFTAR PUSTAKA
Drs. Nasruddin Razak. 1989. Dienul Islam. Bandung: Maarif.

Endang Saifuddin Anshari. 1978. Kuliah Al-Islam. Bandung: Pustaka.

H. Djarnawi Hadikukusam. 1985. “Ijtihad” Perspektif Ketegangan Kreatif dalam


Islam. Yogyakarta: PLP2M.

Zainab Al-Ghazali. 1995. Menuju Kebangkitan Baru. Jakarta: Gema Insani


Press.

You might also like