Professional Documents
Culture Documents
Makalah Akuntansi
Makalah Akuntansi
Dosen Pengampu
Disusun Oleh :
NIM : 401210071
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberikan
rahmat dan karuni-anya kita dapat melanjutkan kehidupan kita terutama kita tetap dapat
menjalani aktivitas kita sehari-hari sebagai seorang mahasiswa, dan oleh karena
perkenalannya pula penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai bentuk tugas mata
kuliah “Akuntansi ” yang diampu oleh Ibu Mutia Tsalitsa Alawia, S.S.T., M.Ak
Makalah ini berjudul “Dasar-Dasar Akuntansi”. Dalam menyusun makalah ini, penulis telah
berupaya semaksimal mungkin untuk menyajikan yang terbaik sesuai kemampuan penulis.
Harapannya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca khususnya
mahasiswa terutama dalam menyusun makalah selanjutnya yang dapat digunakan sebagai
referensi.
Akhir kata pengantar ini penulis mengucapakan terimakasih kepada Ibu Mutia Tsalitsa
Alawia, S.S.T.,M.Ak selaku dosen mata kuliah Akuntansi yang telah memberikan tugas ini.
Jika ada kritik dan saran yang bersifat membangun penulis akan menerimanya sebagai bahan
acuan mengoreksi diri dan kedepannya dapat menyajikan yang lebih baik lagi dari makalah
ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
JUDUL .........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan ..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi merupakan satu-satunya konsentrasi ilmu yang membahas masalah
keuangan, akuntansi sangat membutuhkan perkembangan teknologi, seperti
halnya dalam dunia bisnis yang mudah dan serba praktis. Kebutuhan terhadap
informasi yang telah diperoleh telah mengubah cara bertransaksi berbagai macam
barang atau jasa .
Akuntansi berasala dari kata Asing accounting yang artinya bila diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan.
Akuntansi digunakan hamper seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk
mrngambil kepurtusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Akuntansi secara umum dapat diartikan sebagai seni pencatatan, pengklasifikasian
dan pengikhtisaran dengan cara yang semestinya dan dalam satuan uang atau
transaksi dan kejadian yang setidaknya sebagian sebagian mempunyai sifat
keuangan serta penginterpretasian hasil dari pencatatn tersebut.
Untuk memahami akuntansi lebih dalam maka kita harus mengatahui konsep
dasaar dari akuntansi itu sendiri. Konsep akuntansi yang digunakan akan sangat
dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman,kondisi sosial, kondisi ekonomi,
politik dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar akuntansi ?
2. Bagaimana lingkup bisnis dalam akuntansi ?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui bagaimana konsep dasar akuntansi .
2. Dapat memahami lingkup bisnis akuntansi .
3. Dapat mengetahui bagaiman laporan keuangan yang benar.
iii
BAB 1 PEMBAHASAN
1. Konsep dasar akuntansi
Konsep dasar akuntnasi yaitu hal-hal dasar untuk membangun informasi
akuntansi. Konsep dasar akuntansi dibutuhkan untuk mempelajari bagaimana
pengelolaan data keuangan dalam organisasi. Kemudian prinsip akuntansi
diperlukan untuk menunjang pemahaman mengenai konsep dasar akuntansi.
Dengan prinsip dasar akuntansi, diharapkan mendapat laporan keuangan yang
baik dan mudah dimengerti serta akurat.
Menurut Sukrisno Agoes prinsip-prinsip akuntansi harus diterapakan secara
konsisten, beberapa prinsip dasar yang penting adalah sebagai berikut :
1. Business Entity Concept, laporan keuangan disusun untuk kepentingan
entitas bisnis bukan untuk pemilik perusahaan. Harus ada separate legal
entity ( pemisahan secara hukum antara entitas dan pemiliknya).
2. Prinsip Going Concern, diasumsikan bisnis akan terus berjalan (ada
kelangsungan hidup) kecuali ada bukti-bukti yang kuat bahwa entitas akan
bangkrut.
3. Unit ogf moneter, diasumsikan bahwa unit pengukuran yang paling praktis
dari transaksi dan pos-pos laporan keuangan adalah uang.
4. Time period, fungsi penting dari akuntansi adalah untuk menyediakan
informasi bagi pengambil keputusan. Untuk mencapai tujuan tersebut,
perlu diterapkan periode akuntansi sehingga data akuntansi bisa disiapkan
secara tepat waktu. Oleh karena itu, laporan keuangan bisa dibuat bulanan,
triwulan, enam bulan atau setahun.
5. Historical cost, harta (asset) dan jasa yang diperoleh suatu perusahaan
biasanya dicatat ( berdasarkan harga perolehan ) yaitu uang kas yang harus
dikeluarkan untuk memperoleh harta (asset) dan jasa tersebut.
