Professional Documents
Culture Documents
MPST
MPST
GEREJA LANSIA”
Wiwi Puspita S
Jalan Poros Makale Makassar Km 11,5 Buntu Tangti, Mengkendek, Kabupaten Tana
Toraja, Sulawesi Selatan, 91871
Email: Wiwipuspitas@gmail.com
Abstrak
Usia lanjut (Lansia)1 adalah tahapan menuju penuaan dengan melemahnya kondisi dan
situasi jaringan penyusun tubuh dalam segi biologis maupun dalam segi ekonomis. Lanjut Usia
adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik yang dimulai dengan adanya beberapa
perubahan dalam hidup. Peran dan kedudukan gereja tidak dapat terpisahkan karena kedudukan
lansia dalam gereja mempengaruhi perannya dalam gereja itu sendiri. Adapun peran pembinaan
gereja lansia yakni seorang pendeta,penatua dan diaken harus bisa mengunjungi anggota
jemaatnya (lansia) agar orang lanjut usia itu merasa diperhatikan oleh gereja, dan tidak merasa
diasingkan dalam gereja itu sendiri. Karena pada dasarnya orang lansia itu harus memiliki
1
B.S. Sidjabat, Ed. D. “Pendewasaan Manusia Dewasa: Pedoman dan Warga Jemaat Dewasa dan Lanjut Usia”
(Kalam Hidup), Bandung. 2014. hal 13
Pendahuluan
Pembinaan warga gereja adalah suatu usaha untuk membina warga gereja menjadi lebih
baik dari sebelumnya yang berpusat pada Kristus Tuhan, dan alkitab sebagai pedoman
penuntunnya dan merupakan proses untuk menghubungkan jemaat dengan Firman Tuhan
melalui, pembinaan, Pembimbingan dan pengajaran yang mendewasakan dalam Kristus melalui
Lanjut usia adalah tahap menuju penuaan. Lanjut usia adalah periode penutup dalam
rentang hidup seseorang, yaitu dimana seseorang telah “beranjak jauh” dari periode terdahulu
yang lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh manfaat. (Hurlock,1980) 2. Pada
dasarnya lanjut usia (lansia) sering kali diabaikan oleh gereja dengan alasan mereka sudah
sangat tua, maka peran dan kedudukannya tidak begitu diharapkan dalam gereja. Di dalam
gereja kadangkala peran warga lansia tidak terlihat dengan jelas karena disebabkan kurangnya
perhatian dari gereja itu sendiri. Hal inilah memicuh permasalahan sehingga kebanyakan warga
gereja yang sudah berumur lanjut usia memilih untuk tidak kegereja dan bahkan ingin pindah ke
gereja lain. Pada dasarnya gereja berdiri karena adanya waraga gereja (Anak kecil, remaja,
dewasa) akan tetapi karena adanya perkembangan zaman usia lansia yang dulunya mudah tentu
kini sudah tua karena pertambahan usia. Artinya bahwa lansia juga memiliki peran penting
dalam gereja, bukan gereja namanya jika didalamnya hanya remaja dan anak kecil saja.
Solusinya adalah gereja harus menempatkan lansia sebagai pribadi yang memiliki peran penting
dalam gereja, karena memang pada dasarnya gereja berdiri bukan hanya dari kalangan anak
2
Https://sasyaa95.wordpress.com/2017/02/22/bab-5-psikologo-perkembangan-masa-lanjut-usia/
3
Https://www.academia.edu/32811687-kedudukan-dan-peranan-usia-lanjut-didalam-dan-diluar-gereja
Tujuan
Adapun Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pemuridan kontekstual dalam
Manfaat
Pembahasan
A. Pemuridan Kontekstual
seseorang untuk melangkah kearah yang lebih baik atau lebih maju dari sebelumnya. Kata
pemuridan dipakai dalam pelayanan untuk melebar luaskan suatu pelayanan dalam kekristenan.
Pemuridan ini sangat penting dalam kekristenan karena itu adalah inti dari perintah Yesus
Kristus. Pemuridan ini bukan saja merajuk pada interaksi-interaksi Allah kepada kita, melain
bertumbuh dan biasanya terdiri atas dua orang atau lebih. Pemuridan kontekstual memiliki
Brand atau nama yaitu kelompok tumbuh bersama kontekstual (KTBK) atau Contextual Bible
Group (CBG)4. Jadi, Pemuridan kontekstual adalah suatu sarana dimana sekelompok orang yang
memiliki komitmen dalam bertumbuh bersama dalam pelayanan. Pemuridan kontekstual ini
4
Daniel Fajar Panuntun and Eunike Paramita “Hubungan Pembelajaran Alkitab Terhadap Nilai-
nilai(Kelompok Tumbuh Bersama Kontekstual), “Gamaliel: Teologi dan praktika 1, no.2 (2019):107.
B. Pembinaan Warga Gereja
Istilah “ Pembinaan” berasal dari kata “bina” yang berarti “mengusahakan suapaya lebih
baik, maju dan sempurna. Sedangkan arti dari pembinaan adalah proses atau cara dan usaha
yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Warga gereja
dalam bahasa Yunani “laikoi” yang berarti semua anggota dalam tubuh Kristus yaitu gereja
secara Rohania yang telah menerima Kristus sebagai Juruselamat. Dengan demikain gereja
merupakan suatu kesatuan dari semua orang mulai dari anak-anak sampai lanjut usia 5. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa pebinaan warga gereja (PWD) adalah pembinaan yang berpusat pada
Tugas pembinaan warga gereja lebih banyak mengarah pada pengajaran dengan upaya
memperlengkapi warga gereja dengan tugas dan panggilannya di tengah-tengah dunia dan
5
Suharto Prodjowijono, Manajemen Gereja: sebuah Alternatif (Jakarta: Bpk Gunung Mulia 2008) hal.30
6
Http://lunumissa.blogspot.com/2016/08/makalah-pembinaan-warga-gereja.html?m=1
3. Lansia sebagai pengikat kesatuan.
dalam pembinaan gereja lansia sangatlah penting, karena pemuridan adalah cara strategi dalam
pembinaan dan pengajaran yang efektif untuk warga gereja. Pembinaan Gereja adalah
sebuah proses untuk mendidik dan mengarahkan seseorang ke arah yang lebih baik dari
sebelumnya. Pembinaan warga gereja (PWD) adalah pembinaan yang berpusat pada pengajaran
Saran: Sangat perlu melakukan penelitian lanjut dan kajian pustaka lebih banyak agar
Daftar Pustaka
Ed. D., B.S. Sidjabat . Pendewasaan Manusia Dewasa: Pedoman dan Warga Jemaat Dewasa dan
Prodjowijono, Suharto. Manajemen Gereja: sebuah Alternatif . Jakarta: BPK Gunung Mulia 2008
Https://sasyaa95.wordpress.com/2017/02/22/bab-5-psikologo-perkembangan-masa-lanjut-
usia/
Https://www.academia.edu/32811687-kedudukan-dan-peranan-usia-lanjut-didalam-dan-diluar-
gereja
Panuntun, Daniel Fajar and Paramita, Eunike “Hubungan Pembelajaran Alkitab Terhadap Nilai-
Http://lunumissa.blogspot.com/2016/08/makalah-pembinaan-warga-gereja.html?m=1