6. Revenue recognatisme, pendapatan berkaitan dengan hasil penjualan
barang atau jasa, baik yang dilakukan secara tunai atau kredit. Pada
umumnya pendapatan diakui pada saat barang atau jasa diserahkan, namun
ada beberapa pengecualian seperti :
a. Selama proses produksi
b. Pada saat produksi selesai
c. Pada saat penerimaan kas
7. Matching cost against revenue, untuk menetukan laba rugi yang tepat
untuk setiap periode, harus dibandingkan biaya dan pendapatn untuk
periode yang sama. Harga produk penjualan dan semua biaya-biaya yang
timbul untuk menjual barang dan jasa harus dibandingkan dengan
pendapatan diperiode yang sama.
8. Objectivity, transaksi akuntansi harus didasarkan pada bukti-bukti
pendukung (dokumen) yang sah. Dokumen berasal dari luar perusahaan
merupakan bukti yang paling baaik atau dipercaya. Ada juga angka-angka
dalam akuntansi yang didasarkan pada estimasi, namun tetaop harus
didukung oleh data yang objektif, misalnya taksiran masa manfaat aktiva
(asset) tetap dan taksiran biaya perjalanan.
9. Full disclosure, hal-hal yang penting dari laporan keuangan harus
diungkapkan secara memadai agar tidak menyesatkan bagi pengguna
laporan keuangan. Jika ada perubahan metode akuntansi yang digunakan,
harus diungkapkan secara memadai.
10. Materiality, akuntan harus bersikap praktis dan bisa mempertimbangkan
kepentingan relative dari data. Penentuan sesuatu itu material atau tidak
material memerlukan profesional judgment dari akuntan.
11. Conservatism, pendapatan yang belum tentu terjadi tidak boleh dibukukan,
tetapi biaya yang diperkirakan akan terjadi harus dicatat/dibukukan.
Menurut L.M samryn ,yaitu informasi akuntansi dapat disajikan dengan berbagai
alternative metode akuntansi .Penyajiam informasi akuntansi menggunakan asumsi
konsep dasar yang meliputi:
4. Konsep Going-Concern
Alasan lain mengukur aktiva pada biaya historis adalah konsep going
concern. Konsep ini mengamsusikan bahwa entitas akan tetap
beroperasi selama jangka waktu di masa depan yang dapat Unitbahwa
perusahaan akan beroperasi cukup lama sehingga dapat menggunakan
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang digariskan.
5. Konsep Unit Moneter yang Stabil
Di A.S. kita mencatat transaksi dalam dolar karena dolar merupakan
media pertukaran. Nilai dolar dapat berubah dari waktu ke waktu, dan
kenaikan tingkat harga disebut inflasi. Selama periode inflasi, satu
dolar akan membeli lebih sedikit makanan untuk anda lebih sedikit
bahan bakar mobil anda. Bagaimanapun juga, akuntan
mengasumsikan bahwa daya beli dolar masih stabil.
Saat ini ada 4 macam standar akuntansi yang diterbitkan oleh Dewan Standar
Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) dan 1 acuan standar yang dikeluarkan oleh
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP). Standar yang telah ditetapkan
ini banyak dipakai oleh kebanyakan entitas, baik swasta maupun lembaga negara.
Standar ini adalah aturan baku yang mengatur pencatatan, penyusunan, perlakuan,
dan penyajian laporan keuangan dan digunakan untuk entitas atau perusahaan
yang memiliki akuntabilitas publik yaitu entitas terdaftar atau dalam proses
pendaftaran di pasar modal atau entitas fidusia contohnya seperti perusahaan
publik, asuransi, perbankan, BUMN.
2. SAK-ETAP
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP) dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(ETAP), yaitu entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik
yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga
pemeringkat kredit.
4. SAK EMKM
Exposure Draft Standar Akuntabilitas Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan
Menengah atau ED SAK EMKM disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan
keuangan entitas mikro, kecil, dan menengah. Undang-Undang No 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dapat digunakan sebagai acuan dalam
mendefinisikan dan memberikan rentang kuantitatif EMKM.
Anda juga bisa melihat daftar buku-buku untuk akuntansi dasar untuk Anda yang
sedang membangun usaha kecil menengah disini.
ED SAK ditujukan untuk digunakan oleh entitas yang tidak atau belum mampu
memenuhi persyaratan akuntansi yang diatur dalam SAK ETAP. Entitas yang
laporan keuangannya telah menggunakan SAK EMKM sebagai pedoman, maka
entitas membuat secara eksplisit dan tanpa terkecuali tentang kepatuhan terhadap
SAK EMKM dalam catatan atas laporan keuangan.
Namun, tentunya kepatuhan ini dapat dilihat jika entitas benar-benar telah patuh
terhadap seluruh persyaratan dalam SAK EMKM ini secara konsisten untuk
transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang serupa.
PENUTUP
1. Kesimpulan